Jaga PDB RI Tetap Tinggi di 2023, Ini Jurus Ekonomi Jokowi Cs

kabinetrakyat.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sejumlah cara yang akan diterapkan pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi tetap tinggi di 2023.

Airlangga mengatakan, kinerja pertumbuhan ekonomi secara kumulatif itu merupakan level tertinggi pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan angkanya pun lebih tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata pertumbuhan sebelum Pandemi Covid-19.

“Ini lebih tinggi dibanding angka pre-Covid yang rata-rata 5% sebelum pandemi, dan ini merupakan angka tertinggi sejak masa pemerintahan Pak Presiden Jokowi,” ucap Airlangga saat konferensi pers secara virtual, Senin (6/2/2023).

Airlangga mengatakan, sebetulnya beberapa indikator utama menunjukkan prospek ekonomi pada 2023 sudah cerah seperti indeks keyakinan konsumen yang nilainya di atas 100, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur 51,3 serta sektor eksternal yang terjaga seperti surplus transaksi berjalan, dan cadangan devisa US$ 134 miliar.

“Kemudian juga yield obligasi pemerintah mulai melandai, kemudian nilai tukar rupiah dan IHSG yang menguat, serta rasio utang luar negeri terhadap PDB berada dalam level aman atau angkanya masih sekitar di bawah 30%,” tutur Airlangga.

Namun, ia menekankan, data-data penopang ekonomi 2023 ini harus dijaga karena adanya ancaman dari sisi tekanan ekonomi global, seperti mulai melandainya harga-harga komoditas hingga pertumbuhan ekonomi global yang mulai melambat.

“Karena itu beberapa hal yang akan dilakukan pemerintah adalah untuk menjaga daya beli masyarakat atau memerangi inflasi, dan beberapa kebijakan agar harga terjangkau terutama bahan pokok, kemudian ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan optimalisasi perlindungan sosial,” ujar Airlangga.

Airlangga mengatakan, strategi utama untuk mendukung daya beli masyarakat pada 2023 melalui optimalisasi program-program perlindungan sosial, seperti melalui program keluarga harapan, program Indonesia pintar, sembako, bantuan pangan non tunai, serta kartu pra kerja.

“Dilanjutkan kemudian memperkuat pasar domestik dengan mendorong penggunaan produk dalam negeri, mendorong penguatan UMKM, dan meningkatkan serta memperkuat rantai pasok atau supply chain dari perusahaan nasional,” tuturnya.

Di sisi lain, pemerintah kata dia juga akan mendorong penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), hingga perluasan kredit usaha rakyat (KUR) termasuk kebijakan baru di sektor baru melalui KUR Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) hingga Rp 2 miliar dengan bunga 3% dan down payment 10%.

Selain itu pemerintah juga akan mendorong diversifikasi pasar ekspor, baik pasar tradisional maupun non tradisional dengan mengakselerasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau kerja sama perdagangan dengan berbagai negara termasuk Eropa.

“Dan juga membuka CEPA dengan negara-negara non tradisional dan pemerintah telah membentuk task force untuk mempersiapkan membuka pasar lebih luas,” tuturnya.

Ekonomi 2023 juga didorong melalui transformasi ekonomi yang didorong dengan investasi, produktivitas sumber daya manusia, membuat kegiatan penyerapan tenaga kerja yang tinggi, terutama dengan implementasi Perppu Ciptakerja dengan regulasi turunannya.

Pendalaman di sektor keuangan juga dilakukan dengan UU PPSK yang akan mendorong kebijakan untuk devisa hasil ekspor melalui revisi PP Nomor 1 Tahun 2019. Isinya seperti perluasan komoditas wajib devisa terutama hilirisasi manufaktur hasil SDA.

“Kemudian hilirisasi terus didorong sesuai arahan Pak Presiden dengan mengurangi ekspor barang mentah dan membangun berbagai ekosistem logam, mineral, dan pengembangan lanjutan industri otomotif seperti melalui electric vehicle,” kata Airlangga.

Pemberdayaan SDM dipastikannya juga akan digencarkan pada 2023 melalui program Kartu Prakerja, terutama untuk memberikan peningkatan kemahiran masyarakat pada bidang-bidang pekerjaan masa depan, seperti di industri digital. Selain itu, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) pada 2023 juga akan mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

“Tentu pembangunan IKN ini juga mencapai momentum di tahun ini dengan anggaran sudah mulai dipersiapkan dan mulai dilakukan bidding untuk infrastrukturnya. Pemerintah juga terus dorong pengembangan kawasan KEK Wisata hingga KEK Pengembangan Industri,” ujar Airlangga.

Dengan berbagai jurus itu, Airlangga memastikan pemerintah akan terus menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2023 bisa tumbuh sebesar 5,3% secara tahunan atau year on year (yoy). Ini kata dia juga didukung perkiraan berbagai lembaga internasional yang menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa dicapai di atas 5%.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan