kabinetrakyat.com – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menetapkan strategi perubahan dalam “All New Transformation” yang bercermin dari kondisi saat ini serta tantangan dan peluang ke depan.

“’All New Tranformationini dapat menciptakan nilai tambah dari fundamental perusahaan,” ujar Director of Finance & Risk Management Waskita Beton Asep Mudzakir dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Hal ini, lanjutnya, merupakan salah satu strategi kunci perusahaan, di samping peningkatan kualitas dan optimalisasi cost, peningkatan GCG (Good Corporate Governance) dan manajemen risiko, dan pengelolaan keuangan optimal.

Waskita Beton juga mengukuhkan visi baru perusahaan menjadi partner terpercaya dalam industri beton terintegrasi, konstruksi, dan modular di Indonesia.

Untuk itu ada 3 pilar utama yang menjadi kunci yaitu operational excellence, business nourishment, dan technology and digitalization, dengan menerapkan prinsip governance risk compliance, performance mechanism serta penerapan core value AKHLAK.

Dalamoperational excellenceperusahaanberfokus pada membangun kembali kekuatan perusahaan melalui peningkatan kemampuan internal sebagai bentuk fundamental bisnis yang kokoh ke depan.

“Pilar kedua,business nourishment, Waskita Beton ingin menciptakan kemampuan daya saing pasar, bekerja sama dengan mitra untuk menciptakan kemampuan dalam upaya optimalisasi utilisasi asset, dan brand intelligence dengan meningkatkan citra perusahaan,” kata Asep.

Pilar ketiga technology & digitalization, dimana Waskita Beton akan mengembangkan aplikasi pengelolaan data yang terintegrasi, product newness, dan digitalisasi. Salah satunya Waskita Beton juga akan segera meluncurkan sebuah platform pemasaran digital dalam wujud e-commerce.

Implementasi Program All New TransformationWaskita Beton diharapkan dapat menunjukkan hasil positif yang tercermin pada kinerja perusahaan. Manajemen Waskita Beton menargetkan rata-rata pertumbuhan pendapatan usahasebesar 15 persen – 17 persen per tahun selama 5 tahun ke depan.

“Berbagai program transformasi ini dijalankan tentunya mengutamakan prinsip GRC (Governance, Risk, & Compliance) serta berlandaskan pada budaya AKHLAK perusahaan,” ujar Asep.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan