Wisata Gunung Kajar: Kontra Wisata Alam atau Tidak?

Halo pembaca sekalian! Apa kalian pernah mendengar tentang Gunung Kajar? Gunung yang memiliki ketinggian lebih dari 2.200 meter di atas permukaan laut ini terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Wisata gunung Kajar, kerap kali menjadi pilihan para wanadisari atau pendaki gunung yang ingin mencoba tantangan dan memacu adrenalinnya dalam menaklukkan gunung yang satu ini. Namun, bisakah kita memandang dari sisi yang lebih luas? Apa saja kelebihan dan kekurangan wisata Gunung Kajar?

Intisari Awal: Apa Itu Gunung Kajar?

Gunung Kajar atau dikenal sebagai yang lebih kecil Kawi Atas adalah tempat wisata alam yang terdapat di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi gunung Kajar terletak di antara Gunung Arjuno dan Gunung Welirang. Dengan ketinggian mencapai 2.217 meter di atas permukaan laut, Gunung Kajar menjadi magnet para sedulur alam.

Konon, Gunung Kajar memiliki sebuah cerita di balik asal-usul namanya. Dikisahkan, suatu ketika terdapat seorang raja yang ingin menyembah Batara Guru. Namun Binatara Guru tidak hadir di tempat pemujaannya. Karena merasa kecewa, sang raja pun marah dan mengutuk Batara Guru menjadi gunung. Oleh karena itu, masyarakat sekitar mempercayai bahwa Gunung Kajar adalah personifikasi Batara Guru.

Selain cerita kepercayaan lokal, Gunung Kajar juga terkenal dengan tumbuhan dan satwa langka yang ditemui di wilayahnya. Beberapa jenis tumbuhan yang hidup di Gunung Kajar adalah Edelwiss atau bunga abadi, anggrek Bulan, dan bunga Bangkai. Sementara satwa langka yang ada di dalam kawasan Gunung Kajar antara lain banteng, beruang Madu, Siamang, dan monyet hitam.

Isu Kontroversi: Wisata Alam atau Wisata Kontra?

Wisata alam menjadi salah satu daya tarik utama bagi Gunung Kajar sejak tahun-tahun belakangan ini. Para penggemar wisata alam berbondong-bondong ke Gunung Kajar untuk mendaki gunung atau hanya sekadar menikmati alam dan keindahan pemandangannya. Namun, tidak sedikit pula yang menganggap bahwa keberadaan wisata alam pada Gunung Kajar menjadi kontra wisata, terlebih lagi jika tidak dikelola dengan baik.

Coba bayangkan, dengan datangnya para pengunjung, berarti banyak sampah yang dihasilkan. Belum lagi, kebiasaan pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Hal ini bisa merusak keindahan alam, yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat lokal dan juga generasi penerus kita.

Tidak sedikit pula yang menilai bahwa wisata alam pada Gunung Kajar bisa merusak ekosistem alam, termasuk merusak habitat satwa liar. Wisatawan yang tidak bijak dalam menjaga kebersihan dan keseimbangan alam malah bisa merusak lingkungan dan mengancam keberlangsungan kehidupan spesies di sekitar kawasan.

Kelebihan Wisata Gunung Kajar

Bagi pendaki yang mencari tantangan serius, Gunung Kajar menjadi salah satu pilihan untuk dijajal. Selain itu, wisatawan biasa juga bisa merasakan sensasi berada di tengah alam yang masih sangat asri. Berikut adalah kelebihan wisata Gunung Kajar yang bisa kamu ketahui:

1. Keindahan Pemandangan

Wisatawan yang datang ke Gunung Kajar pasti bakal disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah. Karena terletak di antara Gunung Arjuno dan Gunung Welirang, kamu bisa melihat indahnya perbukitan dan alam yang kental dengan nuansa mistis.

2. Sensasi Mendaki

Bagi pendaki yang ingin mencoba tantangan bumi bertuah, Gunung Kajar menjadi salah satu tempat yang cocok. Selain jalur-jalur yang menantang, pendaki juga akan disuguhkan dengan pemandangan yang spektakuler.

3. Terdapat Spot Camping

Bagi para pecinta alam yang suka berkemah, Gunung Kajar memiliki banyak spot yang cocok untuk sebuah acara berkemah yang mengasyikkan.

4. Lokasi Tidak Terlalu Jauh

Jika kamu berada di Malang atau sekitarnya, perjalanan ke Gunung Kajar tidak akan terlalu jauh. Lokasi yang mudah dijangkau sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin mencoba sensasi wisata alam.

5. Pentingnya Melestarikan Alam

Dengan meningkatnya kunjungan ke Gunung Kajar, kegiatan wisatawan bisa membawa dampak positif pada masyarakat lokal. Serta menjaga kebersihan dan menjaga lingkungan alam untuk menjaga alam agar tetap lestari.

Kekurangan Wisata Gunung Kajar

Tak hanya kelebihan yang dimiliki oleh wisata gunung Kajar, tetapi cukup banyak juga kekurangan yang harus diketahui para wisatawan. Apa saja yang harus diperhatikan? Berikut ini kekurangan-kekurangan yang perlu diwaspadai:

1. Tingkat Kesulitan yang Tinggi bagi Pendaki Pemula

Awal-awal pendaki pemula, Gunung Kajar mungkin akan sangat sulit, terutama jika mereka tidak mengetahui rute mendaki, cuaca, dan kesiapan fisik dan mental.

2. Risiko Terkena Penyakit

Mendaki ke Gunung Kajar membutuhkan persiapan fisik dan ketahanan tubuh yang optimal. Terutama di wilayah yang memiliki suhu sangat dingin, suhu mencapai minus 7 sampai 2 derajat celcius dan hawa yang kering, mengatasi sakit kepala, napas pendek, dan masalah lain yang harus diperhatikan.

3. Jalur Pendakian yang Beragam

Selain memiliki rute pendakian yang beragam, jalur-jalur pada Gunung Kajar juga cukup berbahaya. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi para pendaki untuk mengikuti rute yang telah ditentukan dan membawa peralatan yang lengkap agar terhindar dari berbagai kondisi yang tidak diinginkan.

4. Tidak Ada Sarana yang Memadai

Meski Gunung Kajar sudah cukup dikenal, sarana dan prasarana pendukungnya masih tergolong minim, karena belum terlalu banyak mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Hal ini tentunya membuat para pendaki atau wisatawan harus membawa semua perlengkapan mereka sendiri.

5. Terdapat Rintangan Karena Gerakan Alam

Kondisi alam di sekitar kawasan Gunung Kajar yang tidak stabil bisa menyulitkan para pendaki ketika berada di dalamnya. Terutama dalam waktu hujan, gerakan tanah longsor dan kejadian alam bisa menjadi hambatan bagi para pendaki. Karena itu, pendaki harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan selalu menjaga keselamatan.

Tabel Data Gunung Kajar

Data Informasi
Lokasi Kabupaten Malang, Jawa Timur
Ketinggian 2.217 meter di atas permukaan laut
Tingkat Kesulitan Menengah sampai sulit
Keindahan Alam Banyak tumbuhan dan satwa langka yang masih lestari
Aktivitas Wisata Mendaki, berwisata alam, berkemah
Cuaca Cuaca yang sangat dingin, suhu mencapai minus 7 sampai 2 derajat celcius dan hawa yang kering
Sarana Wisata Belum terlalu banyak

Frequently Asked Question (FAQ)

Q: Berapa jarak tempuh yang dibutuhkan untuk ke kaki Gunung Kajar?

A: Jarak tempuhnya bervariasi, bergantung pada jalur pendakian yang dipilih. Namun, secara umum kaki Gunung Kajar dapat dicapai mulai 6 hingga 8 jam perjalanan kaki.

Q: Apakah di sekitar Gunung Kajar terdapat penginapan?

A: Sejauh yang penulis ketahui, di sekitar Gunung Kajar belum banyak terdapat penginapan yang bisa ditempuh dalam waktu yang singkat.

Q: Kapan waktu terbaik untuk menuju ke Gunung Kajar?

A: Musim kemarau menjadi waktu tepat untuk menuju Gunung Kajar.

Q: Apakah wisata Gunung Kajar sudah menjadi tujuan utama bagi wisata Indonesia?

A: Saat ini, masih belum menjadi tujuan wisata utama, namun terus mengalami peningkatan kunjungan tahun ke tahun.

Q: Bagaimana cara untuk menuju ke Gunung Kajar?

A: Lebih baik menggunakan kendaraan pribadi, atau menggunakan jasa angkutan umum seperti bus atau shuttle ke terminal transportasi terdekat? Sesampainya di terminal, bisa berlanjut dengan menggunakan ojek atau kendaraan pribadi ke kaki Gunung Kajar.

Q: Apakah perlu membawa makanan dan minuman sendiri saat melakukan pendakian ke Gunung Kajar?

A: Sebaiknya membawa makanan dan minuman sendiri, karena belum banyak warung di sekitar lokasi pendakian.

Q: Kapan waktu terbaik untuk menuju ke Gunung Kajar?

A: Datanglah pada saat musim kemarau.

Q: Apakah di sekitar kaki Gunung Kajar perlu mempunyai peralatan pendakian yang lengkap?

A: Ya, saat mendaki Gunung Kajar hendaknya membawa perlengkapan pendakian yang lengkap untuk melindungi diri dari kondisi alam dan pengaruh buruk pada tubuh.

Q: Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menaiki puncak Gunung Kajar?

A: Diperlukan waktu 1 hari untuk melakukan pendakian dan beberapa jam untuk menaiki puncak.

Q: Apa saja objek wisata yang berdekatan dengan Gunung Kajar?

A: Ada beberapa objek wisata, seperti Coban Rondo, Coban Talun, dan banyak tutorial wisata di sekitar Kota Batu Jatim.

Q: Apakah terdapat batas waktu untuk melakukan pendakian Gunung Kajar?

A: Tidak, tidak ada batas waktu untuk melakukan pendakian.

Q: Apakah pendakian Gunung Kajar perlu izin resmi dari pihak berwenang?

A: Ya, harus memperoleh izin resmi dari pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di sekitar Gunung Kajar.

Q: Apakah cukup membawa handuk kecil pada saat menaiki Gunung Kajar?

A: Tidak cukup, sebaiknya membawa handuk dengan ukuran yang besar untuk menyerap keringat dan melindungi diri dari lingkungan bersih dan kotor.

Q: Apakah Gunung Kajar terletak di kawasan ramai atau pergaulan?

A: Tidak, Gunung Kajar terletak di area yang asri dan tenang.

Q: Bolehkah membawa makanan dan minuman dari luar saat berkemah di Bukit Kajar?

A: Jangan biarkan sampah bermunculan di lokasi camping, bungkus makanan hingga persis di lokasi pembuangan sampah.

Q: Bagaimana jika satu tim atau kelompok harus menyerah dalam perjalanan?

A: Itu sebaiknya menyerah, untuk memperoleh kondisi tubuh yang sehat.

Kesimpulan

Gunung Kajar menawarkan pesona keindahan pegunungan yang sangat luar biasa. Hamparan hijau dengan tangkai setinggi tujuh kilometer memperlihatkan betapa indahnya alam di Indonesia. Namun, keberadaan Gunung Kajar perlu dikelola dengan baik, sehingga wisata alam tidak menjadi kontra wisata. Wisatawan mesti memperhatikan rambu-rambu yang ada agar penjelajahan di Gunung Kajar aman dan nyaman. Oleh karena itu, selalu datang ke alam dengan mood yang baik dan bekerjasama untuk menjaga alam.

Jangan lupa menjaga lingkungan Gunung Kajar agar tetap bersih dan lestari, demi kebersamaan masa depan alam Indonesia yang lebih baik. So, are you ready to conquer Gunung Kajar?

Penutup

Demikianlah, artikel jurnal tentang wisata Gunung Kajar dan isu kontroversial yang melingkupinya. Terlahir dari kecintaan akan alam Indonesia yang semakin terkikis, maka dengan artikel ini, penulis ingin menekankan bahwa keberadaan Gunung Kajar diharapkan dapat memberikan manfaat positif

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *