(Things to Know When Sightseeing in Melbourne)

Apa Itu “Kun” dalam Bahasa Jepang?


メルボルンで観光する際に知っておきたいこと

Di dalam bahasa Jepang, terdapat beberapa cara yang digunakan oleh orang-orang Jepang dalam memanggil seseorang. Salah satu cara untuk memanggil laki-laki dalam bahasa Jepang adalah dengan menambahkan akhiran -kun di belakang nama seseorang. Akhiran -kun pada dasarnya digunakan untuk memanggil teman sebaya atau rekan kerja yang seumuran atau lebih muda daripada diri sendiri. Kata -kun sendiri tidak bisa digunakan untuk memanggil orang yang lebih tua dari penutur bahasa Jepang atau untuk orang yang lebih senior di lingkungan kerja.

Lebih sering digunakan ketika memanggil lelaki, namun -kun juga bisa digunakan dalam memanggil perempuan dalam kondisi tertentu. Misalnya, ketika memanggil perempuan yang lebih muda atau pada saat berbicara dengan orang yang sudah sangat akrab dan sepakat untuk menggunakan kata -kun sebagai bentuk panggilannya. Selain itu, ada juga beberapa jenis kata-kata dalam bahasa Jepang yang selalu disertai dengan akhiran -kun tanpa terkecuali.

Contoh kata-kata tersebut adalah imouto-kun yang artinya adik laki-laki, dan otouto-kun yang artinya adik perempuan, serta aniki-kun yang digunakan untuk memanggil kakak laki-laki.

-Kun biasanya juga digunakan untuk memanggil tokoh anime atau manga yang lebih muda dari penutur bahasa Jepang, terutama karakter laki-laki. Sebagai contoh, karakter Naruto Uzumaki dan Ichigo Kurosaki sering disebut dengan Naruto-kun dan Ichigo-kun dalam manga dan anime.

Secara umum, penggunaan kata -kun dalam bahasa Jepang memberi kesan keakraban antara orang yang dipanggil dan pemanggil. Namun, panggilan ini bukan berarti kurang sopan. Sebagai contoh, ketika seseorang menemui teman kerja di kantor, mereka tidak akan menggunakan panggilan yang terlalu formal seperti San atau Sama untuk saling menyapa. Sebagai gantinya, mereka akan menggunakan panggilan -kun untuk saling memanggil.

Perbedaan Penggunaan Sama dan Kun dalam Bahasa Jepang


kun dalam bahasa jepang

Bahasa Jepang memiliki keunikan dalam penggunaan bahasa kehormatan. Bahasa kehormatan digunakan sebagai bentuk penghormatan terhadap lawan bicara. Bahasa kehormatan pada bahasa Jepang terdiri dari dua bentuk, yaitu bahasa kehormatan tinggi atau keigo dan bahasa kehormatan rendah atau sonkeigo.

Dalam bahasa kehormatan, terdapat beberapa kata yang biasanya diubah atau ditambah dengan partikel tertentu untuk menghormati lawan bicara. Salah satu partikel tersebut adalah “sama” dan “kun”. Walaupun keduanya berfungsi sebagai partikel kehormatan, penggunaannya tergantung pada hubungan antara pembicara dan lawan bicaranya.

Penggunaan Sama

Partikel “sama” digunakan untuk menghormati lawan bicara yang lebih tua dan memiliki status sosial yang lebih tinggi. Contohnya adalah penggunaan “sama” pada orang yang lebih senior dalam pekerjaan, guru, atau orang yang lebih tua dalam keluarga.

Contoh penggunaan “sama” adalah:

  • “Watanabe-san” (Tuan Watanabe) diganti menjadi “Watanabe-sama” (Yang Terhormat Tuan Watanabe) saat berbicara dengan lawan bicara yang memiliki status sosial yang lebih tinggi.
  • “Takeda-san” (Ibu Takeda) diganti menjadi “Takeda-sama” (Yang Terhormat Ibu Takeda) untuk menghormati orang yang lebih senior dalam keluarga atau tetangga.

Penggunaan Kun

Partikel “kun” digunakan untuk menghormati lawan bicara yang sebaya atau lebih muda. Penggunaan “kun” juga dapat digunakan pada teman sekerja atau rekan satu departemen di dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

Pada umumnya, partikel “kun” lebih sering digunakan untuk menghormati lawan bicara yang berjenis kelamin laki-laki. Namun, tidak jarang partikel “kun” juga digunakan untuk menghormati lawan bicara wanita.

Contoh penggunaan “kun” adalah:

  • “Tanaka-san” (Tuan Tanaka) diganti menjadi “Tanaka-kun” (Tuan Tanaka) untuk menghormati rekan satu departemen atau teman sebaya.
  • “Sato-san” (Ibu Sato) diganti menjadi “Sato-kun” (Tuan Sato) untuk menghormati teman sekelas atau lawan bicara yang seumuran.

Dalam penggunaan sehari-hari, partikel “kun” juga sering digunakan antara teman sebaya laki-laki yang saling akrab atau antara teman satu kelompok dengan lawan bicara yang seumuran.

Demikianlah perbedaan penggunaan partikel “sama” dan “kun” dalam bahasa Jepang. Meskipun keduanya berperan sebagai partikel kehormatan, penggunaannya tergantung pada hubungan antara pembicara dan lawan bicaranya. Selamat mencoba!

Kapan Harus Menggunakan Suffix -kun dalam Bahasa Jepang?


kun dalam bahasa jepang in Indonesia

Ada banyak cara untuk memanggil seseorang dalam bahasa Jepang, tergantung pada hubungan sosial dan keakraban antara si pembicara dan lawan bicaranya. Salah satu cara memanggil seseorang yang paling sering digunakan adalah dengan menambahkan suffix khusus setelah nama mereka. Untuk laki-laki, suffix yang paling umum dan mudah digunakan adalah -kun. Namun, kapan sebaiknya kamu menggunakan suffix -kun dalam Bahasa Jepang? Simak penjelasannya di bawah ini!

Ketika Memanggil Teman


Kun dalam bahasa jepang

Jika kamu memiliki teman yang laki-laki yang sebaya atau satu tingkat denganmu dalam suatu organisasi, sekolah atau tempat kerja, kamu bisa memanggil mereka menggunakan -kun. Cara ini umumnya digunakan untuk menunjukkan keakraban dan kesetaraan antara kamu dan temanmu. Namun, jika kamu memanggil teman yang lebih senior atau memiliki jabatan yang lebih tinggi darimu, sebaiknya kamu tidak menggunakan -kun, melainkan menggunakan suffix yang lebih menghormati seperti -san atau -sama.

Ketika Berkunjung ke Rumah Seseorang


Tatami dalam bahasa jepang

Jika kamu berkunjung ke rumah seseorang, terutama jika itu adalah teman yang kamu kenal dengan baik, kamu bisa memanggilnya menggunakan -kun. Hal ini menunjukkan sifat informal dan ramah dari pertemuan tersebut. Namun, jika kamu berkunjung ke rumah seseorang yang lebih senior atau lebih tua darimu, sebaiknya kamu tidak menggunakan -kun dan memilih kata yang lebih sopan seperti -san atau -sama.

Ketika dalam Hubungan Pribadi


Danika Moril pemeran Paku-kun dalam J-drama

Dalam hubungan pribadi, seperti antara kekasih atau pasangan suami istri, penggunaan -kun juga umum digunakan. Hal ini karena -kun menunjukkan sifat yang lebih intim dan dekat di antara pasangan tersebut. Namun, kamu harus mengingat bahwa menggunakan -kun tidak selalu cocok untuk semua pasangan. Dalam beberapa kasus, penggunaan -chan atau bahkan nama mereka tanpa suffix apapun mungkin lebih tepat.

Itulah tiga situasi di mana kamu sebaiknya menggunakan suffix -kun dalam Bahasa Jepang. Penggunaan suffix ini memang memberikan nuansa keakraban dan ramah dalam percakapan, namun kamu juga harus memperhatikan konteks dan tingkat kesopanan dalam berbicara dengan orang lain. Semoga bermanfaat!

Pemilihan Suffix yang Tepat: -san, -kun, atau -chan?


Pemilihan Suffix yang Tepat: -san, -kun, atau -chan?

Setiap bahasa memiliki aturan tata bahasa dan budaya yang berbeda, begitu juga bahasa Jepang. Pemilihan kata yang tepat sangat penting, terutama ketika menentukan akhiran atau suffix yang digunakan pada nama orang atau benda tertentu. Dalam bahasa Jepang, terdapat beberapa suffix yang bisa digunakan dalam situasi yang berbeda. Salah satu suffix yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah -san, -kun, atau -chan.

-san adalah akhiran paling umum dan netral yang digunakan pada orang yang lebih tua atau dihormati, seperti atasan di tempat kerja atau guru di sekolah. Akhiran ini juga digunakan untuk orang yang tidak dikenal atau teman sebaya yang dihormati. -san memiliki arti yang sama dengan “Mr.”, “Mrs.”, atau “Ms.” dalam bahasa Inggris. Contoh penggunaan -san adalah Honda-san atau Misaki-san.

-kun adalah akhiran yang biasanya digunakan untuk nama panggilan laki-laki yang lebih muda atau sebaya, biasa digunakan oleh orang yang lebih tua atau senior. -kun berarti “teman” atau “anak laki-laki” sehingga digunakan untuk orang yang akrab dengan Anda, seperti teman sekelas atau kolega di tempat kerja. Contoh penggunaan -kun adalah Ken-kun atau Yudai-kun.

-chan adalah akhiran yang biasanya digunakan untuk nama panggilan perempuan yang lebih muda atau kecil, sederhana, dan obrolan santai atau akrab. Akhiran ini sering juga digunakan oleh keluarga untuk memanggil saudara perempuan mereka atau anak kecil perempuan. Contoh penggunaan -chan adalah Sari-chan atau Rina-chan.

Pemilihan suffix yang tepat bisa menjadi sangat berguna saat memperkenalkan teman atau kolega Jepang. Namun, penting untuk diingat bahwa cara memanggil seseorang dalam bahasa Jepang sangat bergantung pada konteks dan hubungan. Jadi, selalu ingat untuk memperhatikan situasi dan lingkungan saat memilih suffix yang tepat untuk digunakan saat memanggil seseorang.

Beberapa Contoh Penggunaan Suffix -kun dalam Bahasa Jepang


Beberapa Contoh Penggunaan Suffix -kun dalam Bahasa Jepang

Penutur bahasa Indonesia yang baru belajar bahasa Jepang mungkin masih bingung dengan kata-kata yang diakhiri dengan -kun. Apa sih arti suffix ini dan bagaimana sebaiknya kita menggunakannya?

Suffix -kun biasanya digunakan oleh orang Jepang untuk menyebut teman sebaya laki-laki. Penggunaan -kun memperlihatkan rasa keakraban dan perhatian terhadap lawan bicara yang lebih muda atau sebaya, walaupun kadang-kadang penggunaan ini juga bisa merujuk pada hubungan yang lebih formal.

Inilah beberapa contoh penggunaan suffix -kun dalam bahasa Jepang:

1. Hayakawa-kun


Hayakawa-kun

Hayakawa-kun di sini mengacu pada teman sebaya laki-laki bernama Hayakawa. Contoh ini menggambarkan cara umum orang Jepang memanggil rekan mereka dengan menggunakan nama depan mereka diikuti dengan -kun.

2. Okaa-san no koe ni tasukeraremashita


Okaa-san

Contoh ini menunjukkan penggunaan -kun yang tidak digunakan sebagai panggilan, melainkan ditambahkan pada kata benda. Okaa-san adalah kata bahasa Jepang untuk ibu, dan biasanya diucapkan oleh anak-anak sebagai panggilan sayang. Dalam contoh ini, -kun ditambahkan pada akhir kata benda ini, sehingga menjadi okaa-san-kun. Hal ini sering digunakan di manga dan anime sebagai adegan humor, di mana karakter utama mengacu pada ibunya dengan cara yang kurang sopan.

3. Tomai-kun wa roji de machiuketeita


Tomai-kun

Contoh ini menunjukkan bagaimana -kun digunakan untuk menunjukkan perhatian dan rasa hormat pada teman sebaya. Kalimat ini merujuk pada Tomai, teman sebaya laki-laki yang sedang menunggu di jalan setelah acara kelulusan, dan menunjukkan keakraban antara pembicara dan Tomai.

4. Kobayashi-kun to Kawa-chan


Kobayashi-kun to Kawa-chan

Contoh ini menunjukkan bagaimana -kun digunakan sebagai bentuk panggilan yang lucu dan menyenangkan. “Kun to chan” dapat diterjemahkan sebagai “yang satu dan yang lainnya”, sehingga dalam konteks ini, memanggil Kobayashi-kun dan Kawa-chan bersama-sama membuat suatu kesan bercanda pada kalimat itu.

5. Anata ga dai suki-kun desu


Anata ga dai suki-kun desu

Contoh ini menunjukkan penggunaan -kun dalam bahasa percakapan sehari-hari. “Suki” dalam bahasa Jepang memiliki arti “suka”, dan ditambahkan dengan bentuk akrab, seperti dalam contoh ini, menandakan rasa sukacita dalam percakapan antara pembicara dengan lawan bicaranya.

Nah, itulah beberapa contoh penggunaan suffix -kun dalam bahasa Jepang yang mungkin bermanfaat untuk dipelajari bagi mereka yang sedang belajar bahasa ini. Ingatlah bahwa bahasa Jepang memiliki banyak nuansa dan aspek yang perlu dipelajari, dan penggunaan suffix -kun hanyalah salah satu dari aspek-aspek tersebut.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan