Kendaraan listrik telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan di Indonesia. PT PLN (Persero) mengklaim bahwa penggunaan kendaraan listrik tidak hanya lebih ramah lingkungan tetapi juga dapat menghemat biaya operasional hampir 80 persen dibandingkan dengan kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM). Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi manfaat kendaraan listrik dan mengapa mereka menjadi pilihan yang menarik bagi masyarakat.

Hemat Biaya yang Signifikan

Menurut Tonny Bellamy, Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Retail PLN, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699 per kilowatt hour (kWh), kendaraan listrik hanya memerlukan sekitar Rp 2.500 untuk menempuh jarak 50 kilometer (km) dengan sepeda motor listrik dan 10 km untuk mobil listrik. Di sisi lain, jika Anda menggunakan BBM, biaya yang harus Anda keluarkan akan mencapai sekitar Rp 13.000 untuk menempuh jarak yang sama.

Ini adalah perbandingan biaya yang sangat mencolok, dan hal ini menjadikan kendaraan listrik sebagai opsi yang jauh lebih ekonomis. Dalam era di mana biaya hidup terus meningkat, ini adalah kabar baik bagi konsumen yang ingin menghemat uang.

Ramah Lingkungan

Selain menguntungkan secara finansial, kendaraan listrik juga sangat ramah lingkungan. Di tengah perdebatan tentang efektivitas penurunan emisi kendaraan listrik, Tonny Bellamy menjelaskan bahwa meskipun sebagian besar listrik di Indonesia masih berasal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), penggunaan kendaraan listrik saat ini dapat membantu mengurangi 50 persen emisi.

Pada saat yang sama, PLN dan pemerintah sedang mendorong transisi ke energi baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan. Dengan demikian, penggunaan kendaraan listrik akan semakin membantu menekan emisi karbon di masa depan.

Kontribusi Terhadap Pengurangan Emisi

Penting untuk diingat bahwa meskipun PLTU masih beroperasi, penggunaan kendaraan listrik dengan kondisi saat ini akan membantu mengurangi emisi secara signifikan. 1 liter BBM setara dengan 1,2 kWh listrik. Emisi karbon dari 1 liter BBM setara dengan 2,4 kg CO2e, sedangkan 1,2 kWh listrik hanya menghasilkan emisi sekitar 1,2 kg CO2e. Oleh karena itu, beralih ke kendaraan listrik adalah langkah yang baik untuk mengurangi dampak lingkungan kita.

Infrastruktur yang Memadai

PLN telah berkomitmen untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan membangun infrastruktur yang memadai. Saat ini, PLN telah mengoperasikan lebih dari 600 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), lebih dari 1.400 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), serta lebih dari 9.000 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di berbagai daerah Indonesia.

Selain itu, PLN juga menyediakan layanan home charging yang memudahkan pengguna melakukan pengisian daya di rumah. Dengan infrastruktur yang sudah sangat lengkap, pengguna kendaraan listrik tidak perlu khawatir tentang kehabisan daya.

Kesimpulan

Dalam rangka menghadapi tantangan lingkungan saat ini, penggunaan kendaraan listrik menjadi sebuah pilihan cerdas. Selain menghemat biaya operasional hingga 80 persen, kendaraan listrik juga membantu mengurangi emisi karbon. PLN telah membangun infrastruktur yang memadai untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia. Oleh karena itu, berinvestasi dalam kendaraan listrik bukan hanya keputusan finansial yang bijak, tetapi juga langkah yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

baca juga PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk: Memastikan Keandalan Jaringan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan