Tembung Dhandanggula: Keunikan dan Kelebihannya

Pembaca Sekalian,

Tembung Dhandanggula merupakan salah satu bentuk puisi lisan yang masih terjaga keberadaannya hingga saat ini. Pada artikel kali ini, kita akan membahas lengkap tentang tembung dhandanggula, dari asal-usulnya hingga keunikan dan kelebihannya dibandingkan jenis puisi lisan lainnya.

Pendahuluan

Puisi lisan adalah sebuah bentuk puisi yang banyak ditemukan di berbagai daerah Indonesia. Salah satunya adalah tembung dhandanggula. Tembung Dhandanggula sendiri berasal dari Bahasa Jawa, di mana “tembung” berarti kata, dan “dhangdhanggula” berarti lagu. Oleh karena itu, tembung dhandanggula adalah puisi lisan yang memiliki pengucapan berirama dan dilantunkan dengan melodi atau alunan musik.

Tembung Dhandanggula banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Biasanya dipertunjukkan dengan tiga atau empat orang, salah satunya menjadi pembaca syair tembung dan yang lain menjadi pemusik dengan berbagai alat musik seperti gamelan, kendang, gong, dan suling.

Tembung dhandanggula termasuk jenis puisi yang banyak disukai oleh masyarakat. Hal ini karena kemampuannya untuk memperlihatkan keseimbangan antara suara, nada, dan kata-kata dengan makna yang mendalam. Mengapa tembung dhandanggula menjadi unik? Kita akan bahas selanjutnya.

Perlu diketahui, tembung dhandanggula juga termasuk ke dalam jenis puisi lisan bersajak atau bertajuk. Karena tiap bait akan berakhir dengan kata atau frasa yang sama.

Untuk membahas lebih jauh tentang keunikan tembung dhandanggula, kita perlu melihat kelebihan dan kekurangan dari puisi lisan tersebut. Berikut akan dijelaskan secara rinci mengenai hal tersebut:

7 Kelebihan dan Kekurangan Tembung Dhandanggula

Kelebihan:

1.

Keunikan Tembung Dhandanggula terletak pada lagu atau nada yang mengiringi syair tembung.

2.

Tembung Dhandanggula dapat menggambarkan nilai nilai budaya atau moral yang menjadi filosofi masyarakat setempat.

3.

Memiliki tempo yang khas yang menghanyutkan.

4.

Dapat membantu menjaga kelestarian bahasa Jawa.

5.

Menjadikan tembung dhandanggula sebagai media yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai budaya pada generasi muda.

6.

Memiliki variasi bentuk yang banyak mulai dari gregetan, nguri-uri, dll.

7.

Banyak digunakan dalam upacara adat, perayaan keagamaan atau hari-hari besar tertentu seperti pernikahan, kerukunan umat beragama, atau penyambutan tamu.

Kekurangan:

1.

Tembung dhandanggula hanya terbatas pada sejumlah kalangan tertentu yang mempunyai kesenangan terhadap sastra dan kebudayaan.

2.

Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap isi kandungan tembung dhandanggula.

3.

Tidak sepopuler jenis puisi lisan lainnya seperti tembang macapat atau suluk.

4.

Persiapan dan organisasi yang terbilang rumit, memerlukan waktu, tempat, dan peralatan.

5.

Tidak banyak generasi muda yang tertarik untuk mempelajari dan mengembangkan tembung dhandanggula.

6.

Tidak semua orang bisa memainkan alat musik tradisional yang biasa digunakan dalam tembung dhandanggula.

7.

Biasa dipandang sebagai kesenian kuno dan tertinggal bagi sebagian masyarakat.

Tabel Informasi Lengkap tentang Tembung Dhandanggula

InformasiDeskripsi
Asal-usulDaerah Jawa Tengah dan Jawa Timur
BahasaBahasa Jawa
Jumlah Pemain3-4 Orang
MediaSyair dinyanyikan dengan iringan hits musik tradisional seperti gamelan, kendang, gong, atau suling.
UnsurAda beberapa unsur yang mempengaruhi tonjolan nada dalam tembung dhandanggula di antaranya irama, bunyi, kata, rima, dan makna yang mendalam.
TajukTembung dhandanggula termasuk jenis puisi lisan bersajak atau bertajuk. Karena tiap bait akan berakhir dengan kata atau frasa yang sama.
FungsiSebagai hiburan dan mendoktrin dalam berbagai acara upacara adat, perayaan keagamaan, atau hajatan pernikahan.
KeistimewaanTembung dhandanggula memiliki keunikan tersendiri pada lagu atau nada yang mengiringi syair tembung yang melahirkan makna mendalam dan nilai-nilai budaya setempat.

13 FAQ tentang Tembung Dhandanggula

1. Apa itu Tembung dhandanggula?

Tembung Dhandanggula merupakan salah satu bentuk puisi lisan yang ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tembung Dhandanggula adalah sebuah puisi yang dilantunkan dengan iringan musik gamelan, kendang, gong, atau suling dengan tempo yang khas.

2. Apa saja unsur-unsur yang terkandung dalam tembung dhandanggula?

Ada beberapa unsur yang mempengaruhi tonjolan nada dalam tembung dhandanggula di antaranya irama, bunyi, kata, rima, dan makna yang mendalam.

3. Bagaimana tembung dhandanggula dipertunjukkan?

Tembung Dhandanggula dipertunjukkan dengan tiga atau empat orang, salah satunya menjadi pembaca syair tembung dan yang lain menjadi pemusik dengan berbagai alat musik seperti gamelan, kendang, gong, dan suling.

4. Mengapa tembung dhandanggula dianggap unik?

Tembung Dhandanggula dianggap unik karena kekhasan irama atau nada yang mengiringi syair tembung dan melahirkan makna yang mendalam dan nilai-nilai budaya setempat.

5. Apa manfaat tembung dhandanggula bagi generasi muda?

Mengijinkan tembung dhandanggula digunakan sebagai media untuk mengajarkan nilai-nilai budaya pada generasi muda.

6. Apa saja kekurangan dari tembung dhandanggula?

Tembung dhandanggula hanya terbatas pada sejumlah kalangan tertentu yang mempunyai kesenangan terhadap sastra dan kebudayaan. Selain itu, kurangnya pemahaman masyarakat terhadap isi kandungan tembung dhandanggula menjadi hambatan dalam penyebarannya ke masyarakat luas.

7. Dapatkah siapa saja memainkan musik tradisional untuk tembung dhandanggula?

Tidak semua orang bisa memainkan alat musik tradisional yang biasa digunakan dalam tembung dhandanggula. Biasanya orang yang memainkan alat musik tersebut adalah orang yang terlatih dan sebagian besar juga merupakan musisi atau pengamat sastra.

8. Bagaimana cara memainkan peralatan musik dalam tembung dhandanggula?

Dalam memainkan alat musik pada tembung dhandanggula diperlukan keterampilan dan ketepatan timing yang baik sesuai dengan irama yang dibuat oleh musik.

9. Apakah tembung dhandanggula bisa menjadi media promosi budaya?

Ya, tembung dhandanggula bisa menjadi media promosi budaya pada berbagai event baik secara lokal maupun nasional karena pesan-pesan moral dan juga sebagai tampilan dari kelestarian budaya daerah.

10. Apakah tembung dhandanggula lebih populer daripada tembang macapat?

Tembung dhandanggula tidak sepopuler jenis puisi lisan lainnya seperti tembang macapat atau suluk.

11. Bagaimana upaya untuk menjaga kelestarian tembung dhandanggula?

Upaya menjaga kelestarian tembung dhandanggula dilakukan dengan memperkenalkan dan mengajarkan pada masyarakat luas, khususnya pada generasi muda.

12. Mengapa tembung dhandanggula menjadikan sebagai acara adat atau pasemoni?

Karena tembung dhandanggula termasuk jenis puisi lisan bersajak atau bertajuk. Karena tiap bait akan berakhir dengan kata atau frasa yang sama. Sehingga cocok sebagai media bagi keindahan dansastra dan dianggap tepat pada event-event adat atau pasemoni.

13. Apa harapan kita pada keberlanjutan tembung dhandanggula?

Harapan kita adalah kedepannya tembung Dhandanggula akan semakin menjadi ciri khas bagi daerah-daerah tertentu yang tahan akan pengaruh perubahan zaman dan sebagai media untuk mengajarkan nilai-nilai budaya masyarakat setempat.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Tembung Dhandanggula merupakan salah satu bentuk puisi lisan yang masih terjaga keberadaannya di tengah masyarakat. Tembung Dhandanggula memiliki keunikan dalam irama atau nada yang mengiringi syair tembung. Hal inilah yang membuat Tembung Dhandanggula menjadi acara yang bisa menampilkan pesan-pesan moral dan sebagai bentuk kelestarian budaya daerah. Meskipun ada beberapa kelebihan yang menjadi keindahan dari Tembung Dhandanggula, ada beberapa kekurangan yang menjadikan Tembung Dhandanggula harus dilakukan dengan persiapan yang matang dan organisasi yang terbilang rumit. Sebagai sebuah seni budaya, tembung dhandanggula perlu terus dijaga dan dikembangkan untuk dapat terus dilestarikan dan memberi manfaat melalui pesan-pesan moralnya kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Penutup

Demikianlah artikel kami tentang Tembung Dhandanggula yang lengkap dengan informasi dan penjelasan secara terperinci. Semoga artikel kami bermanfaat bagi pembaca semua. Kami menyadari bahwa setiap pengembangan budaya terus memerlukan kesadaran, inovasi serta wadah yang berkelanjutan. Mari kita jaga Warisan Budaya Kita untuk tetap hidup selamanya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan