Pada Rabu (25/10/2023), terjadi fluktuasi harga kebutuhan pokok di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Cabai merah dan cabai rawit mengalami kenaikan harga, sementara beberapa komoditas lainnya masih stabil, bahkan ada yang mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh ketergantungan pasokan dari luar daerah, karena persediaan lokal masih belum mencukupi.

 

Ajidin, pedagang sembako di Pasar Induk Pembangunan Pangkalpinang, mengungkapkan bahwa setiap harinya sekitar 30 peti sembako didistribusikan ke berbagai daerah di Bangka. Peti berkapasitas 30 kilogram tersebut didominasi oleh cabai merah, selain itu terdapat pula bawang dan sayuran sesuai permintaan pedagang pengecer.

Cabai merah ini didatangkan dari Jakarta, baik melalui pengiriman udara maupun kapal, terutama yang berasal dari Lampung. Hal ini menjadi faktor penting dalam penentuan harga di pasar.

Fluktuasi Harga Cabai dan Komoditas Lain

Saat ini, harga cabai merah di Pangkalpinang mencapai Rp 60.000 per kilogram, mengalami kenaikan sebesar Rp 15.000 dari harga sebelumnya, yaitu Rp 45.000. Kenaikan ini signifikan dan mempengaruhi pasar lokal.

Selain cabai merah, cabai rawit juga mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, mencapai Rp 80.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 60.000. Hal ini berdampak pada pasokan dan harga jual di tingkat konsumen.

Di sisi lain, harga bawang merah dan bawang putih terpantau stabil, masing-masing sekitar Rp 25.000 dan Rp 35.000 per kilogram. Hal ini memberikan gambaran bahwa tidak semua komoditas mengalami fluktuasi harga.

Faktor-faktor Penentu Harga

Ajidin, yang melayani pembelian grosir dan eceran, mendapatkan pasokan paling rutin dari kargo pesawat. Namun, kuota pasokan tidak selalu tetap, karena tergantung pada ketersediaan pasokan dari sumbernya.

Pengiriman dengan pesawat relatif lebih lancar, namun memiliki ongkos yang cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pengiriman melalui kapal laut. Hal ini menjadi pertimbangan dalam menentukan harga jual.

Ajidin menjelaskan bahwa pengiriman dengan kapal laut seringkali terkendala oleh faktor cuaca dan izin berlayar. Hal ini dapat mempengaruhi ketersediaan pasokan di pasar.

Pedagang di Pangkalpinang seringkali menerima cabai kualitas rendah karena pasokan lebih diutamakan untuk kota-kota besar. Hal ini dapat memengaruhi kualitas dan harga jual di tingkat pedagang pengecer.

Harga jual cabai di Pangkalpinang sangat tergantung pada ketersediaan pasokan. Ketika pasokan melimpah, harga cenderung stabil, namun jika pasokan terbatas, maka harga bisa meningkat secara signifikan.

Stok yang cukup dalam persediaan pedagang dapat menjadi faktor penentu dalam menahan kenaikan harga. Pasokan yang memadai dapat memastikan bahwa harga tidak akan naik secara drastis.

Kesimpulan

Fluktuasi harga kebutuhan pokok, khususnya cabai merah dan cabai rawit, mempengaruhi ekonomi lokal di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Ketergantungan pada pasokan dari luar daerah menjadi faktor kunci dalam penentuan harga. Stabilitas harga dapat dicapai dengan memastikan pasokan yang memadai dan distribusi yang lancar.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan