Penyebab Jatuhnya Orde Baru (ORBA)

Salam Pembaca Sekalian

Penyebab jatuhnya Orde Baru (ORBA) menjadi sorotan di Indonesia dan dunia internasional. Pada masa pemerintahan ORBA di Indonesia, Indonesia memiliki perekonomian yang stabil. Namun, banyak hal terjadi pada masa tersebut yang menjadi penyebab jatuhnya ORBA.

Melalui artikel ini, kami akan membahas secara detail tentang penyebab jatuhnya ORBA dan apapun yang berkaitan dengannya. Kami akan menguraikan setiap detail dengan cermat dan mencari solusi alternatif yang bisa diambil.

Pengertian Orde Baru

Orde Baru adalah masa pemerintahan Indonesia yang dimulai pada tahun 1966 karena terjadi kudeta yang dipimpin oleh Jendral Suharto. Pada masa tersebut, Indonesia mengalami kestabilan politik, social, dan ekonomi yang luar biasa. Masa ORBA dikenal dengan efektifitas dan stabilitasnya yang dianggap berhasil membawa Indonesia ke era modernisasi.

Namun, masalah mulai muncul pada akhir masa pemerintahan ORBA. Sangat disayangkan kegagalan untuk mempercantik citra negara yang sudah rusak menjadi akhir dari sebuah kepemimpinan yang sukses, yang menelan begitu banyak uang dan tenaga.

Pendahuluan

Pondasi ORBA terbentuk karena keputusan partai militer untuk melakukan kudeta pada tahun 1965. Kudeta tersebut berhasil dengan cepat, Pemimpin pemerintahan Orde Lama, Soekarno terkapar dan tidak mampu mengendalikan negara. Namun, ternyata pemerintahan ORBA mengalami banyak kekurangan. Penyebab jatuhnya ORBA pun menjadi fokus utama. Adapun hal-hal yang menjadi penyebab jatuhnya Orde Baru di Indonesia adalah:

1. Kebijakan Ekonomi yang Dianggap Monopoli

Kebijakan ekonomi pada saat pemerintahan ORBA lebih diutamakan pada sektor dasar pembangunan industri besar. Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, pihak ketiga tidak diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan negara. Akibatnya, banyak perusahaan kecil dan menengah gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan perusahaan besar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perusahaan besar yang mendapatkan jaminan pemerintahan dan monopoli.

2. Tindakan Korupsi dan Kejahatan Terorganisir

Saat pemerintahan ORBA, terjadi tindakan korupsi dan kejahatan terorganisir yang besar. Hal ini dilakukan oleh para pejabat dari tingkat bawah sampai puncak. Mereka memanfaatkan jabatan dan pengaruh mereka untuk kepentingan pribadi seperti menyalahgunakan suap, tindakan korupsi dan lain sebagainya. Kegagalan dalam memberantas tindakan tersebut membuat rakyat semakin kecewa terhadap ORBA.

3. Kebebasan Pers dan Kekerasan Terhadap Wartawan

Pada era ORBA, kebebasan pers sangat terbatas. Wartawan ataupun media massa harus mencari izin dan diawasi oleh pemerintah. Hal ini sering mulai dialami dan yang sepatutnya fungsi media harus dapat dipercaya oleh publik, namun efeknya menjadi tertutup dan informasi hanya terkesan bias. Bagi wartawan yang tidak mengikuti aturan yang berlaku, seringkali mengalami tindakan kekerasan hingga penghilangan.

4. Perlakuan Diskriminatif Terhadap Masyarakat Suku dan Agama Lainnya

Selama pemerintahan ORBA, terjadi diskriminasi terhadap masyarakat suku dan agama lain yang berbeda. Hal ini terjadi dalam berbagai bentuk, seperti di bidang pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Akibatnya, terjadi ketidakadilan yang membuat masyarakat menjadi tidak merasa nyaman.

5. Terjadinya Demonstrasi Besar-besaran dan Aksi Kekerasan

Pada akhir masa pemerintahan ORBA, terjadi demonstrasi besar-besaran dan aksi kekerasan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia. Demonstrasi dilakukan untuk menentang kebijakan yang tidak bertanggung jawab. Saat yang terakhir pemerintahan ORBA mencicit krisis moneter yang memukul Indonesia pada 1997-1998. Keadaan semakin buruk menjelang akhir pemerintahan ORBA pada tahun 1998, dan pada 21 Mei 1998 terjadi kerusuhan besar yang meluas hingga seluruh wilayah Indonesia yang dikenal dengan tragedi Trisakti.

6. Kondisi Pemerintahan yang Terganggu

Bangsa Indonesia mundur ke zaman kekacauan politik. Pada awal tahun 1998, kerusuhan besar-besaran melanda Indonesia, kebijakan krusial, berantakan dan masyarakat sulit untuk menentukan siapa harus mereka percayai. Kondisi ini memicu tindakan aksi dengan tujuan menumbangkan kekuasaan presiden saat itu. Kondisi semakin tidak terkendali pada saat Jendral Suharto mengundurkan diri sebagai presiden dan membuka jalan bagi orde baru tidak lagi memerintah.

7. Tuntutan Reformasi

Pada akhir masa pemerintahan sama, masyarakat Indonesia menuntut reformasi di segala bidang, khususnya politik dan pemerintahan. Tuntutan masyarakat tersebut meningkat dan terjadi demonstrasi di banyak kota di Indonesia. Saat ini, masa ORBA di Indonesia telah berakhir dan kita harus mempelajari apa saja yang dapat kita pelajari dari masa lalu.

Kelebihan dan Kekurangan ORBA

Kelebihan dan kekurangan Orde Baru telah menjadi topik hangat di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabilitas sosial selama masa pemerintahan ORBA membuatnya menjadi masa kejayaan Indonesia dalam sejarah penjajahan.

Namun, masa pemerintahan ORBA juga memiliki kelemahan dan kekurangan yang memicu jatuhnya Orde Baru pada akhirnya.

Kelebihan ORBA

1. Pertumbuhan ekonomi yang Tinggi

Pada masa pemerintahan ORBA, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Ekonomi Indonesia menjadi salah satu dari negara-negara berkembang tercepat di dunia. Kebijakan ekonomi yang dijalankan oleh pemerintahan ORBA berhasil mengantarkan Indonesia ke masa modernisasi.

2. Stabilitas Sosial yang Terjaga

Selama pemerintahan ORBA, stabilitas sosial terjaga dengan baik. Pemerintah memprioritaskan keamanan dan ketertiban umum serta memberi jaminan kepada masyarakat. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang aman bagi orang-orang dari luar negeri maupun warga negara sendiri.

Kekurangan ORBA

1. Tindakan Korupsi yang Merajalela

Pada masa pemerintahan ORBA, tindakan korupsi merajalela. Hal ini disebabkan oleh ketidakjelasan pengawasan dan peraturan dalam pemerintahan. Telah tercatat dalam sejarah, bahwa tindakan korupsi merugikan negara hingga triliunan rupiah.

2. Keterbatasan Kebebasan Pers

Wartawan memiliki keterbatasan dalam kebebasan pers, walaupun pada saat itu jumlah media sangat banyak. Kebebasan pers sangat dibatasi, menimbulkan citra yang terkadang dianggap tidak bersih.

3. Kurangnya Partisipasi Masyarakat

Pada masa pemerintahan ORBA, kaum terpelajar sulit mendapatkan pekerjaan, sementara kelompok masyarakat kelas bawah banyak mengeluhkan ketimpangan ekonomi dan kesulitan mencari pekerjaan. Respons pemerintah yang lamban melakukan reformasi sosial membuat masyarakat tidak terlibat dalam pembangunan negara dan merasa tidak dihargai.

Penjelasan Terperinci tentang Penyebab Jatuhnya ORBA

Penyebab jatuhnya ORBA telah membuat Indonesia terjerat dalam konsekuensi berkepanjangan, dan ada beberapa penyebab kunci kebocoran bagaimana ORBA jatuh:

1. Kurangnya Reformasi

Pemerintah pada masa ORBA tidak terlalu memperhatikan reformasi di negaranya. Kekurangan reformasi membuat masyarakat tidak terlibat secara langsung dalam pembangunan negara. Selain itu, penegakan hukum dan pembanngunan sektor dasar seperti pendidikan dan kesehatan menjadi sulit seiring dengan minimnya reformasi dan inovasi.

2. Kebijakan Ekonomi yang Buruk

Kebijakan ekonomi pada era ORBA tidak mengutamakan peran sektor masyarakat, seperti UMKM dan pengusaha kecil sehingga tidak terjadi pembangunan tahap paling dasar di ekonomi Indonesia. Kebijakan tersebut, membawa dampak yang buruk bagi masyarakat, meningkatkan Angka Pangan Garis Kemiskinan, hingga meningkatnya angka pengangguran.

3. Korupsi

Tindakan korupsi telah merajalela di era ORBA dan membuat masyarakat semakin tidak puas dengan pemerintah. Banyak pejabat negara yang melakukan tindakan korupsi dan memanfaatkan jabatan dan kekuasaan mereka untuk kepentingan pribadi. Tindakan tersebut menghasilkan kerugian negara yang luar biasa, dan hal tersebut memicu jatuhnya Orde Baru pada akhirnya.

4. Kebebasan Pers yang Terbatas

Tidak seperti sekarang dengan kesempatan media sosial yang stabil, pada masa ORBA kebebasan pers sangat terbatas. Kantor berita pemerintah sering dicurigai terlalu mengontrol kebebasan pers dan memunculkan informasi yang sering diagung-agungkan oleh pemerintah. Secara implisit, hal ini terdapat pada efek propagandanya yang menggiring informasi pada kebenaran yang salah.

5. Demonstrasi Besar-Besaran

Demonstrasi besar-besaran terjadi di Indonesia pada tahun 1998 sebagai tuntutan rakyat atas kebebasan Filipina dari kekuasaan diktator Presiden Ferdinand Marcos. Demonstrasi juga terjadi di Universitas Trisakti, Jakarta di mana empat mahasiswa tewas. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat merasa tidak nyaman dan merasa tidak di hargai.

Tabel Penyebab Jatuhnya ORBA

Berikut merupakan tabel yang berisi semua informasi lengkap tentang penyebab jatuhnya ORBA:

Penyebab Jatuhnya ORBA Sumber
Kebijakan Ekonomi yang Monopoli http://www.kompas.com
Tindakan Korupsi dan Kejahatan Teroganisir http://www.tempo.co.id
Kebebasan Pers dan Kekerasan Terhadap Wartawan http://www.kemenkominfo.com
Perlakuan Diskriminatif terhadap Agama dan Suku Lainnya http://www.pikiran-rakyat.com
Terjadinya Demonstrasi Besar-besaran dan Aksi Kekerasan http://www.suara.com
Kondisi Pemerintahan yang Terganggu http://www.merdeka.com
Tuntutan Reformasi http://www.republika.co.id

FAQ

1. Apakah pemimpin orde baru benar-benar memonopoli kebijakan ekonomi pada saat masih memerintah?

Iya, di era orde baru pemerintah menciptakan kebijakan yang lebih banyak diarahkan ke arah pembangunan ekonomi dan industri besar, sehingga memudahkan monopoli tersebut.

2. Korupsi apa yang sering terjadi pada masa ORBA?

Korupsi terjadi dalam berbagai bentuk, seperti penyalahgunaan kekuasaan, penyelewengan, hingga korupsi besar- besaran.

3. Mengapa ORBA tidak memberi kebebasan pers yang lebih besar pada saat memimpin Indonesia?

Karena pemerintahan ORBA mempertegas untuk memberi tahu pers pada saat itu bahwa negara mengakui hanya satu posisi media pesan di bawah badan korporat.

4. Apakah intervensi pemerintah pada era kekuasaan ORBA berdampak buruk pada rakyat Indonesia?

Iya, ternyata intervensi pemerintah pada era orde lama lebih banyak membawa dampak buruk pada rakyat. Pasalnya, banyak pejabat yang berarti mengambil keuntungan dari proyek-proyek pemerintah sedangkan rakyat tidak benar-benar merasakan terbungkus dalam pembangunan yang ada.

5. Apa solusi kecil untuk membunuh korupsi pada masa depan?

Salah satu solusi kecil untuk memerangi korupsi di

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan