Suara.com – Penumpang yang tiba di Bandara Perth dari Indonesia sekarang harus berjalan melintasi keset sanitasi yang diisi dengan asam sitrat.

Ini adalah langkah biosekuriti terbaru dan terkuat yang diambil pemerintah Australiauntuk mencegah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesiamenyebar ke Australia.

Keset yang nantinya digunakan di semua negara bagian, digelar untuk pertama kalinya di Perth, ibu kota negara bagian Australia Barat, Senin kemarin (26/07) untuk penumpang yang tiba dari Bali.

Salah satu pelaku perjalanan dari Indonesia, Daniel del Borrello, mengatakan prosesnya cepat dan mudah.

Baca Juga:
PM Australia Tak Akan Tutup Perbatasan dengan Indonesia Akibat Wabah PMK

“Yang harus Anda lakukan hanyalah berjalan melewati keset hitam dan membiarkannya membersihkan sepatu Anda. Sebenarnya cukup bagus, [hitung-hitung] membersihkan sepatu gratis,” katanya.

Image: Daniel del Borrello tidak terganggu dengan proses kepulangannya dari Bali pada hari Senin (25/07). ABC News

“Prosesnya kira-kira lima detik.”

Bahkan penumpang yang memakai sandal jepit sepertinya tidak mempermasalahkan prosedur tersebut.

Keset pembersih sebagai pengingat yang praktis

Kepala Sekolah Ilmu Kedokteran Hewan Universitas Murdoch, Dr Henry Annandale, mengatakan keset ini juga merupakan pengingat yang baik bagi orang-orang untuk membersihkan alas kaki mereka jika mereka berada di luar negeri.

Foot and mouth disease mat 2 Image: Seorang perempuan dengan alas kaki terbuka tidak memiliki masalah berjalan di atas kesetdi Bandara Perth. Supplied: Perth Airport

“Penting bagi Anda untuk mencoba dan membersihkan sepatu sebelum berjalan di atasnyadan ketika Anda berjalan, Anda harus berdiri sebentar di atasnyasebelum berjalan lagi,” katanya kepada ABC Radio Perth.

Baca Juga:
Seribuan Ternak di Agam Terkonfirmasi PMK

“Tidak ada dekontaminasi yang 100 persen efektifdalam waktu singkat.”

“Orang-orang juga perlubertanggung jawab membersihkan kotoran dari sepatu mereka.”

Dr Annandale mengatakan jejak virus aktif dapat ditemukan pada alas kaki tujuh hingga 11 minggu kemudian dan bertahan lebih lama dalam suhu yang lebih dingin.

Namun, dia mengatakan perhatian utama adalah dari orang-orang yang membawa produk hewani dan bahan makanan yang terkontaminasi.

‘Selalu ada di luar sana’

Premier Australia Barat,Mark McGowan, menyambut baik pemasangan keset-keset tersebut di bandara.

Di satu sisi McGowan mengatakan ancaman penyakit kuku dan muluttidak boleh dilebih-lebihkan, tetapi ia jugamendesak para pelaku perjalanan untuk juga bertanggung jawab.

“Saya kira ini belum banyak diketahui, tapi penyakit mulut dan kuku mewabah di Vietnam, Malaysia, Thailand, dan puluhan negara lain di dunia yang menjadi tujuan turis Australia,” katanya.

Itu salah satu risiko yang ada di luar sana dan selalu ada, tetapi sisi baiknya adalah ada langkah yangdiambil untuk mengatasinya.”

“Kita perluwarga Australia yang pulanguntuk mengambil tindakan pencegahan, kita mau orang-orang ini untuk melakukan hal yang benar: jangan membawa produk hewani, alas kaki dan pakaian Anda yang mungkin ada di tas Anda harus dipastikan semuanya bersih.”

Artikel ini dirangkum dan diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.


Artikel ini bersumber dari www.suara.com.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan