Mempertanyakan “Pasrah Tampi”

Halo Pembaca Sekalian! Apakah Anda pernah mendengar istilah “pasrah tampi”? Bagi sebagian orang, istilah ini mungkin terdengar asing. Namun, bagi masyarakat Jakarta, istilah ini bukanlah hal yang baru. Pasrah tampi merupakan trade off antara pihak pengembang dengan warga setempat yang memungkinkan terjadinya pembangunan. Tetapi, dipicu kompas.com pada 2018 lalu, kesepatan ini mempunyai sisi gelap.

Pendahuluan

Pada era globalisasi seperti saat ini, pembangunan menjadi suatu keharusan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kekayaan negeri. Kehadiran infrastruktur yang modern mulai diminati oleh masyarakat. Selain itu, tersebarnya informasi melalui media sosial menambah keterbukaan warga dalam hal kebutuhan akan infrastruktur. Sebuah kota yang maju adalah yang memiliki infrastruktur lengkap dan nyaman bagi penghuninya. Namun, infrastruktur ini tidak serta merta tercipta dengan mudah. Salah satu contohnya adalah “pasrah tampi”. Apa itu “pasrah tampi”?

Menurut Fitria Maulida, Sosiolog dari Universitas Indonesia mengatakan, pada hakikatnya pasrah tampi adalah pemberian pengganti ganti oleh pihak pengembang perumahan atas pemaksaan untuk merelakan tanahnya. Di dalamnya terdapat kesepakatan ganti rugi antara pihak pemilik lahan dengan pihak pengembang perumahan.

Ungkapan pasrah tampi ini juga digunakan sebagai istilah untuk menggambarkan keterpaksaan warga Desa Rawa Buaya yang harus menerima ganti rugi dari pengembang perumahan saat pembangunan tol baru dan jalan layang dibangun sebagai kelanjutan Tol Jakarta-Tangerang pada 2018. Sebelumnya, masyarakat sekitar akan merelakan tanah dan rumah mereka tanpa kompensasi apapun. Namun, setelah adanya kampanye dan desakan, pasrah tampi dengan persyaratan biaya kompensasi mulai diusulkan dan dilakukan. Namun, pasrah tampi menjadi kontroversial karena kompensasi yang diterima oleh warga baru setengah dari nilai pasaran yang seharusnya ditawarkan.

Meski kenyataan promosi pembangunan infrastruktur dilakukan untuk mendukung kenyamanan dan kemudahan masyarakat, namun kadangkala tidak bisa dilepaskan dari sisi gelap. Demikian juga pasrah tampi yang kadangkala merugikan masyarakat. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas kelebihan dan kekurangan pasrah tampi.

Kelebihan Pasrah Tampi

1. Kemajuan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat

Pasrah tampi pada awalnya dilakukan untuk mempercepat pembangunan yang akan membawa kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, memberikan kemudahan beraktifitas bagi masyarakat setempat. Tanpa adanya izin untuk menggunakan tanah, lahan tersebut tidak bisa dimanfaatkan. Dengan adanya pasrah tampi, warga setempat bisa mendapatkan uang sebagai kompensasi atau bisa membuat sebuah kesepakatan pemanfaatan lahan yang bisa membantu perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

2. Fasilitas Umum yang Memadai

Pasrah tampi juga mendukung terjadinya pembangunan fasilitas umum seperti pasar, sekolah, rumah sakit, taman, lahan rekreasi dan sejenisnya, yang akan menjadi infrastruktur pendukung bagi keseharian masyarakat. Dengan adanya infrastruktur ini akan memudahkan masyarakat untuk melakukan aktivitas, bekerja dan beraktifitas umum mereka sehari-hari.

3. Percepatan Pembangunan

Dengan adanya pasrah tampi, proses persetujuan pembangunan menjadi lebih cepat. Ini sangat membantu Pemerintah dan pengembang perumahan untuk mempercepat proses pembangunan, sehingga tugas pemerintah untuk membangun fasilitas umum dapat terpenuhi dengan lebih cepat dan efisien.

4. Peningkatan Penghasilan Masyarakat

Dalam kasus pasrah tampi, warga setempat bisa menjadi penghasilan dengan adanya pembayaran kompensasi. Banyak warga yang menerima uang ganti rugi pasrah tampi setelah mediasi dari desa mereka. Warga bisa mendapatkan penghasilan dari perjanjian penggunaan lahan untuk jangka waktu yang telah disepakati, apalagi jika tanah mereka lokasinya strategis.

5. Menekan Masalah Kilang-Lindung

Terjadinya persetujuan pasrah tampi membuat banyak lahan yang tadinya kosong menjadi dibangun dan dipakai secara produktif oleh pembangun. Ini bisa menekan lahan terlantar atau lahan sendang-kilang yang memang belum ada keputusan dari pemiliknya untuk dilakukan apapun.

6. Membuat Jakarta Makin Cantik

Setelah warga membantu menjual tanah mereka, lalu dibangun bangunan modern di atasnya. Hal ini mampu mempercantik kota, dan bisa mendatangkan wisatawan ke kota tersibuk di Indonesia.

7. Penataan Perbatasan Blok M

Pada 2018, proyek pembangunan perumahan rakyat yang dilakukan oleh PT Griya Raden Mas Indonesia berdampak pada keberadaan bangunan di Blok M, Jakarta Selatan. Masyarakat lokal bersikeras akan mempertahakan bangunan setempat tetapi kemudian memilih opsi pasrah tampi. Melalui kesepakatan kompensasi, pengembang akhirnya memilih untuk tidak meratakan rumah dan bangunan tua. Alih-alih meratakan seluruh rumah adat yang ada, pasrah tampi menjadi solusi terbaik bagi semua pihak.

Kekurangan Pasrah Tampi

1. Kurangnya Komunikasi dengan Warga

Komitmen sosial yang terlibat dalam proses pasrah tampi jarang ditawarkan kepada pemilik yang mempersilakan pengembang menggunakan tanah mereka untuk pembangunan. Sehingga, warga merasa tekanan karena harus memasrahkan tanah dan rumah mereka pada pengembang, padahal mereka tidak memiliki alternatif lain untuk tempat tinggal dan bisnis.

2. Tumpang Tindih Masalah Tanah

Pasrah tampi menciptakan tumpang tindih masalah tanah di wilayah kota Jakarta. Hal ini terbukti ketika tanah dan rumah yang telah dibeli oleh pengembang perumahan sama-sama dilelang di kantor hukum ketika tanah tersebut dijual ke pengembang perumahan yang belum melakukan pembayaran penuh.

3. Tidak Sesuai Harapan

Demikian juga dengan kompensasi yang diterima oleh warga setempat yang berada di bawah nilai pasaran. Kadangkala harga lahan yang diberikan pengembang tidak sesuai dengan ekspektasi warga setempat, meskipun telah diseting dengan sistem pentaksepan keadilan.

4. Kontroversi Pencucian Uang

Banyak pihak yang menilai pasrah tampi sebagai sebuah proliferasi pencucian uang. Sebuah studi yang dilakukan oleh Kota nol kejahatan Indonesia menemukan kasus penjualan jutaan dolar tanah dengan cara dijual secara bipartit kepada pengembang yang sama. Yang lebih buruk, tidak semua pengembang menggulirkan pembayaran ganti rugi ke warga setempat.

5. Runtuhnya Bangunan

Proses pembangunan yang cepat dan kurangnya pengawasan menyebabkan kekurangfasihan dalam mengerjakan konstruksi bangunan. Gangguan pengamping yang terus mengintari proyek pembangunan juga membuat pengembang terburu-buru dalam menyelesaikan pembangunan. Hal ini memicu kerapuhan dan keruntuhan bangunan dalam waktu yang cepat. Banyak kasus bangunan yang roboh ditengarai dari pelaksanaan pasrah tampi.

6. Merupakan Cacat Hukum

Saat ini, pasrah tampi dianggap sebagai cacat hukum. Netizen berbondong-bondong mengkritik kesepakatan ini. Namun, pengembang perumahan dan Pemerintah tidak pernah cepat ziarah untuk melakukan evaluasi atas peraturan yang dikeluarkan.

7. Merusak Lingkungan

Saat pembangunan berjalan, lingkungan hidup juga sulit dipisahkan. Masalah lingkungan seperti banjir dan lingkungan berisiko bisa terjadi akibat kerusakan lingkungan yang terjadi pada area sekitar. Kalau sebelumnya, warga setempat memanfaatkan tanahnya untuk berkebun, atau bahkan bisa mempertahankan lingkungan aslinya lambat laun akan hilang.

Tabel Informasi Pasrah Tampi

InformasiKeterangan
Definisi Pasrah TampiPasrah tampi adalah trade off antara pihak pengembang dengan warga setempat yang memungkinkan terjadinya pembangunan.
KompensasiUang yang diberikan pengembang kepada pemilik tanah, setelah bersama-sama menyetujui rencana pembangunan.
Keluhan WargaKeluhan warga terjadi akibatkan kompensasi tidak sesuai dengan harapan, terlebih saat pembangunan berjalan, tidak suara pengawasan menyebabkan merusak lingkungan, atau bahkan terjadinya tertindas pemilik tanah oleh pengembang.
KelebihanKemajuan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, percepatan pembangunan, peningkatan penghasilan masyarakat, menekan masalah kilangan-lindung, penataan Blok M, mempercantik kota.
KekuranganKurangnya komunikasi, tumpang tindih masalah tanah, tidak sesuai harapan, kontroversi pencucian uang, runtuhnya bangunan, cacat hukum, merusak lingkungan.

FAQ tentang Pasrah Tampi

1. Apa itu pasrah tampi?

Pasrah tampi adalah trade off antara pihak pengembang dengan warga setempat yang memungkinkan terjadinya pembangunan.

2. Siapa yang mengatur pasrah tampi?

Pemerintah. Semua peraturan pasrah tampi harus berasal dari aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.

3. Apa saja keuntungan pasrah tampi ketika dibandingkan dengan tanah kosong?

Pasrah tampi mempunyai keuntungan terhadap tanah kosong karena lahan tersebut tertata dengan baik dan dikembangkan secara teratur.

4. Apa saja kerugian dari pasrah tampi?

Antara lain: kurangnya komunikasi, tumpang tindih masalah tanah, tidak sesuai harapan, kontroversi pencucian uang, runtuhnya bangunan, cacat hukum, merusak lingkungan.

5. Apakah pasrah tampi merugikan warga sekitar?

Biasanya pasrah tampi menguntungkan warga sekitar, tetapi tidak jarang terjadi pasrah tampi yang merugikan warga setempat. Hal ini terjadi jika kompensasi yang diberikan pengembang tidak sesuai dengan ekspektasi warga setempat.

6. Apa yang bisa dilakukan warga jika merasa dirugikan oleh pasrah tampi?

Warga setempat bisa mengadukan hal ini kepada otoritas yang berwenang, seperti Pemerintah, LSM atau bahkan mengadukannya ke media.

7. Apa saja hukuman bagi pengembang yang melakukan pasrah tampi tidak sesuai dengan aturan yang berlaku?

Hukuman berat siap menanti pengembang yang tidak acuh pada aturan yang berlaku yaitu pidana dan denda besar yang berada di atas 10 miliar rupiah.

8. Apa yang harus dilakukan pengembang untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pada pasrah tampi?

Pengembang harus memfokuskan pada perencanaan dan melengkapi dokumen-dokumen dan surat-surat yang dibutuhkan oleh pemiliki tanah dan kementerian sehingga tidak ada yang merasa dirugikan. Pengembang harus membuka dialog dengan warga sekitar agar mereka dapat memberi masukan tentang pembangunan.

9. Bagaimana dampak lingkungan dari pasrah tampi pada umumnya?

Salah satu dampak negatif pasrah tampi adalah merusak lingkungan karena proses pembangunan keseluruhan dimulai dari tanah kosong. Pembangunan secara besar-besaran bisa menyebabkan polusi, kerusakan pada ekosistem, menyebar ke rumah-rumah tangga dan akhirnya merusak aktivitas warga setempat.

10. Pasrah tampi berbeda dengan ganti rugi, apa bedanya?

Perbedaan antara pasrah tamp

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan