Takut Resesi Jadi Alasan Tabungan Orang Kaya RI Menumpuk?

kabinetrakyat.com – Resesi ekonomi menjadi ‘hantu’ yang cukup menyeramkan bagi bagi seluruh negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Situasi ini pun menebar ketakutan, terutama bagi masyarakat secara umum.

Bagaimana tidak, selain kontraksi pertumbuhan ekonomi, tanda-tanda resesi dapat dilihat dari inflasi tinggi, penurunan permintaan eksternal atau ekspor, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pelemahan nilai tukar.

Di tengah ancaman resesi, terungkap bahwa tabungan orang kaya yang tersebar di bank umum nasional terus mengalami peningkatan. Berdasarkan catatan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) nilai simpanan nasabah ‘orang tajir’ tersebut mencapai Rp 4.603 triliun.

Data LPS yang dikutip CNBC Indonesia, Rabu (19/10/2022) melaporkan bahwa nilai tabungan nasabah dengan saldo Rp 2 miliar hingga di atas Rp 5 miliar terus mengalami peningkatan per Agustus 2022, bahkan jika diukur secara bulan ke bulan.

Saldo Rp 2 miliar sampai dengan Rp 5 miliar misalnya, nilainya mencapai Rp 628 triliun atau meningkat 4,3% secara year on year (yoy). Sementara itu, saldo tabungan nasabah di atas Rp 5 miliar juga kini sudah mencapai Rp 3.975 triliun.

Catatan LPS menunjukkan, kenaikan nominal tabungan dengan saldo di atas Rp 5 miliar bahkan mengalami kenaikan hingga 1,4% jika dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini bahkan lebih besar dibandingkan tiering nominal tabungan yang lain.

LPS juga melaporkan kenaikan nilai nominal tabungan orang kaya juga diikuti dengan kenaikan jumlah rekening mereka. Untuk tabungan dengan saldo Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar misalnya, kini mencapai 199.697 rekening atau naik 3,4% secara tahunan.

Sementara itu, jumlah rekening dengan saldo di atas Rp 5 miliar kini mencapai 125.260 rekening atau naik 8,7% yoy. Bahkan, kenaikan jumlah rekening dengan saldo di atas Rp 5 miliar juga menjadi tiering simpanan terbesar yakni 1% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Data LPS juga menunjukkan nominal tabungan terbesar terdapat pada tiering simpanan lebih dari Rp 5 miliar, yang mencakup 51,8% total simpanan. Sementara itu, tiering simpanan nominal tabungan di rentang Rp 2 hingga Rp 5 miliar hanya 8,2%.

Secara umum, total nilai simpanan di bank umum per Agustus 2022 mencapai Rp 7.675 triliun, atau meningkat 7,7% secara tahunan. Dalam periode yang sama, jumlah rekening simpanan kini sudah mencapai 495.380.970 atau naik 35,6%.

Lantas, apakah benar ancaman resesi menjadi alasan tabungan orang kaya mengalami kenaikan yang cukup signifikkan?

“Kalau resesi terlalu hiperbola,” kata Kepala Ekonom BCA David Sumual kepada CNBC Indonesia.

David mengemukakan, resesi di kawasan Eropa memang sudah pasti terjadi. Namun bagi Indonesia, situasi stagflasi dan inflasi yang tinggi justru menjadi keuntungan tersendiri karena perekonomian ditopang dari domestik.

“Ekonomi kita baik-baik saja, dan posisi utang enggak seperti dulu. Exposure utang kita mengkhawatirkan. Waspada boleh, jangan pesimis juga,” jelasnya.

Secara garis besar, David menjelaskan bahwa belanja ritel terus mengalami peningkatan, merujuk pada data Bank Indonesia (BI). Bahkan menurut David, masyarakat sudah mulai melakukan belanja secara masif.

“Banyak berduit mulai realisasikan, banyak sektor bergerak dan durable goods, otomotif juga positif, mobil sudah double,” jelasnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan