Kenalkan, Lagu Pangkur

Pangkur adalah salah satu jenis musik tradisional Jawa yang masih eksis hingga sekarang. Lagu pangkur dikenal dengan nada yang merdu dan lirik yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan. Beberapa para ahli musik mendefinisikan pangkur sebagai lagu dalam bentuk gendingan Karawitan Jawa. Lagu ini bercerita tentang kejadian sehari-hari di masyarakat. Para penikmat musik pangkur biasanya mendengarkan atau menonton panggung kesenian pangkur saat acara hajatan maupun upacara adat.

Pangkur yang menjadi ciri khas kebudayaan Jawa termasuk jenis gendingan musik karawitan Jawa yang bernada pelog, pada hakekatnya merupakan wujud kreativitas dalam menciptakan karya seni yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Karya seni budaya yang berasal dari Jawa Tengah ini memiliki keunikan tersendiri dan masih lestari hingga saat ini.

Pengantar: Pangkur dalam Sejarah

Pembaca sekalian, dalam artikel ini kita akan membahas secara mendalam mengenai lagu pangkur, termasuk sejarah dan asal-usul lagu pangkur serta keunikan yang dimiliki oleh musik tradisional yang masih eksis di tanah Jawa ini.

Lagu pangkur sejak zaman dahulu telah berkembang di seluruh pelosok Jawa Tengah dan DIY. Konon, pangkur ini berasal dari Jawa Tengah yang kemudian menyebar ke seluruh pulau Jawa. Gendingan musik ini biasanya menjadi pembarian bagi masyarakat Jawa saat sedang mengadakan hajatan pernikahan atau upacara-upacara tradisional lainnya.

Selain itu, lagu pangkur turut memberikan pengaruh yang besar dalam perkembangan nyanyian di Indonesia. Dalam panggung kesenian tradisional, lagu pangkur sering mengisi acara sebagai bagian dari gerak sendratari ataupun disajikan dalam bentuk lagu terpisah dengan alunan musik karawitan.

Pendahuluan: Kelebihan dan Kekurangan Lagu Pangkur

Kelebihan

1. Merekatkan Persatuan Bangsa

Sebagai bentuk kesenian tradisional, musik pangkur dapat mempengaruhi masyarakat untuk menghargai dan memperdalam kebudayaan aksara Jawa. Sebagai suatu kebudayaan yang bercorak Timur Tengah, musik pangkur juga menjadi alat untuk mengakomodasi harmonisasi dan sebagai wujud kepedulian sosial dan budaya.

2. Melatih Skill Bersosialisasi

Musik tradisional tidak hanya diperuntukkan bagi orang yang memang sudah pandai, namun juga bisa menemukan potensi yang luar biasa bagi semua orang. Kita bisa mencoba untuk belajar tentang cara memainkan musik yang kita inginkan. Pengalaman tersebut nantinya akan membuat kita mampu untuk bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar kita dengan lebih mudah.

3. Bernilai Kedamaian

Lagu pangkur sering kali diiringi dengan irama yang mendayu-dayu dan membawa kedamaian. Gendingan musik yang harmonis tersebut menjadikan alunan musik ini cocok untuk menenangkan diri dari kepenatan aktivitas sehari-hari.

4. Melestarikan Budaya

Dalam era globalisasi dan modernisasi seperti saat ini, negara-negara selalu berusaha untuk melestarikan kebudayaan bangsanya. Pengembangan dari seni budaya yang sangat kental dengan nilai-nilai lokal dalam musik dalam negeri akan menjadi suatu daya tarik tersendiri baik bagi wisatawan lokal maupun internasional.

5. Identitas Bangsa yang Kuat

Lagu pangkur sebagai salah satu warisan budaya turut menciptakan identitas yang kuat bagi bangsa. Oleh karena itu, penting untuk terus memperkenalkan dan menjadikannya aset kebudayaan Indonesia yang memiliki nilai dan keunikan tersendiri.

6. Pewarisan Nilai-Nilai Budaya

Musik pangkur selain memiliki nada yang merdu, juga memiliki lirik-lirik yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan. Lewat lagu pangkur, kita dapat mengajarkan dan mewariskan nilai-nilai moral yang menjadikan manusia lebih baik.

7. Sesuai dengan Norma Agama yang Diakui

Gendingan musik ini memiliki nada yang sesuai dengan norma agama Islam, sehingga menjadi salah satu bentuk musik religi. Hal ini menjadi alasan mengapa lagu pangkur kerap diandalkan sebagai hiburan pada saat hajatan atau acara keagamaan.

Kekurangan

1. Berkurangnya Minat Masyarakat

Seiring perkembangan zaman, pengaruh musik luar yang lebih populer memberikan dampak pada disinterest masyarakat pada musik tradisional di tanah air. Beberapa generasi muda cenderung menaruh minat pada jenis musik yang lebih modern.

2. Terbatasnya Akses pada Generasi Muda

Musik tradisional seperti lagu pangkur cenderung sulit diakses untuk kalangan generasi muda. Hal ini dikarenakan kesulitan untuk mengetahui tempat dimana permainan pangkur dilakukan, selain itu kurangnya informasi mengenai musik pangkur membuat generasi muda menjadi kurang menaruh minat.

3. Menjadi Musisi Pangkur yang Profesional

Jika ingin menjadi seorang musisi pangkur yang profesional, dibutuhkan suatu pengalaman yang cukup lama dan ketekunan yang tinggi. Selain itu, kurangnya pengembangan dalam hal promosi panggung kesenian membuat musik pangkur belum bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.

4. Sulitnya Menjaga Konsistensi

Maintain konstan dalam musik pangkur adalah sesuatu yang cukup sulit. Konsistensi dalam hal idealisasi yang diharapkan sulit terhindar dari perubahan yang menjadikan lagu pangkur semakin modern namun kehilangan nuance original pada musiknya itu sendiri.

5. Membutuhkan Keuletan dan Kesungguhan

Sebagaimana kebanyakan karya budaya di Indonesia, cenderung memberikan pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat dan musik pangkur sama. Oleh karena itu, dibutuhkan keuletan dan kesungguhan yang tinggi dalam melestarikan seni budaya ini agar tidak punah.

6. Tidak Sesuai pada Beberapa Acara

Tidak semua acara masyarakat cocok dan sesuai untuk diadakan acara musik dengan tema pangkur. Sehingga sering kali pangkur hanya dimainkan pada acara tertentu saja.

7. Tidak Mudah dalam Penyajian

Pangkur masih harus disajikan dalam bentuk yang resmi serta dengan tata cara yang amat rapi. Hal ini membutuhkan persiapan yang cukup lama dan ketekunan yang tinggi.

Penjelasan Detail Mengenai Lagu Pangkur

Legenda menurut masyarakat yang mempunyai sentido religius bahwasannya Islam di Tanah Jawa menyebarkan agamanya melalui sekelompok wali atau kuanak yang diduga sebagai murid dari Syekh Siti Jenar. Dari kalangan inilah mencuatkan gerakan Sufi dari berbagai mazhab yang secara keseluruhan memiliki panggilan “Ngelmu Iblis”. Mereka adalah jamaah persaudaraan tarekat sufi yang merenungkan Masalah-Masalah gaib dalam ajaran-ajaran Islam seiring dengan pandangan, fikir, dan nilai-nilai keagamaan yang ditawarkan oleh pengaruh filsuf-filsuf Yunani dan buah pikiran dari kebudayaan Hindu-Budha.

Seiring perkembangan zaman, Lagu pangkur di Jawa terus berkembang. Pangkur berkembang dengan menghasikan variasi-variasi baru. Ada beberapa jenis pangkur, di antaranya pangkur erab-erab, pecaron, pocung, sinom, dan macapat. Dalam perkembangannya, lagu pangkur kini sudah merambah keluar dari Jawa dan didapatkan pengaruh-pengaruh dari berbagai jenis musik lainnya. Namun, esensi dan ciri khas dari musik pangkur tetap dipertahanan.

Lagu pangkur menggunakan alat musik seperti gendang, kendang, angklung, dan bende. Alat-alat musik ini dapat menciptakan irama dan nada yang menggugah penghayatan. Musik pangkur yang variatif mampu membawa kita ke suatu perjalanan emosi yang berbeda-beda.

Keunikan dari pangkur adalah liriknya yang sarat dengan nilai-nilai kebaikan. Liriknya yang dibuat menggunakan bahasa Jawa Kuno mencerminkan kearifan lokal Jawa. Oleh karena itu, lagu pangkur kerap kali dijadikan sebagai sarana pembelajaran bahasa Jawa.

Berikut adalah beberapa tema yang biasa diangkat dalam lagu pangkur:

Tematik UtamaPenjelasan
ReligiPengenalan ajaran agama, kedekatan diri dengan Tuhan, syiar, dan akhlakul karimah.
CintaPerjalanan cinta, kerinduan, kegalauan, dan perjuangan cinta.
PendidikanPenguatan, pengajaran, dan pendidikan tentang kebaikan, keadilan, dan lingkungan.
KehidupanPerjuangan untuk hidup, dinamika sosial budaya, lingkungan, dan pertanian.

FAQ (Frequently Asked Questions) Mengenai Lagu Pangkur

1. Apa itu lagu pangkur?

Lagu pangkur adalah jenis musik tradisional Jawa yang terkenal dengan nada yang merdu dan sarat dengan nilai-nilai kehidupan. Biasanya dipentaskan pada acara hajatan maupun upacara adat.

2. Darimana asal pangkur?

Konon, pangkur berasal dari Jawa Tengah yang kemudian menyebar ke seluruh pulau Jawa.

3. Apa saja tema yang biasa diangkat dalam lagu pangkur?

Tema yang biasa diangkat dalam lagu pangkur adalah religi, cinta, pendidikan, dan kehidupan.

4. Apa saja alat musik yang digunakan dalam lagu pangkur?

Alat musik yang digunakan dalam lagu pangkur meliputi gendang, kendang, angklung, dan bende.

5. Apa saja kelebihan dari lagu pangkur?

Kelebihan dari lagu pangkur antara lain bisa merekatkan persatuan bangsa, melatih skill bersosialisasi, bernilai kedamaian, melestarikan budaya, menciptakan identitas bangsa yang kuat, dan mewariskan nilai-nilai budaya.

6. Apa saja kekurangan dari lagu pangkur?

Kekurangan dari lagu pangkur antara lain berkuranngnya minat masyarakat, terbatasnya akses pada generasi muda, menjad musisi pangkur yang profesional, sulitnya menjaga konsistensi, membutuhkan keuletan dan kesungguhan, tidak sesuai pada beberapa acara, dan sulit dalam penyajian.

7. Bagaimana cara memainkan lagu pangkur?

Kita bisa memainkan lagu pangkur dengan menggunakan alat musik yang sesuai seperti gendang, kendang, angklung, dan bende. Untuk cara memainkannya bisa dilakukan diminati sendiri atau di bawah bimbingan guru atau ahli musik.

8. Apa saja jenis pangkur yang ada di Jawa?

Ada beberapa jenis pangkur di Jawa, di antaranya pangkur erab-erab, pecaron, pocung, sinom, dan macapat.

9. Mengapa penting untuk melestarikan lagu pangkur?

Lagu pangkur sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia yang memiliki nilai dan keunikan tersendiri. Selain itu, melalui lagu pangkur kita dapat mengajarkan dan mewariskan nilai-nilai moral yang menjadikan manusia lebih baik.

10. Apakah lagu pangkur hanya dimainkan pada acara tertentu saja?

Iya, pangkur hanya dimainkan pada acara tertentu saja. Tidak semua acara masyarakat cocok dan sesuai untuk diadakan acara musik dengan tema pangkur.

11. Apakah lagu pangkur mempengaruhi perkembangan nyanyian di Indonesia?

Ya, lagu pangkur turut memberikan pengaruh yang besar dalam perkembangan nyanyian di Indonesia.

12. Apakah pangkur masih lestari hingga saat ini?

Ya, pangkur sebagai salah satu musik tradisional Jawa masih lestari hingga saat ini.

13. Mengapa perkembangan zaman berdampak pada menurunnya minat masyarakat pada lagu tradisional?

Karena pengaruh musik yang lebih modern yang semakin populer memberikan dampak pada disinterest masyarakat pada musik tradisional di tanah air. Beberapa generasi muda cenderung menaruh minat pada jenis musik yang lebih modern.

Kesimpulan: M

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan