kabinetrakyat.com – Jajak pendapat Litbang Kompas menunjukan mayoritas publik khawatir kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bakal berdampak pada kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.

Berdasarkan survei yang berlangsung 6-9 September 2022, sebanyak 63,4 persen responden khawatir harga kebutuhan pokok bakal naik imbas kenaikan BBM.

Para responden pun menyatakan bakal berhemat pasca harga BBM naik . Hasil jajak pendapat menunjukan 22,5 persen responden memutuskan akan sangat berhemat dan 37,3 persen menyebutkan bakal berhemat.

“Bisa dibayangkan jika banyak masyarakat menahan konsumsi, hal itu tentu akan memengaruhi perputaran ekonomi,” tutur peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti dikutip dari Kompas.id, Senin (12/9/2022).

Di sisi lain, kekhawatiran responden soal kenaikan BBM berkutat pada meningkatnya kemiskinan hingga konflik antar masyarakat.

Sebanyak 10,6 persen responden takut kenaikan BBM akan menyebabkan kian bertambahnya masyarakat miskin.

Kemudian 8,1 persen responden melihat kenaikan BBM bakal berdampak pada naiknya tingkat kriminalitas.

Lalu 6,8 persen responden khawatir UMKM bakal gulung tikar, 5,1 persen responden takut kenaikan BBM bakal menyebabkan kenaikan harga transportasi publik.

Terakhir 4,9 persen responden takut ada konflik yang terjadi karena kelangkaan BBM di pasar.

Diketahui survei melibatkan 504 responden dari 34 provinsi di Tanah Air dengan metode wawancara.

Sampel ditentukan secara acak dari panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi.

Menggunakan metode tersebut tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen dan margin of error kurang lebih 4,37 persen.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan