Ngeri, Ada Fenomena Pencurian Kuburan di Inggris

kabinetrakyat.com – Area pemakaman umumnya terkesan mengerikan karena menjadi tempat peristirahatan terakhir manusia. Namun, ternyata kedamaian pasca kematian bisa terkoyak karena aksi penjahat yang mencuri tengkorak dan sisa-sisa tubuh manusia lainnya di kuburan.

Aksi pencurian kuburan ini sedang ramai di Inggris. Menurut penyelidikan Live Science, penyebab di balik fenomena tersebut adalah tingginya permintaan untuk memasok sisa-sisa tubuh manusia di pasar online.

Salah satu alasan tren ini juga diperkuat peran media sosial Facebook dan Instagram yang memudahkan para pembeli dan penjual sisa-sisa tubuh manusia untuk bertemu dan bertransaksi. Meski demikian, pembeli tidak dapat mengetahui dari mana asalnya, karena perdagangannya bersifat internasional dan belum memiliki aturan kuat.

Pada gilirannya, permintaan yang difasilitasi oleh pasar online ini memicu kebutuhan akan lebih banyak sisa jasad manusia. Tetapi para ahli mengatakan bahwa pengambilan sisa-sisa manusia dari makam adalah masalah laten yang kian berkembang.

Trish Biers, ahli osteologi dan paleopatologi di University of Cambridge, mencatat bahwa kasus pencurian makam tak hanya terjadi di Inggris, tapi juga di negara lain. Pada tahun 2018, 21 tengkorak dicuri dari osuarium di Gereja St Leonard di Kent, Inggris. Tengkorak-tengkorak itu diyakini dicuri untuk dijual di pasar gelap. Para peneliti khawatir bahwa pencuri mungkin akan lebih sering menargetkan tempat-tempat semacam ini untuk mendapatkan tengkorak.

Selanjutnya, Biers mengoordinasikan satuan tugas di British Association for Biological Anthropology and Osteoarchaeology (BABAO) yang menyelidiki dan penjualan dan perdagangan sisa-sisa manusia serta objektifikasi dan komodifikasi orang mati.

“Kami telah dihubungi oleh polisi tentang sisa-sisa manusia yang datang dari negara lain. Saya telah dihubungi secara pribadi dengan foto-foto kuburan yang benar-benar dibongkar,” kata Biers.

Human Tissue Authority (HTA), bagian dari Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial pemerintah Inggris, secara ketat mengatur organisasi yang menggunakan sisa-sisa manusia untuk perawatan medis, pemeriksaan post-mortem, pendidikan dan pelatihan, dan dipamerkan di depan umum, tetapi bukan spesimen yang dibeli dan dijual oleh kolektor pribadi.

Beberapa tengkorak dijual di pasar Inggris dengan rambut dan kulit yang masih menempel. Live Science menemukan postingan di Facebook dan Instagram yang menunjukkan gambar tiga tengkorak yang masih memiliki rambut.

Investigasi Live Science pada 2020 menemukan bahwa tengkorak yang dijarah dibeli dan dijual di grup Facebook pribadi. Ini termasuk pengakuan dari salah satu kelompok bahwa seorang penjual asal Amerika telah mencuri tengkorak dari katakombe Sousse, sebuah situs pemakaman Kristen di Tunisia.

Facebook dan Instagram tampaknya menjadi platform yang paling sering digunakan dan paling mudah digunakan untuk menjual segala jenis sisa-sisa manusia, menurut Damien Huffer, seorang ahli osteoarkeolog, peneliti perdagangan gelap interdisipliner dan dosen di The University of Queensland di Australia yang disebut sebagai peneliti sisa-sisa tubuh manusia.

Huffer telah memantau puluhan grup Facebook pribadi yang menjual sisa-sisa manusia. Meta, perusahaan pemilik Facebook dan Instagram, melarang penjualan bagian tubuh dan cairan tubuh di platformnya berdasarkan syarat dan kebijakannya.

Penjual menggunakan grup pribadi dan halaman publik untuk mempromosikan barang dagangannya, tetapi diskusi tentang harga dan transaksi biasanya dilakukan lewat pesan pribadi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan