Pengertian Interval dalam Musik


Penjelasan mengenai Jarak Antara Nada Satu dengan Nada yang Lainnya

Interval dalam musik adalah jarak antara nada satu dengan nada yang lainnya. Interval dapat dianggap sebagai ‘jarak’ yang harus ditempuh oleh vokal atau instrumen untuk berpindah dari satu nada ke nada lain. Interval dapat disebut juga sebagai jarak nada. Dalam teori musik, interval diukur dengan satuan yang disebut dengan ‘kromatik’ atau ‘hertz’.

Interval dinyatakan dalam dua notasi, yaitu notasi musikal dan notasi angka. Notasi musikal menggunakan huruf dan angka, sementara notasi angka menggunakan bilangan. Pada notasi angka, interval dengan jarak satu nada diukur dengan bilangan 2, interval dengan jarak dua nada diukur dengan bilangan 3, interval dengan jarak tiga nada diukur dengan bilangan 4, dan seterusnya. Sedangkan pada notasi musikal, interval dinyatakan dengan jarak antara suatu nada dengan nada yang lainnya.

Terdapat beberapa jenis interval dalam musik, yaitu interval mayor, minor, diminished, dan augmented. Interval mayor adalah interval dengan jarak antara nada satu dengan nada yang lainnya sebanyak dua nada atau delapan nada kromatik. Interval minor adalah interval dengan jarak satu nada kromatik kurang dari interval mayor. Sedangkan interval augmented memiliki jarak antara nada satu dengan nada yang lainnya lebih besar dari interval mayor. Terakhir, interval diminished memiliki jarak antara nada satu dengan nada yang lainnya lebih kecil dari interval minor.

Interval merupakan komponen penting dalam musik, karena interval dapat mempengaruhi mood atau suasana lagu. Mood atau suasana lagu berbeda-beda tergantung dari jenis interval yang digunakan. Interval mayor biasanya digunakan untuk menciptakan rasa optimis dan gembira dalam lagu. Sedangkan interval minor cenderung menyiratkan ada rasa sedih atau melancholic. Kombinasi interval mayor dan minor biasanya digunakan untuk menciptakan sistem nada yang harus diikuti oleh para musisi.

Untuk mempelajari interval, Anda dapat mencari referensi atau panduan teori musik. Saat mengalami kesulitan dalam menghafal interval atau memainkan suatu lagu, jangan sungkan untuk bertanya pada guru musik atau rekan sejawat. Interval dapat dipelajari oleh siapa saja yang ingin belajar musik, tidak terbatas pada age dan latar belakang pendidikan. Dengan mempelajari interval, maka kita akan dapat meningkatkan kualitas musikalitas kita, sehingga mampu memainkan musik dengan lebih baik dan profesional.

Jenis-Jenis Interval


jenis-jenis interval

Setiap nada mempunyai sebuah frekuensi yang berbeda, jarak antara dua nada diukur dalam unit ‘interval’. Interval dalam teori musik memiliki pengertian bahwa interval adalah jarak nada antara satu dengan yang lainnya yang diukur melalui pendengaran.

Terdapat dua jenis interval yaitu interval musikal dan interval harmonik. Interval musikal adalah jarak antara dua nada yang diukur dari frekuensi suara kedua nada tersebut, sedangkan interval harmonik adalah jarak antara dua konsonan harmonik yang terbentuk pada getaran string atau penghasilan suara alat musik. Perlu diketahui, konsonan harmonik adalah bunyi-bunyi suara yang saling mengikuti dan memiliki frekuensi yang merupakan kelipatan dari frekuensi dasar.

Interval Musikal


Interval musikal

Interval musikal dibedakan menjadi dua jenis, yaitu interval murni dan interval menambah.

Interval murni memiliki arti bahwa interval ini terdiri dari beberapa deret interval musikal yaitu oktaf, kwint, kwart, dan oktav. Interval murni dapat dibagi menjadi dua, yaitu interval murni sempurna dan interval murni tidak sempurna. Interval murni sempurna terdiri dari oktaf, kwint dan kwart, sedangkan interval murni tidak sempurna terdiri dari interval 2 (sejumlah semitones), interval 3 (4 semitones), interval 6 (9 semitones) dan interval 7 (10 semitones).

Interval menambah memiliki arti bahwa interval ini merupakan penambahan pada interval murni sehingga menjadi lebih banyak. Interval menambah terdiri dari interval 2 tambahan, interval 3 tambahan, interval 4 tambahan, interval 6 tambahan, dan interval 7 tambahan.

Interval Harmonik


interval harmonik

Interval harmonik terbagi menjadi dua, yaitu interval harmonik murni dan interval harmonik tidak murni.

Interval harmonik murni memiliki arti bahwa interval ini hanya terdiri dari dua konsonan harmonik dan tidak bercampur dengan disonan harmonik lainnya. Interval harmonik tidak murni memiliki arti bahwa interval ini mengandung lebih daripada dua konsonan harmonik. Interval- interval harmonik yang paling umum adalah interval-oktaf, interval-kwint, dan interval-kwart.

Dalam interval harmonik, setiap interval dibagi menjadi dua bagian yaitu interval ganda dan interval sederhana. Interval sederhana merupakan interval yang terdiri dari dua frekuensi yang berbeda, sedangkan interval ganda adalah interval yang memiliki lebih dari dua frekuensi yang berbeda. Interval harmonik dapat digunakan untuk menghasilkan gerakan-gerakan melodis, dan selalu tergantung dari pengaturan waktu.

Dalam musik, pengetahuan mengenai interval sangat penting, karena interval ini yang menjadi dasar struktur nada dalam musik. Interval sering digunakan dalam musik sebagai dasar kunci, serta menjadi bahan untuk penciptaan harmoni dan melodi. Dengan penggunaan interval, musik dapat dihasilkan dengan variasi harmonis yang tidak terbatas.

Fungsi Interval dalam Karya Musik


Fungsi Interval dalam Karya Musik

Interval dalam musik adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lainnya. Jarak ini dibagi menjadi beberapa ukuran, di antaranya oktaf, ters, sekund, tersier, kuartal, interval, dan nona. Setiap interval memiliki fungsi yang berbeda dalam karya musik.

1. Membentuk Harmoni


Membentuk Harmoni

Interval yang digunakan dalam sebuah harmoni membentuk keseluruhan tampilan harmoni tersebut. Dalam karya musik, terdapat berbagai macam harmoni yang digunakan seperti harmoni mayor, minor, dan sebagainya. Interval biasanya digunakan untuk membentuk lapisan harmoni dalam sebuah karya musik. Jika interval yang digunakan merupakan interval mayor, maka cenderung akan terdengar lebih ceria dan riang. Sebaliknya, jika interval yang digunakan merupakan interval minor, maka akan terdengar lebih serius dan sedih. Dengan menggunakan interval yang berbeda-beda, maka harmoni dalam karya musik akan menghasilkan warna musik yang lebih kompleks dan membuat penikmat musik merasakan berbagai macam emosi yang diinginkan oleh sang komposer.

2. Membentuk Melodi


Membentuk Melodi

Interval juga digunakan untuk membentuk melodi sebuah karya musik. Dalam hal ini, interval digunakan sebagai jarak antara satu nada dengan nada yang lain dalam melodi dan menjadi pengarah melodi tersebut. Di sini, komposer dapat menentukan interval yang digunakan pada setiap nada dalam melodi. Hal ini penting karena dapat menciptakan melodi yang enak didengar dan mudah diingat, karena interval yang tepat dapat memberikan efek dinamis pada melodi yang dibuat.

3. Memberikan Sentuhan Ekspresi pada Musik


Memberikan Sentuhan Ekspresi pada Musik

Selain untuk membentuk harmoni dan juga melodi, interval juga berfungsi untuk memberikan sentuhan ekspresi pada karya musik yang dibuat. Interval yang dimainkan akan memengaruhi emosi dan perasaan penikmat musik. Jika interval yang digunakan memiliki kemiripan, maka akan menciptakan rasa tenang dan menenangkan, sedangkan jika digunakan interval yang berbeda, maka akan menimbulkan rasa tegang dan gugup pada penikmat musik. Oleh karena itu, pemilihan interval dalam suatu karya musik perlu diperhatikan oleh para komposer.

Dalam keseluruhan karya musik, terdapat banyak interval yang digunakan. Oleh karena itu, para komposer harus mengetahui fungsi-fungsi dari interval tersebut untuk menciptakan karya musik yang dapat mempengaruhi emosi dan perasaan penikmat musik. Semua hal tersebut merupakan bagian dari kecermatan dalam pembuatan karya musik dan menjadikan karya musik lebih bermakna dan memiliki nilai seni yang tinggi.

Contoh Penggunaan Interval dalam Musik Populer


interval musik populer

Dalam musik, jarak antara nota satu dengan yang lainnya disebut interval. Interval dalam musik populer bisa digunakan untuk menghasilkan melodi yang mudah diingat, menghasilkan nada-nada yang unik, dan membangkitkan emosi tertentu pada pendengar. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan interval dalam musik populer:

1. Interval Oktaf (8 Nota)


interval oktaf

Interval oktaf adalah interval yang berjarak delapan nada atau dikenal juga sebagai interval penuh. Penggunaan interval oktaf dapat memberikan efek dramatis dan meningkatkan intensitas lagu. Misalnya, dalam lagu “My Heart Will Go On” yang diciptakan oleh James Horner, pada bagian chorus, Celine Dion mempergunakan interval oktaf yang memberikan efek dramatis dan terkesan mewah.

2. Interval Quindectave (15 Nota)


interval quindectave

Interval quindectave adalah interval yang berjarak lima belas nada atau dikenal sebagai interval yang sangat panjang. Interval ini jarang sekali digunakan dalam musik populer karena hanya beberapa alat musik yang mampu memainkan interval tersebut. Namun, interval quindectave dapat memberikan kesan yang unik pada lagu. Misalnya, Queen mempergunakan interval quindectave dalam lagu “Bohemian Rhapsody,” pada bagian awal yang mempergunakan paduan suara.

3. Interval Triton (3 Nota)


interval triton

Interval triton atau interval lima nada adalah interval yang memiliki karakter yang unik dan agak menakutkan. Interval ini sangat sering digunakan dalam musik rock dan heavy metal. Misalnya, pada lagu “Purple Haze” dari Jimi Hendrix, pada bagian intronya, Jimi mempergunakan interval triton yang memberikan kesan sangat khas pada lagu tersebut.

4. Interval Sekstant (6 Nota)


interval sekstant

Interval sekstant memiliki jarak enam nada. Interval ini sering digunakan dalam rock, blues, dan jazz. Misalnya, pada lagu “Stairway to Heaven” yang diciptakan oleh Led Zeppelin mempergunakan interval sekstant pada bagian intro yang memberikan kesan misterius dan unik.

5. Interval Kuart (4 Nota)


interval kuart

Interval kuart terdiri dari jarak empat nada dan sering digunakan dalam musik populer. Interval ini dapat memberikan kesan harmoni yang baik pada satu lagu. Misalnya, pada lagu “Hey Jude” dari The Beatles, menggunakan interval kuart pada bagian chorusnya yang menghasilkan nada yang catching dan mudah diingat.

Itulah beberapa contoh penggunaan interval dalam musik populer. Semua interval dapat memberikan kesan tersendiri pada lagu dan menambah warna musik tersebut.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan