Pembaca Sekalian,

Perkecambahan adalah proses tumbuhnya tunas dari biji setelah terjadi pembuahan. Ketika tunas mulai tumbuh dari biji, ada dua jenis perkecambahan yang dapat terjadi: epigeal dan hipogeal. Epigeal terjadi ketika kotiledon atau daun kejut bergerak keluar dari tanah, sementara hipogeal terjadi ketika kotiledon tetap berada di dalam tanah. Dalam artikel ini, kita akan membahas hipogeal yang sering kali tidak diketahui banyak orang dan secara khusus disebut perkecambahan dengan kotiledon tetap berada di dalam tanah dinamakan.

Penjelasan Pendahuluan

Proses perkecambahan yang terjadi dalam tanah sangat penting bagi pengembangan tanaman. Pada saat biji ditanam, beberapa benih bisa langsung berkecambah, sedangkan beberapa benih akan memasuki masa dorman, di mana benih akan tetap tidak berkecambah hingga beberapa waktu kemudian.

Perkecambahan dengan kotiledon tetap berada di dalam tanah dinamakan juga sebagai hipogeal. Dalam perkecambahan hipogeal, kotiledon atau daun tempurung benih tetap berada di dalam tanah, sementara bagian ujung tunas (sekaligus akar) tumbuh keluar dari tanah. Akibatnya, hipogeal cenderung menumbuhkan akar lebih kuat dan lebih dalam ke dalam tanah. Tanaman yang mengalami perkecambahan hipogeal umumnya memiliki batang yang lebih pendek.

Apa yang membedakan perkecambahan hipogeal dan epigeal adalah bentuk kotiledon. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon cenderung lebih kecil dan kaku, karena tidak terpapar cahaya. Sebaliknya, pada perkecambahan epigeal, kotiledon cenderung besar, hijau, dan melebar, karena kotiledon harus menjalankan fungsi fotosintesis (peran klorofil) sekaligus sebagai penyangga.

Perkecambahan hipogeal umumnya terjadi pada jenis tanaman tertentu, seperti jagung (maize), kedelai (soybean), lobak (radish), dan kelapa sawit (palm oil). Kita akan membahas kelebihan dan kekurangan perkecambahan hipogeal lebih rinci untuk jenis tanaman bernilai ekonomi, seperti kedelai dan kelapa sawit.

Kelebihan dan Kekurangan Perkecambahan dengan Kotiledon Tetap Berada di dalam Tanah Dinamakan

1. Lebih Kekal terhadap Kondisi yang Ekstrem

Tanaman yang berkecambah secara hipogeal cenderung lebih kebal terhadap kondisi yang ekstrem, seperti kekeringan, suhu rendah, dan kebanjiran. Tanaman hipogeal bertunas dari tanah dan pada awalnya memiliki sistem akar yang lebih kuat, yang memungkinkan mereka untuk menembus lapisan tanah yang lebih dalam dan mencapai air yang disimpan di sana. Dalam kondisi kekeringan misalnya, akar tanaman hipogeal dapat terus bertahan dan menyerap air tanah yang tersisa.

Namun, kelebihan ini juga bisa menjadi kekurangan. Tanaman yang mengalami kondisi yang sangat ekstrem dapat mengalami stres yang berakibat pada pertumbuhan dan hasil panen. Selain itu, tanaman hipogeal biasanya lebih sensitif terhadap kelebihan air, sekaligus memperparah risiko kebanjiran, karena daun lebar yang terbuka pada perkecambahan epigeal dapat memungkinkan air mengalir melalui daun dan keluar dengan baik.

2. Terlindungi dari Goresan dan Serangan Hama

Tanaman hipogeal lebih terlindungi dari goresan dan serangan hama. Karena kotiledon tersembunyi di dalam tanah, maka bagi serangga atau hewan pengerat yang menggali di sekitar akar, tanaman hipogeal cukup sulit untuk dijangkau.

Namun, kelebihan ini juga bisa menjadi kekurangan karena sulitnya pandangan tanaman ketika kotiledon tidak terlihat. Tanaman dapat menjadi rentan terhadap serangan hama yang tidak terlihat, seperti bakteri atau virus, yang selalu memerlukan kontrol ketat pada kondisi tanah dan lingkungannya.

3. Lebih Hemat Karbon dioksida (CO2)

Tanaman hipogeal lebih hemat CO2 di dalam tanah, sehingga memungkinkan mereka bertahan dalam kondisi yang berbeda pada yang terjadi di permukaan tanah. Dalam suhu yang normal, kelebihan CO2 dalam tanah mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil panen.

Namun, meskipun lebih hemat CO2 dan pada umumnya lebih efisien dalam mengeluarkan hasil panen, tanaman hipogeal tetap memerlukan cahaya untuk fotosintesis yang dapat memberikan energi untuk penyerapan air dan nutrisi.

4. Lebih Responsif terhadap Variasi Suhu

Tanaman yang berkecambah secara hipogeal lebih responsif terhadap variasi suhu. Tanaman tersebut memiliki sistem yang lebih terfokus pada pertumbuhan akar, sehingga memungkinkan mereka untuk menembus tanah pada kedalaman yang lebih besar. Selain itu, sistem tersebut memiliki kemampuan untuk menyesuaikan dan mengatur suhu di dalam tanah.

Namun, jika suhu terlalu rendah, tanaman hipogeal bisa mengalami gangguan pada proses pemasakan bijinya, yang pada akhirnya akan mengurangi nilai panen.

5. Bertahan Lebih Lama di Musim Kemarau

Tanaman hipogeal lebih tahan dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama, dan juga dalam bertahan di musim kemarau atau periode waktu di mana tanah cenderung kering. Pada kondisi yang sangat kering, akar tanaman hipogeal dapat bertahan dan menyerap sumber air yang tersimpan di dalam tanah.

Namun, di kondisi yang sangat kering, pertumbuhan tanaman hipogeal akan menjadi lambat dan dalam keadaan tertentu bisa menyebabkan kegagalan panen.

6. Lebih Mudah untuk Ditumbuhkan

Perkecambahan hipogeal biasanya sangat mudah untuk ditanam. Tanaman ini memiliki keragaman dalam kebutuhan air dan nutrisi tanah yang rendah sehingga lebih dapat bertahan dalam berbagai kondisi tanah dan cuaca. Selain itu, perkecambahan hipogeal cenderung lebih cepat karena metabolisme tanaman dapat mengoptimalkan pertumbuhan sejak awal.

7. Lebih Baik dalam Menjaga Kualitas Tanah

Karena tanaman hipogeal lebih sering menumbuhkan akar yang lebih dalam, ini dapat membantu meningkatkan kualitas tanah secara umum. Dengan menumbuhkan akar lebih dalam, tanaman dapat mengambil lebih banyak nutrisi dari tanah dan dapat menjangkau lapisan yang lebih dalam, sehingga membantu menjaga kekayaan nutrisi di dalam tanah.

Namun, di daerah-daerah yang rawan erosi, atau di mana terdapat masalah dengan salinitas atau kelebihan nutrisi, tanaman hipogeal mungkin tidak dapat bertahan.

Tabel Perkecambahan dengan Kotiledon Tetap Berada di dalam Tanah Dinamakan

KeteranganPerkecambahan dengan Kotiledon Tetap Berada di dalam Tanah Dinamakan
Jenis PerkecambahanHipogeal
Menghasilkan tanamanJagung, kedelai, lobak, kelapa sawit
Ciri khasKotiledon tetap berada di dalam tanah
Pertumbuhan akarMenjalar ke dalam tanah pada kedalaman yang lebih besar
KelebihanLebih tahan terhadap kondisi ekstrem, terlindungi dari goresan dan serangan hama, hemat CO2, responsif terhadap variasi suhu, bertahan lebih lama pada musim kemarau, mudah ditumbuhkan, dan lebih baik dalam menjaga kualitas tanah
KekuranganLebih sensitif terhadap kelebihan air, mengalami stres pada kondisi yang sangat ekstrem, bisa rentan terhadap serangan hama yang tidak terlihat, mengalami gangguan pada proses pemasakan bijinya jika suhu terlalu rendah, dan bisa menyebabkan kegagalan panen pada kondisi yang sangat kering

FAQ Perkecambahan dengan Kotiledon Tetap Berada di dalam Tanah Dinamakan

1. Apa itu perkecambahan hipogeal?

Perkecambahan hipogeal terjadi ketika kotiledon atau daun tempurung benih tetap berada di dalam tanah, tetapi tunas mulai tumbuh ke arah permukaan tanah.

2. Apakah semua tanaman dapat mengalami perkecambahan hipogeal?

Tidak, hanya beberapa jenis tanaman tertentu yang dapat mengalami perkecambahan hipogeal, seperti jagung, kedelai, lobak, dan kelapa sawit.

3. Apa kelebihan perkecambahan hipogeal?

Perkecambahan hipogeal memiliki beberapa kelebihan, seperti lebih tahan terhadap kondisi ekstrem, lebih terlindungi dari goresan dan serangan hama, hemat CO2, responsif terhadap variasi suhu, bertahan lebih lama pada musim kemarau, mudah ditumbuhkan, dan lebih baik dalam menjaga kualitas tanah.

4. Apa kekurangan perkecambahan hipogeal?

Beberapa kekurangan perkecambahan hipogeal adalah lebih sensitif terhadap kelebihan air, mengalami stres pada kondisi yang sangat ekstrem, bisa rentan terhadap serangan hama yang tidak terlihat, mengalami gangguan pada proses pemasakan bijinya jika suhu terlalu rendah, dan bisa menyebabkan kegagalan panen pada kondisi yang sangat kering.

5. Apa yang membedakan perkecambahan hipogeal dengan epigeal?

Bentuk kotiledon adalah yang membedakan perkecambahan hipogeal dengan epigeal. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon cenderung lebih kecil dan kaku, sementara pada perkecambahan epigeal, kotiledon cenderung lebih besar, hijau, dan melebar.

6. Apakah penggunaan teknologi modern dapat mempengaruhi perkecambahan hipogeal?

Ya, penggunaan teknologi modern dapat mempengaruhi perkecambahan hipogeal, karena tanaman dapat dipercepat untuk bertunas dan mencapai ukuran yang lebih besar, sehingga panen akan lebih cepat. Namun, penggunaan teknologi modern dapat mempengaruhi kualitas biji dan perlunya mempertimbangkan dampaknya pada lingkungan dan pertanian organik.

7. Apa keuntungan beralih ke perkecambahan hipogeal dari epigeal?

Bergantung pada jenis tanaman yang dibudidayakan, beralih ke perkecambahan hipogeal dapat memberikan keuntungan dalam arti lebih efisien dalam penggunaan air dan nutrisi tanah, terutama pada kondisi tanah yang sulit. Namun, keuntungan ini harus dipertimbangkan dengan cermat, karena perkecambahan hipogeal juga memiliki kekurangan dan memerlukan perhatian ekstra dalam pengaturan pengairan dan nutrisi.

8. Apa pengaruh perubahan cuaca dan musim panen pada perkecambahan hipogeal?

Perubahan cuaca dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan memengaruhi hasil panen. Pada kondisi yang sangat ekstrem, pertumbuhan tanaman dapat terhambat dan menurunkan produktivitas keseluruhan. Musim panen juga sangat penting dalam hal persiapan, penyiapan tanah dan pengairan, penyiapan benih dan pemilihan jenis tanaman yang tepat, sehingga penting untuk memperhatikan perubahan cuaca dan musim panen.

9. Apa yang harus diperhatikan dalam pengembangan perkecambahan hipogeal?

Penting untuk memperhatikan faktor kelembaban tanah, kebutuhan nutrisi tanaman, dan faktor pengaturan cahaya dan suhu dalam pengembangan perkecambahan hipogeal. Selain itu, persiapan tanah, pemilihan benih yang tepat, dan pemilihan sistem pengairan yang efektif dapat memberikan dampak yang signifikan pada hasil panen.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan