Pengantar

Pembaca Sekalian, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai piramida konstruktif adalah. Piramida konstruktif adalah sebuah model pembelajaran yang dipakai untuk mengorganisasi materi pembelajaran dan mengetahui pentingnya konsep pada tahap-tahap tertentu.

Artikel ini akan memberikan penjelasan mendalam mengenai piramida konstruktif adalah, mulai dari pengertian, kelebihan, kekurangan, informasi lengkap, dan pertanyaan yang sering diajukan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Selamat membaca!

Pendahuluan

Piramida konstruktif adalah model pembelajaran yang diciptakan oleh David Ausubel, seorang psikolog pendidikan pada tahun 1960. Model ini mengorganisasi materi pembelajaran secara hierarkis, dimana konsep-konsep ditempatkan dalam level-level tertentu, sehingga memudahkan murid dalam memahami materi yang diberikan.

Piramida konstruktif adalah model yang cocok digunakan dalam pembelajaran berbasis konsep, dimana murid belajar dengan mengenali konsep-konsep yang mendasar terlebih dahulu, sebelum melanjutkan ke konsep yang lebih abstrak. Dalam model piramida konstruktif, konsep-konsep mendasar ditempatkan pada level terbawah, sedangkan konsep yang lebih abstrak ditempatkan pada level yang lebih tinggi.

Terdapat empat level dalam piramida konstruktif adalah, yaitu informasi factual, konceptual, proposisional, dan prinsipil.

Level pertama adalah informasi factual, yaitu level dimana murid belajar mengenali fakta-fakta dasar dalam suatu konsep. Pada level ini, murid biasanya diajarkan mengenal definisi, jenis, dan ciri-ciri dari suatu konsep.

Level kedua adalah konseptual, dimana murid mulai memahami konsep-konsep mendasar yang berkaitan dengan topik pembelajaran. Pada level ini, murid belajar mengenali hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain.

Selanjutnya, level ketiga adalah proposisional, dimana murid mulai memperluas pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang telah dipelajari pada level konseptual. Pada level ini, murid belajar bagaimana menggunakan konsep tersebut dalam situasi yang berbeda dan mengidentifikasi bagaimana konsep tersebut berhubungan dengan konsep yang lainnya.

Terakhir adalah level prinsipil, dimana murid memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu konsep. Pada level ini, murid belajar mengenai prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar dari konsep yang telah dipelajari sebelumnya serta menarik kesimpulan dan membuat generalisasi.

Piramida konstruktif adalah model pembelajaran yang efektif, karena memungkinkan murid untuk membangun koneksi antara konsep-konsep dan memahami bagaimana konsep-konsep mendasar berkaitan dengan konsep yang lebih kompleks.

Kelebihan dan Kekurangan Piramida Konstruktif adalah

Kelebihan Piramida Konstruktif adalah

1. Meningkatkan Retensi Belajar

Piramida konstruktif adalah model pembelajaran yang memaksimalkan retensi belajar pada murid. Karena materi pembelajaran disajikan secara hierarkis, maka mudah bagi murid untuk membangun ikatan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain, sehingga memudahkan mereka untuk mengingat kembali informasi yang telah dipelajari.

2. Menstimulasi Berpikir Tingkat Tinggi

Piramida konstruktif adalah model pembelajaran yang mengajarkan murid untuk berpikir secara kritis dan analitis. Dalam model ini, murid diajarkan untuk membangun koneksi antara konsep-konsep mendasar dan menggunakan konsep tersebut dalam situasi yang berbeda.

Berpikir yang kritis dan analitis sangat penting dalam pembelajaran, karena memungkinkan murid untuk mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang rumit

3. Pengorganisasian Materi yang Jelas

Piramida konstruktif adalah model pembelajaran yang mengorganisasi materi pembelajaran secara hierarkis, sehingga memastikan bahwa semua konsep yang penting ditempatkan pada level yang sesuai. Hal ini membantu murid untuk memiliki pemahaman yang jelas mengenai konsep-konsep yang dipelajari dan menghindari kebingungan yang tak perlu.

4. Meminimalisir Tingkat Frustrasi Murid saat Belajar

Dalam pembelajaran konvensional, seringkali murid merasa frustrasi karena mereka tidak tahu bagaimana menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lain. Namun, dengan menggunakan piramida konstruktif, murid dapat membangun konsep-konsep mereka dari yang mendasar, sehingga mereka dapat terus memperluas pemahaman mereka secara bertahap.

5. Menjelaskan Konsep Secara Lebih Efektif

Dalam pembelajaran berbasis piramida konstruktif, pengajar menjelaskan konsep secara bertahap dan sistematis, sehingga mudah bagi murid untuk memahami konsep secara lebih efektif. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik dan menunjukkan kreativitas mereka dalam memecahkan masalah

6. Mengembangkan Pemahaman yang Mendalam

Model piramida konstruktif memungkinkan murid untuk membangun pemahaman yang mendalam mengenai konsep-konsep yang dipelajari. Dalam model ini, murid belajar mengenal prinsip-prinsip dasar konsep tersebut dan membuat generalisasi berdasarkan pemahaman mereka dari konsep itu.

7. Menghilangkan Rasa Takut Belajar

Saat murid merasa kesulitan untuk memahami konsep yang sulit, mereka seringkali merasa putus asa dan takut belajar. Dalam pembelajaran berbasis piramida konstruktif, murid dapat membangun konsep-konsep mereka dari level yang paling mendasar, sehingga memudahkan mereka untuk memahami konsep secara lebih baik.

Kekurangan Piramida Konstruktif adalah

1. Membutuhkan Waktu yang Lebih Llama

Model piramida konstruktif membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menjelaskan konsep secara mendalam. Hal ini bisa membuat murid kesulitan untuk mempelajari banyak materi dalam waktu yang terbatas, terutama pada bidang studi yang rumit.

2. Tidak Sesuai untuk Materi Belajar yang Tidak Terstruktur

Piramida konstruktif adalah model pembelajaran yang lebih cocok dipakai pada materi pembelajaran yang terstruktur. Jika materi yang dipelajari tidak memiliki urutan pengorganisasian yang jelas, model ini mungkin tidak bekerja.

3. Kurang Cocok untuk Pembelajaran yang Memerlukan Keterampilan Praktis

Piramida konstruktif adalah model pembelajaran yang lebih fokus pada proses berpikir daripada pada keterampilan yang praktis. Oleh karena itu, model ini mungkin tidak cocok untuk bidang studi yang memerlukan keterampilan praktis, misalnya bidang keahlian seni atau kerajinan.

4. Kurang Fleksibel

Model piramida konstruktif membutuhkan urutan yang terstruktur dalam pembelajaran. Hal ini dapat membatasi fleksibilitas pengajar dalam memvariasikan materi pembelajaran atau menyesuaikan perubahan pada perkembangan siswa.

5. Membutuhkan Pengajar yang Mahir

Piramida konstruktif adalah model pembelajaran yang membutuhkan pengajar yang mahir dalam mengorganisasi materi pembelajaran secara hierarkis dan menghubungkan konsep-konsep yang saling berkaitan. Jika pengajar tidak memiliki keterampilan tersebut, model ini mungkin tidak efektif dalam meningkatkan retensi belajar murid.

6. Kurang Cocok untuk Murid dengan Gaya Belajar yang Berbeda-Beda

Murid memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang lebih suka belajar dengan metode visual, ada yang lebih suka belajar dengan metode auditif, dan ada juga yang lebih suka belajar dengan metode kinestetik. Piramida konstruktif merupakan model pembelajaran yang lebih cocok bagi murid yang memiliki gaya belajar visual.

7. Memerlukan Evaluasi Pembelajaran yang Mendasar

Untuk memastikan bahwa pembelajaran yang dilakukan efektif bagi murid, pengajar haruslah melakukan evaluasi yang mendasar pada setiap level dalam piramida konstruktif. Hal ini memerlukan keterampilan evaluasi yang tinggi serta membutuhkan waktu dan usaha yang cukup besar.

Informasi Lengkap tentang Piramida Konstruktif adalah

LevelKeterangan
Informasi FactualLevel dimana murid belajar mengenal fakta-fakta dasar pada suatu konsep
KonseptualLevel dimana murid mulai memahami konsep-konsep mendasar pada suatu konsep
ProposisionalLevel dimana murid dapat memperluas pemahaman mereka tentang suatu konsep dan menggunakan konsep tersebut pada situasi yang berbeda
PrinsipilLevel dimana murid memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu konsep dan dapat membuat generalisasi berdasarkan konsep tersebut

FAQ tentang Piramida Konstruktif adalah

Apa itu Piramida Konstruktif adalah?

Piramida konstruktif adalah model pembelajaran yang mengorganisasi materi pembelajaran secara hierarkis, dimana konsep-konsep ditempatkan dalam level-level tertentu, sehingga memudahkan murid dalam memahami materi yang diberikan.

Siapa yang menciptakan Piramida Konstruktif adalah?

Model pembelajaran Piramida Konstruktif adalah ditemukan oleh seorang psikolog pendidikan bernama David Ausubel pada tahun 1960.

Apa yang dimaksud dengan informasi factual dalam Piramida Konstruktif adalah?

Informasi factual pada Piramida Konstruktif adalah mengenai fakta-fakta dasar suatu konsep, yang biasanya meliputi definisi, jenis, dan ciri-ciri.

Berapa level pada Piramida Konstruktif adalah?

Terdapat empat level pada Piramida Konstruktif adalah, yaitu informasi factual, konceptual, proposisional, dan prinsipil.

Apa keuntungan menggunakan Piramida Konstruktif adalah?

Berbagai keuntungan menggunakan Piramida Konstruktif adalah, antara lain meningkatkan retensi belajar, menstimulasi berpikir tingkat tinggi, pengorganisasian materi yang jelas, meminimalisir tingkat frustrasi murid saat belajar, menjelaskan konsep secara efektif, mengembangkan pemahaman yang mendalam, dan menghilangkan rasa takut belajar.

Apa kekurangan dari Piramida Konstruktif adalah?

Berbagai kekurangan dari Piramida Konstruktif adalah membutuhkan waktu yang lama, tidak sesuai untuk materi belajar yang tidak terstruktur, kurang cocok untuk pembelajaran yang memerlukan keterampilan praktis, kurang fleksibel, membutuhkan pengajar yang mahir, kurang cocok untuk murid dengan gaya belajar yang berbeda-beda, dan memerlukan evaluasi pembelajaran yang mendasar.

Apa yang membedakan Piramida Konstruktif dengan model pembelajaran lainnya?

Piramida Konstruktif memiliki keunggulan dalam memaksimalkan retensi belajar, dan membangun ikatan antara konsep-konsep yang dipelajari. Model ini juga menstimulasi berpikir tingkat tinggi, meminimalisir tingkat frustrasi murid saat belajar, dan membangun pemahaman yang lebih mendalam lagi mengenai suatu konsep. Namun, model ini juga membutuhkan pengajar yang mahir dan memerlukan evaluasi pembelajaran yang mendasar.

Bagaimana cara mengimplementasikan Piramida Konstruktif dalam pembelajaran?

Untuk mengimplementasikan Piramida Konstruktif dalam pembelajaran, pengajar harus memastikan bahwa konsep-konsep yang diajarkan dipresentasikan secara hierarkis, mulai dari level terendah hingga level tertinggi. Pengajar juga harus memastikan bahwa konsep-konsep yang diajarkan berhubungan satu sama lain, dan menekankan pentingnya untuk membangun ikatan antara konsep-konsep tersebut.

Apakah Piramida Konstruktif cocok untuk semua level pendidikan?

Piramida Konstruktif dapat digunakan pada setiap level pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat universitas. Namun, pengajar harus mengadaptasi model pembelajaran ini dengan melakukan penyesuaian materi yang disajikan dengan level pendidikan atau umur murid.

Bagaimana cara mengevaluasi efektifitas pemb

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan