kabinetrakyat.com – Richard Eliezer alias Bharada E membuat pengakuan-pengakuan baru dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir J. Terbaru, dia mengaku diperintah Putri Candrawathi untuk menghilangkan jejak kematian Yosua.

Kepada majelis hakim di PN Jakarta Selatan, Bharada E menyebutkan bahwa Putri Candrawathi menyuruh dirinya mengambil disinfektan dan “hand sanitizer” untuk membersihkan sidik jari yang melekat pada barang-barang milik Yosua.

“Barang-barang almarhum atau baju-baju itu kan banyak di-laundry. Jadi plastikan-plastikan semua, baru tas-tas, sandal, sama ada uang di dalam tas itu, dompet, KTP segala macam (dibersihkan),” ucap Eliezer.

Menurut Richard, perintah menghapus sidik jari tersebut diperintahkan Putri Candrawathi kepada dirinya, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf dengan tujuan agar sidik jari Ferdy Sambo bersih dari barang milik Brigadir J.

“Jadi disemprot pakai disinfektan, baru lap pakai tisu. Kata Ibu PC mau hilangin sidik jarinya Pak FS, karena Pak FS sempat periksa barangnya,” tutur Eliezer.

Bharada E juga mengatakan bahwa Putri Candrawathi turut membersihkan sidik jari Ferdy Sambo yakni membersihkan dompet dan tas milik Brigadir J.

Dia menjelaskan perintah membersihkan sidik jari tersebut dilakukan setelah barang-barang Brigadir J dikemas.

Putri Candrawathi meminta Eliezer, Ricky, dan Kuat Maruf untuk mengambil barang-barang Yosua dan membawa barang-barang tersebut ke posko.

“Kamu ambil barang-barangnya almarhum, bawa balik ke Saguling, naikkan ke lantai 2 di ruang kerja, nanti bawa ke sini dulu,” ucap Eliezer ketika menirukan Putri Candrawathi , dikutip dari Antara.

Setelah barang-barang tersebut tiba di lantai dua, Bharada E menuturkan bahwa Putri Candrawathi mengarahkan ajudan-ajudannya untuk menggunakan sarung tangan.

“Ibu PC suruh (kami) pakai sarung tangan. Ibu PC juga pakai sarung tangan,” ujar Bharada E .

Sementara itu, Putri Candrawathi membantah kesaksian tersebut. Ia mengatakan hanya menyuruh untuk mengembalikan dokumen miliknya yang tercampur dengan barang Brigadir J.

“Saya tidak pernah membereskan barang-barang kepunyaan Yosua. Tetapi, saya hanya meminta dicarikan dokumen berupa fotocopy keuangan Bhayangkari. Karena saya adalah bendahara umum pengurus pusat Bhayangkari,” kata Putri Candrawathi .

Dia beralasan bahwa dokumen itu sangat penting dan tidak boleh diketahui oleh orang lain, sehingga harus segera ditemukan.***

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan