IHSG Melemah, Pasar Abaikan Kabar Baik The Fed?

IHSG Melemah, Pasar Abaikan Kabar Baik The Fed?

IHSG Melemah, Pasar Abaikan Kabar Baik The Fed?

kabinetrakyat.comCNBC Indonesia Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tipis pada perdagangan Kamis (01/12/2022). Sejumlah sentimen melatarbelakangi pergerakan IHSG pagi ini.

Pukul 09.03 WIB, IHSG melemah 9 poin atau 0,14% ke 7.071,16. IHSG terus turun ke level 7062.97 pada tiga menit setelahnya.

Pada pukul 09.06, perdagangan pagi ini tercatat sebanyak 1,6 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 99 ribu kali. Sebanyak 164 saham turun, 224 saham naik dan 203 saham tidak berubah.

Melemahnya IHSG dipengaruhi secara signifikan oleh anjloknya mayoritas saham bank buku IV pada pembukaan sesi I ini. Berdasarkan data dari RTI Business, pada pukul 10.00 terpantau saham BBCA merosot 0.54% disusul oleh BBRI yang anjlok 0.40%. Di Posisi ketiga ada BBNI yang turun 0.25%. Saham BMRI stagnan dan tak mampu menopang IHSG pada awal perdagangan.

Penurunan kinerja IHSG berbanding terbalik dengan bursa saham Wall Street yang akhirnya sukses ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu (30/11/2022), menghentikan penurunnya selama tiga hari beruntun.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melesat 2,2% ke 34.587. Serupa, indeks S&P 500 lompat 2,7% ke 4.079 dan Nasdaq Composite naik tajam 4,2% ke 11.468.

Melonjaknya bursa acuan dunia tersebut terjadi setelah pidato Ketua Fed Jerome Powell yang mengindikasikan adanya penurunan terhadap besaran kenaikan suku bunga acuan pada pertemuan selanjutnya.

“Masuk akal untuk memoderasi laju kenaikan suku bunga kami saat kami mendekati tingkat pengekangan yang cukup untuk menurunkan inflasi. Waktu untuk memoderasi laju kenaikan suku bunga mungkin akan datang segera setelah pertemuan Desember” tuturnya dikutip CNBC International.

Namun, Powell memperingatkan bahwa Fed kemungkinan tetap memberlakukan kebijakan yang restriktif untuk waktu yang lama sebelum mengakhiri perang inflasi.

“Meskipun ada beberapa perkembangan yang menjanjikan, jalan kita masih panjang untuk memulihkan stabilitas harga,” tambanya.

Pos terkait