Pembaca Sekalian, saat ini banyak perusahaan yang menghadapi permasalahan dalam menentukan tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP (Break Even Point). Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas secara detail tentang cara menghitung tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP dan apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode ini. Berikut penjelasannya.

Pendahuluan

Ketika sebuah perusahaan mulai memproduksi barang, maka perlu dilakukan perhitungan mengenai beban tetap, beban variabel, harga jual barang dan biaya produksi. Hal yang perlu diketahui adalah tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP. BEP ini didefinisikan sebagai titik impas dimana total biaya dan total pendapatan sama besar atau di mana biaya = pendapatan. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang kelebihan dan kekurangan dalam menentukan tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP

Cara Menghitung Tingkat Kuantitas dan Harga Barang dalam Keadaan BEP

Tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

KeteranganRumus
BEP UnitBEP = (Beban Tetap ÷ Kontribusi Margin per Unit)
BEP UangBEP = (Beban Tetap ÷ Kontribusi Margin)
Margin KontribusiKontribusi Margin = (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Kelebihan dalam Menentukan Tingkat Kuantitas dan Harga Barang dalam Keadaan BEP

Kelebihan dalam menentukan tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP adalah sebagai berikut:

  1. Membantu perusahaan dalam memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh dari produk yang dihasilkan
  2. Membantu perusahaan dalam menentukan harga jual yang tepat untuk produk agar perusahaan tidak merugi
  3. Memudahkan perusahaan dalam menentukan tingkat produksi yang optimal agar perusahaan tidak mengalami kekurangan atau kelebihan stok barang
  4. Berguna dalam membuat keputusan tentang investasi
  5. Dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi kinerja keuangan
  6. Meningkatkan efisiensi perusahaan dalam memproduksi barang
  7. Membantu perusahaan dalam menentukan target penjualan

Kekurangan dalam Menentukan Tingkat Kuantitas dan Harga Barang dalam Keadaan BEP

Kekurangan dalam menentukan tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP adalah sebagai berikut:

  1. Tidak menjamin bahwa perusahaan akan mendapatkan keuntungan
  2. Hanya dapat memberikan informasi mengenai harga jual minimal yang harus diterapkan
  3. Tidak memperhitungkan kondisi pasar yang berubah-ubah
  4. Tidak mempertimbangkan keuntungan jangka panjang
  5. BEP hanya berlaku pada kondisi sekarang, tidak selalu berlaku di masa depan
  6. Tidak mempertimbangkan faktor non-keuangan seperti kualitas produk, citra merek, dan lain sebagainya
  7. Tidak dapat dipergunakan untuk produk baru atau belum ada di pasaran

Frequently Asked Questions

1. Apa yang dimaksud dengan Beban Variabel?

Beban variabel adalah biaya yang terkait dengan produksi suatu barang atau jasa dan dapat berubah sesuai dengan tingkat produksi.

2. Apa saja biaya yang disebut sebagai Beban Tetap?

Beban tetap adalah biaya yang tidak berubah dalam jumlah pada level produksi tertentu. Contoh biaya tetap dalam produksi adalah biaya sewa, listrik, gaji karyawan dan lain sebagainya.

3. Kapan waktu yang tepat untuk menghitung tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP?

Perhitungan BEP biasanya dilakukan sebelum perusahaan memulai produksi.

4. Apa artinya jika BEP dihasilkan adalah negatif?

Jika BEP dihasilkan negatif, maka perusahaan dinyatakan merugi, oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut terkait dengan biaya produksi atau harga jual yang harus dinaikkan.

5. Apa itu Kontribusi Margin per Unit?

Kontribusi Margin per Unit didefinisikan sebagai selisih antara harga jual per unit dengan biaya variabel per unit. Kontribusi Margin per Unit ini sangat penting dalam menghitung tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP.

6. Apa hubungan antara Tingkat Kuantitas dan Harga Barang dalam Keadaan BEP dengan Laba?

Tingkat Kuantitas dan Harga Barang dalam Keadaan BEP dapat membantu perusahaan untuk mencapai titik impas atau break even point. Jika perusahaan berhasil mencapai titik impas, maka perusahaan sudah tidak merugi. Suatu perusahaan dapat menentukan tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP untuk memperoleh laba yang diinginkan.

7. Bagaimana cara menentukan tingkat keuntungan dalam menentukan tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP?

Cara menentukan tingkat keuntungan dalam menentukan tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP adalah dengan mengurangi harga jual per unit dengan biaya variabel per unit. Tingkat keuntungan yang didapat adalah selisih antara biaya total dengan pendapatan total.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa menentukan tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP sangat penting bagi perusahaan dalam mengambil keputusan investasi, menentukan harga jual, mengevaluasi kinerja keuangan, dan memaksimalkan profit. Meskipun demikian, ada beberapa kekurangan dalam metode ini, seperti tidak mempertimbangkan kondisi pasar yang berubah-ubah. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan kelebihan dan kekurangan dalam menentukan tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP sebelum menggunakan metode ini.

Kata Penutup

Tentukan tingkat kuantitas dan harga barang dalam keadaan BEP merupakan hal yang penting dalam pengambilan keputusan bisnis. Namun, tidak semua bisnis memerlukan penggunaan metode ini. Sebelum menggunakan metode ini, perusahaan perlu memperhatikan kelebihan dan kekurangan dari metode ini dan mempertimbangkan kondisi pasar yang berubah-ubah. Artikel ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan