Erick Thohir: Digitalisasi Pasar Bisa Dorong UMKM Naik Kelas

Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai program percepatan digitalisasi transaksi di pasar tradisional oleh perbankan akan membawa banyak manfaat bagi pedagang dan dalam mendorong tingkat inklusi keuangan di Indonesia.
 
“Saya apresiasi program Bank Mandiri yang menginisiasi Livin’ Pasar di Pasar Caringin ini. Kemarin dilakukan di Yogyakarta, Pasar Beringharjo. Program ini akan memberi banyak manfaat bagi pedagang sehingga saya terus dorong agar direplikasi di sebagian besar pasar rakyat atau tradisional,” ujar Erick dalam keterangan tertulis dikutip Senin, 15 Agustus 2022.
 

Menurutnya, digitalisasi pasar telah mensinergikan pemerintah pusat, daerah dan regulator akan memberi dampak positif berupa peningkatan kegiatan transaksi nontunai ke depan sehingga akan banyak pedagang dan pelaku UMKM naik kelas. 
 
“Tadi saya ngobrol dengan mereka (pedagang), dan meski baru, tapi mereka merasakan transaksi cashless ini membantu berjualan secara grosir,” ungkapnya. 
 
“Jika semakin banyak pedagang merasakan manfaat dan kemudahan bertransaksi secara non tunai, maka tentu tingkat inklusi keuangan kita juga akan makin meningkat,” ujarnya. 
 
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, program Livin’ Pasar diharapkan ikut mampu memperluas akseptasi pembayaran digital, salah satunya lewat penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) Livin Usaha untuk pedagang. 
 
“Program ini nantinya akan direplikasi di sebagian besar pasar rakyat. Melalui sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan regulator kami berharap dukungan digitalisasi pasar ini memberikan dampak positif berupa peningkatan kegiatan transaksi nontunai ke depan. Termasuk mendorong pelaku UMKM agar naik kelas,” jelasnya. 





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Bank Mandiri memang tengah menggarap pasar sebagai salah satu ekosistem yang terintegrasi mulai dari supplier, distributor, logistik, penjual maupun pembeli agar mendapatkan solusi perbankan.  
 
“Kami berharap dengan adanya digitalisasi pasar ini, transaksi nontunai dapat meningkat sehingga dapat secara langsung mempermudah kebutuhan pembayaran masyarakat dan tentunya turut mendorong tingkat inklusi keuangan di Indonesia,” tuturnya. 
 
Sebagai informasi, hingga akhir Juli 2022, transaksi merchant QRIS Bank Mandiri telah mencapai lebih dari delapan juta transaksi, dengan volume transaksi menembus Rp900 miliar. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 400 persen secara year on year (yoy).

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan