kabinetrakyat.com – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim merespons temuan lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang mendapati elektabilitas Nasdem saat ini dalam posisi tertinggi sepanjang sejarah.

Dia mengatakan, peningkatan tajam elektabilitas Nasdem itu tidak lepas dari deklarasi yang mereka lakukan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tahun lalu.

“Tentu ada sumbangan efek ekor jas Anies karena kami sudah bawa Anies keliling Indonesia mulai Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua,” ujar Hermawi saat dimintai konfirmasi, Selasa (28/3/2023).

Selain itu, Hermawi menyampaikan, peningkatan elektabilitas Nasdem juga merupakan efek dari kelengkapan struktur partai di masing-masing wilayah.

Bahkan, para kader Nasdem di sejumlah tingkat juga punya relawan sendiri, yang kini relawan-relawan itu terkoneksi dengan partai.

“Ditambah sejumlah petahana legislatif di semua tingkat punya relawan dengan struktur tersendiri, dan itu sekarang terkoneksi dengan struktur partai,” tuturnya.

Maka dari itu, kata Hermawi, Nasdem akan terus meningkatkan konsolidasi dan koordinasi dengan seluruh perangkat partai dan para caleg.

Sebagai informasi, survei terbaru Indikator Politik Indonesia memperlihatkan, elektabilitas Partai Nasdem meningkat lebih dari 1 persen.

Pada survei Desember 2022, elektabilitas partai pimpinan Surya Paloh itu sebesar 5,1 persen. Sedangkan pada survei teranyar mencapai menjadi 6,4 persen

“Nasdem mengalami peningkatan yang sangat tajam,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei daring, Minggu (26/3/2023).

Menurut Burhanuddin, ini merupakan capaian elektabilitas tertinggi Nasdem dibanding tingkat elektoralnya menjelang Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 lalu.

“Kita bisa simpulkan kalau kita lihat data overtime, bahkan sebelum Pemilu 2019 atau Pemilu 2014, elektabilitas Nasdem 6,4 persen itu adalah tertinggi dalam sejarah persiapan Nasdem jelang pemilu,” ujarnya.

Dengan capaian demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa Nasdem telah mendapatkan limpahan elektoral dari manuvernya mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024 pada Oktober 2022. Sebab, sejak saat itu elektabilitas Nasdem terus merangkak naik.

Sebaliknya, elektabilitas Anies tak ikut naik pasca diumumkan sebagai capres Nasdem. Tingkat elektoral mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru cenderung turun.

Pada survei Desember 2022, elektabilitas Anies sebesar 22,8 persen. Lalu turun sekitar 1 persen pada survei Februari 2023 menjadi 21,7 persen.

“Jadi kita bisa sedikit mengambil kesimpulan, Nasdem sudah mendapatkan insentif positif atas deklarasi Anies sebagai capresnya,” kata Burhanuddin.

“Tetapi Anies sendiri itu belum mendapatkan momentum pascadeklarasi. Sempat mendapatkan momentum pada November 2022, tetapi trennya melemah dalam beberapa bulan,” lanjutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan