Okupansi meningkat Tinggi di Yogyakarta-Libur Natal dan Tahun Baru 2024 memberikan berkah bagi industri perhotelan dan restoran di Yogyakarta. Berdasarkan data PHRI DIY, pada rentang tanggal 23-26 Desember 2023, tingkat keterisian kamar hotel di Yogyakarta mencapai 98 persen. Peningkatan lalu lintas kendaraan yang menuju Yogyakarta selama libur Natal dan Tahun Baru 2024 memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha di sektor perhotelan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, menyatakan bahwa okupansi tersebut merata, baik di penginapan non bintang maupun berbintang. Bahkan, di wilayah Kota Yogyakarta dan Sleman, penyedia jasa akomodasi mengalami kekurangan kamar untuk menampung wisatawan.

Deddy menambahkan, “Ada dampak dari peningkatan arus masuk ke Yogya, terutama pada tanggal 23-26 kemarin. Kami mengalami kekurangan kamar di Kota Yogya dan Sleman. Bahkan ada mahasiswa kos yang menjual kamar, dan mereka pun harus mencari tempat tidur di kamar teman. Harga kamar mencapai Rp400 ribu per malam dan laku keras, karena wisatawan membutuhkan tempat istirahat.”

Meskipun begitu, Deddy mengakui bahwa okupansi cenderung turun setelah periode 23-26 Desember karena berakhirnya cuti bersama. Meski demikian, menurut catatan mereka, penurunan tersebut tidak terlalu drastis, karena rata-rata tingkat keterisian masih berada di angka 90 persen. “Kemungkinan akan kembali meningkat mulai tanggal 30-31 Desember. Saat ini, reservasi baru mencapai 55-60 persen, namun terus meningkat. Target kami adalah mencapai tingkat keterisian 90 persen,” tambah Deddy.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan