Pendahuluan

Pembaca sekalian, dunia internasional dan hubungan antar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup suatu negara. Indonesia sebagai negara yang besar dan maju tidak bisa lepas dari berbagai hubungan internasional. Salah satunya adalah menjadi anggota dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) sejak 1950. Namun, pada tahun 1965 Indonesia mengundurkan diri dari anggota PBB.

Tulisan ini akan membahas secara detail mengenai penyebab Indonesia keluar dari keanggotaan PBB dengan melihat kelebihan dan kekurangan keputusan tersebut.

Pertama-tama kita harus melihat latar belakang kebijakan politik luar negeri Indonesia pada saat itu. Kendati Indonesia telah bergabung dengan PBB pada masa kepemimpinan Presiden Sukarno, pada saat itu kebijakan luar negeri Indonesia cukup kontroversial. Bahkan pada tahun 1964, Indonesia juga merupakan penyusun GANEFO (Games of New Emering Forces), sebuah organisasi olahraga dan politik yang didominasi oleh negara-negara yang non blok dan menjadi lawan dari Olimpiade Internasional yang didominasi oleh negara-negara Barat.

Pasca peristiwa G-30-S, Indonesia merasakan tekanan besar dari negara-negara Barat yang memprotes kebijakan luar negeri dan internasional Indonesia. Hal ini dipicu oleh penggulingan Sukarno dan naiknya Jenderal Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun yang sama. Alasan paling dikenal mengapa Indonesia keluar dari PBB adalah karena adanya penglihatan terhadap suatu “klik fasik dan neokoloni” yang dipelopori oleh Amerika Serikat dalam PBB.

Tegangnya hubungan dengan AS pada masa itu meningkat seiring dengan Bank Dunia dan IMF yang semakin kritis terhadap kebijakan ekonomi Indonesia. Melihat kondisi tersebut, Indonesia pun memutuskan mengundurkan diri dari keanggotaan PBB pada tahun 1965.

Untuk melihat lebih jelas mengenai alasan Indonesia keluar dari PBB, berikut adalah beberapa hal yang harus diketahui.

Kelebihan dan Kekurangan Indonesia Keluar dari PBB

1. Kelebihan

Indonesia keluar dari PBB menjadi sebuah tindakan yang memberikan momentum cukup kuat dan menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara yang independen dan berdaulat. Momentum ini pun melahirkan semangat baru di Indonesia pada masa itu.

Indonesia juga berhasil memperkuat posisinya dalam organisasi-organisasi regional seperti ASEAN dan GANEFO. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang mendapatkan keuntungan diplomasi yang vital dalam menjaga kepentingan nasionalnya.

Dalam hal politik luar negeri, Indonesia tetap bisa melakukan hubungan internasional, meskipun tidak menjadi anggota PBB. Indonesia bahkan membuka hubungan diplomatik dengan berbagai negara dan terus membina kerjasama secara bilateral dengan negara lain.

Dalam hal ekonomi, pada saat keluar dari PBB Indonesia mampu menunjukkan kemandiriannya dan berhasil membuat reformasi ekonomi yang melemahkan lobi IMF dan Bank Dunia. Hal ini kemudian membawa Indonesia pada era yang lebih baik dalam perkembangan ekonomi dan stabilitas moneter negara.

2. Kekurangan

Keluar dari organisasi dunia basket menunjukan Indonesia terisolasi dari dunia internasional dan menyulitkan dalam diplomasi. Keluar dari PBB pada saat itu menyebabkan Indonesia kehilangan hak suara atas politik dunia, serta menjadi negara yang dianggap tidak penting dalam hubungan internasional dan kerjasama politik dan ekonomi internasional. Hal ini tentu memberikan dampak buruk bagi kepentingan nasional Indonesia.

Indonesia juga kehilangan kesempatan guna memperjuangkan kepentingan nasionalnya di mata dunia internasional. Sebagai sebuah negara yang saat itu sedang mencoba untuk membangun jati diri nasional, Indonesia seharusnya memelihara hubungan dengan dunia internasional untuk memastikan pemahaman dan pengakuan terhadap posisi politik nasional. Namun, keluar dari PBB telah membawa konsekuensi yang besar bagi Indonesia seperti isolasi di dunia internasional dan penurunan pengaruh dalam pemikiran internasional.

Penarikan diri dari PBB pada tahun 1965 juga menjadi kerugian di bidang hak asasi manusia, kemanusiaan, dan pengembangan internasional karena Indonesia menjadi tidak aktif dalam melakukan pengawasan terhadap observasi humanitarisme seperti gerakan hak asasi manusia, hak perempuan dan anak-anak, serta pengembangan internasional.

Di samping itu, keluar dari PBB juga dapat menyebabkan penurunan kesempatan masuknya teknologi asing dan mempengaruhi hubungan internasional dengan negara lain. Hal ini dapat memberikan dampak yang sangat buruk pada ekonomi Indonesia.

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan keluar dari PBB, berikut adalah informasi detail mengenai penyebab Indonesia keluar dari keanggotaan PBB.

Tabel Informasi Penyebab Indonesia Keluar dari Keanggotaan PBB

PenyebabDetail
Pendudukan Irian BaratIndonesia menjalankan kebijakan politik yang mencoba mewujudkan Bangsa Indonesia sebagai sebuah kesatuan yang utuh. Saat itu, Irian Barat masih menjadi bagian dari Hindia Belanda dan kemudian menjadi wilayah jajahan Belanda. Indonesia mengklaim bahwa Irian Barat adalah bagian dari NKRI, tetapi posisi Belanda selalu menolak. Pada tahun 1961, Indonesia mengajukan mosi jurnalis pada arena PBB yang menuntut Belanda segera menyerahkan kembali Irian Barat kepada Indonesia. Namun, Belanda menolak hal tersebut. Akhirnya, perdebatan yang panjang dan sikap yang keras menyebabkan Indonesia keluar dari PBB.
Perwakilan TiongkokIndonesia pada saat itu mendukung perdamaian global dan internalisasi sikap bahwa kebijakan internasional harus menguntungkan seluruh negara anggota PBB, terlebih pada Asia. Dalam menjalankan kebijakan itu, Indonesia mendukung Tiongkok masuk ke PBB. Tiongkok pada saat itu diperankan oleh Taiwan dalam PBB. Ketika Amerika Serikat mengancam akan membawa Amerika Utara keluar dari PBB jika Tiongkok masuk, Indonesia tetap mendukung Tiongkok. Sikap Indonesia untuk mendukung Tiongkok kemudian menimbulkan ketidaksetujuan dari Amerika Serikat dan negara lain sehingga Indonesia keluar dari PBB.
Keinginan Indonesia untuk menjaga kedaulatan dan integritas nasionalIndonesia melihat adanya pengaruh negatif dari praktek kolonialisme dan imperialisme dalam kehidupan internasional. Indonesia merasa bahwa praktek kolonialisme dan imperialisme dari kebijakan-kebijakan PBB dan negara-negara Barat sangat bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan. Karena itu, Indonesia memutuskan untuk keluar dari PBB dan mengusahakan ketentuan-ketentuan kemerdekaan, keamanan, dan kerjasama internasional yang baru yang bertujuan untuk membebaskan kedaulatan dan integritas nasional.
Faktor ekonomiIndonesia keluar dari PBB pada saat negara ini membutuhkan investasi, bantuan dan dukungan infrastruktur. Keluarnya Indonesia dari PBB berdampak pada berkurangnya investasi dan bantuan dari negara-negara lain. Hal ini mengakibatkan Indonesia mengalami kesulitan dalam membangun infrastruktur dan mengatasi masalah ekonomi nasional.
Kekuasaan dan pengaruh Amerika Serikat dalam PBBKekhawatiran Indonesia tentang kekuasaan dan pengaruh Amerika Serikat dalam PBB menjadi salah satu faktor penting mengapa Indonesia keluar dari PBB. Indonesia merasa bahwa Amerika Serikat mengontrol organisasi internasional tersebut dan tidak memperjuangkan kepentingan seluruh negara anggota.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa yang dimaksud dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa?

Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah badan internasional yang dibentuk pada 24 Oktober 1945 setelah Perang Dunia II. Tujuannya adalah untuk menciptakan penyelesaian perdamaian dan mempromosikan kerjasama antar negara.

2. Apa pengaruh Indonesia dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa?

Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki hak suara yang sama dalam menentukan kebijakan dan keputusan di dunia internasional. Indonesia juga memiliki kepentingan nasional dalam menjaga hubungan diplomatik dengan negara-negara lain melalui keanggotaannya di PBB.

3. Mengapa Indonesia keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa?

Indonesia keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1965 karena Amerika Serikat dipandang sebagai negara pengontrol dan keputusan yang diambil dalam PBB tidak diuntungkan oleh Indonesia dan kepentingan nasionalnya. Hal ini karena terkait dengan berbagai tuntutan politik internasional yang membuat Indonesia sulit untuk meraih hak suara dan memperjuangkan kepentingan nasionalnya.

4. Apa dampak keluarnya Indonesia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa?

Dampak keluar Indonesia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa membuat Indonesia terisolasi dari dunia internasional dan menyulitkan diplomasi nasional. Hal ini juga mengurangi kesempatan Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan mempengaruhi hubungan internasional dengan negara lain, khususnya dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.

5. Apakah kebijakan luar negeri Indonesia berubah setelah keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa?

Kebijakan luar negeri Indonesia tidak berubah setelah keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Indonesia tetap mempertahankan hubungan diplomasi dan kerjasama yang baik dengan negara-negara lain melalui berbagai pertemuan bilateral dan organisasi internasional lainnya.

6. Apa pengaruh keluarnya Indonesia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap perekonomian Indonesia?

Keluarnya Indonesia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa berdampak pada berkurangnya investasi dan bantuan dari negara-negara lain. Hal ini membuat Indonesia mengalami kesulitan dalam membangun infrastruktur dan mengatasi masalah ekonomi nasional. Sebagai sebuah negara berkembang, Indonesia sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama internasional untuk meningkatkan perekonomian negaranya.

7. Apakah Indonesia telah kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa?

Indonesia kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1966 dengan dukungan dari organisasi internasional dan negara-negara anggota PBB. Sejak itu, Indonesia telah aktif berpartisipasi dalam kegiatan dan memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui organisasi internasional tersebut.

Kesimpulan

Indonesia keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1965 dengan berbagai faktor penyebab seperti kebijakan luar negeri kontroversial, tekanan negara-negara Barat, hubungan dengan Amerika Serikat, dan keinginan memperjuangkan kedaulatan nasional Indonesia. Kendati terdapat kelebihan dan kekurangan yang muncul akibat keputusan tersebut, Indonesia berhasil memperkuat posisinya dalam organisasi-organisasi regional dan membuka hubungan diplomatik dengan berbagai negara. Namun, dampak keluarnya Indonesia dari PBB juga tidak bisa diabaikan dan masih menyisakan berbagai pertanyaan dan kendala.

Apa yang bisa kita lakukan?

Sebagai sebuah negara yang maju dan berdaulat, Indonesia perlu memperkuat posisinya dalam kerjasama internasional dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara di seluruh dunia. Dalam mengatasi kendala-kendala seperti hubungan dengan Amerika Serikat dan dampak kebijakan luar negeri, Indonesia harus membangun hubungan internasional yang seimbang dan berkeadilan, serta memperjuangkan kedaulatan nasionalnya dengan kultur diplomasi yang baik.

Apa yang bisa Anda lakukan?

Sebagai warga negara Indonesia, kita harus memahami arti penting hubungan internasional dan nilai-nilai kerjasama antar negara. Melalui pendidikan dan penguatan pemahaman sosial-politik, kita harus mendukung upaya-upaya pemerintah dalam membangun hubungan internasional yang kuat dan berkeadilan. Dalam rangka memajukan Indonesia ke depan, kita harus bekerja sama dan bersinergi dalam bidang ekonomi, budaya, dan politik.

Kata Penutup

Demikian informasi mengenai penyebab Indonesia keluar dari keang

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan