Suara.com – Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid menyoroti pentingnya penggunaan bahan baku dari dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bagi jemaah haji, khususnya Indonesia.

Hingga menjelang kepulangan jemaah gelombang ke-2, Subhan bersyukur kualitas katering senantiasa terjaga, termasuk menggunakan bahan baku terbaik. Namun, Subhan memiliki catatan yang butuh diperbaiki.

“Kita ingin jemaah haji menikmati produk Indonesia di Arab Saudi. Kita dapatkan baru satu yang betul-betul Indonesia banget, itu pun bukan makanan utama melainkan pendamping,” ujar Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji tersebut saat ditemui Tim Media Center Haji (MCH), Selasa (26/7/2022).

Saat ini Inaco, merek pudding yang merupakan produk Indonesia, menjadi makanan pelengkap dalam paket konsumsi untuk jemaah haji.

Baca Juga:
Kisah Pasien Dirawat di RS Arab Saudi: Bak Jatuh di Planet Lain

Selain itu, imbuh Subhan, pihaknya ingin mendorong para pengusaha maupun produsen di Tanah Air memasok bahan baku dari dalam negeri untuk membanjiri pasar Arab Saudi.

“Tim kami tentu ketika menyusun menu menyesuaikan kondisi pasar lokal di Arab. Kita ingin menyajikan menu dalam spesifikasi yang sama untuk seluruh jemah. Kita tidak mungkin (menyajikan) sebagian dengan spesifikasi Indonesia dengan spesifikasi yang lain, supaya adil,” kata dia.

Menurut Subhan, saat ini, dapur katering memasok 92.825 sajian untuk jemaah haji. Artinya, satu orang bisa menerima 119 kali makan. Jika ditotal, membutuhkan jutaan boks makanan.

“Praktis, kita pun membutuhkan bahan baku untuk penuhi jumlah itu,” ujar Subhan Cholid.

Hingga kini, lanjut Subhan, katering sudah bekerja luar biasa menyajikan menu untuk melayani jemaah. Betapa tidak, dapur katering menyajikan menu yang berbeda selama 7 hari.

Baca Juga:
Tiba di Tanah Air, Satu Jemaah Haji Aceh Dirujuk ke Rumah Sakit

“Jadi, menu yang sama bakal bertemu di hari ke-delapan. Ini tidak mudah, sebab stok bahan baku di pasaran tidak seperti di pasar kita. Kita memenuhi jumlah yang banyak dengan menu berbeda. Kita memastikan layanan ke jemaah, tetap terjaga kualitasnya meski kita sudah di ujung penyelenggaraan,” terang Subhan.


Artikel ini bersumber dari www.suara.com.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan