IEA: Pasar Minyak Global di Antara Pasokan Langka dan Resesi

Paris: Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pasar minyak global berjalan di atas tali yakni antara pasokan yang langka dan kemungkinan resesi. Hal tersebut dengan harga yang lebih tinggi dan kondisi ekonomi yang memburuk telah memengaruhi permintaan.
 
“Jarang sekali prospek pasar minyak menjadi lebih tidak pasti. Prospek ekonomi makro yang memburuk dan kekhawatiran resesi membebani sentimen pasar, sementara ada risiko berkelanjutan di sisi penawaran,” kata IEA, dilansir dari The Business Times, Selasa, 19 Juli 2022.
 
“Untuk saat ini, pertumbuhan permintaan minyak yang lebih lemah dari perkiraan di negara maju dan pasokan Rusia yang tangguh telah mengurangi keketatan pasar,” tambah IEA dalam laporan minyak bulanannya.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Namun, prospek permintaannya untuk 2022 dipangkas hanya 200 ribu barel per hari (bph) dan ditetapkan untuk kenaikan tahunan 1,7 juta bph dan 2,1 juta bph pada 2023, ketika akan mencapai 101,3 juta bph yang dipimpin oleh pertumbuhan di negara-negara berkembang.

Perkiraan tersebut jauh di bawah perkiraan kelompok produsen OPEC untuk tahun pertumbuhan 3,4 juta barel per hari. Itu lebih sesuai dengan perkiraan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) tentang pertumbuhan 2,2 juta barel per hari.
 
Semua organisasi mengurangi pandangan mereka setelah invasi Rusia ke Ukraina, dengan alasan dampak harga yang lebih tinggi dan sanksi terhadap pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi EIA dan IEA melakukannya lebih cepat dan tajam daripada OPEC.
 
Produsen OPEC Arab Saudi dan UEA akan memiliki kemampuan terbatas untuk memompa lebih banyak minyak, IEA memperingatkan, dengan kapasitas produksi cadangan gabungan mereka akan turun menjadi 2,2 juta barel per hari pada Agustus.
 
Sementara itu, meskipun ekspor minyak Rusia mencapai level terendah sejak Agustus lalu, IEA mengatakan, pendapatan ekspor Rusia meningkat sebesar USD700 juta bulan ke bulan karena harga minyak yang lebih tinggi.
 
Memperhatikan keuntungan, yang 40 persen di atas rata-rata tahun lalu, mendukung operasi militer Rusia di Ukraina, IEA menyebut situasi itu tidak dapat dipertahankan. “Diskusi sedang berlangsung untuk mengidentifikasi mekanisme pasar yang solid untuk memastikan implementasi dan penegakan yang efektif (batas harga minyak Rusia),” pungkasnya.
 

(ABD)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan