Pengertian VBAC (Vaginal Birth After Caesarean)


VBAC (Vaginal Birth After Cesarean) Adalah Pilihan Kesehatan untuk Ibu dan Bayi

VBAC (Vaginal Birth After Caesarean) adalah proses persalinan normal yang dilakukan setelah seorang ibu sudah menjalani operasi caesar sebelumnya. VBAC dilakukan agar ibu dapat melahirkan secara alami tanpa penggunaan operasi caesar yang merupakan salah satu operasi besar dan membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama.

Setiap tahunnya, semakin banyak wanita yang memilih VBAC. Meski begitu, VBAC tidak selalu dapat dilakukan oleh semua wanita, karena di beberapa kasus dokter menganjurkan agar ibu melahirkan melalui operasi caesar lagi dengan alasan kesehatan ibu dan bayi.

Menjalani VBAC dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi kondisi ibu. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tubuh ibu siap melakukan persalinan secara normal. Selain itu, evaluasi juga untuk melihat kondisi bayi, apakah siap lahir secara normal atau belum. Evaluasi ini dilakukan melalui beberapa tes medis seperti CTG dan USG.

Menjalani persalinan normal setelah menjalani operasi caesar sebelumnya memang memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan persalinan normal pada umumnya. Risiko yang mungkin terjadi antara lain ruptur atau pecahnya bekas luka operasi caesar. Oleh karena itu, penting bagi dokter dan tim medis yang menangani persalinan untuk memantau kondisi ibu selama bersalin.

Namun, ada beberapa faktor yang membuat ibu memilih VBAC dibandingkan operasi caesar, antara lain :

  • Recovery time yang lebih cepat daripada operasi caesar
  • Memiliki kesempatan untuk mengalami proses persalinan normal yang dianggap lebih alami dan bermanfaat bagi bayi

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, VBAC tidak selalu dapat dilakukan oleh semua wanita. Ada beberapa kondisi medis yang meningkatkan risiko pada ibu dan bayi. Berikut kondisi medis yang dapat menjadi kontraindikasi VBAC :

  • Ukuran janin terlalu besar
  • Bekas luka pada rahim yang tidak memberikan cukup ruang untuk proses persalinan normal
  • Kondisi janin yang tidak sehat
  • Adanya kelainan pada letak bayi dalam kandungan

Terkadang, meski kondisi medis ibu memungkinkan untuk menjalani VBAC, dokter mungkin tetap merekomendasikan operasi caesar dikarenakan risiko yang terkait dengan VBAC, antara lain :

  • Ruptur atau pecahnya bekas luka operasi caesar
  • Kondisi janin yang tidak stabil selama persalinan normal
  • Adanya masalah teknis selama persalinan normal, seperti tidak terjadi progres atau bayi yang terjepit saat proses persalinan
  • Adanya kelainan pada plasenta
  • Bekas luka dari operasi caesar sebelumnya yang menyebabkan rahim tidak tahan terhadap kontraksi selama persalinan normal

Sebagai calon ibu, penting untuk memahami semua risiko dan manfaat yang terkait dengan VBAC. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dan tim medis Anda agar dapat memilih opsi persalinan yang terbaik dan sesuai dengan kondisi medis Anda. Selain itu, tetap lakukan persiapan yang tepat seperti mengikuti kelas persalinan normal, mengonsumsi makanan sehat, dan menjaga kesehatan selama kehamilan.

Persyaratan untuk Melakukan VBAC


VBAC adalah

VBAC adalah singkatan dari “Vaginal Birth After Caesarean” dan merupakan pilihan terbaik bagi ibu yang ingin melahirkan secara normal setelah sebelumnya melahirkan secara operasi caesar. VBAC sangat diinginkan oleh beberapa ibu karena melahirkan secara normal tidak memerlukan waktu pemulihan yang cukup lama seperti saat melahirkan dengan operasi caesar. Di Indonesia sendiri, VBAC masih jarang dilakukan karena beberapa alasan seperti kurangnya pengetahuan tentang VBAC dan juga karena beberapa rumah sakit tidak memfasilitasi untuk melahirkan normal pasca operasi caesar.

Alasan untuk melakukan VBAC


:p>VBAC adalah pilihan bagi ibu yang sebelumnya melahirkan dengan operasi caesar untuk mencoba melahirkan secara normal. VBAC sering dipilih karena beberapa alasan seperti:
  • Meredakan rasa sakit pada bekas jahitan operasi caesar
  • Ibu merasa lebih nyaman
  • Memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat dibandingkan melahirkan melalui operasi caesar
  • Tidak memungkinkan untuk melakukan operasi caesar kembali karena adanya faktor risiko

Persyaratan untuk melakukan VBAC


VBAC

Sebelum memilih untuk melakukan VBAC, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh ibu agar proses persalinan bisa berjalan lancar dan aman. Persyaratan tersebut antara lain:

  1. Ibu pernah melakukan operasi caesar di masa lalu
  2. Persyaratan utama untuk melakukan VBAC adalah ibu pernah melahirkan melalui operasi caesar yang tidak mengalami komplikasi yang serius.

  3. Menunggu minimal 18 bulan setelah operasi caesar
  4. Pada umumnya, ahli medis merekomendasikan ibu menunggu minimal 18 bulan setelah operasi caesar sebelum melahirkan kembali secara normal. Hal ini dikarenakan luka operasi caesar membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sembuh, sehingga diperlukan waktu yang cukup agar organ tubuh ibu kembali normal dan siap untuk melahirkan lagi secara normal.

  5. Memberi tahu dokter persalinan tentang rencana VBAC
  6. Sebelum memutuskan untuk melakukan VBAC, ibu harus berkonsultasi dengan dokter persalinan. Dokter akan melakukan evaluasi untuk mencari tahu apakah ibu memenuhi kriteria untuk VBAC. Selain itu, ibu juga harus memberi tahu dokter tentang rencana VBAC tersebut agar dokter dapat menentukan tindakan terbaik untuk memfasilitasi persalinan secara normal.

  7. Kondisi janin dan ibu harus sehat
  8. Semua ibu yang ingin melahirkan baik secara normal maupun operasi caesar selalu diharapkan untuk memiliki kondisi yang sehat. Hal ini penting agar persalinan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya faktor risiko yang bisa membahayakan kesehatan bayi dan ibu.

  9. Memiliki dukungan dari tenaga medis yang berpengalaman
  10. VBAC bisa menjadi pilihan yang menakutkan bagi beberapa ibu. Oleh karena itu, dukungan dari tenaga medis yang berpengalaman sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi saat proses VBAC berlangsung.

Dengan memenuhi persyaratan pada saat persalinan VBAC, ibu memiliki peluang yang sama untuk melakukan persalinan normal dan menghindari kemungkinan risiko pada bayi dan ibu sehingga VBAC menjadi salah satu alternatif terbaik dan aman bagi ibu yang ingin normal setelah melahirkan secara operasi caesar.

Manfaat dan Kerugian VBAC


VBAC di Indonesia

VBAC (Vaginal Birth After Caesarean) adalah pilihan untuk seorang ibu yang telah menjalani operasi caesarean (C-section) sebelumnya dan ingin melahirkan normal pada kehamilan selanjutnya. VBAC di Indonesia hampir sama dengan di negara lain, mempunyai beberapa manfaat dan kerugian.

Manfaat VBAC

Manfaat VBAC

VBAC memiliki beberapa manfaat bagi ibu dan bayi, di antaranya:

  1. Vaginal birth memberikan pengalaman yang lebih cepat dalam memulihkan diri dibandingkan dengan melahirkan melalui operasi caesarean. Ibu bisa cepat kembali beraktivitas normal dan merawat bayi tanpa kehilangan banyak waktu yang diperlukan untuk pemulihan setelah operasi.
  2. Risiko infeksi pasca operasi caesarean lebih tinggi dibandingkan dengan vaginal birth. Dengan melahirkan secara normal, risiko infeksi pasca operasi C-section bisa dihindari.
  3. Risiko komplikasi pada operasi caesarean lebih tinggi, terutama pada ibu yang berusia lebih dari 35 tahun dan memiliki riwayat penyakit tertentu. VBAC dapat mengurangi risiko tersebut.
  4. Pada proses vaginal birth, bayi akan disentuh oleh bakteri yang bermanfaat untuk kesehatan bayi, imunitas tubuhnya memperoleh manfaat positif dari melalui jalan lahir. Hal ini dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi dan mencegah beberapa jenis penyakit.

Kerugian VBAC

Kerugian VBAC

Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk VBAC, diantaranya:

  1. Tingkat kesuksesan VBAC hanya berkisar antara 60% hingga 80%, dengan kata lain ada kemungkinan kecil seorang ibu harus menjalani operasi caesarean sekali lagi.
  2. Operasi caesarean kadang-kadang diperlukan dengan keadaan darurat karena dapat menghindari masalah kehamilan yang membutuhkan intervensi segera. Dalam hal ini, jumlah waktu untuk melakukan operasi caesarean sangat penting untuk memastikan kesehatan bayi dan ibu.
  3. Jika ibu memiliki riwayat komplikasi medis atau penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, atau kehamilan kembar, dokter mungkin akan menghindari VBAC dan lebih cenderung memilih C-section untuk keselamatan ibu dan bayinya.
  4. Dalam beberapa kasus, VBAC juga dapat meningkatkan risiko perdarahan, robekan dan ruptur uterus. Ini dapat terjadi terutama pada ibu dengan bekas luka cukup besar atau melintang pada rahim.

Sebelum memutuskan VBAC atau operasi caesarean, sebaiknya bicarakan dengan dokter agar dapat mempertimbangkan faktor medis yang relevan dan mengetahui resiko dan manfaat dari kedua prosedur. Untuk beberapa ibu, VBAC bisa jadi merupakan pilihan yang tepat, sementara lainnya mungkin lebih memilih untuk melahirkan dengan operasi C-section. Namun, keputusan akhir harus tetap berada di tangan dokter dan ibu.

Persiapan Mental dan Fisik bagi Ibu yang HDPIK (Hendak dan Dapat Persalinan Normal setelah 1 kali SC)


Persiapan Mental dan Fisik bagi Ibu yang HDPIK

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2020, angka SC di Indonesia mencapai 16,7 persen. Namun, beberapa wanita yang telah menjalani SC sekali ingin mencoba persalinan normal (vaginal birth after caesarean/VBAC) pada kehamilan berikutnya. Nah, bagi ibu yang hendak dan dapat melakukan VBAC, berikut adalah persiapan mental dan fisik yang perlu dilakukan:

Persiapan Mental

Persiapan mental adalah langkah awal untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan normal setelah pernah melalui kehamilan dengan SC sebelumnya. Berikut ini beberapa tips persiapan mental bagi ibu HDPIK:

1. Berdiskusi dengan Dokter Kandungan

Sebelum mencoba persalinan normal, ibu HDPIK harus berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu. Dokter akan mengambil keputusan dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan ibu dan janin, serta penyebab dari operasi caesar yang pertama.

2. Pelajari Informasi yang Berhubungan dengan VBAC

Sebelum memutuskan untuk mencoba VBAC, ibu HDPIK perlu mengetahui segala hal yang berkaitan dengan persalinan normal setelah SC, termasuk risiko dan manfaatnya. Ibu juga perlu mempelajari teknik pernapasan dan relaksasi yang dapat membantu meredakan rasa sakit saat persalinan.

3. Dukungan dari Keluarga dan Teman

Untuk memperkuat persiapan mental, ibu HDPIK perlu mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman. Ada baiknya ibu HDPIK mengajak suami atau orang tua untuk berpartisipasi dalam persiapan persalinan normal. Selain itu, ibu HDPIK bisa bergabung dengan kelompok ibu yang juga ingin mencoba VBAC atau konsultasi dengan dokter spesialis.

Persiapan Fisik

Persiapan fisik sangat penting dalam mencoba persalinan normal setelah SC. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipersiapkan:

1. Olahraga Ringan

Melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, yoga, dan senam hamil dapat membantu meningkatkan stamina dan kekuatan fisik. Namun, pastikan olahraga ringan tersebut disesuaikan dengan kondisi kesehatan ibu dan janin, serta jangan lupa berkonsultasi dengan dokter kandungan.

2. Konsumsi Makanan Sehat

Untuk meningkatkan kesehatan fisik, ibu HDPIK perlu memperhatikan pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Pastikan juga ibu HDPIK terhidrasi dengan baik dengan minum air putih yang cukup setiap hari.

3. Periksa Kondisi Kesehatan

Sebelum memutuskan untuk mencoba persalinan normal, ibu HDPIK perlu memeriksakan kondisi kesehatannya secara teratur. Hal ini akan membantu mengantisipasi kemungkinan masalah atau komplikasi pada persalinan nanti.

4. Persiapkan Kelengkapan untuk Persalinan Normal

Sebelum persalinan normal, ibu HDPIK perlu mempersiapkan kelengkapan seperti topi melahirkan, baju tidur bersalin, popok bayi, dan perlengkapan mandi bayi. Pastikan juga ibu HDPIK sudah mengetahui dan menyiapkan jalur penanganan darurat yang mungkin terjadi saat persalinan.

Dalam melakukan persiapan mental dan fisik, ibu HDPIK perlu tetap menjaga komunikasi yang baik dengan dokter kandungan. Hal ini dibutuhkan agar ibu HDPIK tidak merasa cemas atau khawatir saat menjalani persalinan normal. Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari keluarga, perempuan yang ingin mencoba VBAC juga memiliki peluang yang baik untuk melahirkan normal dalam kehamilan berikutnya.

Penilaian Risiko dan Kondisi Ideal bagi Ibu yang Akan Melakukan VBAC


vbac adalah in Indonesia

Vaginal birth after cesarean section (VBAC) adalah metode persalinan yang dilakukan oleh ibu yang sebelumnya telah menjalani operasi caesar. Metode ini dilakukan dengan tujuan agar ibu dapat melahirkan secara normal atau vaginal dalam kehamilan yang sedang berjalan. VBAC bisa dilakukan di Indonesia, namun tentunya harus melalui penilaian risiko dan memperhatikan kondisi ideal bagi ibu yang akan melakukannya.

VBAC tidak selalu aman bagi setiap ibu, karena dengan risiko yang bisa terjadi seperti uterus pecah dan kelainan jantung pada janin. Oleh karena itu, sebelum ibu memutuskan untuk melakukan VBAC, dokter akan melakukan penilaian risiko terlebih dahulu untuk mengetahui apakah ibu memenuhi kriteria sebagai calon untuk VBAC. Beberapa risiko yang harus diperhatikan oleh dokter bersama dengan ibu antara lain:

  • Risiko Pecahnya Uterus: Salah satu risiko yang harus diperhatikan adalah pecahnya uterus saat proses persalinan. Pecahnya uterus dapat terjadi karena bekas luka pada uterus akibat operasi caesar sebelumnya. Adapun faktor risiko terjadinya pecahnya uterus antara lain kelebihan berat badan, ibu yang usianya lebih tua dari 35 tahun, jarak waktu antara operasi caesar dan persalinan VBAC yang masih dekat.
  • Risiko Penyakit Jantung pada Janin: Risiko lainnya yang harus diperhatikan adalah kondisi janin dalam kandungan. Jika dokter menemukan adanya kelainan jantung pada janin, maka VBAC tidak disarankan.
  • Risiko Komplikasi Lainnya: Selain risiko utama di atas, risiko lainnya yang harus diperhatikan adalah komplikasi lain seperti infeksi dan perdarahan.

Selain melakukan penilaian risiko, ibu yang akan melakukan VBAC juga harus memenuhi kondisi ideal sebagai calon untuk VBAC. Kondisi ideal ini meliputi:

  • Sudah Mengalami Persalinan Normal Sebelumnya: Ibu yang sudah pernah melakukan persalinan normal sebelumnya memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan VBAC karena perineum tidak pernah mengalami luka.
  • Mempunyai Punggung Belakang yang Tepat: Punggung belakang yang tepat akan memudahkan persalinan normal terutama bagi ibu yang memiliki ukuran panggul yang kecil.
  • Tidak Mengalami Kelainan pada Rahim: Kelainan pada rahim seperti mioma atau kelainan pada serviks akan memperberat proses persalinan dan meningkatkan risiko pecahnya uterus.
  • Tidak Mengalami Infeksi di Organ Reproduksi: Infeksi di organ reproduksi seperti chlamydia atau gonorrhea dapat memperburuk kondisi ibu dan janin saat proses persalinan.
  • Tidak Memiliki Riwayat Operasi Bedah pada Jamaah Kambing: Riwayat operasi bedah pada jamaah kambing dapat meningkatkan risiko kelainan pada rahim dan meningkatkan kemungkinan pecahnya uterus saat VBAC dilakukan.

Jika ibu ingin melakukan VBAC, maka hal yang perlu diperhatikan antara lain memiliki penilaian risiko yang pas dan memperhatikan kondisi ideal bagi ibu. Jika ibu telah memenuhi kriteria tersebut, maka VBAC dapat menjadi pilihan untuk persalinan normal.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan