Apa yang Dimaksud dengan Sayonara dalam Bahasa Jepang?


Sayonara: Ucapan Perpisahan dalam Bahasa Jepang yang Perlu Kamu Tahu

Sayonara adalah kata yang berasal dari Bahasa Jepang yang memiliki arti “selamat tinggal”. Biasanya, kata ini digunakan ketika kita akan berpisah dengan seseorang untuk waktu yang lama atau bahkan selamanya. Dalam konteks budaya Jepang, Sayonara sering diartikan sebagai ungkapan rasa terima kasih, penghargaan dan perpisahan yang berkesan.

Di Indonesia, kata Sayonara sering kita dengar sebagai kata dalam bahasa asing yang diucapkan ketika seseorang akan pergi ke luar negeri atau meninggalkan suatu pekerjaan. Dalam keseharian, kita lebih sering menggunakan kata “sampai jumpa” atau “selamat tinggal” untuk menggantikan kata sayonara karena kedua frasa tersebut lebih mudah dipahami dan lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Walaupun kurang umum dan jarang digunakan di Indonesia, tetapi Sayonara sebenarnya memiliki makna dan nilai yang penting dalam budaya Jepang. Sayonara dianggap sebagai ungkapan perpisahan yang diucapkan dengan rasa hormat dan kesopanan terhadap seseorang atau situasi. Maka dari itu, kata ini sangat penting bagi masyarakat Jepang dan sering dijadikan sebagai lambang pemisah antara yang lama dan yang baru.

Selain itu, Sayonara juga bisa disematkan pada kegiatan maupun proyek yang sudah selesai seperti lulus kuliah atau keluar dari suatu pekerjaan. Pada saat ini, Sayonara diartikan sebagai rasa terima kasih dan penghargaan terhadap pengalaman yang sudah dilalui, sambil mengatakan selamat tinggal pada kegiatan atau proyek tersebut.

Sayonara juga kerap diadopsi dalam dunia budaya populer seperti film dan musik. Hal ini biasanya terkait dengan cinta, perpisahan, dan kebahagiaan ataupun kesedihan saat akan meninggalkan seseorang. Beberapa judul film maupun lagu yang mengandung kata Sayonara antara lain “Sayonara, Kekasih” dan “Sayonara no Natsu- Juuyokka- 20 seiki Nostalgia”. Melalui media film maupun musik, Jepang berusaha untuk membumikan arti dan makna Sayonara sehingga menjadi lebih dikenal di seluruh dunia.

Secara keseluruhan, Sayonara memang merupakan kata yang penting dalam budaya Jepang. Meskipun kurang umum digunakan di Indonesia, kita sebaiknya selalu menghargai dan memahami arti dari setiap kata dari budaya lain. Dengan begitu, kita akan lebih memahami arti dan makna dari sebuah perpisahan serta mampu mengucapkannya dengan penuh rasa hormat dan kesopanan. Terima kasih dan Sayonara!

Sejarah Singkat Mengenai Kata Sayonara


Sayonara in Japan Image

Kata sayonara berasal dari bahasa Jepang, yang artinya adalah selamat tinggal dalam bahasa Indonesia. Tetapi, apakah Anda tahu bagaimana sejarah singkat mengenai kata sayonara?

Pada awalnya, sayonara baru digunakan oleh kelompok samurai pada era Edo di Jepang, sekitar abad ke-17. Kata tersebut dipakai sebagai bentuk penghormatan untuk menyatakan rasa syukur dan rasa terima kasih. Hal ini dilakukan ketika seorang samurai melakukan pekerjaannya yang berbahaya atau akhir dari hidupnya karena berbagai alasan seperti dalam peperangan.

Namun, kata sayonara pada masa itu masih tergolong jarang digunakan dalam keseharian masyarakat Jepang. Pada saat Jepang mengalami modernisasi pada tahun 1868, kata sayonara mulai tergantikan dengan kata lain seperti mata ashita (sampai jumpa besok) dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, saat Jepang mengalami kekalahan pada Perang Dunia II, kata sayonara pun kembali digunakan oleh masyarakat Jepang dalam kesehariannya.

Sayonara tidak hanya digunakan dalam situasi perpisahan dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Namun juga digunakan dalam situasi seperti penutupan bisnis, perpisahan sekolah, dan lain sebagainya.

Kata sayonara menjadi sangat populer dalam kebudayaan Jepang hingga mempengaruhi negara-negara tetangga seperti Korea, Tiongkok, dan Taiwan. Selain digunakan untuk menyatakan perpisahan dalam kebudayaan Jepang, ada pula bentuk lain dari sayonara. Yaitu dalam bentuk lagu campuran Jepang-Amerika yang berjudul “Sayonara” yang dinyanyikan oleh Peggy Lee pada tahun 1957, lagu tersebut bercerita tentang perpisahan dengan orang yang dicintai.

Demikian sedikit sejarah singkat mengenai kata sayonara dalam budaya Jepang. Kata yang dulunya dipahami sebagai bentuk penghormatan, kini telah menjadi bagian penting dari kebudayaan Jepang dan dipahami di seluruh dunia.

Cara Mengucapkan Sayonara yang Benar dalam Bahasa Jepang


arti sayonara dalam bahasa jepang indonesia

Sudah tahu belum bagaimana cara mengucapkan sayonara yang benar dalam bahasa Jepang? Jangan khawatir, kami akan memberikan penjelasan lengkap untuk Anda. Sayonara adalah kata dalam bahasa Jepang yang lazim digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal.

Ketika berkunjung ke Jepang atau bepergian dengan teman Jepang, penting untuk tahu bagaimana cara yang benar dalam mengucapkan sayonara. Berikut ini adalah beberapa cara dan aturan yang harus Anda ketahui dalam mengucapkan sayonara dalam bahasa Jepang.

1. Mengucapkan Kata Sayonara

sayonara gambar

Kata sayonara sangat penting dalam bahasa Jepang untuk mengucapkan selamat tinggal. Kata ini sangat cocok untuk penggunaan dalam situasi formal dan informal, seperti ketika menutup rapat bisnis atau ketika mengucapkan selamat tinggal dengan teman baik pada malam hari.

Tapi jangan salah, kata sayonara bukanlah kata yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari di lingkungan informal. Biasanya, di lingkungan informal orang Jepang lebih sering menggunakan kata “ja mata” yang kurang lebih artinya adalah, “sampai jumpa lagi” untuk mengucapkan selamat tinggal.

2. Ucapan Selamat Tinggal yang Lain

ucapan selamat tinggal pada dunia kerja

Pada beberapa situasi, kata sayonara tidak sepenuhnya tepat untuk digunakan dalam bahasa Jepang. Ketika berkunjung ke umat Islam, misalnya, pengucapan kata sayonara bisa jadi kurang akrab atau kurang sopan. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan kata-kata lain seperti “ja mata” atau “mata ne” ketika berkunjung ke masjid atau ke tempat lain yang dihormati dalam agama Islam.

Di lingkungan profesional atau bisnis, Anda bisa mengucapkan “otsukaresama deshita” yang berarti “terima kasih sudah bekerja keras” sebagai ucapan selamat tinggal. Ungkapan ini cocok untuk situasi ketika seseorang sedang berpisah dengan rekan kerja setelah bekerja keras.

3. Tindakan Setelah Mengucapkan Sayonara

ucapan tangan jepang

Setelah mengucapkan sayonara, biasanya ada tindakan yang dilakukan orang Jepang sebagai penghormatan. Tindakan tersebut dapat berupa membungkukkan badan sejenak dan melakukan salam mesra sebanyak dua kali. Namun, saat pandemi Covid-19 ini, orang Jepang lebih memilih untuk tidak berjabatan tangan atau salam, namun lebih banyak tersenyum dan membungkukan kepala sebagai pengganti jabat tangan dan salam.

Orang Jepang sangat menghargai kesopanan, terutama dalam situasi profesional atau formal. Maka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk tahu cara yang benar dalam mengucapkan sayonara dengan penghormatan yang sepadan. Dengan cara mengucapkan selamat tinggal dan melakukan tindakan yang tepat, Anda bisa memperkuat hubungan antara Anda dengan rekan bisnis atau teman Jepang.

Makna dan Konotasi dalam Penggunaan Sayonara


Sayonara Bahasa Jepang

Apabila kita mendengar kata “Sayonara”, maka kita pasti akan teringat dengan bahasa Jepang. Sayonara adalah sebuah kata dalam bahasa Jepang yang lazim digunakan sebagai ungkapan perpisahan. Namun, dalam penggunaannya di Indonesia, kata “Sayonara” kerap kali memiliki makna dan konotasi yang berbeda dengan penggunaannya di Jepang.

Di Indonesia, Sayonara diartikan sebagai kata yang digunakan untuk memberikan perpisahan. Biasanya, Sayonara digunakan ketika dua orang memang harus berpisah atau ketika seseorang pergi untuk waktu yang lama. Namun, penggunaannya tidak terbatas pada hubungan personal saja. Sayonara juga digunakan dalam kehidupan profesional, seperti ketika seseorang harus meninggalkan pekerjaan atau pindah lokasi tugas.

Tapi tidak selalu begitu. Ada beberapa situasi di mana penggunaan Sayonara dianggap kurang sopan. Seperti ketika seseorang meninggalkan tempat di tengah-tengah suatu acara atau pertemuan kerja. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan ungkapan permisi untuk pergi “sampai jumpa”. Penggunaan Sayonara di sini terkesan terlalu formal dan membuat situasi menjadi canggung.

Di negara Jepang, penggunaan kata Sayonara memiliki konotasi yang lebih dalam dan tentu saja, lebih berat maknanya. Sayonara digunakan ketika seseorang harus berpisah untuk selamanya, seperti ketika seseorang meninggal dunia. Penggunaan kata ini di moment tersebut akan memberikan kesan bahwa perpisahan sangatlah menyakitkan.

Di Indonesia, penggunaan Sayonara biasanya diartikan sebagai simpul perpisahan yang sederhana. Meskipun terkesan kurang peduli atau kurang berat, namun penggunaannya jauh lebih terbiasa dan relatif lebih mudah diterima. Di satu sisi, Sayonara memberikan kesan bahwa perpisahan selalu ada di kehidupan kita. Di sisi lain, penggunaannya secara terlalu sering akan merendahkan makna yang sesungguhnya.

Untuk itulah, sangat penting bagi kita untuk memahami makna dan konotasi dari suatu kata sebelum kita menggunakannya. Terlebih lagi, jika kita berbicara dalam konteks budaya yang berbeda. Dalam konteks ini, kita harus memperhatikan konotasi yang tersirat di sebuah kata untuk menghindari kesalahpahaman atau hal-hal yang tidak diinginkan.

Alternatif Kata Penutup Percakapan Selain Sayonara


selamat tinggal

Percakapan dengan teman atau kenalan memang tak selalu berakhir dengan kata sayonara. Beberapa kata penutup percakapan di Jepang lainnya memang tak sepopuler kata sayonara. Saking banyaknya, sampai ada istilah khusus dalam bahasa Jepang yang artinya “kata penutup percakapan”. Kata itu adalah “Owari-kata” atau “kata-kata terakhir”.

matane

1. Matane

Kata ini bisa dianggap sebagai kata penutup percakapan paling umum setelah kata sayonara. Di Jepang sendiri, matane artinya “sampai jumpa lagi”. Hampir sama dengan kata-kata penutup percakapan lainnya, jumlah pengguna kata ini lebih banyak daripada kata sayonara.

jya nee

2. Jya nee

Jya nee adalah penyingkatan dari kata ja mata nee, yang artinya tidak lain adalah “sampai jumpa lagi”. Penggunaan jya nee biasanya lebih informal atau lebih akrab dibandingkan kata sayonara atau matane. Kata ini juga cocok digunakan untuk pamit dengan teman atau rekan bisnis yang sudah lama dikenal.

mata ashita

3. Mata ashita

Bagi Kamu yang merasa terlalu sering mengucapkan kata matane, bisa mencoba menggantinya dengan kata mata ashita. Ashita artinya besok, jadi kata ini artinya “sampai bertemu besok”. Mata ashita cocok digunakan untuk pamit dengan teman atau orang yang Kamu lihat setiap hari.

ja ne

4. Ja ne

Jika Kamu bosan dengan kata matane, jya nee atau mata ashita, bisa mencoba menggunakan kata ja ne. Ja ne artinya “ya, sampai jumpa lagi”. Penggunaan kata ini lebih akrab dan lebih santai dibandingkan kata-kata penutup percakapan formal lainnya.

kalimat penyemangat

5. Kalimat Penyemangat

Berbeda dengan empat kata sebelumnya, kalimat penyemangat bisa dijadikan alternatif jika kamu ingin menunjukkan kepedulian pada teman atau kenalanmu. Seperti contoh kata “Fighting!” yang artinya “Semangat ya!”

Ada juga “Ganbarou”, istilah Bahasa Jepang yang artinya “Ayo Semangat”. Semua kalimat penyemangat ini cocok digunakan ketika temanmu sedang menghadapi situasi sulit atau sedang dalam masa ujian.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan