Pengertian OVA dalam Industri Animasi


Exploring Indonesian Art and Culture: A Journey Through Arti Ova

Anime atau kartun Jepang sekarang sudah menjadi salah satu produk ekspor terbesar negara tersebut. Bahkan penggemar anime dari berbagai belahan dunia sangat antusias dengan karya-karya anime. Dalam memproduksi sebuah anime, ada banyak media yang digunakan, seperti film layar lebar, serial televisi, hingga OVA. OVA atau Original Video Animation adalah salah satu jenis produksi anime yang cukup populer di Indonesia.

OVA adalah anime yang diproduksi secara khusus untuk penjualan di pasar home video. Jadi, OVA hanya tersedia dalam bentuk DVD atau Blu-Ray dan tidak disiarkan di televisi atau bioskop. OVA sering kali dibuat untuk melengkapi seri anime yang sudah dirilis di televisi atau sebagai stand-alone. Biasanya, OVA memiliki jumlah episode yang cukup sedikit, sekitar 1 hingga 6 episode saja, dengan durasi rata-rata 30 menit hingga 1 jam.

Saat ini, produksi OVA telah menjadi tren baru dalam industri anime. Seiring dengan semakin tingginya permintaan dari pecinta anime dan permintaan pasar terhadap karya-karya baru, banyak studio memilih untuk meluncurkan OVA sebagai cara untuk memperpanjang seri anime yang sudah sukses atau sebagai cara untuk menciptakan karya baru yang menarik. Beberapa karya OVA yang cukup terkenal di Indonesia antara lain “Mobile Suit Gundam 0083: Stardust Memory”, “The Seven Deadly Sins”, “Attack on Titan: No Regrets”, dan masih banyak lagi.

Kelebihan dari produksi OVA adalah fleksibilitas yang tinggi. Para kreator anime dapat mengeksplorasi lebih dalam karakter, latar belakang, cerita, maupun genre yang tidak bisa dijangkau oleh seri televisi atau film layar lebar. Selain itu, produktivitas produksi OVA pun lebih cepat dibandingkan dengan seri televisi atau film layar lebar.

Namun demikian, produksi OVA juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah biaya produksinya yang cukup tinggi karena kurangnya pendanaan dari sponsor atau iklan. Alhasil, harga DVD atau Blu-Ray karya OVA pun cenderung lebih mahal daripada seri televisi atau film layar lebar. Selain itu, OVA juga memiliki risiko yang cukup besar. Apabila karya OVA tidak mendapatkan sambutan penggemar, maka studio akan menghadapi kerugian finansial yang cukup besar.

Dalam industri anime, OVA sangat berperan penting sebagai salah satu media alternatif untuk mengembangkan karya-karya baru dan menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, OVA juga memberikan kesempatan bagi para kreator anime untuk mengeksplorasi lebih dalam karakter, cerita, dan genre yang belum bisa ditangkap oleh media lainnya. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin meningkatnya permintaan pasar, diharapkan OVA akan terus menjadi tren baru dalam industri anime di masa depan.

Perbedaan Antara OVA dan TV Series


Perbedaan Antara OVA dan TV Series

Arti ova menjadi semakin populer di Indonesia karena memang spesifikasinya yang berbeda dari TV Series yang biasa ditayangkan di televisi. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara OVA dan TV Series?

TV Series adalah konsep acara televisi yang dirancang untuk tayangan jangka panjang yang biasanya berjumlah banyak episode. Setiap episode berisi alur cerita yang terus mengalir dari episode sebelumnya hingga episode terakhir. Biasanya, TV Series ditayangkan di acara televisi di mana penonton bisa menikmatinya dengan gratis di televisi.

Sementara itu, OVA adalah singkatan dari Original Video Animation. Sebuah OVA adalah animasi yang dirancang untuk disampaikan langsung ke pasar video. Itulah mengapa video ini disebut sebagai “animasi original video”, yang berarti sumber acara ini tidak disiarkan di televisi. Tidak seperti TV Series, OVA biasanya tidak memiliki banyak episode, dan mungkin hanya terdiri dari satu sampai beberapa episode.

Perbedaan lainnya antara OVA dan TV Series ada di dalam durasinya. Dalam TV Series, durasi tayangan berjalan dengan waktu normal seperti misalnya 20-30 menit. Sementara itu, OVA dapat memiliki durasi bahkan hanya 20 menit hingga hampir 2 jam.

Biasanya, OVA mulai diproduksi oleh banyak studio animasi karena ada konsep yang tidak cocok untuk disajikan dalam kisah seris seperti TV Series. Konsep ini terkadang lebih fokus pada cerita pendek dan durasi yang lebih singkat untuk memperoleh dampak yang lebih besar pada penonton. Mereka mempunyai kebebasan dalam membuat sebuah cerita dan lebih memilih untuk memfokuskan pada cerita pendek dan detail karakter.

Selain itu, OVA tidak terikat pada ketentuan sensor yang sama seperti TV Series. Ada beberapa hal yang bisa ditampilkan dalam OVA, seperti konten gore, semoga saja tidak masuk dalam kategori konten pornografi.

Perbedaan lain antara OVA dan TV Series adalah pengembangan karakter. Dalam TV Series, pengembangan karakter terjadi seiring perkembangan alur cerita, dan penonton menyaksikan perubahan karakter yang lambat dan berkelanjutan dari satu episode ke episode selanjutnya. Di sisi lain, dalam OVA, pengembangan karakter terjadi lebih spontan dan dalam waktu yang lebih singkat.

Karena durasinya yang paling tidak hanya berjumlah 20 menit hingga hampir 2 jam, pengembangan karakter menjadi lebih cepat. Mereka konsisten dalam profil karakter dalam seluruh durasi video, dan penonton dapat belajar banyak tentang karakter dalam waktu singkat.

Itulah perbedaan utama antara OVA dan TV Series. Kedua jenis video ini memiliki tempat dan pemirsa yang berbeda. Tergantung pada apakah Anda lebih suka menikmati cerita dalam jumlah yang lebih besar dan lebih panjang atau jika Anda suka cerita pendek tetapi memiliki kesan yang kuat, maka salah satu atau bahkan keduanya bisa menjadi pilihan yang bagus untuk Anda.

Sejarah dan Populeritas OVA di Jepang


Sejarah dan Populeritas OVA di Jepang

Berbicara tentang anime, tentunya kita tak bisa melewatkan istilah OVA (Original Video Animation). OVA adalah sebuah jenis anime yang dirilis untuk format video, bukan ditayangkan di televisi. OVA pertama kali diperkenalkan di Jepang pada awal tahun 1980-an sebagai alternatif dari konsep serial televisi anime yang umumnya berjumlah 13 hingga 26 episode. Konsep ini pun direspon positif oleh pasar anime di Jepang, sehingga OVA mulai populer hingga saat ini.

Awalnya, OVA dibuat sebagai alat promosi untuk manga maupun game di Jepang. Namun, pada perkembangannya, OVA mulai dijadikan sebagai media untuk mengeksplorasi ide-ide baru serta cerita yang tak bisa ditayangkan di televisi karena batasan waktu. Selain itu, memiliki format video sendiri juga memberi kebebasan bagi pembuat untuk menyesuaikan durasi cerita agar bisa pas dengan alur cerita.

OVA sendiri juga menjadi salah satu faktor penyebab perkembangan industri anime di Jepang. Sebab, dengan ada OVA, para kreator maupun studio bisa mencoba lebih banyak ide baru secara visual dan mendapatkan respon dari penonton. Bahkan, lengkap dengan hadirnya teknologi DVD dan Blu-ray, menjadikan OVA lebih mudah untuk dikonsumsi dan menyimpan, baik dalam bentuk fisik maupun digital.

Populeritas OVA pun tak hanya di Jepang, melainkan juga menyebar ke negara-negara lain. Bahkan, beberapa OVA sukses meraih penghargaan internasional dan menjadi ikonik di kalangan pecinta anime. Beberapa di antaranya seperti “Gunbuster” (1988), “Tenchi Muyo!” (1992), “The End of Evangelion” (1997), “Kite” (1998), “FLCL” (2000), “Hellsing Ultimate” (2006), hingga “Attack on Titan: No Regrets” (2014).

Dukungan dari penggemar OVA pun melahirkan genre spin-off dan side story yang kerap terjadi pada karakter atau dunia anime yang dikenal. Misalnya, spin-off dari seri “Naruto” dengan judul “Naruto: The Lost Story”, yang menceritakan petualangan anak-anak Naruto dan teman-temannya ketika mereka masih duduk di bangku akademi. Bahkan, beberapa film animasi dari franchise anime juga dibuat dalam format OVA, seperti “Fate/Grand Order: Absolute Demonic Front” (2020) yang meraih sukses besar di Jepang.

Serial anime yang diadaptasi dari manga atau novel ringan pun kini kerap memasukkan episode OVA sebagai “bonus” pada kepala atau ekor serial tersebut. Seperti yang dilakukan oleh serial “KonoSuba: God’s Blessing on This Wonderful World!” dengan judul OVA “God’s Blessing on This Wonderful Choker!” untuk penonton yang membeli DVD Blu-ray Serial “KonoSuba”. Hal ini pun membuktikan bahwa OVA masih diminati dan dijadikan sebagai cara promosi penggalangan fans bagi serial animasi tertentu.

Terlepas dari banyaknya manfaat OVA, namun tak semua OVA mendapatkan capaian popularitas yang sama di pasaran. Sebab, beberapa OVA dianggap kurang berkualitas oleh pecinta anime dan sulit ditemukan di pasar. Namun, OVA tetap menjadi bagian penting dari industri anime dan menjadi ruang kreatif bagi kreator anime untuk terus mengeksplorasi ide baru dalam format cerita visual yang menarik.

Manfaat Menonton OVA Dibanding TV Series


Manfaat Menonton OVA Dibanding TV Series Subtopics

OVA atau Original Video Animation merupakan film animasi yang memiliki banyak manfaat dibandingkan dengan TV series. OVA adalah tayangan animasi yang biasanya lebih singkat dibandingkan dengan TV series. Meski begitu, OVA mampu memberikan pengalaman menonton yang lebih berkesan. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan jika menonton OVA daripada TV series:

1. Tidak Ada Filler Episode

Filler Episode

Saat menonton TV series, daya tarik cerita terkadang dipaksakan melalui filler episode. Filler episode adalah episode yang tidak terlalu penting dan hanya berfungsi untuk mengisi episode kosong. Hal ini bisa membuat penonton merasa bosan atau kehilangan minat saat menonton TV series. Namun, dengan menonton OVA kamu tidak akan mencicipi filler episode, sehingga pengalaman menonton OVA menjadi lebih fokus dan maksimal.

2. Cerita Lebih Cepat Disampaikan

Cerita Lebih Cepat Disampaikan

OVA memang memiliki durasi lebih pendek dibandingkan dengan TV series. Tapi, justru hal tersebut membuat cerita yang disampaikan lebih cepat dan padat. OVA tidak perlu menunggu banyak episode untuk menjelaskan cerita dan bisa langsung memberikan inti dari cerita tersebut. Hal ini membuat kamu tidak perlu menunggu dan menghemat waktu.

3. Lebih Banyak Fokus pada Penceritaan

Fokus Pada Penceritaan

Dalam TV series, terkadang animasi dan efek khusus menjadi lebih dominan daripada cerita itu sendiri. Hal ini bisa membuat cerita terkesan biasa saja. Tapi, dengan menonton OVA, kamu bisa menikmati cerita yang lebih fokus pada penceritaan yang berkualitas dengan mengorbankan visual efek yang berlebihan. Tentunya hal ini merupakan nilai plus bagi kamu yang benar-benar menghargai cerita yang bagus.

4. Karakter yang Lebih Terdefinisi

Karakter yang Lebih Terdefinisi

Dalam OVA, biasanya hanya ada satu atau dua arc cerita yang akan diceritakan. Hal ini membuat karakter yang muncul dalam cerita lebih terdefinisi. Kamu bisa lebih mudah memahami kepribadian dan latar belakang dari setiap karakter. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah dan cepat menyukai karakter tersebut. Hal ini tidak akan kamu temukan dalam TV series dengan episode yang banyak dan banyak karakter.

Nah itu tadi beberapa manfaat menonton OVA daripada TV series. Meski begitu, baik OVA maupun TV series sama-sama memberikan pengalaman menonton yang berkesan. Semuanya tergantung dari selera dan preferensi masing-masing. Kamu suka menonton OVA atau TV series?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pengertian OVA dalam Industri Animasi


Exploring Indonesian Art and Culture: A Journey Through Arti Ova

Anime atau kartun Jepang sekarang sudah menjadi salah satu produk ekspor terbesar negara tersebut. Bahkan penggemar anime dari berbagai belahan dunia sangat antusias dengan karya-karya anime. Dalam memproduksi sebuah anime, ada banyak media yang digunakan, seperti film layar lebar, serial televisi, hingga OVA. OVA atau Original Video Animation adalah salah satu jenis produksi anime yang cukup populer di Indonesia.

OVA adalah anime yang diproduksi secara khusus untuk penjualan di pasar home video. Jadi, OVA hanya tersedia dalam bentuk DVD atau Blu-Ray dan tidak disiarkan di televisi atau bioskop. OVA sering kali dibuat untuk melengkapi seri anime yang sudah dirilis di televisi atau sebagai stand-alone. Biasanya, OVA memiliki jumlah episode yang cukup sedikit, sekitar 1 hingga 6 episode saja, dengan durasi rata-rata 30 menit hingga 1 jam.

Saat ini, produksi OVA telah menjadi tren baru dalam industri anime. Seiring dengan semakin tingginya permintaan dari pecinta anime dan permintaan pasar terhadap karya-karya baru, banyak studio memilih untuk meluncurkan OVA sebagai cara untuk memperpanjang seri anime yang sudah sukses atau sebagai cara untuk menciptakan karya baru yang menarik. Beberapa karya OVA yang cukup terkenal di Indonesia antara lain “Mobile Suit Gundam 0083: Stardust Memory”, “The Seven Deadly Sins”, “Attack on Titan: No Regrets”, dan masih banyak lagi.

Kelebihan dari produksi OVA adalah fleksibilitas yang tinggi. Para kreator anime dapat mengeksplorasi lebih dalam karakter, latar belakang, cerita, maupun genre yang tidak bisa dijangkau oleh seri televisi atau film layar lebar. Selain itu, produktivitas produksi OVA pun lebih cepat dibandingkan dengan seri televisi atau film layar lebar.

Namun demikian, produksi OVA juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah biaya produksinya yang cukup tinggi karena kurangnya pendanaan dari sponsor atau iklan. Alhasil, harga DVD atau Blu-Ray karya OVA pun cenderung lebih mahal daripada seri televisi atau film layar lebar. Selain itu, OVA juga memiliki risiko yang cukup besar. Apabila karya OVA tidak mendapatkan sambutan penggemar, maka studio akan menghadapi kerugian finansial yang cukup besar.

Dalam industri anime, OVA sangat berperan penting sebagai salah satu media alternatif untuk mengembangkan karya-karya baru dan menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, OVA juga memberikan kesempatan bagi para kreator anime untuk mengeksplorasi lebih dalam karakter, cerita, dan genre yang belum bisa ditangkap oleh media lainnya. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin meningkatnya permintaan pasar, diharapkan OVA akan terus menjadi tren baru dalam industri anime di masa depan.

Perbedaan Antara OVA dan TV Series


Perbedaan Antara OVA dan TV Series

Arti ova menjadi semakin populer di Indonesia karena memang spesifikasinya yang berbeda dari TV Series yang biasa ditayangkan di televisi. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara OVA dan TV Series?

TV Series adalah konsep acara televisi yang dirancang untuk tayangan jangka panjang yang biasanya berjumlah banyak episode. Setiap episode berisi alur cerita yang terus mengalir dari episode sebelumnya hingga episode terakhir. Biasanya, TV Series ditayangkan di acara televisi di mana penonton bisa menikmatinya dengan gratis di televisi.

Sementara itu, OVA adalah singkatan dari Original Video Animation. Sebuah OVA adalah animasi yang dirancang untuk disampaikan langsung ke pasar video. Itulah mengapa video ini disebut sebagai “animasi original video”, yang berarti sumber acara ini tidak disiarkan di televisi. Tidak seperti TV Series, OVA biasanya tidak memiliki banyak episode, dan mungkin hanya terdiri dari satu sampai beberapa episode.

Perbedaan lainnya antara OVA dan TV Series ada di dalam durasinya. Dalam TV Series, durasi tayangan berjalan dengan waktu normal seperti misalnya 20-30 menit. Sementara itu, OVA dapat memiliki durasi bahkan hanya 20 menit hingga hampir 2 jam.

Biasanya, OVA mulai diproduksi oleh banyak studio animasi karena ada konsep yang tidak cocok untuk disajikan dalam kisah seris seperti TV Series. Konsep ini terkadang lebih fokus pada cerita pendek dan durasi yang lebih singkat untuk memperoleh dampak yang lebih besar pada penonton. Mereka mempunyai kebebasan dalam membuat sebuah cerita dan lebih memilih untuk memfokuskan pada cerita pendek dan detail karakter.

Selain itu, OVA tidak terikat pada ketentuan sensor yang sama seperti TV Series. Ada beberapa hal yang bisa ditampilkan dalam OVA, seperti konten gore, semoga saja tidak masuk dalam kategori konten pornografi.

Perbedaan lain antara OVA dan TV Series adalah pengembangan karakter. Dalam TV Series, pengembangan karakter terjadi seiring perkembangan alur cerita, dan penonton menyaksikan perubahan karakter yang lambat dan berkelanjutan dari satu episode ke episode selanjutnya. Di sisi lain, dalam OVA, pengembangan karakter terjadi lebih spontan dan dalam waktu yang lebih singkat.

Karena durasinya yang paling tidak hanya berjumlah 20 menit hingga hampir 2 jam, pengembangan karakter menjadi lebih cepat. Mereka konsisten dalam profil karakter dalam seluruh durasi video, dan penonton dapat belajar banyak tentang karakter dalam waktu singkat.

Itulah perbedaan utama antara OVA dan TV Series. Kedua jenis video ini memiliki tempat dan pemirsa yang berbeda. Tergantung pada apakah Anda lebih suka menikmati cerita dalam jumlah yang lebih besar dan lebih panjang atau jika Anda suka cerita pendek tetapi memiliki kesan yang kuat, maka salah satu atau bahkan keduanya bisa menjadi pilihan yang bagus untuk Anda.

Sejarah dan Populeritas OVA di Jepang


Sejarah dan Populeritas OVA di Jepang

Berbicara tentang anime, tentunya kita tak bisa melewatkan istilah OVA (Original Video Animation). OVA adalah sebuah jenis anime yang dirilis untuk format video, bukan ditayangkan di televisi. OVA pertama kali diperkenalkan di Jepang pada awal tahun 1980-an sebagai alternatif dari konsep serial televisi anime yang umumnya berjumlah 13 hingga 26 episode. Konsep ini pun direspon positif oleh pasar anime di Jepang, sehingga OVA mulai populer hingga saat ini.

Awalnya, OVA dibuat sebagai alat promosi untuk manga maupun game di Jepang. Namun, pada perkembangannya, OVA mulai dijadikan sebagai media untuk mengeksplorasi ide-ide baru serta cerita yang tak bisa ditayangkan di televisi karena batasan waktu. Selain itu, memiliki format video sendiri juga memberi kebebasan bagi pembuat untuk menyesuaikan durasi cerita agar bisa pas dengan alur cerita.

OVA sendiri juga menjadi salah satu faktor penyebab perkembangan industri anime di Jepang. Sebab, dengan ada OVA, para kreator maupun studio bisa mencoba lebih banyak ide baru secara visual dan mendapatkan respon dari penonton. Bahkan, lengkap dengan hadirnya teknologi DVD dan Blu-ray, menjadikan OVA lebih mudah untuk dikonsumsi dan menyimpan, baik dalam bentuk fisik maupun digital.

Populeritas OVA pun tak hanya di Jepang, melainkan juga menyebar ke negara-negara lain. Bahkan, beberapa OVA sukses meraih penghargaan internasional dan menjadi ikonik di kalangan pecinta anime. Beberapa di antaranya seperti “Gunbuster” (1988), “Tenchi Muyo!” (1992), “The End of Evangelion” (1997), “Kite” (1998), “FLCL” (2000), “Hellsing Ultimate” (2006), hingga “Attack on Titan: No Regrets” (2014).

Dukungan dari penggemar OVA pun melahirkan genre spin-off dan side story yang kerap terjadi pada karakter atau dunia anime yang dikenal. Misalnya, spin-off dari seri “Naruto” dengan judul “Naruto: The Lost Story”, yang menceritakan petualangan anak-anak Naruto dan teman-temannya ketika mereka masih duduk di bangku akademi. Bahkan, beberapa film animasi dari franchise anime juga dibuat dalam format OVA, seperti “Fate/Grand Order: Absolute Demonic Front” (2020) yang meraih sukses besar di Jepang.

Serial anime yang diadaptasi dari manga atau novel ringan pun kini kerap memasukkan episode OVA sebagai “bonus” pada kepala atau ekor serial tersebut. Seperti yang dilakukan oleh serial “KonoSuba: God’s Blessing on This Wonderful World!” dengan judul OVA “God’s Blessing on This Wonderful Choker!” untuk penonton yang membeli DVD Blu-ray Serial “KonoSuba”. Hal ini pun membuktikan bahwa OVA masih diminati dan dijadikan sebagai cara promosi penggalangan fans bagi serial animasi tertentu.

Terlepas dari banyaknya manfaat OVA, namun tak semua OVA mendapatkan capaian popularitas yang sama di pasaran. Sebab, beberapa OVA dianggap kurang berkualitas oleh pecinta anime dan sulit ditemukan di pasar. Namun, OVA tetap menjadi bagian penting dari industri anime dan menjadi ruang kreatif bagi kreator anime untuk terus mengeksplorasi ide baru dalam format cerita visual yang menarik.

Manfaat Menonton OVA Dibanding TV Series


Manfaat Menonton OVA Dibanding TV Series Subtopics

OVA atau Original Video Animation merupakan film animasi yang memiliki banyak manfaat dibandingkan dengan TV series. OVA adalah tayangan animasi yang biasanya lebih singkat dibandingkan dengan TV series. Meski begitu, OVA mampu memberikan pengalaman menonton yang lebih berkesan. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan jika menonton OVA daripada TV series:

1. Tidak Ada Filler Episode

Filler Episode

Saat menonton TV series, daya tarik cerita terkadang dipaksakan melalui filler episode. Filler episode adalah episode yang tidak terlalu penting dan hanya berfungsi untuk mengisi episode kosong. Hal ini bisa membuat penonton merasa bosan atau kehilangan minat saat menonton TV series. Namun, dengan menonton OVA kamu tidak akan mencicipi filler episode, sehingga pengalaman menonton OVA menjadi lebih fokus dan maksimal.

2. Cerita Lebih Cepat Disampaikan

Cerita Lebih Cepat Disampaikan

OVA memang memiliki durasi lebih pendek dibandingkan dengan TV series. Tapi, justru hal tersebut membuat cerita yang disampaikan lebih cepat dan padat. OVA tidak perlu menunggu banyak episode untuk menjelaskan cerita dan bisa langsung memberikan inti dari cerita tersebut. Hal ini membuat kamu tidak perlu menunggu dan menghemat waktu.

3. Lebih Banyak Fokus pada Penceritaan

Fokus Pada Penceritaan

Dalam TV series, terkadang animasi dan efek khusus menjadi lebih dominan daripada cerita itu sendiri. Hal ini bisa membuat cerita terkesan biasa saja. Tapi, dengan menonton OVA, kamu bisa menikmati cerita yang lebih fokus pada penceritaan yang berkualitas dengan mengorbankan visual efek yang berlebihan. Tentunya hal ini merupakan nilai plus bagi kamu yang benar-benar menghargai cerita yang bagus.

4. Karakter yang Lebih Terdefinisi

Karakter yang Lebih Terdefinisi

Dalam OVA, biasanya hanya ada satu atau dua arc cerita yang akan diceritakan. Hal ini membuat karakter yang muncul dalam cerita lebih terdefinisi. Kamu bisa lebih mudah memahami kepribadian dan latar belakang dari setiap karakter. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah dan cepat menyukai karakter tersebut. Hal ini tidak akan kamu temukan dalam TV series dengan episode yang banyak dan banyak karakter.

Nah itu tadi beberapa manfaat menonton OVA daripada TV series. Meski begitu, baik OVA maupun TV series sama-sama memberikan pengalaman menonton yang berkesan. Semuanya tergantung dari selera dan preferensi masing-masing. Kamu suka menonton OVA atau TV series?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan