Pembukaan
Salam Pembaca Sekalian,
Pearl, atau mutiara, selain menjadi perhiasan yang sangat terkenal, juga menjadi simbol kecantikan dan kemegahan. Mutiara alami terbuat dari lapisan bahan organik dan anorganik yang ditemukan di dalam cangkang moluska terutama pelecypoda seperti kerang, tiram, dan abalon.
Menurut legenda Cina kuno, mutiara adalah embun yang jatuh dari langit dan ditemukan di tempat yang paling dalam di laut. Meskipun ada beberapa kejadian di mana mutiara ditemukan secara alami, kebanyakan mutiara yang dipasarkan di dunia berasal dari budidaya disebut juga perles.
Tapi, bagaimana mutiara bisa terbentuk dalam cangkang pelecypoda? Lapisan cangkang mereka berperan penting dalam proses ini.
Pendahuluan
Pelecypoda atau bivalvia merujuk pada kerang dan tiram. Mereka memiliki cangkang dengan sistem struktural yang sangat menarik pada lapisan cangkang yang dapat membentuk mutiara. Lapisan cangkang mereka terdiri dari beberapa stratum atau lapisan dan memiliki sifat yang berbeda.
Sifat Lapisan Cangkang Pelecypoda
Lapisan cangkang pelecypoda terdiri dari lapisan yang berbeda dengan sifat yang berbeda. Lapisan-lapisan ini terdiri dari :
No | Sifat Lapisan | Deskripsi |
---|---|---|
1 | Prisma | Lapisan ini terdapat pada bagian dalam cangkang dan terdiri dari kristal kalsium karbonat. |
2 | Nacre | Lapisan nacre atau mutiara adalah lapisan yang menghasilkan mutiara ketika terjadi iritasi pada jaringan mantel dan dihasilkan dari penutupan luka oleh mantle atau jaringan tubuh. Lapisan ini sebenarnya terdiri dari lapisan-lapisan kecil prisma dan kapur pada kalsium karbonat, yang disebut aragonite, dipisahkan oleh lapisan tipis sinar cahaya merah, hijau, dan biru. |
3 | Periostracum | Lapisan terluar cangkang, memiliki fungsi yang sama seperti kulit bagi manusia yaitu melindungi lapisan-lapisan di bawahnya. Beberapa jenis kerang dan tiram yang berbeda memiliki periostracum yang berbeda pula, ada yang sangat tipis hingga yang sangat kaku dan tebal. |
Kelebihan dan Kekurangan Lapisan Cangkang Pelecypoda yang Menghasilkan Mutiara
1. Kelebihan
Lapisan cangkang pelecypoda yang menghasilkan mutiara memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
a. Fleksibilitas
Lapisan pencetus mutiara (nacre) memiliki fleksibilitas yang tinggi. Ini memungkinkan lapisan cangkang pelecypoda yang menghasilkan mutiara untuk melindungi dirinya sendiri dari benda asing yang masuk, seperti pasir atau parasit. Lapisan nacre membentuk cukup fleksibel sehingga dapat membungkus benda asing yang masuk ke dalamnya, lalu meningkatkan lapisan secara bertahap.
b. Tahan Terhadap Pukulan
Lapisan penghasil mutiara (nacre) dalam lapisan cangkang pelecypoda juga tahan terhadap pukulan. Ini membuat mutiara yang dihasilkan oleh lapisan ini sangat tahan lama dan sulit dikikis oleh waktu.
c. Warna yang Beragam
Lapisan pencetus mutiara (nacre) pada lapisan cangkang pelecypoda memiliki sifat optik yang dapat merefleksikan cahaya dengan cara tertentu. Karena sifat ini, mutiara yang dihasilkan memiliki berbagai warna dan kilau yang sangat menarik.
d. Kelembutan
Ketika sedang terbentuk, mutiara berada di lingkungan yang lunak dan terlindungi dari tekanan. Ini berarti bahwa mutiara memiliki kelembutan yang unik dan tersendiri. Kelembutan ini memastikan bahwa mutiara terlihat cantik dan terasa lembut ketika dipakai atau dihadirkan.
2. Kekurangan
Namun, ada beberapa kekurangan dari lapisan cangkang pelecypoda yang menghasilkan mutiara:
a. Mahal
Mutiara sangat mahal karena proses pembentukannya yang memakan waktu dan biaya. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi mutiara untuk terbentuk di lingkungan yang benar-benar tepat, jadi harga mutiara yang dibutuhkan berkisar dari ratusan hingga ribuan dollar.
b. Permukaan Sempurna Sulit dicapai
Proses pelapisan yang dihasilkan dari lapisan cangkang pelecypoda ini sangat sulit, persentase untuk mendapatkan mutiara yang sempurna adalah sangat kecil dan hal ini berarti sering terjadi penyalahgunaan dan penipuan dalam bisnis mutiara.
Cara Terbentuknya Mutiara pada Pelecypoda
Langkah-langkah yang terjadi dalam pembentukan mutiara sangat kompleks dan memerlukan waktu yang lama. Berikut adalah empat cara terbentuknya mutiara pada pelecypoda:
1. Irritasi pada mukosa mantel
Jika mukosa mantel teriritasi oleh benda asing, maintel akan bereaksi dengan memproduksi kristal-kristal aragonit atau kalsite yang disebut nacre. Mukosa mantel akan membentuk kantung keluar dan menghasilkan lapisan untuk melindungi jaringan yang biasanya melindungi organisme dari infeksi dan racun lainnya.
2. Implan Jaringan Grafts
Implan jaringan grafts dapat melibatkan cara yang sama dengan ini. Sekali mendapatkan bibit mutiara, peternak akan mengiris segi tiga dari kantung mantel mantel kerang atau tiram induk pada satu sisi dan memasukkannya ke penerima. Kantung mantel yang diambil dari kerang induk akan menumbuhkan jaringan baru di bawah permukaannya dan menghasilkan kelopak mutiara di atas lapisan mantel.
3. Implan Bead Bulat
Cara kedua melibatkan implan bead bulat yang dibuat dari cangkang tiram atau kerang yang telah dialami proses sterilisasi terlebih dahulu. Setelah bead ditanam, mantel bereaksi dengan membentuk lapisan nacre yang mengelilingi bead. Proses ini kemudian berlanjut selama dua hingga empat tahun sampai mutiara menjadi matang dan dapat diambil.
4. Implan Bead Berbentuk Anak Panah
Proses ini mirip dengan implan bead bulat, tapi melibatkan bead berbentuk panah. Mencekalan dan menempatkan bead di dekat bentuk lain selain bulat dapat menghasilkan mutiara yang berbeda-beda.
Cara Mengetahui Mutiara Asli atau Palsu
Ketika membeli mutiara ada baiknya untuk mengetes apakah mutiara yang ingin Anda beli itu asli atau palsu. Berikut adalah cara-cara untuk mengetes mutiara asli:
1. Genggam Mutiara dalam Tangan
Jabat mutiara dalam tangan anda, rasakan dengan jari Anda. Mutiara yang asli terasa lebih dingin saat anda memegangnya.
2. Periksa Mutiara melalui Sungai Cahaya
Coba test mutiara yang Anda beli, lihat apakah mereka menunjukkan tanda-tanda blues dan greens, serta corengan berwarna-warni yang berbeda. Karena jika gambaran yang muncul pada mutiara seperti itu, maka kemungkinan besar mutiara itu asli.
3. Periksa Keliling Mutiara
Teliti keliling mutiara, apakah bulat dan simetris atau tidak. Jika simetris, berarti mutiara ini asli. Namun, jika keliling mutiara cekung atau tidak simetris, bisa jadi mutiara itu palsu.
4. Perhatikan Permukaan Mutiara
Perhatikan permukaan mutiara dengan seksama. Mutiara yang asli akan memiliki permukaan yang berpori dan terlihat seperti kulit jeruk.
5. Melihat Mutiara Melalui Kerudung
Jika Anda melihat mutiara melalui kerudung, mutiara yang asli akan berfungsi untuk menyaring dan mengurangi cahaya yang nampak. Mutiara palsu tidak memiliki fitur ini.
6. Lakukan Uji Goresan pada Mutiara
Jika Anda mencoba menggoreskan kaca atau logam di atas permukan mutiara dan bisa tergores, maka kemungkinan besar mutiara tersebut adalah mutiara palsu.
7. Periksa Mutiara dari Samping
Anda bisa memastikan apakah warna mutiara terlihat merah atau kuning pada sisi lain terlepas dari warna utama dengan melihat mutiara pada sudut yang tepat.
Mutiara yang Berharga dan Terkenal
Pada dasarnya, semua mutiara yang terbentuk di dalam beberapa spesies pelecypoda dapat dijadikan sebagai mutiara, Namun, ada beberapa jenis mutiara yang terkenal dan memiliki keunikan tersendiri. Berikut adalah beberapa jenis mutiara yang terkenal:
1. Mutiara Lombok Sumbawa
Mutiara Lombok Sumbawa termasuk sebagai mutiara paling mahal dan bernilai tinggi tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. Sebaliknya, produksi mutiara asli dari mata air ini sangat langka karena tidak dapat dipasok dari tempat lain.
2. Mutiara Australia Selatan
Mutiara Australia Selatan memiliki bentuk yang bulat dan sangat dihargai. Ia juga terkenal dengan warna perak, putih, biru dan ungu.
3. Mutiara Italia
Mutiara Italia terkenal karena keindahan warnanya. Mutiara Italia memiliki warna merah dan emas yang luar biasa, dan mutiara ini sangat mahal dan harganya melampaui mutiara lainnya.
4. Mutiara Mikimoto
Mutiara Mikimoto asal Jepang terkenal sebagai mutiara berbentuk bulat dengan kilau dan keindahan yang sangat unik.
Keindahan Mutiara dalam Seni dan Budaya
Mutiara telah menjadi inspirasi bagi seniman dan pembuat perhiasan selama berabad-abad. Berikut adalah beberapa contoh seni yang menggunakan mutiara sebagai bagian dari karyanya:
1. Maharaja Indera dari India
Mutiara menjadi lambang status dan kekuasaan di tempat-tempat seperti India, di mana mutiara digunakan dan disimbolkan sebagai bukti kemewahan dan kemegahan. Maharaja Indera dari India, yang hidup pada abad keenam SM, dikenal sebagai penghobi mutiara yang namanya samar-samar terdengar dalam tradisi Hindu-budha.
2. Patung Orang Kumuh Paris
Patung Orang Kumuh, terletak di alun-alun Place des Pyramides de Paris, dirancang oleh Cesar Baldaccini dan dahulu menyebabkan kontroversi yang cukup besar. Hanya kemudian diketahui bahwa patung itu sebenarnya terdiri dari potongan-potongan mutiara mentah dari kawasan non-asal mutiara.
3. Perhiasan Ratu Victoria
Ratu Victoria, yang mulai memerintah Inggris pada tahun 1837, dikenal sebagai salah satu kolektor mutiara terbesar pada zamannya. Ratu Victoria bahkan memakai mutiara selama acara keliling tahun 1842 ke Skotlandia, dan hal ini menjadi sangat populer di kalangan masyarakat pada saat itu.
Kesimpulan
Bagaimana mutiara terbentuk dalam cangkang pelecypoda telah menjadi misteri besar bagi manusia selama berabad-abad. Namun, dengan mempelajari sifat lapisan cangkang mereka, kita dapat lebih memahami mengapa mutiara alami membentuk kristal. Lapisan cangkang pelecypoda yang menghasilkan mutiara memiliki kelebihan dan kekurangan, tetapi tidak dapat disangkal bahwa