Laporan Pendekatan Baru Membaca Berita di Era Digital


Parapuan: Meningkatkan Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan

Dalam era digital saat ini, cara kita membaca berita secara terus-menerus bergeser. Para pembaca kini lebih suka membaca berita melalui WhatsApp atau media sosial lainnya daripada membuka situs web berita langsung, seperti yang sudah biasa dilakukan oleh pembaca. Tidak mengherankan jika laporan dari Hootsuite, media sosial dengan penggunaan tertinggi di Indonesia adalah WhatsApp. Seiring dengan popularitas whatsapp ini, tentu saja terjadi pergeseran pada cara membaca berita.

Bagi orang Indonesia khususnya, WhatsApp telah menjadi media informasi yang sangat populer. Banyak media berita yang sekarang mengirimkan berita mereka langsung melalui WhatsApp kepada pelanggan. Hal ini memungkinkan pembaca untuk dapat membaca berita lebih cepat, nyaman, dan terorganisir. Katakanlah seseorang memiliki lebih dari 10 grup atau siaran WhatsApp yang berisi berita, maka dia akan menerima informasi dari sumber yang berbeda dalam satu kotak masuk. Sebuah pendekatan berita yang bahkan bisa diakses oleh ponsel feature phone.

Media sosial lain seperti Facebook, Instagram dan Twitter juga semakin banyak digunakan untuk membaca berita. Dengan sebanyak 130 juta pengguna aktif di Indonesia, Facebook memiliki kekuatan untuk memainkan peran penting dalam bagaimana orang Indonesia suka mengonsumsi berita. Selain itu media sosial Twitter juga memiliki lebih dari 11 juta pengguna aktif dan juga Instagram yang memiliki lebih dari 90 juta pengguna aktif di Indonesia, semakin banyak digunakan sebagai media penyajian berita oleh media berita Indonesia.

Namun dibalik kemudahan tersebut, terdapat masalah serius yang harus diantisipasi. Salah satunya adalah keberlangsungan bisnis media berita yang sangat terpengaruh dengan gaya konsumsi berita di era digital. Banyak media berita yang pernah tersohor seperti Kompas yang dirilis pada tahun 1965 dan terus berkembang hingga saat ini kini menghadapi kendala besar, terutama dalam menarik pembaca online dan menterjemahkan itu menjadi pendapatan iklan. Hal ini membuat pertumbuhan bisnis untuk media konvensional semakin berat, terlebih lagi ketika konten berita di sosial media kerap kali tidak terverifikasi kebenarannya. Kecuali media sosial memiliki komitmen jangka panjang untuk mengatasi masalah ini, atau para pengguna media sosial menyadari pentingnya menggunakan sumber berita yang jelas dan tepat, maka masalah ini akan terus berlanjut.

Dapat disimpulkan bahwa tren membaca berita secara digital di Indonesia kini terus berkembang. Tidak heran jika pembaca kini lebih suka mendapatkan berita langsung ke dalam genggaman mereka melalui WhatsApp dan media sosial lainnya, dibandingkan membuka situs web berita langsung. Namun terkait dengan hal ini, kita harus tetap kritis dalam mencari informasi yang valid dan akurat agar tidak terpapar oleh berita palsu atau hoax yang mengatasnamakan media berita itu sendiri.

Dampak Positif dan Negatif Membaca Laporan di WA


Laporan Di Baca Di WA

Membaca laporan di WhatsApp (WA) telah menjadi trend di Indonesia. Dalam era yang serba digital dan cepat ini, membaca laporan di WhatsApp terasa lebih praktis daripada membaca laporan pada media cetak atau PDF. Tidak dipungkiri bahwa membaca laporan di WA telah memberikan dampak positif dan negatif bagi pembaca. Berikut ini adalah beberapa dampak positif dan negatif membaca laporan di WA.

Dampak Positif Membaca Laporan di WA


Manfaat Membaca Laporan Di WA

Ada beberapa dampak positif membaca laporan di WA, diantaranya:

  • Memaksimalkan Waktu: Banyak orang cenderung membaca pesan di WA saat sedang melakukan perjalanan atau saat menunggu seseorang. Dalam situasi seperti ini, membaca laporan di WA dapat memanfaatkan waktu kosong yang seharusnya disia-siakan.
  • Mempermudah Persediaan Informasi: Ketika menggunakan WA, pembaca dapat menyimpan laporan di file beserta dokumen penting lain sehingga dapat diakses dengan mudah kapan saja dan di mana saja.
  • Menjaga Konsistensi: baik penerima maupun pengirim dapat memastikan bahwa semua laporan yang saling berkaitan berada di satu grup /WA

Dampak Negatif Membaca Laporan di WA


Dampak Negatif Membaca Laporan Di WA

Di sisi lain, membaca laporan di WA juga berdampak negatif, diantaranya:

  • Informasi Tidak Valid: Terkadang laporan di WA berisi informasi yang tidak valid karena sumber laporan tidak jelas atau tidak valid.
  • Tidak Bersifat Rahasia: Laporan di WA tidak sepenuhnya bersifat rahasia karena setiap anggota grup dapat melihat pesan tersebut dan berpotensi untuk meneruskan pesan ke pihak ketiga.
  • Pengurangan Kualitas Bacaan: Format laporan di WA tidak selengkap rilis dalam bentuk pdf atau media cetak.

Meskipun membaca laporan di WA memiliki dampak positif dan negatif, bacaan tersebut haruslah menggunakan jalan yang sesuai dan akurat. Oleh karena itu, penting untuk mencari sumber yang dapat dipercaya dengan memverifikasi informasi yang diberikan.

Strategi Membaca yang Efektif dan Efisien di Lingkungan Digital


reading in digital environment indonesia

Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak orang yang memilih membaca laporan melalui WhatsApp (WA) atau media sosial lainnya. Meskipun begitu, membaca di lingkungan digital memiliki tantangan tersendiri, seperti rentan terhadap gangguan dan tidak ada jaminan bahwa informasi yang diterima benar-benar akurat. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa strategi membaca yang efektif dan efisien di lingkungan digital:

1. Fokus dan Eliminasi Gangguan

Tidak seperti saat membaca buku cetak, membaca di lingkungan digital cenderung terdapat banyak gangguan, seperti pesan chat, notifikasi email, atau bahkan aplikasi media sosial. Oleh karena itu, penting untuk fokus pada membaca dan mengeliminasi gangguan tersebut.

Cara termudah untuk mengeliminasi gangguan adalah dengan mematikan suara ponsel atau memasang mode tidak terganggu. Selain itu, cobalah untuk membaca di tempat yang tenang dan tidak terdapat gangguan visual seperti televisi.

2. Gunakan Sumber yang Terpercaya

Saat membaca di lingkungan digital, mudah terjebak dengan berita palsu atau tidak terpercaya. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan sumber yang terpercaya dan memeriksa keaslian informasi tersebut sebelum membagikannya pada orang lain.

Cara termudah untuk memeriksa keaslian informasi adalah dengan mencari sumber informasi tersebut pada sumber-sumber terpercaya seperti media massa atau situs web pemerintah. Jika informasi tersebut tidak terdapat pada sumber-sumber tersebut, maka kemungkinan besar informasi tersebut adalah berita palsu.

3. Skill Skimming dan Scanning

skimming and scanning indonesia

Salah satu tantangan membaca di lingkungan digital adalah keterbatasan waktu. Terkadang kita hanya memiliki waktu singkat untuk membaca atau ingin segera mengetahui informasi utama dari sebuah laporan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki skill Skimming dan Scanning.

Skill Skimming adalah teknik membaca cepat dengan hanya memfokuskan pada inti dari sebuah bacaan. Technik scanning adalah teknik membaca cepat dengan memfokuskan pada unsur-unsur tertentu dari laporan, seperti judul dan subjudul, tabel, dan diagram.

Dengan menguasai kedua skill tersebut, kita bisa membaca dan mencerna informasi dengan lebih cepat dan efisien.

4. Beri Tanda dan Catatan Penting

Saat membaca sebuah laporan di lingkungan digital, seringkali kita melupakan subbab atau informasi penting yang ingin kita kembali nanti. Oleh karena itu, pastikan untuk memberi tanda atau catatan penting pada laporan tersebut.

Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan fitur bookmark pada aplikasi membaca PDF atau menandai informasi penting dengan menggunakan aplikasi pencatat.

Demikianlah beberapa strategi membaca yang efektif dan efisien di lingkungan digital. Dengan menguasai teknik-teknik tersebut, kita bisa membaca dengan lebih baik dan menambah wawasan kita dengan lebih efisien. Selamat membaca!

Mengembangkan Keterampilan Membaca Kritis dan Responsif dalam Membaca Laporan di WA


Membaca Laporan di WA

Di era digital saat ini, membaca laporan melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp (WA) menjadi lebih mudah dan efisien. Di Indonesia, banyak sekali orang yang membagikan laporan melalui WA, baik untuk keperluan pekerjaan maupun pribadi. Namun, kita sebagai pembaca juga perlu mengembangkan keterampilan membaca kritis dan responsif agar tidak salah dalam memahami isi laporan yang diterima.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengembangkan keterampilan membaca kritis dan responsif dalam membaca laporan di WA.

Saring informasi yang tidak penting

Saring informasi yang tidak penting

Saat membuka laporan di WA, kita mungkin akan menemukan banyak informasi yang tidak semua penting untuk dibaca. Oleh karena itu, kita perlu memilah dan menyaring informasi yang memang penting untuk dibaca. Begitu juga dengan gambar atau file-file yang dilampirkan. Jangan terlalu banyak waktu membaca informasi yang tidak relevan, karena akan membuang waktu dan energi yang bisa kita pergunakan untuk hal-hal yang lebih penting.

Baca dengan lebih teliti

Baca dengan lebih teliti

Baca laporan di WA dengan lebih teliti agar tidak terlewatkan informasi penting. Jangan buru-buru membaca dan langsung menanggapi pesan tanpa memahami isi pesan secara keseluruhan. Cermatilah setiap kalimat dan alur pengisian informasi yang disampaikan di dalam laporan. Jangan terjebak pada kesan yang saat membaca hanya mencari informasi secepat mungkin, namun kurang memperhatikan semua detil yang diberikan.

Cari tahu sumber informasi

Cari tahu sumber informasi

Sebelum kita menanggapi pesan atau memutuskan untuk mempercayai laporan yang dikirimkan, sebaiknya kita mencari tahu terlebih dahulu mengenai sumber informasi tersebut. Hal seperti ini sangat penting untuk dilakukan terutama untuk laporan yang berharga. Mengidentifikasi keaslian si pencerita menjadi penting agar tak menjadi korban kabar burung atau hoaks. Prioritaslah sumber informasi dari orang yang memang diandalkan atau mempunyai pemahaman yang sama serta ahli dibidangnya.

Berikan penilaian dan tanggapan

Berikan penilaian dan tanggapan

Ketika kita sudah membaca dan memahami isi laporan di WA, sebaiknya kita memberikan penilaian dan tanggapan secara bijak. Kita tidak harus setuju dengan semua isi laporan, namun kita bisa memberikan tanggapan yang membangun dan solutif. Pikiran lebih terbuka tentunya akan menolong menemukan opsi dan keputusan yang lebih baik. Semakin kita mengembangkan keterampilan membaca kritis dan responsif maka kita akan menjadi orang yang mempunyai pengetahuan yang lebih luas serta juga mempunyai kapasitas diskusi dengan pandangan yang lebih baik dan terbuka.

Dengan mengembangkan keterampilan membaca kritis dan responsif saat membaca laporan di WA, kita akan terhindar dari kesalahpahaman dan juga bisa meningkatkan efisiensi dalam bekerja. Sebaiknya kita baca, tanggapi, dan berdiskusi dengan cara yang bijaksana, terbuka kepada pandangan orang lain untuk menemukan solusi terbaik. Sebut saja ketika pandemi melanda ini, di saat banyak informasi bertebaran, mampu melihat, memilih dan menanggapi informasi dengan tepat juga menjadi sangat penting untuk menjalankan kegiatan sehari-hari.

Solusi Atasi Tantangan dan Kendala dalam Membaca Laporan di WA


Solusi Atasi Tantangan dan Kendala dalam Membaca Laporan di WA

Banyak orang menggunakan WhatsApp (WA) sebagai platform untuk membaca dan berbagi dokumen atau laporan. Namun, terkadang ada tantangan dan kendala yang membuat proses membaca laporan di WA menjadi sulit. Berikut adalah beberapa solusi untuk mengatasi tantangan dan kendala dalam membaca laporan di WA.

1. Kesulitan membaca file dengan format yang tidak didukung oleh WA

Kesulitan membaca file dengan format yang tidak didukung oleh WA

Beberapa format file yang tidak didukung oleh WA antara lain DOC, XLS, dan PDF. Namun, untuk mengatasi ini kita bisa mengubah format file tersebut menjadi JPG atau PNG. Cara mudahnya adalah dengan mengubah file ke format gambar melalui situs konversi online seperti Online-convert.com atau Zamzar.com. Setelah itu, kita bisa mengirim file tersebut di WA dan membacanya seperti biasa.

2. Tidak bisa membaca file yang berukuran besar

Tidak bisa membaca file yang berukuran besar

Banyak laporan yang berukuran besar, sehingga membutuhkan waktu untuk memuat dan membukanya. Namun, kita bisa mengatasi hal ini dengan meminta pengirim untuk memampatkan (compress) file tersebut. Cara mudahnya adalah dengan menggunakan aplikasi kompresi seperti WinRAR atau 7-Zip. Setelah itu, kita bisa membaca file tersebut dengan lebih cepat dan mudah.

3. Membaca laporan di WA saat tidak terkoneksi internet

Membaca laporan di WA saat tidak terkoneksi internet

Salah satu tantangan dalam membaca laporan di WA adalah ketika tidak memiliki koneksi internet. Namun, kita bisa mengatasi hal ini dengan mengunduh laporan tersebut saat masih terkoneksi internet. Kita bisa menyimpan file tersebut di Drive atau Dropbox, sehingga bisa diakses kapan saja dan di mana saja tanpa harus terkoneksi internet.

4. Tidak bisa membaca file dalam bahasa asing

Tidak bisa membaca file dalam bahasa asing

Beberapa laporan mungkin dalam bahasa asing seperti Inggris, Mandarin, atau Arab. Namun, kita bisa memanfaatkan aplikasi terjemahan seperti Google Translate atau Microsoft Translator untuk mengubah laporan tersebut ke dalam bahasa Indonesia. Apalagi sekarang aplikasi penerjemah sudah semakin canggih, sehingga dapat mengenali kata dan kalimat dengan baik.

5. Kesulitan memahami isi laporan

Kesulitan memahami isi laporan

Ketika membaca laporan yang kompleks atau teknis, seringkali kita kesulitan memahami isi laporan tersebut. Namun, kita bisa mengatasi hal ini dengan mencari referensi atau sumber informasi lain yang membahas topik yang sama atau serupa. Misalnya, jika laporan tersebut tentang keuangan, kita bisa mencari buku atau artikel tentang keuangan untuk memperdalam pemahaman kita.

Demikianlah beberapa solusi untuk mengatasi tantangan dan kendala dalam membaca laporan di WA. Dengan memanfaatkan solusi tersebut, kita bisa membaca laporan dengan lebih mudah dan efektif.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan