kabinetrakyat.com – Peran ganda yang dialami generasi sandwich saat ini tengah dialami banyak anak muda. Seperti namanya, generasi sandwich adalah posisi finansial seseorang yang terhimpit di antara generasi atas dan generasi bawah.

Agar finansial tetap aman, tentunya generasi sandwich perlu memiliki pemasukan finansial tambahan selain yang utama. Pemasukan tambahan ini akan sangat berguna saat ada kebutuhan mendesak sehingga tak perlu berpikir untuk mencoba pinjaman online (pinjol).Dikutip dari Antara, setidaknya ada empat referensi sumber keuangan tambahan bagi generasi sandwich seperti diungkapkan oleh Ekonom dari Universitas Indonesia Telisa Aulia Falianty.“Generasi sandwich lumayan berat, ya, bebannya. Tetapi memang justru dengan kita berpikirnya financial asset itu bisa membantu sumber pemasukan tambahan selain dari income mereka,” ujar Telisa pada Jumat, 24 Oktober 2023.

Lantas apa saja pemasukan tambahan yang bisa menjadi alternatif untuk para generasi sandwich?

Tabungan bisa menjadi aset finansial tambahan bagi generasi sandwich, tutur Talisa. Meski produk ini paling konvensional namun ini yang paling ramah dan persyaratannya pun tidak jelimet. Dengan saldo minimal yang cukup ramah dan mudah pencairan jika diperlukan secara mendadak.Selain itu, imbuhnya, ada produk lainnya dari perbankkan yakni deposito, meski memang return-nya tidak bisa terlalu tinggi. Namun, generasi sandwich ini harus punya itu deposito walaupun dalam jumlah kecil.

Telisa menuturkan, aset finansial lainnya adalah adalah menabung atau berinvestasi emas. Saat ini, tuturnya, sudah banyak gerai resmi pemerinta yang menyediakan tabungan emas mulai dari cicilan terendah.Harga emas, seperti logam mulia cenderung naik setiap tahunnya dan ini bisa menjadi investasi jangka panjang.

Berinvestasi dalam saham, ujar Telisa tidak ada salahnya dan sangat bisa dilakukan oleh para generasi sandwich. Hanya saja jika berinvestasi dalam saham ini harus didampingi oleh pihak profesional guna meminimalisir kerugian yang bisa terjadi.

Aset finansial lainnya, bagi generasi sandwich dengan tingkatan penghasilan utama yang sudah sangat mumpuni bisa berinventasi dalam bidang properti baik tanah maupun perumahan. Sama seperti investasi emas atau logam mulia, investasi properti ini merupakan investasi jangka panjang meski dalam situasi tertentu bisa menjadi pasif income bulanan asal dengan perhitungan yang cermat.Telisa menambahkan, tentu tak dapat dipungkiri jika setiap produk keuangan tersebut memiliki karakteristik dan resikonya masing-masing. Jadi, tegasnya, para generasi sandwich ini jangan abai dengan literasi finansialnya.“Program itu (literasi finansial ) harus digalakkan untuk memberikan mereka pengetahuan bahwa pentingnya juga financial asset tapi tetap ada risiko yang perlu hati-hati dan bagaimana mengelolanya supaya optimal. Jadi, perencanaan keuangannya harus lebih dimasifkan lagi, dibikinlah semacam simulasi-simulasi,” ujar Telisa.Telisa mengingatkan para generasi sandwich ini untuk senantiasa meningkatkan kompetensi guna mendukung pekerjaan dan karier.

“Dengan begitu, diharapkan pendapatan utama akan membaik serta dana yang disisihkan untuk menabung atau investasi juga bertambah” pungkas Telisa. (***)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan