Pengertian Metode Kuantitatif


Pengertian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan di Indonesia

Metode kuantitatif adalah suatu pendekatan dalam penelitian yang menggunakan penilaian berdasarkan data yang diukur atau dihitung dengan menggunakan teknik-teknik statistik dan matematika. Metode kuantitatif digunakan untuk mengevaluasi hipotesis yang diajukan atau menyusun kuesioner yang tepat dan valid dalam mengumpulkan informasi.

Dalam penggunaannya, metode kuantitatif menekankan pada pengujian hipotesis melalui analisis data numerik yang diperoleh dari sampel representatif populasi. Oleh karena itu, metode ini biasa digunakan dalam penelitian ilmiah, sosial, dan ekonomi, serta bidang-bidang lain di mana pengumpulan dan pengolahan data quantitatif diperlukan.

Pada dasarnya, dalam metode kuantitatif perlu dilakukan ponderasi data dan memahami besarnya variabilitas masalah yang diteliti. Data yang biasa digunakan dalam metode ini meliputi angka, suara, foto, dan teks yang akan dianalisis secara sistematis.

Contohnya, dalam penelitian yang berguna untuk menentukan bagaimana kebiasaan masyarakat dalam memilih jenis bensin yang sesuai untuk kendaraannya, maka dapat dilakukan survei melalui penghitungan pemakaian bensin dalam sehari atau seminggu. Hasil tersebut kemudian digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan hipotesis yang telah diajukan.

Metode kuantitatif memiliki keunggulan dibandingkan metode kualitatif, yaitu metode ini mampu memberikan informasi yang lebih terukur dan akurat. Oleh karena itu, metode kuantitatif sangat cocok untuk digunakan dalam studi-studi yang memerlukan data yang besar dan memiliki keterampilan matematika. Selain itu, analisis hasil data kuantitatif dapat memberikan pengetahuan yang lebih menyeluruh mengenai kondisi suatu permasalahan yang diamati.

Jadi, metode kuantitatif sangat bermanfaat dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini karena metode kuantitatif mampu memberikan penjelasan yang lebih jelas dan dapat dipercaya. Metode ini juga berguna dalam menentukan strategi bisnis dan kerja dalam bidang ekonomi serta dapat digunakan dalam penyusunan skala pengukuran yang dapat memberikan hasil yang objektif dan dapat diperiksa ulang.

Jenis-jenis Data dalam Metode Kuantitatif


Jenis-jenis Data dalam Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif adalah salah satu metode dalam penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengukur atau memberi angka pada suatu variabel. Agar data kuantitatif dapat dikumpulkan dengan baik, maka peneliti harus memahami jenis-jenis data dalam metode kuantitatif. Berikut jenis-jenis data dalam metode kuantitatif:

  1. Data nominal
  2. Data nominal adalah data yang digunakan untuk mengelompokkan objek penelitian menjadi kategori-kategori yang berbeda. Data nominal tidak memiliki tingkatan, artinya tidak ada nilai yang lebih atau kurang dari suatu kategori. Contohnya adalah jenis kelamin, agama, atau status pernikahan.

  3. Data ordinal
  4. Data ordinal adalah data yang digunakan untuk mengurutkan variabel berdasarkan tingkatannya. Data ordinal biasanya memiliki tingkatan atau derajat yang berbeda antar kategori, namun tidak memiliki jarak atau interval antar kategori tersebut. Contohnya adalah tingkat pendidikan atau tingkat kepuasan pelanggan.

  5. Data interval
  6. Data interval adalah data yang digunakan untuk mengukur suatu variabel dengan menggunakan interval skala. Data ini memiliki jarak antara nilai-nilai yang sama pada garis skala yang teratur. Contohnya adalah suhu tubuh atau waktu.

  7. Data rasio
  8. Data rasio adalah jenis data yang memiliki sifat sama dengan data interval, tetapi memiliki suatu titik nol yang menunjukkan tidak adanya susunan atau objek penelitian. Dalam data rasio, nilai nol tersebut bisa digunakan dalam perhitungan matematis. Contohnya adalah berat badan atau tinggi badan.

Dengan memahami jenis-jenis data dalam metode kuantitatif, peneliti dapat menentukan jenis instrumen pengumpulan data yang tepat untuk dijadikan landasan dalam penelitian. Selain itu, pengolahan data juga menjadi lebih akurat karena dapat menggunakan teknik-teknik statistik yang sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Kuantitatif


Kelebihan dan Kekurangan Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif di Indonesia sering digunakan dalam penelitian dan pengambilan keputusan untuk membantu menemukan fakta-fakta yang sulit dipecahkan oleh metode lain. Namun, metode ini juga memiliki kekurangan yang harus dipertimbangkan sebelum digunakan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan metode kuantitatif.

Kelebihan Metode Kuantitatif

Kelebihan Metode Kuantitatif

1. Objektif dan terukur
Metode kuantitatif dapat diterapkan pada data yang sulit diukur secara kualitatif. Penelitian dengan model matematis dan statistik akan memberikan hasil yang objektif dan dapat diukur secara akurat. Hal ini karena data yang dikumpulkan memiliki satuan pengukuran yang jelas, dan dapat dikelola dengan mudah.

2. Valid dan reliabel
Dalam riset kuantitatif, ada standar yang jelas dan ketat dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Hal ini membuat hasil penelitian lebih valid dan reliabel, karena semua data telah terdokumentasi dalam metode yang terstandarisasi dengan baik. Sehingga dapat membantu untuk menghindari bias dalam penelitian.

3. Generalisasi
Berbeda dengan metode kualitatif, metode kuantitatif memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar populasi dan kemudian melakukan generalisasi. Generalisasi dilakukan dengan cara mengevaluasi beberapa sampel untuk menyimpulkan hasil keseluruhan pada populasi tertentu. Hal ini dapat membantu dalam membuat keputusan yang akurat dan tepat dalam pengambilan kebijakan.

Kekurangan Metode Kuantitatif

Kekurangan Metode Kuantitatif

1. Subjektifitas dalam desain penelitian
Penyusunan desain penelitian kuantitatif dapat sulit dan tergantung pada subjektifitas peneliti. Terkadang masalah penelitian sulit dijabarkan dalam model matematis atau statistik, sehingga peneliti harus mencari model yang tepat untuk data yang diberikan.

2. Terbatas dalam pengumpulan data
Metode kuantitatif bergantung pada pengumpulan data yang dapat diukur secara terukur. Ini berarti data-data yang tidak dapat diukur secara tepat, seperti sikap, perilaku, dan perasaan, sulit untuk dijadikan subjek penelitian kuantitatif sebagai variabel bebas dan terikat untuk dianalisis.

3. Kesulitan dalam pengumpulan informasi mendalam
Kuantitas data yang diperoleh tidak bisa memberikan detail yang komprehensif atau keterangan mendalam. Terkadang detil-detal informasi yang tidak terukur dibutuhkan oleh peneliti untuk mengeksplorasi lebih dalam masalah penelitian. Oleh karena itu, penggunaan metode kuantitatif sering kali dikombinasikan dengan metode kualitatif untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Dalam penelitian, metode kuantitatif penting dalam memberikan solusi dan rekomendasi yang didasarkan pada data dan informasi yang kredibel. Namun, metode ini perlu dikombinasikan dengan metode kualitatif jika informasi yang komprehensif dibutuhkan. Kedua metode ini harus digunakan dengan tepat dan efektif untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan berguna.

Pengertian Metode Kualitatif


Metode Kualitatif Indonesia

Metode kualitatif adalah salah satu dari dua metode utama dalam penelitian ilmiah, selain metode kuantitatif. Namun, perbedaan antara keduanya terletak pada cara pengumpulan dan analisis data yang digunakan. Metode kualitatif sering digunakan dalam penelitian tentang perilaku manusia, sosial, dan budaya. Sebuah penelitian kualitatif dapat melibatkan pengumpulan data dari wawancara, observasi, dan dokumen untuk memahami fenomena sosial atau perilaku manusia dari sudut pandang sikap, keyakinan, nilai, dan makna orang dalam situasi tertentu.

Melalui metode kualitatif, peneliti menggunakan analisis yang sistematis dan terstruktur untuk memahami pola-pola perilaku manusia dan membantu menjelaskan fenomena sosial. Dalam banyak kasus, metode kualitatif dapat menghasilkan data yang lebih mendalam dan berguna daripada metode kuantitatif karena memberikan pemahaman yang lebih kasus dan subtansial terhadap fenomena yang diamati.

Teknik yang lazim digunakan dalam metode kualitatif yaitu observasi dan wawancara. Keduanya memungkinkan peneliti untuk mempelajari fenomena sosial melalui persepsi yang multifaset dan konteks tertentu dari pandangan orang lain. Observasi dilakukan dengan mengamati orang-orang dalam situasi kehidupan sehari-hari tanpa banyak intervensi dari peneliti. Sebaliknya, wawancara adalah cara yang sistematis untuk mengumpulkan informasi dari informan dengan menanyakan pertanyaan yang relevan dengan subyek penelitian.

Teknik lain yang sering digunakan dalam metode kualitatif adalah analisis dokumen. Analisis dokumen berfokus pada mempelajari semua sumber data tertulis atau rekaman seperti arsip, korpus teks, dan jurnal harian yang ada. Jenis-jenis analisis dokumen yang melibatkan metode kualitatif meliputi analisis teks, analisis naratif, dan analisis jurisprudensi.

Suatu penelitian metode kualitatif tidak akan pernah lengkap tanpa analisis yang cermat. Analisa merupakan inti dari data yang dibutuhkan sehingga kualitas penelitian dapat diperbaiki. Ada beberapa teknik yang lazim digunakan dalam metode kualitatif, misalnya teknik analisis konten, teknik analisis grounded, teknik analisis seperti mana lisan, dan teknik analisis naratif.

Dalam teknik analisis konten, peneliti mengelompokkan semua data berdasarkan frekuensi kelompok, tema, masyarakat, dan pasangan yang ditemukan dalam kumpulan layanan. Sementara itu, dengan teknik analisis grounded, peneliti memulai dengan mengumpulkan data dan kemudian membuat kategorisasi atau model teori. Sedang pada teknik analisis seperti mana lisan, peneliti mempelajari teks atau wawancara untuk menemukan pola dan hubungan antara informasi yang diperoleh. Teknik analisis naratif memeriksa pola atau tema secara keseluruhan, terutama dalam reka ulang, sehingga dapat membantu untuk memahami apa yang terjadi selama situasi yang muncul atau di dalam sebuah cerita.

Dalam penelitian metode kualitatif, ada beberapa keuntungan yang membuatnya menjadi pilihan yang ideal bagi para peneliti. Pertama, metode ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang lebih mendalam tentang fenomena sosial, perasaan, dan pengalaman manusia, tanpa membatasi kerangka kerja tertentu. Kedua, metode kualitatif dapat membantu peneliti menemukan makna dan pemahaman yang tertanam dalam fenomena sosial. Hal ini berguna bagi peneliti yang ingin memahami fenomena sosial dari sudut pandang orang-orang yang memiliki pengalaman terkait secara langsung dengan fenomena tersebut.

Dalam kesimpulan, metode kualitatif menjadi cukup penting untuk dipahami dalam rangka menghasilkan data yang lebih mendalam tentang manusia dan masyarakat. Di samping itu, metode ini juga dapat membantu peneliti memahami makna dan pemahaman yang tertanam dalam fenomena sosial. Sebagai sebuah pendekatan penelitian yang bersifat flexible dan tidak secara otomatis terikat oleh kerangka kerja tertentu, metode kualitatif sangat cocok untuk menggali bahkan fenomena sosial paling kompleksnya sekalipun.

Perbedaan Antara Metode Kualitatif dan Kuantitatif


perbedaan metode kualitatif dan kuantitatif

Banyak orang mungkin bertanya-tanya, apa sih pengertian kualitatif dan kuantitatif? Dan apa bedanya? Secara sederhana, metode kuantitatif lebih menitikberatkan pada data numerik dan pengolahan data secara statistik, sedangkan metode kualitatif lebih menekankan pada pengumpulan dan analisis data deskriptif seperti observasi dan wawancara.

Perbedaan ini dapat dilihat dari lima segi berikut:

1. Pendekatan


cara pendekatan metode kualitatif dan kuantitatif

Metode kuantitatif cenderung menggunakan pendekatan deduktif, dimana peneliti menggunakan hipotesis untuk menyusun kerangka teoritis, merancang instrumen pengukuran objektif, dan menerapkan prosedur sampel yang terkontrol. Sedangkan metode kualitatif cenderung menggunakan pendekatan induktif, di mana peneliti memulai dengan pengumpulan data, melakukan analisis dan interpretasi, dan kemudian mengekstrak temuan dan pola-pola dari data tersebut.

2. Sumber Data


sumber data kuantitatif dan kualitatif

Sumber data pada metode kuantitatif cenderung berasal dari survei atau eksperimen yang melibatkan data numerik yang dapat diukur dan dihitung. Sedangkan pada metode kualitatif, sumber data cenderung berasal dari wawancara, observasi, dan data yang dihasilkan dari penyelidikan lapangan.

3. Analisis Data


metode analisis kuantitatif dan kualitatif

Metode kuantitatif menggunakan teknik statistik dan matematika dalam menganalisis data. Dalam metode kuantitatif, peneliti mengumpulkan data melalui metode survei, observasi dan percobaan, dan kemudian menganalisis data dengan benar-benar mengukur dan mengevaluasi masing-masing variabel yang terlibat dalam studi tersebut. Sedangkan metode kualitatif menerapkan metode analisis deskriptif dan afektif dalam menganalisis data. Ini mencakup interpretasi dari temuan dan hasil pengamatan di lapangan, pola-pola unggulan yang muncul dari hasil wawancara, dan analisis konten data yang diambil dari berbagai sumber terutama hasil pengamatan di lapangan maupun interaksi dengan orang yang terlibat dalam studi.

4. Tujuan Penelitian


tujuan penelitian kuantitatif dan kualitatif

Metode kuantitatif ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat deterministik, atau yang berkaitan dengan hubungan unsur-unsur dalam populasi tertentu yang dapat diukur dan dikuantifikasi secara objektif seperti membandingkan rasio kedatangan dan keberangkatan di bandara atau derajat inflasi di tahun-tahun tertentu. Sedangkan metode kualitatif ditujukan untuk mengeksplorasi realitas sosial dan pribadi dari sudut pandang subjektif, seperti bagaimana persepsi orang terhadap kemiskinan atau dampak sosial dari kebijakan publik.

5. Interpretasi Hasil Penelitian


interpretasi hasil penelitian kuantitatif dan kualitatif

Hasil penelitian dari metode kuantitatif biasanya memiliki interpretasi yang lebih berorientasi pada statistik dan pengukuran numerik. Sedangkan hasil penelitian dari metode kualitatif memiliki interpretasi yang lebih berfokus pada penjelasan makna dari hasil yang dihasilkan dan penemuan terkait dari data yang telah dikumpulkan.

Dalam kesimpulannya, kedua metode penelitian ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Oleh karena itu, peneliti diharapkan memilih metode yang paling sesuai dengan tujuan penelitian, sumber data, dan analisis data yang akan dilakukan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan