Pemakaman Kenegaraan Mantan PM Jepang Shinzo Abe di Nippon Budokan 27 September 2022

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Pemerintah Jepang telah mengadakan “pemakaman nasional” kenegaraan bagi mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, yang meninggal setelah ditembak dengan senjata saat pidato dukungan untuk pemilihan Majelis Tinggi, di Nara 8 Juli jam 11:30 waktu jepang.

“Pemakaman kenegaraan akan diadakan di Nippon Budokan di Tokyo pada 27 September 2022,” ungkap sumber pejabat tinggi Jepang kepada Tribunnews.com Rabu (20/7/2022).

Perdana Menteri Fumio Kishida telah mengumumkan bahwa dia akan mengadakan pemakaman mantan Perdana Menteri Abe sebagai “pemakaman kenegaraan” di musim gugur, mengatakan bahwa dia telah mengambil tanggung jawab berat Perdana Menteri untuk periode terlama dalam sejarah dan telah membuat prestasi besar dalam urusan dalam negeri dan diplomasi.

Mengenai “pemakaman kenegaraan” itu,  pemerintah telah mengadakan penyesuaian akhir yang akan diadakan di Nippon Budokan di Chiyoda-ku, Tokyo pada tanggal 27 September, dengan mempertimbangkan niat keluarga yang ditinggalkan dan jadwal diplomatik.

Pemerintah akan segera menentukan tanggal “pemakaman kenegaraan” setelah berkoordinasi dengan partai yang berkuasa.

Setelah perang dunia kedua, status “pemakaman kenegaraan” mantan Perdana Menteri Abe ini  sebagai orang kedua sejak mantan Perdana Menteri Shigeru Yoshida, yang meninggal pada tahun 1967.

Berdasarkan fakta bahwa beberapa partai oposisi telah menyatakan penentangan dan keprihatinan tentang “pemakaman kenegaraan” Abe, pemerintah berencana untuk secara hati-hati menjelaskan pentingnya melakukan “pemakaman kenegaraan” kepada rakyat.

Pada konferensi pers di pagi hari (20/7/2022), Kepala Sekretaris Kabinet Matsuno mengatakan, “Mantan Perdana Menteri Abe  mengambil tanggung jawab berat Perdana Menteri Jepang, yang menghadapi situasi internal dan eksternal yang parah dengan kepemimpinan yang luar biasa dan kemampuan eksekusi selama delapan tahun terlama. dan delapan bulan dalam sejarah administrasi ketatanegaraan. Pencapaian yang sungguh luar biasa, dan kami memutuskan untuk mengadakan pemakaman nasional dengan mempertimbangkan berbagai belasungkawa dan duka yang diterima dari dalam dan luar negeri.”

Selain itu, beberapa partai oposisi menentang pelaksanaan “pemakaman kenegaraan”, seperti “secara efektif memaksa rakyat untuk mengevaluasi secara politis,” katanya.

Matsuno menyatakan akan menjelaskan pentingnya melakukan “pemakaman kenegaraan.”

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif . Tak lupa cash in back Rp.10 juta bagi murid Pandan College. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan