Merdeka.com – Aksi Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bagi-bagi minyak goreng menyisakan pro kontra. Penyebabnya, saat itu Zulhas, sapaan Zulkifli, menyelipkan makna minta dukungan warga untuk Futri Zulya Savitri dalam Pemilihan Legislatif.

Diketahui, Futri merupakan anak kandung Zulhas.

Menepis kabar yang santer beredar, Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo balik menuding isu tersebut sengaja dimunculkan karena ‘pemain’ impor pangan mulai gerah.

“Isu ini dimunculkan karena pemain impor pangan dan oknum backing-nya mulai gerah,” kata Dradjad dalam keterangannya, Sabtu (15/7).

Ia mengatakan, kegiatan yang dihadiri Zulhas merupakan acara PAN, bukan acara Kemendag.

“Bang Zul hadir sebagai Ketum PAN, bukan sebagai Mendag. Acara diadakan pada akhir pekan, bukan pada hari kerja. Mendag memang terbiasa bekerja di luar jam kerja. Namun, jika dia sesekali memakai akhir pekan untuk keluarga atau PAN, mosok tidak boleh?” katanya.

Dradjad menambahkan, kegiatan yang dihadiri Zulhas merupakan rangkaian giat PANsar Murah yang dibiayai pengurus dan kader PAN sendiri. Kegiatan berbagi dengan rakyat sering dilakukan oleh para kader PAN.

Kegiatan berbagi tersebut salah satunya dilakukan Eko Patrio anggota DPR dari PAN yang mengadakan PANsar Murah di 6 tempat di DKI Jakarta april lalu.

“Sembako dengan harga Rp150.000 dijual hanya Rp30.000. Subsidinya Rp120.000,” tutur dia.

Ia memastikan, apa yang diucapkan Zulkifli Hasan adalah sebagai Ketum PAN, bukan sebagai Mendag. Ketum parpol, kata dia, tentu boleh meminta dukungan rakyat.

“Jika dikomentari terkait pelanggaran pemilu, masa kampanye kan belum dimulai? Apakah politisi tidak boleh silaturahmi dengan konstituen?” tanya politikus senior PAN ini.

Dradjad menegaskan, ucapan jika Futri terpilih, acara seperti ini bisa dua bulan sekali, itu justru wujud komitmen kepada konstituen. Jauh-jauh hari Ketum PAN sudah mewajibkan Futri berbagi dengan rakyat.

“Apakah politisi tidak boleh berbagi? Secara realitas politik, silakan yang komen itu menjadi politisi dan membuat acara. Banyak yang hadirkah jika dia tidak mau atau tidak mampu berbagi dengan rakyat?” ungkap Dradjad.

Dengan demikian, ia berharap, masyarakat tidak termakan isu pelintiran, Mendag Zulhas menggunakan program pemerintah agar rakyat memilih putrinya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua menteri untuk fokus bekerja. Kepala negara mengutarakan hal ini saat disinggung mengenai menteri yang berkampanye.

“Saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau Menteri Perdagangan ya urus yang paling penting seperti yang saya tugaskan kemarin bagaimana menurunkan harga minyak goreng,” ucap Jokowi di Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang, Selasa (12/7).

Jokowi sudah memberi tugas kepada Zulhas turun ke pasar untuk mengecek harga minyak goreng. Harapannya harga minyak goreng curah bisa berada di kisaran Rp14 ribu atau di bawahnya.

“Tugas dari saya itu, jadi ke pasar-pasar mengecek, karena saya juga sama mengecek minyak goreng utamanya yang kita cek itu minyak curah, jangan sekali-kali lari ke minyak kemasan yang premium,” jelas Jokowi.

[rhm]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan