Review Business Proposal


Revolutionizing Business Proposals in Indonesia through Dramaqu

Nonton Drama kini menjadi salah satu hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Kini, banyak platform streaming yang menyediakan drama-drama favorit mereka mulai dari drama Korea, drama Indonesia, hingga drama Thailand. Salah satu platform yang menjadi favorit kini adalah Dramaqu. Dramaqu menarik perhatian masyarakat dengan adanya drama original yang baru-baru ini dirilis, yaitu “Business Proposal” yang ditayangkan pada bulan Januari 2021.

Sinar baru di perfilman Indonesia ini menjadi sorotan bagi masyarakat untuk menontonnya. “Business Proposal” dibintangi oleh beberapa artis ternama yang sudah tidak diragukan lagi aktingnya, seperti Della Dartyan, Gary Iskak, dan Indro Warkop. Selain itu, sutradara dari drama ini, masih dalam satu rumah produksi Warkop DKI, yaitu Abimana Aryasatya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton.

Adapun cerita dalam “Business Proposal” ini berfokus pada kisah-kisah perjuangan pebisnis Indonesia dan juga kisah cinta yang berkembang diantara para tokoh dalam drama tersebut. Selain itu, sosok pria muda yang ingin meraih sukses di bisnis menjadi daya tarik bagi para pebisnis pemula untuk menyimak seri ini.

Menurut pengamat film Syarif Hidayat, drama “Business Proposal” ini memberikan pesan yang sangat bagus. Ia mengungkapkan dalam serial ini diangkat masalah sosial yang cukup kontroversial dan sangat signifikan di Indonesia seperti kisah-kisah perjuangan para pebisnis untuk mengembangkan usaha mereka. Selain itu, cerita cinta di dalamnya juga merangkum problematika yang sering terjadi di kalangan masyarakat seperti kesulitan dalam memilih pasangan hidup, persaingan bisnis, hingga konflik keluarga.

Bagi para penggemar drama, tentu saja “Business Proposal” patut menjadi tontonan wajib. Dengan latar bisnis dan percintaan, tentu cukup menarik untuk disimak. Bagi para pebisnis pemula, tentu saja drama ini menjadi pembelajaran tersendiri sebagai inspirasi dalam meniti karir bisnis mereka.

The Cast of Business Proposal


Sarah Sechan

If you are a fan of Indonesian drama series, Business Proposal drama from Dramaqu must be on your list. Not only because of its compelling storyline, but also the talented cast that managed to bring the characters to life. Here are the main actors of Business Proposal that you should pay attention to:

Kim Ji Woon

Kim Ji Woon as Kang In Wook
Kang In Wook is the CEO of INI Group, a company that has been struggling to keep up with the tough competition in the industry. Despite his tough exterior, he has a soft spot for his daughter and will go the extra mile to make her happy. Kim Ji Woon, who is known for his captivating performances in various dramas, has brought the perfect balance of charisma and vulnerability to his character. His chemistry with the female lead, Isabela, has also become one of the highlights of the series.

Yuanita Christiani

Yuanita Christiani as Isabela
Isabela is a hardworking and ambitious woman who dreams of becoming a successful fashion designer. She has a complicated relationship with her father, who disapproves of her career choice. Yuanita Christiani, who previously starred in ‘The World of Married’, has shown her versatility as an actress by portraying Isabela’s determination and selflessness. Her connection with Kang In Wook has also been an emotional rollercoaster for the viewers.

Raditya Dika

Raditya Dika as Adam
Adam is Isabela’s best friend who is secretly in love with her. Despite his feelings, he remains a loyal friend to Isabela and supports her in every way possible. Raditya Dika, a popular comedian in Indonesia, has shown his acting skills in this drama by delivering emotional scenes with ease. His character has also provided some comic relief to balance out the heavy drama.

Raffi Ahmad

Raffi Ahmad as Ajun
Ajun is an arrogant businessman who also happens to be Kang In Wook’s rival. He is willing to do anything to win against INI Group, even if it means hurting innocent people. Raffi Ahmad, who is known for his roles in various Indonesian movies and dramas, has portrayed Ajun’s cruelty convincingly. His character has become the main antagonist that the viewers love to hate.

Sarah Sechan

Sarah Sechan as Sylvia
Sylvia is Kang In Wook’s ex-wife who left him and their daughter years ago. She returns to Kang In Wook’s life, wanting to reconcile and be a part of their daughter’s life again. Sarah Sechan, who is also a well-known TV host in Indonesia, has shown her acting skills by portraying Sylvia’s regret and longing for what she has lost. Her character has added more layers to the storyline and made it more complicated.

These are just a few of the talented actors that have made Business Proposal drama from Dramaqu a must-watch series. If you haven’t watched it yet, make sure to add it to your binge-watch list. Who knows, you might discover your new favorite actor or actress from this drama.

Tema yang Dikupas dalam Drama “Business Proposal” di Dramaqu


Business Proposal Poster

Drama “Business Proposal” memunculkan berbagai tema menarik yang menggambarkan dinamika kehidupan sosial di Indonesia. Beberapa tema yang dikupas dalam drama ini adalah sebagai berikut:

1. Persaingan Bisnis yang Kian Ketat


Bisnis Indonesia

Dalam drama ini, kita dapat melihat bagaimana persaingan bisnis di Indonesia semakin ketat. Para pemilik bisnis saling berebut pasarnya dengan menyajikan produk dan layanan yang semakin kompetitif. Di sisi lain, para pekerja berlomba-lomba mencari pekerjaan yang membayar lebih tinggi dan menjanjikan karier yang lebih cemerlang. Drama ini merefleksikan betapa pentingnya kita bersaing dalam sebuah temu bisnis dengan memperlihatkan kerugian yang dihadapi oleh bisnis keluarga Agung.

2. Konflik Antara Generasi yang Berbeda


Generasi Milenial

Konflik antara generasi muncul di mana-mana, termasuk dalam dunia bisnis. Dalam “Business Proposal”, kita dapat melihat konflik antara Agung dan putrinya yang merupakan seorang milenial bernama Dewi. Agung cenderung konservatif dan mempertahankan cara berbisnis tradisional, sementara Dewi lebih cepat dan ingin melakukan perubahan agar bisnis keluarganya lebih maju. Perbedaan ini sering kali menimbulkan ketegangan di antara mereka, tetapi pada akhirnya, keduanya harus belajar untuk saling berkompromi agar bisa sukses bersama.

3. Pentingnya Menjaga Etika Bisnis


Etika Bisnis

Etika bisnis adalah satu hal yang penting untuk dijaga agar masyarakat dapat mempercayai bisnis yang kita jalankan. Dalam “Business Proposal”, kita dapat melihat perilaku Agung dan para karakter lain di sekitarnya yang kadang-kadang tidak etis dalam menjalankan bisnis mereka. Hal ini menimbulkan masalah yang berujung pada kerugian finansial dan kerusakan citra bisnis. Drama ini mengingatkan kita untuk selalu memegang teguh etika bisnis agar sukses dalam jangka panjang.

4. Persahabatan dan Kepercayaan dalam Bisnis


Persahabatan dan Kepercayaan

Persahabatan dan kepercayaan dapat menjadi kunci untuk menjalin kemitraan bisnis yang sukses. Hal ini terlihat dalam hubungan Agung dan Marenda, teman sekolah lama yang berhasil menjadi mitra bisnis sukses. Mereka saling mempercayai dan membantu satu sama lain dalam mengatasi berbagai masalah. Drama ini mengajarkan kepada kita pentingnya menjalin hubungan yang baik dan membangun kepercayaan dalam bisnis.

Dalam keseluruhan, Drama “Business Proposal” mengajarkan banyak hal tentang dunia bisnis dan kehidupan sosial di Indonesia. Drama ini bisa menjadi inspirasi untuk kita dalam mengembangkan bisnis dan mengatasi tantangan dalam hidup.

Memenangkan Permainan Politik di Business Proposal Dramaqu


Permainan Politik Indonesia

Belakangan ini, dunia kerja seringkali tak hanya tentang siapa yang memiliki kompetensi terbaik, tetapi juga tentang siapa yang mampu memenangkan permainan politik. Terutama saat merancang proposal bisnis di hadapan kliennya. Karena itu, kamu harus memahami cara memenangkan permainan politik di dalamnya.

Memainkan politik dalam konteks perusahaan bisa menjadi kunci keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan atau bahkan untuk mempertahankan pekerjaanmu. Sedangkan di perusahaan yang lebih besar, politik hampir selalu dalam bentuk hal yang lebih besar seperti, kesetiaan kepada rekan kerja, pencarian pangkat/meningkatkan jabatan, mendapatkan pengakuan dari atasan secara pribadi, dan membentuk jejaring di tempat kerja yang bisa membuatmu semakin mudah dalam mengamankan pekerjaan atau meraih peluang penting.

Namun demikian, jika kamu ingin memenangkan permainan politik di dalam proposal bisnis Dramaqu, kamu harus mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:

Menjadi Bagian dari Kelompok

Kelompok Kerja Indonesia

Banyak orang yang percaya bahwa dalam “permainan politik” di tempat kerja, sebaiknya hanya bersikap independen dan menjaga posisi/pendapat pribadinya. Namun, dalam proposal bisnis, Anda bisa meraih sukses yang lebih cepat jika bisa menjadi bagian dari kelompok. Dengan menjalin hubungan yang baik dan mengijinkan diri menjadi lebih terbuka, Anda bisa mengamankan dukungan yang diperlukan dari mereka pada saat penting, contohnya saat presentasi bisnis. Ingat, di tengah-tengah lingkungan yang kompetitif, kerjasama adalah kunci utama.

Tahu Jenis Konteks Kultus

Budaya Indonesia

Setiap organisasi memiliki jenis budaya politik yang berbeda-beda, sehingga sebelum mengambil langkah untuk “bermain politik”, kamu perlu mengetahui dan memahami budaya organisasi tempatmu bekerja. Mengetahui “mana yang benar” dan “mana yang tidak benar” sangat penting dalam menghindari kesalahan politik, yang justru bisa memasangmu di posisi yang lebih buruk, bahkan bisa kehilangan pekerjaanmu.

Memahami dan Menghindari Konflik

Konflik dalam Bisnis

Kebanyakan orang cenderung menghindarkan diri dari konflik dalam politik, tetapi sebenarnya konflik itu memang ada dan muncul di setiap tempat kerja. Bagi Anda yang tidak terbiasa menghadapi konflik, pelajari konflik kecil dan belajar cara menanganinya. Jangan sampai hal kecil yang sebenarnya bisa diatasi, menjadi pecah dan memperumit situasi. Jadi, pelajari cara mengatasi konflik dan jangan biarkan konflik menjadi penghalang untuk memenangkan permainan politik dalam proposal bisnis Dramaqu!

Menekankan Nilai dan Keunggulan Tim

Keunggulan Tim Kerja

Di akhir proposal bisnis kita biasanya harus meyakinkan klien bahwa tim kita adalah yang terbaik di antara yang lain dan memiliki nilai-nilai dan kualitas yang dibutuhkan oleh klien. Oleh karena itu kamu harus menunjukkan nilai dan keunggulan tim Anda dalam proposal agar terlihat profesional dan memenangkan permainan politik di sebuah percikan mata. Ingat, bukan hanya meraih keuntungan, tapi juga tentang membangun hubungan jangka panjang dengan klien dan membentuk citra dan reputasi positif di mata publik.

Indonesian Workplace Culture in Business Proposal


Indonesian Workplace Culture

The workplace culture in Indonesia is quite different compared to other countries due to several factors, such as cultural values, social norms, and traditional beliefs. Knowing the Indonesian work culture would be very useful for anyone looking to establish business relationships or partnerships in Indonesia.

1. Building Personal Relationships

Building Personal Relationships

Indonesians put an immense emphasis on building personal relationships before doing business. Business dealings are predicated on the establishment of trust and mutual respect, both of which come from forging close personal relationships. They believe that good relationships lead to long-lasting and successful business partnerships. Therefore, building rapport is crucial when it comes to negotiating deals in Indonesia.

2. Gift-Giving Culture

Gift-Giving Culture

Gift-giving is an essential part of the Indonesian culture. It serves as a gesture of respect, gratitude, and appreciation. When presenting a gift, it’s important to know the traditional customs and etiquette in Indonesia. Gifts should be wrapped correctly and presented with both hands. It’s also wise to bring gifts that reflect your country’s culture or something unique to your region.

3. Respecting Hierarchy and Authority

Respecting Hierarchy and Authority

The workplace culture in Indonesia has a strict hierarchy and authority structure. Employees must show respect toward their superiors, and the superiors are responsible for making all the crucial decisions for the company. Indonesians believe that the decision-making process should be left to the leaders; therefore, public criticism of leadership decisions is to be avoided.

4. Collective Decision Making

Collective Decision Making

Indonesians prefer collective decision-making, which involves consulting with other stakeholders before making any important business decisions. The leaders will consult with their colleagues or subordinates before making any big decisions. Indonesian leaders believe that collective decision-making enhances and strengthens the team spirit, giving everyone a sense of ownership and responsibility. As a foreigner negotiating with an Indonesian business partner, it’s important to be patient through the decision-making process.

5. Punctuality and Flexibility in Schedule

Punctuality and Flexibility in Schedule

While punctuality is critical in many cultures, Indonesians have a more relaxed perception of time and punctuality. Arriving five to ten minutes late is accepted in Indonesian culture. However, it’s still important to offer a sincere apology if you arrive exceedingly late. Additionally, Indonesians are flexible with their schedules. Meetings may start later than planned, and schedules can change due to unexpected circumstances. Flexibility is key when conducting business in Indonesia.

In conclusion, understanding the Indonesian workplace culture’s intricacies is essential to establish successful business relationships. With the proper knowledge and cultural sensitivity, foreign business owners can have a prosperous business experience in Indonesia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan