Sinopsis Novel Domestic na Kanojo
Domestic na Kanojo atau dikenal juga dengan nama Domestic Girlfriend bercerita tentang Natsuo Fuji, seorang siswa SMA yang jatuh cinta kepada gurunya yang cantik dan bijaksana, Hina. Meskipun ia mengakui perasaannya, semuanya menjadi kacau saat Hina mulai membalas cintanya. Mereka berdua pun melakukan hubungan badan pada malam harinya.
Namun, setelah kejadian tersebut, Hina memberitahu Natsuo bahwa mereka harus menjaga hubungan mereka tetap rahasia. Dia tak ingin orang mengetahui hubungan gelap mereka, sekaligus karena perbedaan posisi mereka sebagai guru dan murid.
Kemudian, Natsuo pergi ke pesta minum dan bertemu dengan seorang gadis bernama Rui Tachibana. Mereka akhirnya berdua juga melakukan hubungan badan, dan dari sana hubungan mereka pun menjadi dekat.
Tak lama setelah itu, ayah Natsuo menikahi seorang wanita bernama Tsukiko Tachibana. Ternyata, Tsukiko adalah ibu kandung Rui. Hubungan antara Natsuo dan Rui menjadi lebih rumit karena mereka harus tinggal di satu rumah sebagai saudara tiri.
Dari sinilah cerita semakin rumit. Natsuo mencoba untuk melupakan perasaannya terhadap Hina, namun tak mudah dilakukan karena Hina masih bekerja di sekolahnya. Sementara itu, Rui juga mulai menyadari perasaannya terhadap Natsuo.
Cerita ini mengikuti kehidupan cinta segitiga antara Natsuo, Hina, dan Rui. Mereka mencoba menavigasi hubungan yang rumit dan mempertahankan cinta mereka yang berbeda-beda. Namun, mereka juga harus menghadapi kenyataan sulit bahwa banyak orang dalam kehidupan mereka yang tak setuju dengan hubungan mereka.
Dengan berbagai drama dan kebingungan, Domestic na Kanojo berhasil memikat pembaca dengan jalan cerita yang menarik. Novel ini juga menjadi sangat populer di kalangan penggemar anime dan manga, serta sukses diadaptasi menjadi sebuah serial anime.
Karakter Utama dalam Domestic na Kanojo
Domestic na Kanojo atau Domestic Girlfriend adalah sebuah novel yang tertulis oleh Kei Sasuga. Novel ini berkisah tentang kehidupan seorang siswa SMA bernama Natsuo Fujii. Novel ini memiliki empat karakter utama yang penting untuk cerita dan perkembangannya.
Natsuo Fujii
Natsuo Fujii merupakan karakter utama dalam novel Domestic na Kanojo. Ia adalah seorang siswa SMA yang sedang jatuh cinta kepada gurunya yang cantik dan anggun, Hina. Namun, cintanya itu tidak diketahui oleh Hina, dan kemudian Natsuo terperangkap dalam sebuah cinta segitiga.
Di sisi lain, ia juga memiliki saudara tiri yang bernama Rui, yang di mana ia juga mempunyai perasaan yang muncul sesudah Hina pergi bekerja di luar negeri. Selama cerita berlangsung, Natsuo tumbuh menjadi lebih matang dan kuat, karena harus menghadapi konflik internal dan eksternal.
Hina Tachibana
Hina Tachibana merupakan karakter utama wanita lain dalam novel ini. Ia adalah guru Natsuo dan seorang wanita yang anggun dan elegan. Ia menjadi awal dari cinta segitiga yang melanda Natsuo dan dia saudara tirinya, Rui.
Meskipun ia mempunyai hubungan asmara dengan Natsuo, namun ia harus meninggalkan Natsuo karena bekerja di luar negeri. Selama perjalanan hidupnya, Hina banyak menghadapi kisah tragis, salah satunya adalah konflik dengan kekasihnya yang lebih tua, Shuu.
Rui Tachibana
Rui Tachibana, merupakan karakter utama yang menjadi saudara tiri Natsuo, nama belakangnya sama dengan Hina Tachibana. Rui memiliki sikap yang tidak pernah peduli dan kuat, dia adalah seorang siswa SMA yang sedikit eksentrik, sedikit tomboy tetapi menyukai masak.
Selama cerita, ia berjuang untuk mengidentifikasi perasaannya terhadap Natsuo, merupakan salah satu dari karakter utama wanita dalam cerita ini dan menjadi penting ketika ia terlibat dalam cinta segitiga bersama Natsuo dan Hina. Ia merupakan karakter yang introspektif dan berfokus pada karirnya sebagai seorang koki.
Shuu Hagiwara
Shuu Hagiwara, merupakan seorang guru serta teman kerja Hina, menjadi karakter utama pria dalam novel ini. Ia tidak punya hubungan langsung dengan Natsuo dan Rui, namun satu-satunya hubungannya adalah ia pernah memiliki hubungan serius dengan Hina Tachibana ketika mereka bekerja bersama.
Hubungan antara Hina dan Shuu menjadi konflik yang menegangkan sepanjang cerita, dan Shuu menggambarkan karakter yang rumit dan kompleks. Dalam kehidupannya, ia mewujudkan kesulitan dalam mempertahankan hubungannya pada orang lain, termasuk Hina.
Itulah keempat karakter utama dalam novel Domestic na Kanojo. Masing-masing karakter mempunyai ciri khas dan peran yang penting dalam cerita. Namun, jangan sampai lupa bahwa novel juga mempunyai karakter pendukung yang penting dan menjalin keterkaitan antara cerita satu sama lainnya.
Tema Utama dalam Novel Domestic na Kanojo
Novel Domestic na Kanojo memang menjadi salah satu bacaan populer bagi kalangan remaja Indonesia. Novel yang ditulis oleh Kei Sasuga ini mengusung tema percintaan yang sangat kompleks serta tema tentang keluarga. Berikut adalah tema utama yang ada dalam novel Domestic na Kanojo.
Cinta Segitiga
Cinta segitiga, seperti halnya dalam drama Korea, selalu menarik perhatian. Begitu pula dengan novel Domestic na Kanojo yang begitu sukses karena mengusung tema cinta segitiga yang rumit. Hina Tachibana adalah seorang gadis yang cantik, pintar, dan memiliki sifat pemalu. Ia jatuh cinta kepada seorang guru tampan bernama Shuu Hagiwara. Namun ternyata, Mikasa, kakak angkatnya juga menyukai Shuu. Hina pun merelakan Shuu untuk kakak angkatnya.
Keluarga yang Rumit
Tidak hanya cinta segitiga saja yang ada dalam novel Domestic na Kanojo, tetapi juga tema keluarga yang rumit. Keluarga Hina terdiri dari ibu yang tidak bertanggung jawab, ayah yang bekerja sebagai penjahit, serta adik lebih muda yang meninggal saat kecil. Bahkan, kakak angkat Hina adalah sosok yang misterius dan menyukai kakak kelasnya sendiri. Tema keluarga rumit ini membuat novel Domestic na Kanojo jadi sangat menarik untuk dibaca.
Perjuangan Menjadi Dewasa
Hina, Mikasa dan Natsuo harus melakukan perjuangan untuk menjadi dewasa. Hina sendiri mulai merasakan kesulitan menjadi dewasa di usia yang masih begitu muda. Karena pekerjaan sampingannya di bar, Hina diharuskan untuk menjadi wanita yang kuat dan mandiri. Mikasa juga menjalani perjuangan yang sama. Ia harus menerima kenyataan bahwa ia bukanlah seorang gadis beruntung yang mendapatkan cinta dari pria yang ia sukai.
Natsuo harus menghadapi konsekuensi dari cinta terlarangnya dengan guru di sekolahnya. Dia harus belajar untuk memikul tanggung jawab atas tindakan dan keputusannya. Tema tentang perjuangan menjadi dewasa menjadikan novel Domestic na Kanojo jadi sangat menyentuh hati.
Menjadi Diri Sendiri
Satu tema penting yang juga menjadi poin utama dalam novel Domestic na Kanojo adalah tentang menjadi diri sendiri. Hina dan Natsuo adalah dua karakter yang mempunyai kepribadian yang berbeda. Keduanya belajar untuk tetap menjadi diri mereka sendiri dan tidak membiarkan norma-norma sosial dan tekanan dari lingkungan mengubah siapa mereka.
Kesimpulannya, novel Domestic na Kanojo memiliki tema-tema yang menarik sangat untuk dibahas. Namun, tema cinta segitiga, keluarga yang rumit, perjuangan menjadi dewasa, dan menjadi diri sendiri, adalah tema-tema yang paling menonjol dalam novel ini. Pengarang berhasil membuat cerita yang memiliki latar belakang yang rumit dengan memikat pembaca dalam memahami masalah kompleks yang dihadapi oleh karakter-karakter di dalamnya.
Tokoh Pendukung dalam Kisah Domestic na Kanojo
Dalam novel Domestic na Kanojo yang ditulis oleh Kei Sasuga, cerita dijalani oleh beberapa karakter utama, tetapi hal itu tidak akan berjalan dengan mulus tanpa keberadaan karakter pendukung. Karakter-karakter pendukung ini telah memberikan pengaruh yang besar pada jalannya cerita. Berikut adalah beberapa tokoh pendukung dalam kisah Domestic na Kanojo.
1. Momo Kashiwabara
Momo Kashiwabara dikenal sebagai salah satu sahabat Natsuo, karakter utama dalam novel ini. Dia juga memiliki perasaan pada Natsuo, yang membuatnya terlibat dalam cinta segitiga yang rumit bersama dengan Hina, guru Natsuo. Meskipun begitu, Momo tetap membantu Natsuo dan menginspirasi dia untuk mengejar impian menulisnya.
2. Fumiya Kurimoto
Fumiya Kurimoto adalah teman dekat Natsuo di klub teater sekolah. Dia disebut “Otaku Playwright” oleh Natsuo karena hobinya menulis naskah drama. Fumiya dapat dibilang menjadi teman yang paling setia bagi Natsuo dan telah banyak membantu karakter utama melalui beberapa konflik dalam novel ini. Dia juga sering membantu Natsuo dalam menyelesaikan masalah cintanya dengan Hina.
3. Rui Tachibana
Satu-satunya karakter wanita yang merangkap sebagai pembantu dalam novel ini, Rui Tachibana, adalah adik tiri Natsuo dan merupakan seorang juru masak yang andal. Dia mulai memiliki perasaan pada Natsuo dan bersama-sama mereka menavigasi perasaan rumit mereka, serta mengejar impian mereka masing-masing. Meskipun dia terkadang terlihat dingin dan sulit didekati, Rui adalah karakter yang kuat dan positif.
4. Marie
Marie adalah karakter pendukung yang baru muncul di dalam cerita. Dia adalah teman sekelas baru Rui, dan awalnya dikira memiliki perasaan pada Natsuo. Marie kemudian diperlihatkan sebagai perempuan yang ganjil dan memiliki beberapa masalah sosial dengan orang lain di sekitarnya. Meskipun begitu, karakternya sangat membantu dan telah membawa beberapa perubahan positif bagi Rui. Karakternya menarik dan memiliki latar belakang yang menarik untuk dijelajahi.
Karakter pendukung dalam novel Domestic na Kanojo memang memiliki pengaruh yang signifikan dalam jalannya cerita. Dari ketiga pendukung diatas, masing-masing memiliki keunikan dan ceritanya sendiri. Peran masing-masing belum tentu besar, tetapi secara keseluruhan hasiliannya telah memberikan dampak yang luar biasa bagi cerita. Tokoh-tokoh ini juga membantu melengkapi karakter utama dan membuat cerita lebih menarik dan menantang.
Perbandingan Novel Domestic na Kanojo dengan Adaptasi Animasi dan Live-Action
Novel Domestic na Kanojo adalah salah satu karya terbaik di Indonesia yang berhasil mendapatkan hati para pembaca. Cerita yang ditulis oleh Kei Sasuga ini berhasil meraih popularitas di berbagai kalangan, baik pria maupun wanita. Tak heran jika kemudian novel ini diadaptasi menjadi dua jenis format, yaitu animasi dan live-action.
Berkat kesuksesan novel tersebut, banyak pihak yang tertarik untuk mengadaptasi cerita ini ke dalam bentuk animasi. Anime ini tayang pada tahun 2019 dan memiliki penggemar yang cukup banyak. Meski demikian, adaptasi anime ini mendapatkan kritikan yang cukup beragam dari para penggemar novelnya.
Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara novel dan anime adalah pada karakter. Beberapa karakter dalam anime dianggap berbeda dengan apa yang ada dalam novel, sebagai contoh adalah karakter Hina dan Rui. Akan tetapi, hal ini tidak menjadikan seri anime tersebut buruk, tetapi memang ada penyesuaian yang sudah sesuai dengan format visual yang dimiliki oleh anime.
Sedangkan untuk adaptasi live-action, seri ini menuai banyak kritik dari para penggemar. Hal ini disebabkan oleh beberapa perbedaan signifikan yang hadir dalam adaptasi ini. Salah satunya adalah detail dalam setiap karakter tidak begitu sesuai dengan novel. Sebagai contoh, karakter Saijou Hina, gadis yang jadi cinta pertama dari ayah tiri Natsuo, kurang mendapatkan perhatian yang cukup. Beberapa dialog dalam film juga dianggap terlalu cepat melalui plot, sehingga beberapa adegan terlihat terburu-buru.
Hal yang menarik dari adaptasi live-action ini adalah pengambilan gambar yang cantik dan memukau. Pengambilan gambar yang dikemas dengan sinematik, mampu memperlihatkan detail yang lebih kuat dari adaptasi anime. Adegan-adegan cinta, seperti saat Natsuo menyatakan cintanya terhadap Rui juga terlihat lebih menarik dan romantik.
Secara keseluruhan, ada kelebihan dan kekurangan dalam kedua adaptasi tersebut. Namun, kelebihan dan kekurangan tersebut mungkin lebih terlihat dari sudut pandang para penggemar novelnya. Bagi mereka yang belum pernah membaca novel, mungkin tidak terlalu merasakan perbedaan tersebut. Akan tetapi, untuk tetap bisa menikmati adaptasi-an tersebut secara utuh, terlebih dahulu kita perlu memahami bahwa masing-masing format memiliki kekhasannya tersendiri.
Ulangan Kimia Kelas 11 Semester 2: Menjaga Konsistensi Belajar di Tengah Pandemi
Piala AFF 2022: Shin Tae-yong Bilang Semua Pemain Indonesia Layak Diapresiasi usai Tekuk Brunei 7-0
Bukan Cara Perpindahan Energi Panas di Indonesia
