Var, Let, dan Const: Apa itu?


Perbedaan var, let, dan const sangat penting dipahami oleh setiap pengembang web di Indonesia. Ketiganya adalah jenis variabel dalam bahasa pemrograman JavaScript. Akan tetapi, terdapat perbedaan signifikan di antara ketiganya dan dapat mempengaruhi cara kode Anda ditulis dan berjalan. Berikut ini penjelasan lebih detail tentang ketiganya:

Var

JavaScript Var Image

var adalah variabel yang sering digunakan dalam bahasa pemrograman JavaScript yang lebih tua. Variabel var dikirimkan ke lingkup global, yang berarti variabel tersebut dapat diakses dari mana saja dalam kode. ketika variabel var dibuat di dalam suatu fungsi, variabel tersebut hanya tersedia untuk fungsi tersebut .

var memiliki beberapa masalah dalam penggunaannya, seperti kemampuannya untuk diinisialisasi ulang atau direassign. Masalah ini dapat menyebabkan kebingungan dan membuat kode sulit untuk dipelajari dan diubah di masa depan. Oleh karena itu, var sekarang lebih jarang digunakan, terutama di lingkungan kode modern seperti ECMAScript 6 (ES6) dan sistem Node.js.

Let

Let in JavaScript

let adalah variabel yang diperkenalkan pada ES6 sebagai alternatif yang lebih baik daripada var. Variabel let juga dapat dideklarasikan di luar fungsi seperti halnya var. Beberapa perbedaan antara var dan let adalah bahwa let berada di dalam blok lingkup, yang berarti bahwa variabel hanya dapat diakses di wilayah lingkup di mana var dideklarasikan.

Ini bisa sangat berguna saat mencoba menghindari konflik dalam kode yang lebih besar. let juga tidak dapat diinisialisasi ulang dalam satu blok kode yang sama, membuatnya menjadi opsi yang lebih aman dalam beberapa kasus.

Const

Const in JavaScript

Sama seperti let, const juga merupakan alternatif yang diperkenalkan pada ES6, tetapi perbedaannya adalah variabel yang dideklarasikan dengan const tidak dapat diubah setelah dideklarasikan. Ini membuat variabel const menjadi pilihan yang bagus ketika nilainya secara teoritis tidak boleh berubah.

Perbedaan ini menjadikan const ideal untuk konstanta, atau nilai yang harus tetap sama sepanjang waktu berjalan. Konstanta dapat berfungsi sebagai referensi tetap ketika mengembangkan kode yang melibatkan matematika atau nilai grafis, seperti huruf besar.

Dalam ringkasan, ketiga jenis variabel ini memiliki perbedaan mendasar satu sama lain, dan masing-masing memiliki situasi di mana mereka lebih cocok digunakan. Dalam beberapa kasus, penggunaan let atau const dapat membantu menghindari masalah yang dapat dihadapi dengan var. Semua pengembang web dan frontend harus memahami perbedaan var, let, dan const untuk mengembangkan kode yang semakin baik dan efisien.

Perilaku Var, Let, dan Const


Perilaku Var, Let, dan Const in Indonesia

Penulisan kode pada sebuah aplikasi dimulai dengan inisiasi variabel, dimana variabel sendiri merupakan suatu penyimpanan temporary pada memori komputer yang digunakan untuk menyimpan nilai. Adapun ada tiga jenis variabel yaitu var, let, dan const yang sering digunakan pada bahasa pemrograman JavaScript.

1. Var

Var sendiri merupakan cara penulisan variabel yang telah lama digunakan pada bahasa pemrograman JavaScript. Sebelum diluncurkan ECMAScript 6, penulisan variabel menggunakan var lebih diutamakan karena tingginya browser support pada saat itu. Sayangnya, penggunaan var begitu rentan terhadap munculnya bugs pada sebuah aplikasi.

Perilaku dari var sendiri adalah memiliki lingkup global scope, artinya variabel var bisa diakses dari seluruh lini kode dalam suatu aplikasi, dan itu termasuk jika suatu variabel var dideklarasikan didalam fungsi. Dalam arti lain, variabel var bisa dipanggil dari tempat dimana saja.

Namun, karena perilaku global scope yang dimiliki oleh var, seringkali terjadi kesalahan alur logika program karena nilai variabel yang tidak disengaja telah berubah. Selain itu, variabel var juga lebih cenderung punya lebih banyak kasus penyalahgunaan karena bisa diakses secara global.

2. Let

Dibandingkan dengan var, perilaku variabel let jauh lebih baik dan lebih aman dalam penulisan kode. Let adalah standar terbaru pada ECMAScript 6 dan bisa dijalankan pada semua browser terbaru.

Perilaku let sendiri berbeda dengan var karena tidak memiliki perilaku global scope seperti var. Variabel let hanya bisa diakses dalam lingkup block scope, terbatas hanya pada blok kode dimana let dideklarasikan (biasanya pada tanda kurung kurawal).

Ini adalah kelebihan pada variabel let karena meminimalisir terjadinya perubahan nilai secara tidak disengaja. Selain itu, perilaku dari let yang lebih aman membuat let menjadi pilihan utama bagi para developer.

3. Const

Const adalah kependekan dari constant yang berarti nilai variabel tidak dapat diubah ketika dideklarasikan. Variabel const biasanya digunakan untuk menyimpan nilai-nilai yang statik seperti konstanta matematika, enums, atau URL endpoint.

Perilaku dari const sendiri mirip dengan variabel let, dimana const juga memiliki block scope. Namun, karena const tidak dapat diubah nilai nya setelah dideklarasikan, maka variabel ini hanya dapat diberi nilai sekali saja.

Penggunaan variabel const cukup populer pada suatu aplikasi karena dengan menggunakannya toh kita bisa memanipulasi sebuah objek, dan tidak mengubah nilai asli dari konstanta. Namun, tidak cocok untuk digunakan pada kondisi yang nilai variabel nya seringkali berubah-ubah.

Perbedaan Declarative dan Assignable


perbedaan var let dan const in indonesia

Mungkin kalian sudah banyak mendengar bahwa deklarasi variabel di JavaScript menggunakan banyak jenis, beberapa diantaranya yaitu var, let, dan const. Tapi apa sih perbedaannya? Mari kita bahas satu per satu. Pada kesempatan ini kita akan membahas perbedaan antara deklarasi variabel dengan tipe data yang dinamakan declarative dan assignable.

Declarative merupakan penggunaan tipe variabel dimana kita menentukan variabel tersebut tetap dan tidak bisa menghadapi perubahan. Variabel jenis ini lebih hemat memori namun tidak dapat menghadapi situasi dimana kita ingin mengubah datanya. Berbeda dengan Declarative, assignable merupakan tipe variabel yang berlaku sebaliknya dimana kita dapat dengan cepat mengubah isi data pada variabel tersebut.

1. Declarative
Seperti yang sudah dijabarkan diatas, deklarasi variabel dengan jenis ini tetap dan tidak dapat diubah isinya. Variabel yang dideklarasikan dengan keyword const tidak akan bisa di-initilize kembali atau melakukan perubahan pada isinya diluar inisialisasi.

Contoh pemakaian di dalam kode:

const nama = "Budi";
nama = "Manda";
console.log(nama) // Output akan menampilkan TypeError: Assignment to constant variable.

Dari contoh diatas kita tidak akan bisa mengubah nilai pada variabel yang sudah di-inisialisis dengan jenis declarative atau const. Dalam hal ini kita hanya bisa men-initilize variabel beda isi data untuk mengakses varibel yang merupakan ketetapan.

2. Assignable
Jenis deklarasi variabel yang lain dinamakan dengan assignable. Variabel jenis ini conformational terhadap perubahan data pada saat programm dijalankan. Variabel jenis ini dapat menangani perubahan pada isinya pada saat dijalankan dan juga dapat merubah tipe data pada saat pencetakan pada console.

Contoh pemakaian di dalam kode:

let nama = "Budi";
nama = "Manda";
console.log(nama) // Output akan menampilkan "Manda"

Dalam jenis ini, kita bisa dengan mudah mengubah nilai pada variabel, karena variabel yang digunakan dapat menghandle segala kondisi pada saat runtime.

Perbedaan yang paling mendasar antara Assignable dan Declarative terletak pada penanganan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat pemrograman dijalankan. Variabel jenis Indeclarative membuat runtime error pada saat terjadi pembetulan pada isian dalam program. Dalam artian variabel jenis declarative tidak memermit coding error yang terletak pada perubahan isian pada program setelah dilemparkan pada aplikasi.

Variabel jenis Assignable memiliki sifat dinamis untuk membuat perubahan-perubahan yang terjadi pada program diluar kode yang diinginkan. Kita boleh men-assign-ulang nilai pada variabel jenis ini ketika aplikasi sudah berjalan. Namun, kita sebaiknya bosan ke satu jenis variabel saja aja ya. Happy coding!

Efek pada Scope dan Hoisting


efek pada scope dan hoisting

Perdebaan var, let, dan const adalah topik yang paling sering dibicarakan oleh para programmer. Salah satu perbedaan yang paling penting adalah efek pada scope dan hoisting.

Seperti yang kita ketahui, scope adalah bagaimana dan di mana variabel dapat diakses dalam program. Hal ini terkadang menjadikan sangat sulit bagi programmer untuk memahaminya, terutama ketika menggunakan var.

Var dikenal sebagai variabel yang memiliki ‘function scope’. Ini berarti bahwa variable var dapat diakses dari dalam fungsi dimana ia dideklarasikan, namun tidak dapat diakses dari luar fungsi ini. Yang berarti Jika program kita mencoba menggunakan variabel var di luar fungsi, maka variabel itu akan menyebabkan error.

Let dan Const, di sisi lain, dikenal sebagai variabel dengan ‘block scope’. Ini berarti bahwa variabel ini hanya dapat diakses dari dalam blok kode dimana ia dideklarasikan. Sebuah blok kode adalah segmen kode yang terletak di antara sepasang kurung kurawal ({ }). Ini berlaku untuk blok kode di dalam fungsi, blok kode di dalam kondisi if statement, dan sebagainya. Variabel dengan block scope tidak bisa diakses di luar blok kode itu sendiri. Ini membuat kode akan jauh lebih aman, karena kita tahu bahwa kita tidak akan bisa ‘tanpa sengaja’ merusak kode yang terkait dengan variabel tersebut. Program saja yang akan memberi tahu kita ketika kesalahan terjadi.

Dan secara default, inisialisasi nilainya belum dapat bergeser ke atas saat program dijalankan, inisiasi harus disimpan di memori saat program dijalankan, ini disebut ‘hoisting’

Var selalu secara otomatis akan dianggap hoisting ke atas scope tempat ia dideklarasikan. Jadi, jika kita mencoba mengakses variabel sebelum ia dideklarasikan, JavaScript tidak akan menyatakan kesalahan antara ‘undefined’, yang berarti bahwa variabel telah diinisialisasi, meskipun kita belum mendefinisikan nilainya.

Let dan Const, di sisi lain, tidak akan mengalami hoisting. Ketika kita mencoba mengakses variabel let atau const sebelum dideklarasikan, JavaScript akan memberikan pesan kesalahan yang jelas. Hal ini sangat meningkatkan kesadaran kita tentang penanganan variabel, yang pada akhirnya membantu kita untuk meminimalkan kesalahan saat menulis kode.

Dengan demikian, kita bisa samakan penggunaan let dan const, karena keduanya memiliki ‘block scope’ dan tidak memiliki fitur hoisting seperti var. Variable dengan block scope sangat membantu dalam pengembangan aplikasi, meminimalisir penanganan variabel dan memudahkan pemecahan masalah saat kode terjadi kesalahan. Dalam kesimpulan, setiap bahasa pemrograman memberikan fitur tersendiri, begitu juga pada penggunaan variabel let, var dan const tergantung pada kebutuhan dalam pengembangan program.

Kapan Harus Menggunakan Var, Let, atau Const


Javascript Code Wallpaper

Javascript adalah sebuah bahasa pemrograman yang menggunakan var, let, dan const untuk mendeklarasikan sebuah variabel. Namun, kapan sebenarnya kita harus menggunakan masing-masing jenis variabel tersebut? Mari kita bahas satu per satu:

1. Var

var in javascript

Var adalah kata kunci yang telah lama digunakan sejak versi awal Javascript. Kita dapat mendeklarasikan sebuah variabel dengan menggunakan kata kunci var.

Kapan sebaiknya kita menggunakan var?

  • Untuk variabel global yang ingin diakses dari semua bagian code
  • Untuk variabel lokal yang ingin diakses dari luar function
  • Untuk menghindari error saat mendeklarasikan variabel dengan nama yang sama

2. Let

let in javascript

Let adalah kata kunci yang diperkenalkan pada ES6 Javascript. Let mirip dengan var, namun memiliki cakupan block scope. Hal ini berarti setiap variabel yang dideklarasikan dengan let hanya ada pada block tempat dia dideklarasikan.

Kapan sebaiknya kita menggunakan let?

  • Untuk variabel lokal yang hanya digunakan pada block tertentu
  • Untuk menghindari error ketika kita ingin mendeklarasikan variabel dengan nama yang sama pada block yang berbeda

3. Const

Javascript Constant Wallpaper

Const juga diperkenalkan pada ES6 Javascript, dan sama seperti namanya, const dipakai untuk mendeklarasikan sebuah variabel yang nilainya tetap atau tidak berubah selama jalannya program.

Kapan sebaiknya kita menggunakan const?

  • Untuk variabel yang nilainya tidak akan berubah setelah dideklarasikan
  • Untuk mencegah programmer agar secara tidak sengaja mengubah suatu nilai variabel

4. Penggunaan Yang Wajar

Javascript Wallpaper Code

Seperti yang sudah dijelaskan, penggunaan var, let, dan const dipilih berdasarkan konteks yang ada. Ada beberapa panduan dalam memilih jenis variabel pada saat programming, yaitu:

  • Gunakan const untuk nilai yang tidak akan berubah
  • Gunakan let ketika variabel tersebut akan diubah atau nilainya belum diketahui
  • Batasan dari let adalah block, sedangkan var dan const ada di level function
  • Jangan menggunakan var lagi jika ES6 sudah bisa digunakan

5. Kesimpulan

Javascript coding Wallpaper

Semua jenis variabel diatas mempunyai kelebihan masing-masing, dan juga dipilih berdasarkan konteks programnya. Sebagai programmer, kita harus memahami perbedaan dari masing-masing jenis variabel, agar dapat memaksimalkan penggunaannya dan program yang dibuat bisa menjadi semakin efisien.

Jika kalian masih bingung tentang penggunaan var, let, atau const, cobalah untuk praktek langsung pada projek yang sudah kalian buat. Dengan sering berlatih, kalian akan terbiasa dengan jenis variabel yang tepat pada berbagai kasus.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan