Mengapa Skena-skena Terhapus Begitu Penting?


The Untold Stories: Deleted Scenes from Indonesia

Bagi para penggemar film, mengetahui bahwa ada beberapa adegan yang dihapus dalam film kesayangan mereka bisa sangat mengecewakan. Meskipun mungkin tidak berarti banyak bagi penonton umum, tetapi bagi penggemar yang sejati, setiap detail dalam film sangat berarti.

Sekarang pertanyaannya, mengapa skena-skena yang dihapus begitu penting bagi para penggemar? Salah satu alasan utamanya adalah karena skena-skena tersebut dapat memberikan informasi lebih tentang karakter, cerita, atau bahkan latar belakang sebuah film.

Sebagai contoh, di film superhero, adegan terhapus dapat mengungkapkan lebih banyak tentang kekuatan atau keterampilan seorang pahlawan super. Skena yang dihapus juga dapat mengungkapkan fakta-fakta menarik tentang karakter utama seperti hubungan mereka dengan karakter lain, atau latar belakang mereka yang tidak pernah diceritakan sebelumnya.

Selain itu, beberapa skena yang dihapus mungkin tidak menjadi bagian dari plot utama, tetapi tetap menarik perhatian penggemar karena skena tersebut dapat memberikan informasi yang berguna tentang pembuatan film itu sendiri.

Terakhir, bagi penggemar yang sangat menggemari film, memiliki akses ke beberapa skena yang dihapus mungkin dapat memberikan pengalaman menonton yang lebih lengkap dan memuaskan.

Meskipun beberapa skena yang dihapus mungkin tidak penting bagi sebagian orang, bagi para penggemar, skena-skena tersebut bisa sangat berarti secara emosional dan dapat membuat film menjadi lebih menyenangkan untuk ditonton.

Film-Film Terkenal dengan Banyak Skena Terhapus


Film-Film Terkenal dengan Banyak Skena Terhapus

Saat menonton film, terkadang ada beberapa adegan yang terlihat lebih agresif atau kontroversial daripada yang lain. Para sutradara dan produser sering memutuskan untuk menyingkirkan beberapa dari adegan tersebut agar tidak menyinggung atau menyebabkan sensasi. Meskipun jadi biasa, banyak penggemar film sering merasa kecewa ketika adegan-adegan keren ditinggalkan dari film asli. Berikut kita lihat beberapa film terkenal di Indonesia yang banyak skenanya terhapus:

Kuntilanak 2 (2019)


Kuntilanak 2

“Kuntilanak 2” adalah sekuel dari film horor Indonesia yang terkenal. Film ini mengikuti kisah seorang penjaga sekolah bernama Dinda yang terus dihantui oleh roh jahat bernama Kuntilanak. Dalam versi aslinya, ada adegan di mana Dinda mencoba bunuh diri dengan melompat dari atap sekolah. Namun, adegan tersebut dihapus saat dirilis di bioskop. Sebaliknya, kita lihat Dinda keluar dari sekolah dan melihat seorang Kuntilanak melompat dari atap tempat itu. Meskipun tidak ada lagi adegan bunuh diri, bagian ini masih cukup menarik untuk dilihat karena itulah kita bisa melihat Kuntilanak “beraksi”.

Asih (2018)


Asih

“Asih” menjadi salah satu film horor terbaik di Indonesia pada 2018, dan menceritakan kisah tentang penjaga rumah sakit bernama Alex. Saat menemukan boneka di salah satu lorong, dia langsung melihat hantu wanita yang menyerupai boneka tersebut. Pada versi aslinya, ada adegan ketika Alex dihantui oleh sekelompok makhluk halus yang disebut ‘Kuntilanak’ ketika sedang dalam perjalanan di jalan raya. Namun, waktu pengalihan pemikiran tidak baik bagi penonton, jadi tampaknya adegan tersebut dihapus hanya untuk durasi real time. Kita bisa melihat bagaimana adegan ini terlihat di versi DVD di mana kita melihat lebih banyak adegan di jalan raya dan penghantaran dengan inkonsistensi yang dapat kita tangkap.

Joko Anwar’s Pengabdi Setan (2017)


Joko Anwar's Pengabdi Setan

“Pengabdi Setan” adalah salah satu film horor terbaik di Indonesia. Film ini mengikuti kisah sebuah keluarga yang dihantui oleh roh jahat setelah ibu mereka meninggal. Dalam adegan asli di bioskop, ketika Rini menemukan tumpukan kamar kotoran di bawah basement lantai, putranya Ian memenangkan perhatian penonton karena mengumpulkan saja. Namun, di versi DVD, kita mendapat adegan yang dihapus di mana Ian duduk di dekat tumpukan kotoran sambil makan snack. Meskipun terlihat agak menjijikkan, itu benar-benar adegan yang lucu. Ini juga memperlihatkan sisi kemanusiaannya yang tidak diperlihatkan dalam adegan biasa.

Soekarno (2013)


Soekarno

“Soekarno” adalah film biografi tentang tokoh terkenal dari Indonesia, Soekarno. Dalam adegan asli di bioskop, terdapat beberapa adegan di mana Soekarno bercakap-cakap dengan Ibu Inggris saat dalam pengasingan. Namun, beberapa adegan yang seharusnya menampilkan Soekarno dalam situasi ini dihapus dari film. Sementara beberapa lapor yang menyatakan alasan perubahan struktural dan naratif, yang paling terlihat mungkin alasannya adalah supaya tenggat waktu durasi film bisa tercapai.

Teknologi di Balik Penghapusan Skena dalam Produksi Film


Teknologi di Balik Penghapusan Skena dalam Produksi Film

Teknologi biasanya memainkan peran kunci dalam proses produksi film Indonesia. Teknologi telah memungkinkan produser untuk menghapus adegan di dalam film dan menggantinya dengan adegan yang lebih baik, dalam hal ini kita menyebutnya blender 3D. Blender 3D merupakan perangkat lunak sumber terbuka yang dapat digunakan untuk membuat animasi 3D, VFX, rendering game, serta menyunting gambar dan suara. Blender 3D sangat membantu bagi para produser film Indonesia, dimana mereka dapat dengan mudah membentuk dunia dalam adegan yang ingin diciptakan di film mereka.

Blender 3D sudah terbukti digunakan dalam film Nasih Surga yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film Nasih Surga menceritakan seorang anak yatim bernama Ibrahim yang tinggal bersama ibunya di sebuah desa di daerah Jawa Barat. Ibu Ibrahim berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan harus membesarkan putranya tanpa bantuan suami. Ibu Ibrahim dan putranya kemudian terpisah karena peristiwa alam di mana rumah mereka hancur akibat banjir. Di lain tempat, ada seorang pengusaha kaya bernama Batara yang kehilangan anak perempuannya di dalam mobil dan merasa bangkrut karena kehilangan anaknya itu. Saat ibunya dikejar-kejar oleh para rentenir, Ibrahim kesulitan mencari tempat berteduh untuk ibunya. Saat Ibrahim keluar mencari kayu, ia melihat kantong plastik putih mengambang di sungai dekat rumahnya. Ibrahim kemudian mengambil kantong plastik putih itu dan membawa pulang ke rumah. Ketika dibuka, ternyata ada uang dan batu permata di dalamnya. Ibrahim kemudian menyimpulkan bahwa batu itu adalah harta yang akan mengalahkan Batara.

Dalam film ini, ada banyak adegan yang menggambarkan cerita di dalamnya. Jika kita perhatikan adegan dimana rumah Ibrahim hancur akibat banjir, itu terlihat sangat nyata dan tidak mungkin dilakukan jika menggunakan cara lain seperti membangun rumah dari bangunan semi permanen lainnya. Tidak hanya itu, adegan dimana Batara kehilangan anaknya dalam mobil juga sangat realistis. Jika menggunakan teknologi lain, mungkin sulit untuk menciptakan ketegangan yang tepat dalam adegan tersebut.

Dengan perkembangan teknologi ini, kita dapat menonton film yang lebih nyata dan terlihat indah bagi mata kita. Kita dapat melihat film Nasih Surga sebagai contoh film yang menggunakan teknologi terbaik dalam membuat dunia fiksi menjadi kenyataan di layar lebar. Blender 3D adalah salah satu teknologi yang sangat membantu bagi produser film saat ini. Dapat dipastikan bahwa teknologi ini akan terus berkembang dan akan dipakai oleh banyak orang di dunia perfilman.

Skena-skena Terhapus yang Bisa Membuat Happy End menjadi Tragedi


Skena-skena Terhapus yang Bisa Membuat Happy End menjadi Tragedi

Bagi para penggemar film, adegan-adegan penting dan terkesan sangat sulit untuk dilupakan. Seperti juga yang terjadi di Indonesia, beberapa film yang diproduksi oleh perfilman nasional selalu saja mengalami beberapa potongan scene yang dihapus oleh sensor. Hal tersebut tentu membuat beberapa penggemar tidak puas dan mengecewakan. Berikut adalah beberapa skena-skena terhapus dalam beberapa film Indonesia yang bisa membuat happy end menjadi tragis.

1. Ada Apa Dengan Cinta 2

Mengapresiasi Deleted Scene AADC 2

Who doesn’t know Ada Apa Dengan Cinta 2? Film yang menjadi salah satu film Indonesia terbaik ini sukses mencuri perhatian para penonton dalam negeri hingga mancanegara. Namun, ada beberapa potongan scene dalam film yang dihapus oleh sensor. Salah satunya adalah dimana Cinta (Dian Sastrowardoyo) memberi hadiah pada Trian (Adinia Wirasti) yang bertuliskan “Bekerja itu halal, merakit sabu itu haram.”

Alur cerita dalam film Ada Apa Dengan Cinta 2 menjadi tidak sambung lagi apabila adegan tersebut dihilangkan. Dalam adegan tersebut Cinta yang tadinya sedang marah pada Trian, tetapi tiba-tiba saja Cinta memberikan kado yang membuat Trian merenungkan kembali proses berpikirnya. Akan tetapi, keluarnya scene tersebut-juga membuat beberapa orang membenci Trian dengan sangat tegas.

2. Danur

Deleted Scene Danur

Mendadak booming, Danur menjadi salah satu film horor favorit di kalangan remaja. Namun, terdapat beberapa adegan penting yang dihapus oleh sensor film Indonesia. Pada salah satu adegan dalam film, Risa (Prilly Latuconsina) direndam ke dalam kolam besar oleh anak kecil yang terusik. Menjelang jalan cerita, Risa melakukan perjalanan waktu di masa kecilnya dan akhirnya menyadari bahwa dirinya yang menjadi penyebab kejadian itu.

Namun, rupanya scene tersebut dihapus oleh sensor. Tentu saja, sangat disayangkan keputusan tersebut membuat alur cerita Danur kurang lengkap dan menghilangkan kesan misterius yang dibangun di awal film.

3. Negeri van Oranje

Negeri van Oranje

Negeri van Oranje merupakan sebuah film drama yang menceritakan tentang kehidupan persahabatan dari lima sahabat yang berbeda nasionalitas. Meskipun tidak melulu tentang konflik politik di sekitar Indonesia, Sinema Indonesia menghapus scene dalam film tersebut di mana Rian (Keenan Pearce) berbicara tentang rasa curiganya terhadap politisi yang berkampanye di Negeri Van Oranje. Scene tersebut cukup penting untuk menunjukkan bahwa karakter Rian peka politik dan keadaan di sekitarnya, tetapi sayangnya scene tersebut dihapus.

4. Ayat-Ayat Cinta

Ayat-Ayat Cinta

Ayat-Ayat Cinta merupakan salah satu film drama religi yang sukses di pasaran pada saat itu. Namun, ada beberapa adegan penting yang dihapus oleh sensor film Indonesia. Salah satu potongan scene penting yang dihapus adalah dimana Maria (Fahrani) memberitahu Aisha (Carissa Putri) tentang tabiat buruk dari sang suami bernama Fahri (Fedi Nuril).

Scene tersebut sangat penting karena memperlihatkan karakter masalah dalam hubungan Fahri dan Maria. Namun sayangnya, scene tersebut dinilai kurang pantas untuk tayang di layar lebar kecuali diunggah di media sosial.

Setelah membaca keempat potongan scene di atas, mungkin kamu bertanya-tanya mengapa harus ada sensor dalam film Indonesia? Sanksi sensor penting untuk menjaga moral dan budaya beberapa masyarakat Indonesia. Meskipun begitu, perlu juga dipikirkan apakah keputusan sensor sudah sesuai dengan tujuan tersebut atau malah membuat penggemar kecewa?

Kontroversi di Balik Keputusan untuk Menghapus Skena dalam Film


Kontroversi Skena Film Indonesia

Keputusan untuk menghapus skena dalam film Indonesia sudah bukan lagi hal yang baru. Beberapa film terkenal seperti Pengabdi Setan, Habibie & Ainun 3, dan Gundala menjadi sorotan karena beberapa adegan di dalamnya akhirnya harus dipotong.

Ada berbagai alasan mengapa skena dalam film dihapus, mulai dari alasan sensor hingga teknis produksi. Namun, di balik keputusan itu, seringkali ada kontroversi dan perdebatan yang panjang.

1. Pengabdi Setan


Skena diari Pengabdi Setan

Film horor Indonesia yang sukses besar di bioskop ini menghadapi kontroversi saat ada adegan di film yang menunjukkan karakter Rini menulis di buku harian tentang perasaannya terhadap kakaknya. Ada beberapa kata yang dianggap tidak pantas untuk ditampilkan di layar lebar.

Ini membuat beberapa orang kaget dan bereaksi keras. Beberapa mengklaim bahwa ancaman protes sudah cukup untuk membuat produser memotong adegan itu, sementara yang lain mempersoalkan kebebasan berekspresi dalam seni.

Meski begitu, keputusan untuk memotong skena di film Pengabdi Setan sendiri sebenarnya sudah diambil oleh sang sutradara Joko Anwar. Dalam sebuah wawancara, Joko mengatakannya bahwa dia lebih memilih agar penonton membuat spekulasi tentang isinya sendiri.

2. Habibie & Ainun 3


Skena wawancara Habibie & Ainun 3

Pada tahun 2019, film biopik Habibie & Ainun 3 yang menceritakan kisah cinta dari dr. BJ Habibie dan istrinya Ainun lagi-lagi menjadi sorotan. Kali ini karena adanya adegan di mana Habibie diwawancarai tentang keputusannya untuk mengeluarkan kebijakan orang asing masuk ke Indonesia.

Adegan ini kurang disukai oleh beberapa orang, mengklaim bahwa adegan tersebut menyudutkan pendapat Habibie yang sebenarnya tidak seperti itu. Mereka juga menambahkan bahwa adegan tersebut tidak relevan dengan alur cerita film.

Produksi film akhirnya memilih untuk memotong adegan tersebut, dan kemudian mendapat pujian dari BJ Habibie sendiri karena mempertimbangkan sisi etika dan harga diri sebuah individu.

3. Gundala


Skena Gundala

Gundala adalah film Indonesia bergenre superhero yang dirilis pada tahun 2019. Ada satu skena di mana karakter utama Sancaka duduk di toilet dan membaca komik Batman. Namun, skena ini dipotong di beberapa bioskop karena menampilkan konten yang dianggap tidak pantas untuk ditayangkan dalam film keluarga.

Keputusan ini menimbulkan beberapa perdebatan di antara penonton. Ada yang setuju bahwa pemotongan skena karena ada konten yang tidak pantas seharusnya memang dilakukan, namun sebagian lain menganggap bahwa adegan itu tidak perlu dipotong karena tidak terlalu penting.

4. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak


Skena Marlina

Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak adalah film Indonesia yang sukses besar di festival film internasional. Beberapa adegan dalam film ini cukup kontroversial, termasuk adegan di mana Marlina memotong kepala suami yang telah memperkosanya.

Meski adegan ini tidak dipotong oleh produser, beberapa bioskop ternyata memilih untuk memotong adegan tersebut sebelum memutarnya di layar lebar. Ada yang berargumen bahwa banyak orang yang akan terganggu dengan adegan tersebut, terlebih film ini ditujukan untuk penonton dewasa.

Masih ada pula yang mempertanyakan mengapa skena tersebut harus dipotong karena bagi mereka itu adalah bagian alur cerita yang penting.

5. Keluarga Cemara


Skena Keluarga Cemara

Keluarga Cemara adalah film drama keluarga yang dirilis pada tahun 2019 yang diangkat dari serial televisi dengan nama yang sama di era tahun 90-an. Ada beberapa adegan yang dipotong di film ini karena alasan praktis produksi.

Misalnya, adegan di mana keluarga tersebut naik motor bersama-sama dijalanan di ibu kota sengaja dipotong agar penonton yang tidak terbiasa dengan lalu lintas di Jakarta tidak mengalami sensasi tidak nyaman.

Hal lainnya adalah adegan yang menggambarkan karakter Azan sedang memperagakan cara memasak berbuka puasa. Adegan ini dipotong karena menurut produser tidak cukup menarik untuk ditampilkan dalam film.

Produksi film mengklaim bahwa pemotongan adegan ini bukanlah untuk menyensor atau mengurangi kualitas film, namun lebih karena alasan kepraktisan produksi agar bisa memuat beberapa format penayangan yang berbeda.

Sekian beberapa kisah kontroversial di balik penghapusan skena dalam film Indonesia. Kelihatannya fenomena ini bukanlah sesuatu yang dapat dihindari, namun perdebatan selalu terbuka untuk dijajaki.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan