Pengertian Infus dan Manfaatnya


15 Jenis Cairan Infus dan Fungsinya Yang Harus Diketahui

Infus merupakan salah satu pengobatan yang dilakukan dengan memberikan cairan ke dalam tubuh pasien melalui pembuluh darah. Cairan infus ini berupa air garam, elektrolit, mineral, vitamin, serta obat-obatan yang diperlukan oleh pasien. Melalui infus, cairan ini dapat cepat diserap oleh tubuh pasien sehingga dapat membantu meningkatkan kesehatannya.

Infus dapat diberikan di rumah sakit atau pun di tempat perawatan lainnya seperti klinik atau puskesmas. Infus ini biasa diberikan oleh tenaga medis yang berkompeten dalam melakukannya seperti dokter atau perawat. Tujuan dari memberikan infus adalah untuk membantu pemulihan pasien yang kemungkinan mengalami pengeluaran cairan atau dehidrasi, masalah elektrolit atau mineral, pasca operasi, masalah kesehatan kronis atau bahkan pasien yang tidak dapat makan atau minum dengan benar.

Manfaat yang didapatkan dari infus sangat besar dan dapat memberikan dampak yang positif bagi kesehatan pasien. Cairan infus sendiri memiliki beberapa fungsi yang dicontohkan sebagai berikut:

  • Melancarkan sirkulasi darah. Cairan infus yang diberikan pada pasien membantu melancarkan sirkulasi darah sehingga pasien terhindar dari gangguan pada organ tubuh. Cairan infus juga membantu pasien dalam menstabilkan tekanan darah sehingga pasien dapat merasakan kenyamanan yang luar biasa.
  • Menguatkan sistem kekebalan tubuh. Cairan infus yang banyak mengandung elektrolit, mineral, dan glukosa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien dalam melawan berbagai gangguan kesehatan. Cairan ini membantu pasien yang merasa lemah dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga kesehatannya dapat membaik.
  • Memperbaiki keseimbangan elektrolit. Cairan infus memiliki fungsi yang penting untuk membantu pasien dalam menjaga keseimbangan elektrolit tubuhnya. Pasien yang mengalami kekurangan elektrolit akan merasa lelah dan kehilangan tenaga dalam waktu yang cukup lama. Hal ini dapat membuat tubuh pasien terasa mudah lelah sehingga pasien membutuhkan terapi infus untuk mengembalikan keseimbangan elektrolitnya.
  • Mengatasi kesehatan yang kronis. Cairan infus yang diberikan pada pasien dengan masalah kesehatan kronis dapat membantu meningkatkan kesehatannya. Cairan ini dapat membantu pasien dalam menjaga keseimbangan kesehatan pasien secara optimal sehingga pasien dapat melakukan berbagai aktivitas dengan lebih mudah dan nyaman.
  • Memperkuat organ tubuh dan jaringan. Cairan infus yang diberikan pada pasien membantu memperkuat organ dan jaringan tubuh. Hal ini sangat dibutuhkan oleh pasien yang mengalami masalah kesehatan kronis sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas hidupnya.

Itulah beberapa manfaat dari cairan infus yang diberikan pada pasien. Pasien yang membutuhkan terapi infus harus memperhatikan dosis dan jenis cairan infus yang diberikan pada dirinya sesuai dengan kondisi kesehatannya.

Jenis-jenis cairan infus yang umum digunakan


jenis cairan infus

Infus merupakan prosedur medis yang umum digunakan untuk melancarkan sirkulasi darah pada tubuh pasien yang sedang sakit atau mengalami gangguan kesehatan. Cairan infus yang diberikan kepada pasien berguna untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, menyediakan nutrisi dan elektrolit, serta membantu mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari tubuh.
Tidak semua penyakit membutuhkan jenis cairan infus yang sama, sehingga dokter akan menentukan jenis infus dan dosis yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Berikut adalah 15 jenis cairan infus yang umum digunakan di Indonesia beserta dengan fungsinya:

1. Ringer Laktat


Ringer Laktat

Ringer Laktat merupakan cairan yang terdiri dari larutan NaCl (Natrium Klorida) dan Laktat. Cairan ini sering digunakan untuk pengobatan pasien yang dehidrasi berat, karena dapat membantu mengembalikan keseimbangan cairan tubuh pasien. Selain itu, Ringer Laktat juga berguna untuk memperbaiki kinerja jantung, ginjal, dan paru-paru pada pasien.

2. NaCl 0,9%


NaCl 0,9%

NaCl 0,9% atau sering disebut sebagai saline normal merupakan cairan infus yang terdiri dari larutan NaCl dalam konsentrasi 0,9%. Cairan ini sering digunakan untuk mengganti cairan tubuh dan elektrolit pada pasien yang mengalami dehidrasi ringan atau sedang akibat diare, muntah, demam, dan sebagainya.

3. Dextrose 5%


Dextrose 5%

Dextrose 5% atau sering disebut sebagai glukosa adalah cairan infus yang mengandung 5% glukosa dalam larutan NaCl. Cairan ini berguna untuk menyediakan energi pada pasien yang membutuhkan nutrisi atau sebagai sumber energi tambahan bagi pasien yang sedang dalam kondisi pasca operasi.

4. Dextrose 10%


Dextrose 10%

Dextrose 10% adalah cairan infus yang mengandung 10% glukosa dalam larutan NaCl. Cairan ini sering digunakan pada pasien yang membutuhkan asupan energi lebih banyak seperti pada pasien dengan luka bakar atau pasien yang mengalami kehilangan darah yang cukup besar.

5. Dextrose 20%


Dextrose 20%

Dextrose 20% adalah cairan infus yang mengandung 20% glukosa dalam larutan NaCl. Cairan ini digunakan untuk menyediakan energi pada pasien dengan kondisi yang membutuhkan asupan energi tinggi seperti pada pasien trauma, operasi, atau sepsis.

6. Albumin 5%


Albumin 5%

Albumin 5% adalah cairan infus yang mengandung protein albumin dalam konsentrasi 5%. Cairan ini sering digunakan untuk menstabilkan tekanan darah pada pasien dengan kondisi yang membutuhkan asupan cairan tambahan seperti pada pasien dengan sirosis hati, peritonitis, atau luka bakar.

7. HES 6%


HES 6%

HES 6% (Hydroxyethyl Starch) atau sering disebut sebagai pati hidroksietil adalah cairan infus yang digunakan untuk menggantikan cairan tubuh pada pasien yang mengalami dehidrasi atau kehilangan darah akibat operasi atau trauma. Cairan ini juga dapat membantu meningkatkan volume darah dan mengurangi resiko perdarahan pada pasien yang menjalani operasi besar.

8. Plasma Lutena


Plasma Lutena

Plasma Lutena merupakan cairan infus yang berisi plasma darah manusia yang memiliki kandungan imunoglobulin G (IgG) dalam jumlah yang tinggi. Cairan infus ini digunakan sebagai terapi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada pasien yang mengalami gangguan pada sistem kekebalan tubuh, seperti imunodefisiensi primer atau sekunder.

9. Fresh Frozen Plasma (FFP)


Fresh Frozen Plasma (FFP)

Fresh Frozen Plasma atau sering disebut sebagai FFP adalah cairan infus yang mengandung faktor pembekuan darah yang berguna untuk mencegah perdarahan dan menghentikan perdarahan pada pasien yang membutuhkan perawatan khusus seperti pada pasien dengan von Willebrand disease atau hemofilia.

10. Packed Red Cell (PRC)


Packed Red Cell (PRC)

Packed Red Cell atau sering disebut sebagai PRC adalah cairan infus yang digunakan untuk menggantikan sel darah merah pada pasien yang mengalami kehilangan darah yang cukup besar akibat bencana atau operasi. Cairan ini digunakan untuk membantu meningkatkan tingkat oksigen dalam darah pasien.

11. Platelet Concentrate


Platelet Concentrate

Platelet Concentrate atau sering disebut sebagai platelet-rich plasma (PRP) adalah cairan infus yang digunakan untuk menggantikan platelet pada pasien yang menderita gangguan pembekuan darah seperti pada pasien dengan leukemia atau pada pasien yang sedang menjalani terapi radiasi atau kemoterapi.

12. Colloid


Colloid

Colloid adalah cairan infus yang mengandung molekul besar yang tidak dapat melewati dinding kapiler vaskular, sehingga dapat membantu meningkatkan tekanan darah dan volume sirkulasi pada pasien yang membutuhkan perawatan khusus seperti pada pasien dengan peritonitis atau luka bakar.

13. Vasopresin


Vasopresin

Vasopresin atau sering disebut sebagai antidiuretic hormone (ADH) adalah cairan infus yang berguna untuk membantu meningkatkan tekanan darah pada pasien dengan kondisi yang membutuhkan perawatan khusus seperti pada pasien dengan shock sepsis atau pada pasien yang mengalami pendarahan.

14. Furosemide


Furosemide

Furosemide atau sering disebut sebagai Lasix adalah cairan infus yang dapat membantu mengurangi edema atau pembengkakan pada pasien dengan gangguan pada fungsi ginjal atau jantung. Cairan infus ini juga berguna untuk mengurangi tekanan pada saluran urin pada pasien dengan kondisi tertentu.

15. Antibiotik


Antibiotik

Antibiotik adalah cairan infus yang berguna untuk memerangi infeksi pada tubuh pasien akibat bakteri atau virus. Jenis antibiotik yang diberikan pada pasien akan disesuaikan dengan jenis infeksi yang diderita oleh pasien.

Cairan Infus untuk Mengatasi Dehidrasi


cairan infus dehidrasi

Cairan infus untuk mengatasi dehidrasi adalah salah satu jenis cairan infus yang paling umum digunakan di Indonesia. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan elektrolit. Penyebab dehidrasi dapat bervariasi mulai dari aktivitas fisik yang berat, demam, diare, muntah, hingga kondisi medis tertentu seperti diabetes dan gangguan ginjal.

Untuk mengatasi dehidrasi, diperlukan penggantian cairan dan elektrolit yang hilang. Cairan infus diberikan melalui pembuluh darah yang disebut saluran infus. Cairan infus yang digunakan untuk mengatasi dehidrasi terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

1. Cairan infus Ringer Laktat


Ringer Laktat

Cairan infus Ringer Laktat mengandung natrium, kalium dan kalsium. Cairan ini digunakan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang karena dehidrasi yang disebabkan oleh diare, muntah dan kehilangan darah.

2. Cairan infus NaCl 0,9%


cairan infus NaCl 0,9%

Cairan infus NaCl 0,9% mengandung natrium klorida (garam) dalam konsentrasi yang setara dengan cairan tubuh manusia. Cairan ini digunakan untuk mengganti cairan yang hilang karena dehidrasi, muntah dan diare.

3. Cairan infus Glukosa 5%


Cairan infus Glukosa 5%

Cairan infus Glukosa 5% mengandung glukosa (gula) dalam konsentrasi yang rendah, sehingga cairan ini tidak dimaksudkan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Cairan infus ini bertujuan untuk menyediakan sumber energi atau kalori bagi pasien yang tidak dapat makan dan minum secara normal. Cairan infus ini juga dapat digunakan secara simultan dengan cairan infus lain.

4. Cairan infus Dextrose Saline 5%


Cairan infus Dextrose Saline 5%

Cairan infus Dextrose Saline 5% merupakan campuran dari cairan infus NaCl 0,9% dan glukosa 5%. Cairan infus ini digunakan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang karena dehidrasi, muntah, dan diare. Cairan infus ini juga dapat digunakan sebagai sumber energi bagi pasien yang tidak dapat makan dan minum secara normal.

5. Cairan infus Hartmann


Cairan infus Hartmann

Cairan infus Hartmann atau disebut juga cairan infus Ringer Asetat adalah jenis cairan infus yang mengandung natrium, kalium, kalsium, dan asetat. Cairan ini digunakan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang karena dehidrasi, muntah dan diare, serta kehilangan darah.

Cairan infus untuk mengatasi dehidrasi harus diberikan dengan benar dan tepat dosis. Pasien harus dibawa ke rumah sakit segera untuk memulai perawatan jika mengalami dehidrasi yang parah. Selain mengonsumsi cairan infus, pasien juga harus terus minum air putih dan menjaga asupan gizi yang cukup untuk mencegah dehidrasi kambuh.

Cairan Infus untuk Menyokong Sistem Pernapasan


Cairan Infus untuk Menyokong Sistem Pernapasan

Cairan infus adalah salah satu jenis terapi intravena yang umum digunakan dalam dunia medis. Tujuannya adalah untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, memperbaiki fungsi organisme yang terganggu, dan menyokong kesehatan tubuh. Salah satu fungsi penting dari cairan infus adalah untuk menyokong sistem pernapasan pasien yang membutuhkan. Kondisi medis seperti penyakit paru-paru, infeksi saluran pernapasan atas, atau kekurangan oksigen dapat membutuhkan penggunaan jenis cairan infus tertentu untuk memperbaiki kondisi sistem pernapasan. Di Indonesia, terdapat beberapa jenis cairan infus yang tersedia untuk menyokong sistem pernapasan.

1. Cairan Infus Normal Saline (NS)

Cairan Infus Normal Saline (NS)

Cairan Infus Normal Saline (NS) adalah salah satu jenis cairan infus yang biasa digunakan untuk pasien dengan masalah pernapasan. Cairan infus ini mengandung Natrium Chloride 0,9%, yang bereaksi dengan air dalam tubuh untuk membentuk larutan isotonic. Isotonic merujuk pada tekanan osmotik yang sama dengan plasma darah. Ini membantu menggantikan atau menambah jumlah cairan tubuh yang hilang secara efektif, yang dapat membantu meningkatkan fungsi sistem pernapasan.

2. Cairan Infus Dextrose 5% (D5W)

Cairan Infus Dextrose 5% (D5W)

Cairan Infus Dextrose 5% (D5W) juga digunakan untuk pasien yang memiliki masalah pernapasan. D5W mengandung air steril dan 5% glukosa. Cairan infus ini membantu memperbaiki fungsi sistem pernapasan dan meningkatkan kinerja organ tubuh lainnya. D5W juga digunakan sebagai larutan untuk pasien dengan hipoglikemia atau pasien yang memerlukan asupan energi yang cepat.

3. Cairan Infus Fisiologis (Ringer Laktat)

Cairan Infus Fisiologis (Ringer Laktat)

Cairan Infus Fisiologis (Ringer Laktat) adalah jenis cairan infus yang digunakan untuk pasien dengan masalah pernapasan yang membutuhkan keseimbangan cairan dan elektrolit yang tepat. Cairan ini mengandung ion Na+, K+, Cl-, dan Ca2+. Cairan Ringer Laktat membantu memperbaiki sistem kardiovaskular dan fungsi sistem pernapasan pada pasien.

4. Cairan Infus Albumin

Cairan Infus Albumin

Cairan Infus Albumin adalah jenis cairan infus yang umum digunakan untuk pasien dengan masalah pernapasan akut atau kronis seperti pneumonia, asma, atau sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Albumin adalah protein yang ditemukan dalam serum darah manusia. Cairan ini berfungsi untuk meningkatkan tekanan koloid plasma, meningkatkan oksigenasi, dan mengurangi edema paru. Cairan Infus Albumin dijadikan pilihan pertama di unit gawat darurat atau kritis untuk menyokong sistem pernapasan pasien.

5. Cairan Infus Dopamin

Cairan Infus Dopamin

Cairan Infus Dopamin juga digunakan untuk menyokong sistem pernapasan pasien. Dopamin merupakan salah satu jenis neurotransmitter yang terdapat di tubuh manusia dan berperan dalam menyokong kinerja otak dan sistem saraf. Dopamin juga membantu memperbaiki fungsi sistem kardiovaskular, meningkatkan kecepatan aliran darah, dan meningkatkan tekanan darah pada pasien. Cairan Infus Dopamin digunakan pada pasien dengan masalah pernapasan akut atau kronis seperti edema paru, asthma, atau kekurangan oksigen di dalam tubuh.

Itulah 5 jenis cairan infus yang bisa digunakan untuk menyokong sistem pernapasan pasien di Indonesia. Pemilihan jenis cairan infus ini harus disesuaikan dengan kondisi medis pasien dan dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman. Tujuan utama dari cairan infus adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan menyokong sistem organisme agar berfungsi dengan baik. Dalam menggunakannya, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter dan tenaga medis profesional yang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hal ini.

Cairan infus untuk membantu pemulihan pasien pascaoperasi


pemulihan pasca operasi

Jenis cairan infus yang diberikan kepada pasien pascaoperasi bervariasi dan harus disesuaikan dengan kondisi pasien. Biasanya, cairan infus diberikan untuk membantu mengatasi dehidrasi dan membantu pemulihan pasien setelah operasi. Berikut adalah beberapa jenis cairan infus yang biasanya digunakan untuk membantu pemulihan pasien pascaoperasi di Indonesia:

1. Ringer Laktat


Ringer Laktat

Cairan infus Ringer Laktat mengandung elektrolit seperti natrium, kalium, kalsium dan laktat. Cairan ini sering diberikan kepada pasien setelah operasi untuk membantu menjaga keseimbangan elektrolit di dalam tubuh dan mengatasi dehidrasi. Kandungan laktat dalam cairan ini juga membantu meningkatkan metabolisme tubuh sehingga mempercepat proses pemulihan.

2. Dextrose


Dextrose

Dextrose adalah cairan infus yang mengandung gula glukosa. Cairan ini sering diberikan kepada pasien pascaoperasi untuk membantu meningkatkan energi dalam tubuh dan mengurangi rasa lelah atau letih pasien. Dextrose juga digunakan untuk mengatasi hipoglikemia atau kadar gula darah yang rendah.

3. Saline


Saline

Saline adalah cairan infus yang mengandung air dan natrium klorida. Cairan saline sering diberikan kepada pasien pascaoperasi untuk membantu mengatasi dehidrasi dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Kandungan natrium dalam cairan ini juga membantu meningkatkan tekanan darah dan mengurangi rasa mual atau pusing setelah operasi.

4. Plasma


Plasma

Plasma adalah cairan infus yang mengandung protein, garam, nutrisi dan hormon dalam darah. Cairan ini sering diberikan kepada pasien pascaoperasi untuk membantu mengatasi masalah perdarahan dan kehilangan darah selama operasi. Plasma juga membantu meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru, serta mempercepat proses pemulihan pasien.

5. Albumin


Albumin

Albumin adalah cairan infus yang mengandung protein serum manusia dan air. Cairan ini sering diberikan kepada pasien pascaoperasi untuk membantu mengatasi dehidrasi dan masalah perdarahan. Albumin juga membantu meningkatkan produksi urine dan menurunkan risiko terjadinya infeksi pada pasien.

Albumin adalah jenis cairan infus yang sangat penting untuk digunakan setelah operasi. Cairan infus ini memiliki kandungan protein serum manusia yang sangat berguna untuk membantu menstabilkan tekanan darah serta mengatasi masalah edema dan peradangan pascaoperasi. Selain itu, albumin juga dapat membantu meningkatkan pemulihan pasien dengan mempercepat proses penyembuhan luka. Dalam beberapa kasus, albumin juga digunakan untuk memperbaiki kadar albumin di dalam tubuh yang rendah, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan