kabinetrakyat.com – Apple memastikan iPhone generasi terbaru nanti akan menggunakan USB-C sebagai konektor, menyusul kebijakan baru dari Uni Eropa supaya mengikuti konektor umum yang digunakan di wilayah tersebut.

“Kami harus mematuhi, kami tidak punya pilihan,” kata Kepala Pemasaran Apple, Greg Joswiak kepada Joanna Stern dari The Wall Street Journal seperti dikutip BGR.

Joswiak tidak mengungkapkan timeline peluncuran produk-produk Apple dengan USB-C di produk-produk Apple termasuk iPhone 15. Uni Eropa memberikan tenggat waktu yang diberikan sampai 2024 untuk masa peralihan barang elektronik ke USB-C.

Apple mempunyai waktu 2 tahun untuk memberikan keputusan yang baik untuk produk-produk nya. Ming-Chi Kuo selaku analis dari Apple mengatakan penggunaan konektor selain Lightning akan menganggu ketahanan anti air dari iPhone.

Jika Apple memang memakai USB-C di iPhone, maka aksesoris dari Apple akan memakai USB-C seperti, AirPods, AirPods Pro, Magic Mouse dll.

Patuhi Regulasi

Akhirnya, Komisi Uni Eropa (EU) mensahkan Undang-undang (UU) baru tentang lubang (port) pengisian daya tunggal port USB Type-C untuk perangkat elektronik yang dijual di Eropa.

Regulasi itu adalah bagian dari proposal revisi Pedoman Peralatan Radio yang diajukan Perlemen Uni Eropa sejak 23 September 2021.

UU itu akan diresmikan dan diterbitkan sebagai undang-undang baru pada musim panas tahun ini, atau sekitar bulan Juli-September 2022 ini.

Undang-undang itu bakal efektif berlaku 24 bulan (2 tahun) setelah diterbitkan, atau sekitar bulan Juli-September 2024.

Adapun jenis perangkat elektronik di Eropa yang diwajibkan menggunakan port USB C mulai 2024 adalah

    Smartphone

    Tablet

    Kamera digital

    Earbud/ True Wireless Stereo

    E-reader

    Headphone dan headset

    Konsol game portable

    Speaker portable

    Keyboard

    Mouse

    Laptop

Uni Eropa juga mengharuskan perangkat laptop menggunakan USB C sebagai metode pengisian daya berkabel mulai 2025.

Mengapa 2025?, Hal itu Uni Eropa memberikan para pabrikan laptop tenggat waktu 40 bulan atau sekitar 3 tahun 4 bulan untuk mematuhi kewajiban tersebut.

Beberapa vendor laptop seperti Apple, Dell, Asus, dan Lenovo sudah embekali beberapa lini produknya dengan pengisian daya USB-C.

Vendor HP Android juga sudah beralih menggunakan USB-C untuk pengisian daya dan masih ada beberapa juga yang menyematkan port Micro USB. Apple juga masih membekali lini iPhone dengan port Lightning.

Anggota Parlemen EU, Malta Alex Agius Saliba mengungkapkan adapter pengisi daya yang dibuang dan tidak digunakan diperkirakan mewakili sekitar 11.000-15.000 ton limbah elektronik setiap tahunnya.

Jika semua smartphone dan perangkat elektronik menggunakan port USB C yang praktis dan universal itu, maka pelanggan hanya membutuhkan minimal satu buah charger untuk dipergunakan ke beberapa perangkat. Sehingga pengguna tak perlu membeli adapter charger baru ketika memiliki perangkat elektronik anyar.

Dari sisi materi, aturan baru ini akan membantu konsumen di Eropa menghemat hingga 250 juta euro (setara Rp 3,8 triliun) per tahun untuk pembelian adapter charger yang tidak perlu.

Fast charging

Tak hanya menyeragamkan lubang pengisian daya dengan USB C, Komisi Eropa juga bakal menyamakan kecepatan pengisian daya untuk perangkat yang mendukung fitur pengisian cepat (fast charging).

“Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengisi daya perangkat mereka pada kecepatan yang sama dengan pengisi daya yang kompatibel,” tulis Parlemen Eropa di situs resminya seperti dikutip The Verge.

Selama ini, vendor berlomba-lomba untuk mengembangkan fitur pengisian cepat di ponsel bikinannya. Tak heran bila fast charging kerap menjadi fitur yang diunggulkan oleh sejumlah smartphone.

Misalnya, seperti Xiaomi dengan teknologi HyperCharge 120 watt dan 200 watt. Dengan teknologi HyperCharge 200 watt, ponsel Xiaomi dengan baterai 4.000 mAh diklaim dapat mengisi daya hingga penuh dalam waktu 8 menit saja. Sedangkan, teknologi HyperCharge 120 watt membuat ponsel Xiaomi dengan baterai 5.000 mAh dapat terisi penuh dalam waktu 17 menit.

Oppo juga mempunyai teknologi fast charging bernama SuperVOOC, Realme dengan UltraDart, dan sebagainya. Meski akan diseragamkan, Parlemen Eropa belum mengungkapkan berapa kecepatan fast charging yang bakal diberlakukan secara umum untuk perangkat elektronik yang dipasarkan di Eropa.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan