Krisis pangan melanda Lembor, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2023. Dampak kemarau panjang telah membuat ribuan hektare areal persawahan mengalami kekeringan, mengancam ketersediaan beras dan kesejahteraan warga. Kepala Desa Siru, Sunardi, mengungkapkan kekhawatiran akan kesulitan mendapatkan beras. Wilayah ini, yang sebelumnya dikenal sebagai lumbung padi di Manggarai Barat, kini menghadapi tantangan serius.

Penyebab Utama: Kemarau Panjang dan Perbaikan Irigasi

Saat ini, warga Lembor mulai merasakan kesulitan mendapatkan beras. Kekeringan yang berlangsung selama beberapa pekan terakhir telah menguras stok beras di dua lokasi penggilingan. Warga pun terpaksa harus mencari beras di luar Lembor. Ketiadaan beras ini terutama dipicu oleh dua faktor utama.

Pertama, kemarau panjang yang melanda daerah ini telah mengurangi pasokan air untuk persawahan. Tanah kering membuat petani tidak dapat melakukan penanaman. Selain itu, irigasi persawahan Lembor juga sedang dalam tahap perbaikan. Air irigasi baru diperkirakan akan dilepas pada tanggal 15 Oktober mendatang, tetapi belum mencakup seluruh wilayah Lembor. Akibatnya, petani baru dapat menanam pada November atau Desember, dan panen beras diperkirakan akan terjadi pada Maret 2024.

Kondisi ini mengakibatkan krisis pangan yang potensial di daerah ini. Warga dan petani yang terdampak kekeringan tidak hanya terbatas pada Desa Siru, melainkan juga mencakup seluruh Kecamatan Lembor hingga Lembor Selatan.

Upaya Penyediaan Bantuan Pangan

Dalam upaya mengatasi krisis pangan yang melanda Lembor, pemerintah dan lembaga terkait telah melakukan beberapa langkah. Kepala Bulog Cabang Labuan Bajo, Pier Solissa, mengumumkan bahwa stok beras di gudang Bulog Labuan Fajo saat ini mencapai 700 ton. Beras tersebut berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur, termasuk beras yang diimpor oleh pemerintah pusat dari Vietnam.

Sebanyak 340 ton beras telah dialokasikan untuk bantuan pangan selama dua bulan ke depan. Selain itu, ada tambahan 100 ton beras yang dialokasikan khusus untuk wilayah Lembor dan 500 ton untuk Batu Cermin. Bantuan pangan ini diharapkan dapat mengatasi kebutuhan masyarakat setidaknya hingga bulan November.

Dalam waktu dekat, Bulog Labuan Fajo juga akan meminta penambahan stok sebanyak 500 ton beras dari Jawa Timur. Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan stok beras selama masa liburan Natal dan Tahun Baru hingga Maret 2024.

Kesimpulan

Krisis pangan yang melanda Lembor, Manggarai Barat, NTT pada tahun 2023 adalah hasil dari kombinasi kemarau panjang dan perbaikan irigasi. Akibatnya, ribuan hektare persawahan mengalami kekeringan, mengancam ketersediaan beras dan kesejahteraan warga. Upaya penyediaan bantuan pangan dari pemerintah dan lembaga terkait menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini, setidaknya hingga bulan November. Namun, tantangan yang dihadapi oleh warga dan petani Lembor masih memerlukan perhatian serius.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan