kabinetrakyat.com – Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono mengatakan tingkat inflasi pangan Indonesia secara konsisten terus terkendali sesuai dengan sasaran.

Hal tersebut ditandai dengan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat inflasi pangan per 1 Desember sebesar 5,70 persen.

“Hal yang patut disyukuri adalah inflasi tahunan komponen pangan yang konsisten menurun, dari level tertinggi pada bulan Juli 2022 sebesar 11,47 persen menjadi 5,70 persen bulan lalu,” ujar Eddy dilansir dari siaran pers KSP pada Sabtu (3/12/2022).

“Ini menunjukkan bahwa secara umum harga-harga komoditas pangan relatif terkendali pasca kebijakan penyesuaian harga energi pada September 2022,” lanjutnya.

Eddy menuturkan angka inflasi pangan Indonesia ini lebih rendah apabila dibandingkan dengan negara lain seperti India (7,01 persen), Singapura 7,1 (persen), Filipina 9,4 (persen), Thailand 9,6 (persen), Brazil 11,2 (persen) dan Afrika Selatan (12,0 persen)

“Artinya di tengah gejolak harga pangan global, Indonesia relatif mampu mengendalikan inflasi di komponen pangan,” tegas dia.

Meski inflasi pangan konsisten menurun, Eddy mengungkapkan beberapa komoditas pangan seperti beras dan telur ayam masih terpantau mengalami kenaikan harga.

Oleh karenanya, pemerintah tidak akan lengah untuk terus menjaga kestabilan harga.

“Pemerintah terus melakukan pemantauan harga khususnya harga pangan strategis untuk mewujudkan ketersediaan pasokan pangan, yang didukung keseimbangan antara kestabilan harga bagi konsumen serta insentif yang cukup bagi produsen,” tutur Eddy.

Dia menambahkan berdasarkan data BPS, tingkat inflasi nasional pada November 2022 tercatat sebesar 0,09 persen dan seluruh komponen inflasi tercatat mengalami penurunan.

Inflasi inti sedikit melandai ke level 3,30 persen dan inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) menurun ke level 5,70 persen dari bulan sebelumnya 7,19 persen.

Sementara itu, inflasi harga diatur pemerintah (administered price) masih relatif tinggi di level 13,01 persen, tetapi lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, 13,28 persen.

Namun demikian, secara tahunan, tekanan inflasi melandai ke level 5,42 persen year on year (yoy) dibanding bulan sebelumnya, yakni sebesar 5,71 yoy.

Indonesia pun mencatatkan tingkat inflasi yang lebih baik dibanding negara-negara dunia lainnya, seperti Thailand (6 persen), Brazil (6,5 persen), Singapura (6,7 persen), India (6,8 persen), Afrika Selatan (7,6 persen) dan Filipina (7,7 persen).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan