Inovasi Boneka Berbi Terbukti Ampuh Cegah Risiko Penularan TB di Kabupaten Jombang

SURYA.CO.ID, JOMBANG – Puskesmas wilayah Bareng memiliki inovasi Boneka Berbi (Berbondong-bondong Bersama Kader Berantas Tuberkulosis) untuk percepatan tracing dan pengobatan kasus penyakit tuberkulosis (TB) di Kabupaten Jombang.

Program inovasi Boneka Berbi yang telah berjalan sejak 2019 ini, terbukti ampuh meningkatkan angka penemuan dan pengobatan kasus TB hingga 118 persen untuk pelayanan pasien terduga TB dan penemuan kasus baru 21 persen.

Penanggung jawab program TB Puskesmas Bareng, Uning Aning Tri A menjelaskan, program Boneka Berbi adalah program inovasi untuk meningkatkan penemuan dan pengobatan kasus penyakit tuberkulosis yang sekaligus mendukung program Pemerintah Pusat dalam capaian target eliminasi TB di Indonesia Tahun 2030.

Apabila temuan kasus rendah, maka akan berdampak terhadap rendahnya kesembuhan sebab kontak TB tidak terjaring sehingga berisiko meningkatkan penularan.

“Program inovasi Boneka Berbi terbentuk sebagai hasil rendahnya penemuan kasus TB di wilayah kerja Puskesmas Bareng akibat penjaringan kasus yang masih bersifat pasif, dikarenakan faktor geografis dan masih lekatnya stigma negatif pada pasien TB dan penemuan kasus menjadi titik awal untuk pemberantasan TB,” jelas Aning kepada SURYA.CO.ID, Selasa (2/8/2022).

Ia menjelaskan, kader dari seluruh stakeholder turut dilibatkan untuk memberantas tuberkulosis melalui pencarian suspek terduga TB, pemeriksaan dahak hingga diagnosa dan pendampingan minum obat.

Tak hanya itu, petugas puskesmas lintas program bersama kader secara masif melakukan penyuluhan dan penjaringan pasien dengan memberikan pot dahak pada warga yang mengalami batuk lebih dari dua minggu. Mereka juga dibawa untuk pemeriksaan ke Puskesmas Bareng.

Program Boneka Berbi ini aktif melaksanakan kegiatan untuk mendekatkan pelayanan TB ke masyarakat hingga pelosok desa.

Petugas medis juga melakukan pendekatan personal guna menghilangkan stigma negatif dan memotivasi pasien periksa ke puskesmas dan rutin minum obat hingga tuntas.

“Progam ini juga melakukan kegiatan kontak tracing pasien TB untuk mencegah penularan yang lebih luas. Seluruh pemeriksaan serta obat bagi pasien TB dapat diperoleh secara gratis di puskesmas,” ungkap Aning.

Program inovasi Boneka Berbi ini berdampak signifikan penemuan dan pengobatan kasus TB. Bahkan, pelayanan pasien terduga TB mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Yakni sebesar 118 persen sebanyak 176 orang.

“Jumlah penemuan kasus pada tahun 2021 juga mengalami peningkatan sebesar 21 persen dari tahun 2020 yang mencapai 34 orang,” ucap Aning.

Menurut dia, program ini dapat meningkatkan capaian indikator program TB oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. Bahkan inovasi Boneka Berbi diadopsi oleh sejumlah puskesmas yaitu Puskesmas Mayangan, Puskesmas Tembelang dan Puskesmas Cukir.

Pihaknya juga melibatkan Forkopimcam meliputi Polsek, Koramil, Kepala Desa berperan aktif mendukung kegiatan Boneka Berbi dengan memberikan motivasi dan imbauan masyarakat terutama pasien dan terduga TB menjalani pengobatan di puskesmas hingga sembuh.

“Melalui dukungan dari lintas program dan lintas sektor kegiatan Boneka Berbi dapat berjalan dengan baik dan secara perlahan menuju eliminasi TB tahun 2030,” pungkas Aning.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan