Judul: Sejarah Pesantren dan Prakarsa Sistem Pendidikannya yang Revolusioner

Salam Pembaca Sekalian, saat ini dunia pendidikan di Indonesia mungkin sudah sangat maju dan modern. Namun, tahukah Anda bahwa sistem pendidikan pesantren pertama kali diprakarsai oleh seorang tokoh yang sangat dihormati di Indonesia?

Sistem pendidikan pesantren pertama kali muncul pada zaman penyebaran agama Islam di Indonesia sebagai alternatif bagi pendidikan formal yang pada zaman itu sangat terbatas.

Dalam artikel ini, saya akan membahas sejarah dan prakarsa sistem pendidikan pesantren oleh para ulama pada masa lalu, serta menguraikan kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dalam konteks zaman sekarang. Saya juga akan memberikan perbandingan antara sistem pendidikan pesantren dan formal terkini serta menjawab beberapa pertanyaan yang seringkali muncul terkait dengan sistem pendidikan pesantren. Akhirnya, saya akan memberikan kesimpulan dan ajakan bagi pembaca untuk mengapresiasi dan memperkaya pendidikan yang ada di Indonesia.

Pendahuluan: Sejarah Sistem Pendidikan Pesantren

Pada awal abad ke-14, agama Islam mulai masuk ke Indonesia lewat penyebaran agama oleh para pedagang dari negeri Arab. Pada zaman ini, sulit bagi orang untuk mendapatkan pendidikan formal. Oleh karena itu, pendidikan informal pun muncul di Indonesia. Tokoh-tokoh Muslim, disebut ulama, memprakarsai pendidikan berbasis Islam di Indonesia. Mereka kemudian memulai sistem pendidikan pesantren, yang dulunya disebut Diniyah. Nama ‘pesantren’ ini kemudian diperkenalkan pada abad ke-18 oleh Kiai Haji Abdul Wahab Chasbullah.

Sistem pendidikan pesantren atu diniyah ini merupakan sistem pendidikan yang berbeda dengan pendidikan formal yang pada saat itu dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pendidikan pesantren berbasis agama Islam yang diajarkan di tempat-tempat langgar atau masjid mampu memberikan pengajaran dan pendidikan karakter searsa Islamic. Sistem pendidikan pesantren memberikan kesempatan bagi masyarakat yang beragama Islam untuk mendapatkan pendidikan tinggi dengan biaya gratis. Hal ini seiring berjalannya waktu menjadikan pesantren sebagai institusi pendidikan tertua dan tersebar luas di Indonesia.

Sistem pesantren didirikan dan diawasi oleh tokoh-tokoh Islam di Indonesia. Tokoh seperti Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, dan Kyai Mojo menjadi tokoh penting pada masa-masa awal pendidikan pesantren. Mereka merupakan ulama yang memiliki ilmu dalam agama dan dipercaya masyarakat. Mereka juga mempunyai kemampuan dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

Pada awal masa pendirian, pesantren lebih banyak diajarkan untuk hafalan Al-Quran dan ilmu-ilmu agama Islam. Namun, seiring waktu pesantren mulai mengajarkan ilmu-ilmu umum, misalnya bahasa arab dan matematika. Saat ini, pesantren bisa diajarkan program spesialisasi seperti administrasi, kesehatan dan peternakan.

Secara khusus, pesantren memang mengajarkan ilmu agama Islam. Selain membaca dan menghafal Al-Qur’an, siswa pesantren juga diajarkan tentang sumber utama ajaran Islam, seperti hadits, tafsir, dan fiqh. Mulai dari tahap dasar sampai dengan tingkat lanjutan, siswa pesantren akan belajar tentang teori-teori ajaran Islam yang diajarkan oleh para ulama.

Dalam hal ini, pesantren dapat menjadi suatu alternatif bagi mereka yang ingin belajar tentang ajaran Islam dengan menyesuaikan waktu secara fleksibel. Pendidikan pesantren tidak hanya melibatkan siswa pada perkuliahan atau pengajaran melalui coaching akademik saja. Namun, siswa akan diarahkan untuk membaca buku, diskusi, sharing, atau berdebat mengenai topik ilmu agama Islam yang diajarkan.

Perwujudan mutakhir dari sistem pendidikan pesantren pada masa kini dapat didapatkan dengan berkunjung ke pesantren yang tergabung dalam organisasi Nahdlatul Ulama. Di dalamnya terdapat ribuan pesantren yang tersebar di seluruh nusantara dan menjadi pusat pengajaran pengembangan Agama, Bahasa, dan ilmu kekarya-adilan.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendidikan Pesantren

Sistem pendidikan pesantren memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus diperhatikan. Kelebihan pendidikan pesantren adalah memberikan penekanan terhadap lingkungan yang lebih kondusif sebagai lingkungan yang lebih Islami. Selain itu, pengajaran agama Islam lebih difokuskan dalam pendidikan pesantren. Dalam berpendidikan atau mengajar pun dilakukan di lingkungan yang sama dimana para pelajar tinggal. Hal ini bertujuan membantu mereka menginternalisasi pengetahuannya agar lebih signifikan serta memantapkan karakter Islami yang berkarakter.

Di samping itu, siswa pesantren diajarkan untuk merdeka berpikir dan percaya serta menghargai perbedaan yang ada. Sikap ini sudah menjadi budaya pesantren sejak lama yang mengakomodasi perbedaan dan pandangan orang lain. Meskipun pesantren cenderung konservatif dalam pendidikannya, namun banyak tokoh-tokoh Islam yang bangkit dari situ melalui pendidikan pesantren. Tak jarang para ulama dari pesantren menjadi aktor perubahan baik dalam dllam masyarakat dan bangsa.

Kelebihan lain dari sistem pendidikan pesantren adalah biaya yang murah dan terjangkau hampir semua kalangan masyarakat. Sistem pendidikan pesantren terutama didirikan dengan tujuan untuk membantu masyarakat dalam hal edukasi. Bahkan, di beberapa daerah, ada pesantren yang memberikan bantuan secara gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.

Namun, meski dipercaya sebagai institusi pendidikan Islam tertua dengan pengikut telah mencapai jutaan, sistem pendidikan pesantren juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan yang paling sering dihadapi oleh pesantren adalah kurangnya tenaga pengajar atau guru yang berkualitas. Hal ini dipicu oleh kurangnya akses untuk bersekolah atau sulitnya menjangkau pendidik atau tenaga berkontribusi bagi pesantren.

Di samping itu, sistem pendidikan pesantren seringkali dianggap kurang relevan dengan perkembangan zaman. Padahal, penting bagi setiap lembaga pendidikan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Pesantren juga sulit meniti kesetaraan dalam aspek mutu pendidikan dengan sekolah formal akibat keterbatasan pengajar dan sumber belajar.

Sistem pendidikan pesantren pun selalu dianggap kurang modern, jika yang dicontohkan adalah sistem pendidikan formal. Memang saat ini banyak pesantren yang sudah ikut menjalankan pendidikan menengah atau pesantren modern yang mengajarkan kurikulum formal seperti madrasah atau sekolah. Namun, kurangnya fasilitas dan infrastruktur yang memadai masih menghambat perkembangan pendidikan pesantren.

Sistem pesantren juga terkesan diterapkan dengan cara yang kaku dan monoton. Hal ini mungkin saja terjadi karena para pengajar hanya terbatas pada beberapa sumber yang kurang variatif dalam mengembangkan materi pelajaran yang selalu menghadirkan hafalan-hafalan dalam proses belajarnya. Padahal seiring berjalannya waktu, maka pesantren telah bertransformasi dan terdapat lebih banyak variasi dalam bahan belajar dan lingkungan yang kondusif sebagai panggung yang menyenangkan bagi pelajar yang belajar.

Tabel: Informasi Lengkap tentang Sistem Pendidikan Pesantren

Tipe PesantrenDeskripsi
Pesantren SalafPesantren jenis ini dulunya dikelola langsung oleh santri atau murid-muridnya. Para penghuni pesantren ini lebih banyak menghafal Al-Quran dan mempelajari aspek-aspek tilawah atau tajwid sebelum lanjut ke fase pembelajaran tingkat lanjutan.
Pesantren ModernPesantren jenis ini sekarang lebih kemodern, memperkenalkan kurikulum formal dengan mengajarkan bahasa, matematika dan ilmu umum tambahan. Namun, pesantren modern masih menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan sebagai inti pendidikan. Lebih memfokuskan pada pembelajaran keterampilan dan Life skill
Pondok PesantrenPondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan pesantren yang mengajarkan pendidikan Islam secara konservatif. Sebuah daerah dimana beberapa gedung atau asrama dipakai sebagai tempat tinggal santri dan para pengajar yang berbeda dan mengajarkan ilmu dengan sistem tahfidz Al-Qur’an.
MadrasahMadrasah pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dengan pendidikan pesantren. Namun, Madrasah lebih mengedepankan kurikulum formal dan konsep sekolah yang ukuran outputnya lebih terukur dalam bentuk akademik.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu pesantren dan bagaimana sistem pendidikan di pesantren?

Pesantren atau pondok pesantren adalah institusi pendidikan yang mengajar ilmu agama pada jalur formal dan nonformal. Pesantren berbasis agama Islam ini dapat belajar ilmu agama, bahasa Arab, dan ilmu kedokteran. Namun, saat ini beberapa pesantren juga mengajarkan kurikulum formal dengan beberapa sistem pendidikan.

2. Siapa yang boleh belajar di pesantren?

Untuk belajar di pesantren, sebenarnya semua orang boleh belajar di pesantren. Namun, pesantren secara tradisional lebih banyak mengajar bagi para remaja atau para santri yang sudah dianggap dewasa.

3. Apakah ada kesempatan bagi anak-anak non-muslim untuk belajar di pesantren?

Sampai ada pihak pesantren yang membuka kesempatan bagi siswa dari denominasi lain untuk belajar di pesantren. Namun, tata cara pembelajaran akan mengikuti ketentuan yang sama dengan santri muslim.

4. Apa saja materi yang diajarkan di pesantren?

Materi yang diajarkan dalam pesantren berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidikan siswa. Pada umumnya, pesantren memberikan pendidikan tentang agama Islam, membaca dan menghafal Al-Quran, dan ilmu-ilmu dasar lain seperti bahasa Arab, fiqh, usul fiqh, tasawwuf, tafsir, dan tajwid.

5. Apakah pesantren hanya mengajarkan ilmu agama Islam saja?

Saat ini, pesantren itu mengajarkan ilmu agama Islam, namun juga terdapat some materi umum seperti matematika, IPA, bahasa asing, dan ilmu sosial. Bahkan, seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, banyak pesantren yang menawarkan program jurusan bagi siswa, misalnya Administrasi, Kesehatan dan Bahasa Inggris.

6. Apa keunggulan sistem pendidikan pesantren?

Keunggulan sistem pendidikan pesantren adalah memberikan penekanan pada lingkungan yang lebih kondusif sebagai lingkungan yang lebih Islami. Selain itu, pengajaran agama Islam lebih difokuskan dalam pendidikan pesantren.

7. Apakah pesantren membayar atau gratis?

Pada umumnya, pendidikan di pesantren hanya berbayar sekali saat santri masuk di awal. Harga bahkan tergantung dari tempat sekolah dan fasilitas yang diberikan. Namun, ada juga pesantren yang memberikan gratis untuk santri yang berasal dari keluarga kurang mampu.

8. Bagaimana dengan pengembangan kurikulum pendidikan di pesantren?

Saat ini pengembangan kurikulum pendidikan pesantren berubah dan sudah mengikuti perkembangan zaman. Pesantren lebih memfokuskan pada pengajaran kejuruan maupun keterampilan yang beradaptasi dengan tuntutan zaman.

9. Apakah pendidikan pesantren sama dengan pendidikan Madrasah atau sekolah formal?

Tidak sama. Pesantren fokus pada pendidikan agama Islam, sedangkan Madrasah atau sekolah formal memfokuskan pada pendidikan nasional. Pesantren dan Madrasah sekarang juga mengajar kurikulum formal dalam program sekolah menengah atau SMA.

10. Apakah semua pesantren harus mengikuti kurikulum formal?

Tidak harus. Teetapi sekarang pesantren yang mengajar kurikulum formal pada menengah atau SMA memfasilitasi dalam rangka menyiapkan siswa dengan peluang yang lebih dari lulusan pesantren. Namun, pesantren punya gebrakan baru terhadap tenaganya untuk mengikuti perkembangan zaman dengan menyesuaikan sumber belajar dan lingkungan yang menyenangkan siswa agar mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

11. Bagaimana dampak sistem pendidikan pesantren terhadap Indonesia?

Sistem pendidikan pesantren telah memberikan kontribusi positif bagi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan