Mengurangi Takaran Makanan di Restoran


Beyond Commercial Transactions: Examples of Reducing Portions in Indonesia

Di Indonesia, restoran biasanya menyajikan porsi yang cukup besar, sehingga seringkali menyebabkan banyak makanan terbuang. Hal ini tentunya kurang baik untuk mengurangi pemborosan makanan. Oleh karena itu, beberapa restoran telah memulai kampanye pengurangan porsi makanan untuk mengurangi pemborosan makanan dan mengimbangi kesadaran konsumen tentang kesehatan dan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa contoh bentuk mengurangi takaran makanan di restoran:

menu restoran

Menyajikan Menu Dengan Ukuran Lebih Kecil

Banyak restoran mulai menyajikan porsi makanan yang lebih kecil namun tetap dengan harga yang sama. Ini dilakukan untuk memperkenalkan porsi makanan yang lebih sehat dan terkendali. Penawaran makanan tersebut biasanya diberi label yang menunjukkan pembatasan kalori, garam, dan atau lemak yang dapat dihitung.

Program Penghematan Makanan

Banyak restoran telah memulai program penghematan makanan. Program ini memungkinkan pengunjung untuk meminta ukuran porsi yang lebih kecil atau menggabungkan beberapa makanan kecil sebagai satu hidangan, tergantung pada selera. Hal ini memungkinkan pengunjung untuk menghemat biaya sekaligus mengurangi pemborosan makanan.

Seni Menghidangkan Makanan Dalam Porsi Kecil

Terdapat restoran dengan konsep restoran “fine dining” yang menghidangkan makanan dalam porsi kecil yang terlihat cantik dan menarik. Konsep yang seperti ini dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan memberikan rasa yang sama dengan porsi makanan yang lebih besar. Restoran-restoran ini biasanya menetapkan harga makanan yang lebih tinggi karena penggunaan bahan-bahan premium.

Mengembangkan Kebiasaan Mengambil Makanan Secukupnya

Beberapa restoran mulai memproduksi segala bentuk makanan dengan cara yang lebih sehat dan mengajarkan pengunjung cara untuk mengambil makanan dengan proporsi yang baik. Pilihan ini sering kali disukai oleh pelanggan karena dapat mengurangi pemborosan makanan. Tanpa terasa, pengunjung dapat mengambil porsi yang lebih kecil tanpa ada perasaan kekurangan.

Pelaku restoran harus memperhatikan konsep penjualan makanan mereka dari sisi pengurangan takaran makanan disamping hal-hal lainnya seperti kualitas dan rasa makanan. Hal ini mampu memberikan dampak positif tidak hanya pada pertumbuhan bisnis mereka, tetapi juga pada efisiensi, kesehatan dan lingkungan. Dengan mengikuti tren ini, restoran dapat menyajikan makanan pada pengunjung dalam porsi yang lebih sehat dan terkendali, dan menjadikan restoran mereka sebagai tempat populer bagi konsumen yang peduli lingkungan.

Penggunaan Cangkir dan Gelas yang Lebih Kecil


Penggunaan Cangkir dan Gelas yang Lebih Kecil

Indonesia is a country with a clear culture of food and drink. Some people said, food and drink are the two major things that bring people together. In Indonesia, especially in Javanese culture, we have a philosophy of selinting ganja (roll a cigarette) and ngopi (coffee). Selinting ganja is a moment of bringing people together and sharing stories while rolling a cigarette, while ngopi is a moment of relaxation and sharing stories over a cup of coffee.

Unfortunately, our culture of drinking coffee comes with a price, and it affects our environment. Indonesians love to drink their coffee in a big cup, which means, they use a lot of coffee powder, sugar, and milk for each cup of coffee. It leads to a waste of resources, especially for one-time usage of the paper cups that are commonly found in coffee shops. Moreover, big cups of coffee are not healthy for our body since they contain too much sugar and milk.

To combat these problems, we can reduce the size of the cups that we use for drinking coffee. One of the solutions is by using a smaller cup or glass for the coffee. Here are the benefits that we can get from using small cups or glasses:

  1. Reduce Waste
  2. By using small cups or glasses, we can reduce the amount of coffee powder, sugar, and milk we use. It means we can save more resources, especially for one-time usage of the paper cups.

  3. Control Portion
  4. Small cups or glasses enable us to have better control over the drinks’ portion that we consume. It means we can control the amount of sugar, milk, and coffee powder that we put in a glass or cup. Moreover, it is better for our bodies since we can avoid consuming too much sugar and milk that lead to obesity or other health problems.

  5. Affordable
  6. Small cups and glasses are more affordable than the bigger ones. By using smaller cups or glasses, we can save money since we need less coffee powder, sugar, and milk for each cup of coffee.

In conclusion, The practice of using small cups or glasses is good for our environment, health, and pocket. It is a simple change that we can make in our daily life that can help us to lead a more sustainable life. Let’s make a habit of using small cups or glasses for drinking coffee, and let’s encourage our friends to do the same.

Praktik Menghemat Air di Rumah Tangga


Praktik Menghemat Air di Rumah Tangga

Di Indonesia sendiri, kebutuhan akan air begitu besar. Sayangnya sumber air yang begitu besar ini seringkali masih diabaikan sehingga mungkin kita sering kali melihat banyak limbah air yang terbuang begitu saja. Dalam keseharian, ketika kita memikirkan pemakaian air, banyak orang masih membuang banyak air. Dengan melakukan praktik menghemat air di rumah tangga, kelak bisa membuat sumur tidak kering dan kebutuhan air tetap terjaga.

Berikut ini berbagai praktik menghemat air di rumah tangga:

Gunakan Shower Sebagai Alternatif Mandi


Shower Air Hemat

Jika biasanya kita mandi menggunakan bak mandi, maka saat ini gunakan shower sebagai alternatif mandi. Dengan menggunakan shower, kita dapat mengatur debit air sehingga penggunaan air bisa lebih hemat. Berbeda dengan bak mandi yang membutuhkan banyak air untuk satu kali mandi.

Perbaiki Keran Bocor


Keran Bocor

Keran bocor adalah pengeboran sumber air yang tidak terkontrol dan mengalir secara terus-menerus. Karena itu, pastikan untuk mengecek keran rumah tangga untuk memastikan keran tidak bocor. Selain dapat menghemat air, tindakan ini juga bisa mengurangi biaya yang dihasilkan dari tagihan air yang membengkak.

Membatasi Kran Saat Beraktifitas di Dapur


Membatasi Kran Saat Beraktifitas di Dapur

Saat memasak atau mencuci di dapur, kita harus memperhatikan untuk tidak mengaktifkan kran pada waktu yang lama. Coba batasi mengaktifkan kran hanya pada saat dibutuhkan seperti ketika mencuci sayuran atau mencuci piring. Hindari membiarkan kran terbuka ketika sedang menyiapkan bahan atau ketika menunggu air mendidih agar dapat menghemat biaya air sekaligus menghemat energi gas.

Pungut Air Hujan untuk Kegiatan Dalam Rumah


Pungut Air Hujan untuk Kegiatan Dalam Rumah

Memanfaatkan air hujan yang dapat terkumpul di rumah, dapat menjadi cara yang baik untuk menghemat air. Air hujan yang biasanya dapat terkumpul di halaman atau atap rumah, dapat Anda kumpulkan dengan cara menampungnya di tempat tertentu seperti ember. Kemudian air tersebut bisa digunakan untuk menyiram tanaman, mencuci kendaraan, atau kegiatan lainnya yang tidak membutuhkan air bersih.

Dalam setiap kegiatan sehari-hari, seringkali kita membuang air dengan begitu saja tanpa memikirkan cara menghematnya. Padahal dengan melakukan praktik menghemat air di rumah tangga, selain kita dapat menghemat air, juga memberikan efek positif pada lingkungan.

Pengurangan Limbah Makanan di Restoran


Limbah Makanan di Restoran

Restoran-rantoran di Indonesia membuang limbah makanan sebanyak ratusan hingga ribuan kilogram setiap hari. Hal tersebut sangatlah disayangkan mengingat masih banyak orang yang kelaparan. Maka dari itu, perlu adanya upaya pengeffisienan dan pengurangan limbah makanan di restoran.

Seiring berkembangnya teknologi, beberapa restoran sudah mempraktikkan sistem pengurangan limbah makanan dengan memanfaatkan perangkat lunak khusus untuk mengelola inventaris makanan yang terjual dan tidak laku terjual. Dalam upaya pengurangan limbah yang bisa diterapkan di restoran adalah:

1. Menentukan Jumlah Bahan Makanan yang Dibutuhkan

Jumlah Bahan Makanan yang Dibutuhkan

Restoran harus menentukan jumlah bahan makanan yang dibutuhkan di muka untuk menghindari pembelian bahan makanan yang berlebihan. Ini bertujuan untuk mengurangi pembuangan bahan makanan yang menjadi limbah.

2. Mengatur Persiapan Menu

Mengatur Persiapan Menu

Persiapan menu harus diperkirakan sesuai dengan jumlah pengunjung yang akan datang. Persiapan menu saat laporan terakhir harus disesuaikan dengan jumlah bahan makanan yang terjual. Selain itu, restoran juga bisa mengurangi limbah bahan makanan dengan menyesuaikan jumlah porsi setiap hidangan yang disajikan.

3. Memberikan Donasi Makanan

Donasi Makanan

Restoran dapat melakukan donasi makanan untuk mengurangi pembuangan limbah makanan. Donasi makanan bisa dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak tertentu seperti yayasan atau organisasi yang membutuhkan bahan makanan tersebut untuk disalurkan ke tempat-tempat terpencil atau membantu orang-orang yang terdampak bencana alam di Indonesia.

4. Memilih Bahan Makanan yang Sudah Diolah

Mengurangi Pembuangan Limbah Makanan dengan Memilih Bahan Makanan yang Sudah Diolah

Saat memilih bahan makanan, restoran dapat memilih bahan makanan yang sudah diolah daripada membeli bahan makanan segar yang masih mentah. Ini dapat membantu mengurangi limbah makanan yang tidak terpakai. Ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan saat memilih bahan makanan yang sudah diolah:

Memilih Rekompakan Bahan Makanan

Memilih Rekompakan Bahan Makanan

Pilih produk makanan yang sudah dalam rekompakan atau kemasan. Hal ini bisa membantu mengurangi limbah kemasan makanan yang tak terpakai.

Masak Dengan Bahan Makanan yang Sama

Masak Dengan Bahan Makanan yang Sama

Cobalah memilih bahan yang bisa dipakai dalam beberapa menu. Tidak perlu membeli banyak jenis bahan makanan yang berbeda untuk membuat menu. Menyiapkan beberapa menu dengan bahan makanan yang sama dapat membantu pengurangan limbah.

Pilih Bahan Makanan yang Sudah Matang

Pilih Bahan Makanan yang Sudah Matang

Pilih bahan makanan yang sudah dimasak atau matang seperti daging panggang atau potongan ayam yang siap saji. Hal ini membantu mempersingkat waktu persiapan dan mengurangi limbah makanan yang tidak terpakai.

Dengan menerapkan beberapa usaha pengurangan limbah makanan di restoran, dapat membantu mengurangi beban limbah saat menciptakan produk makanan yang bermanfaat dan efektif bagi lingkungan sekitar. Selain itu, penghematan dalam membuat menu tentunya sangat menguntungkan bagi restoran demi mengurangi kerugian dan meningkatkan kesadaran lingkungan di Indonesia.

Penggunaan teknologi untuk mengurangi penggunaan energi di rumah


teknologi hemat energi rumah

Penggunaan teknologi untuk mengurangi penggunaan energi di rumah kini semakin diminati sebagai upaya untuk menghemat biaya listrik dan juga turut aktif dalam menjaga lingkungan yang lebih baik. Ada berbagai teknologi canggih yang bisa dimanfaatkan untuk membantu mengurangi penggunaan energi di rumah, di antaranya:

  • Smart Thermostat
    Smart thermostat adalah perangkat yang dapat mengontrol suhu rumah secara otomatis. Dengan menggunakan teknologi yang cerdas, smart thermostat mampu belajar kebiasaan pemilik rumah dan mengatur suhu sesuai kebutuhan. Dengan cara ini, pengaturan suhu optimal dan tidak terlalu berlebihan dapat membantu mengurangi penggunaan energi secara signifikan.
  • Lampu LED
    Lampu LED adalah jenis lampu hemat energi yang sudah banyak digunakan untuk menggantikan lampu pijar. Lampu LED menghasilkan cahaya yang lebih terang sambil menggunakan daya yang lebih kecil, sehingga sangat membantu dalam menghemat biaya listrik di rumah.
  • Penghemat Listrik
    Penghemat listrik adalah perangkat tambahan yang dapat dipasang pada stop kontak di rumah. Perangkat ini dapat mengurangi penggunaan listrik hingga 30% dengan cara menstabilkan aliran listrik ke semua perangkat listrik di rumah.
  • Panel Surya
    Pemasangan panel surya di rumah juga dapat membantu mengurangi penggunaan energi listrik dari PLN. Panel surya akan menyalurkan listrik dari energi matahari yang diubah menjadi listrik dan kemudian dimanfaatkan di rumah. Selain menghemat pengeluaran, penggunaan panel surya juga sangat ramah lingkungan.
  • Smart Plug
    Smart plug adalah perangkat tambahan yang bisa dimanfaatkan untuk mengontrol listrik di rumah melalui perangkat pintar seperti smarthphone atau tablet. Dengan aplikasi atau remote yang terpasang, smart plug memungkinkan kita untuk mematikan listrik di rumah secara otomatis ketika tidak diperlukan.

Keuntungan dari memanfaatkan teknologi untuk mengurangi penggunaan energi di rumah bukan hanya menghemat biaya listrik, tetapi juga membantu dalam menjaga lingkungan yang lebih baik. Kita sebagai konsumen harus lebih cerdas dalam memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan juga berkualitas tinggi agar efeknya menjadi optimal.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan