Overthinking: Definisi dan Pengertian


Mengatasi Kebiasaan Overthinking yang Merusak Pikiran Anda

Overthinking atau yang sering disebut sebagai berpikir berlebihan adalah keadaan di mana seseorang menjadi terlalu fokus pada satu masalah atau situasi hingga tidak dapat menemukan solusi yang tepat. Sebagai manusia, hal ini memang wajar terjadi namun apabila overthinking terjadi terus-menerus dapat menyebabkan gangguan psikologis seperti kecemasan, depresi, dan stress.

Overthinking terjadi ketika seseorang terus menerus berpikir tentang kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada masa depan dan mempertanyakan tindakan atau keputusan yang telah diambil di masa lalu. Hal ini sering kali membuat seseorang menjadi tidak tenang dan merasa serba salah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari, overthinking sering kali terjadi ketika seseorang mengalami stres, kesulitan dalam membuat keputusan, atau takut akan masa depan yang tidak pasti. Hal ini juga sering kali membawa efek negatif pada hubungan sosial seseorang, baik dengan keluarga, teman, maupun pasangan. Sebab, mereka cenderung menjadi kurang percaya diri dan optimis dalam menjalani hidup.

Menurut para ahli, overthinking adalah bagian dari kerangka kerja psikologis manusia yang memungkinkan seseorang melindungi dirinya dari bahaya dan risiko. Namun, ketika overthinking berlebihan, hal ini dapat menjadi masalah yang serius.

Berikut adalah beberapa tanda-tanda seseorang mengalami overthinking:

  • Selalu merasa cemas dan tidak tenang
  • Merasa menjadi pemikir yang berlebihan
  • Tidak dapat mengambil keputusan dalam waktu singkat
  • Serba salah dalam menjalankan tindakan
  • Merasa tertekan dalam aktivitas sosial
  • Merasa sulit untuk melepaskan pikiran tentang suatu masalah atau situasi

Jika seseorang mengalami tanda-tanda tersebut, sebaiknya ia memeriksakan diri ke dokter atau psikolog untuk memperoleh pengobatan dan bantuan yang tepat. Selain itu, ada beberapa cara sederhana untuk mengatasi overthinking seperti meditasi, olahraga, atau mengajak teman bicara agar pikirannya teralihkan dari masalah yang dihadapinya.

Dampak Buruk Overthinking pada Kesehatan Mental


Overthinking in Indonesia

Di Indonesia, hal yang tidak asing lagi adalah merasa khawatir terhadap segala sesuatunya, bahkan hal sekecil apapun. Tidak sedikit dari kita yang sering kali bertanya-tanya dengan segala kemungkinan yang ada, termasuk hal-hal yang tidak terlalu penting. Perilaku ini secara tidak sadar sering merugikan kesehatan mental seseorang dan biasa disebut dengan istilah overthinking.

Overthinking didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang terlalu mempermasalahkan segala sesuatunya, sering kali dibarengi dengan perasaan yang tidak tenang dan khawatir yang berlebihan. Padahal, segala jenis overthinking yang terjadi akan merusak keseimbangan pikiran manusia. Banyak sekali dampak buruk dari overthinking terhadap kesehatan mental seseorang.

Anxiety

1. Gangguan Kecemasan

Overthinking umumnya menimbulkan kecemasan pada diri seseorang. Pada beberapa kasus, kecemasan yang terjadi akan meliputi berbagai macam kekhawatiran dan perasaan yang tidak tenang. Ketika Anda terus-menerus memikirkan hal yang tidak penting dan terus merasa khawatir dengan segala kemungkinan, akan menjadi sulit bagi Anda untuk melepaskan diri dari perasaan cemas dan merasa tenang.

Hal-hal yang sering membuat overthinking tidak produktif adalah, misalnya, ketakutan tidak melakukan tugas dengan baik, tidak dihargai oleh orang lain atau hubungan percintaan yang mungkin akan berakhir di masa depan. Kecemasan yang kita rasakan terkadang sangat berlebihan, selain itu akan membuat pikiran kita terus-menerus berputar pada hal-hal negatif dan tidak produktif.

Insomnia

2. Gangguan Tidur

Overthinking juga bisa mengganggu kualitas tidur. Ketika seseorang terus-menerus merasa cemas dan memikirkan segala sesuatunya, maka otomatis pikiran seseorang akan dipenuhi dengan hal-hal yang sangat beragam. Ini tentunya akan membuat seorang individu sulit tidur bahkan bisa mengalami insomnia. Padahal, kurang tidur dan insomnia akan berdampak buruk pada kesehatan kita.

Apabila Anda tidak tidur dengan baik, maka Anda akan merasa cepat lelah, kurang konsentrasi, mudah tersinggung, dan merasa tidak produktif di kehidupan sehari-hari. Jangan sampai overthinking membuat Anda kehilangan efektivitas dan membuat hidup Anda menjadi tidak produktif.

Depression

3. Menimbulkan Rasa Takut, Cemas Bahkan Depresi

Terkadang overthinking menyebabkan seseorang merasa takut dan cemas akan sesuatu. Bahkan, jika perasaan khawatir dan cemas tidak kunjung diatasi, overthinking akan menjadi sumber utama dari timbulnya depresi. Kondisi ini sangat berbahaya sehingga indah dikatkaan overthinking tidak menyakitkan namun membuat penderitaanya menjadi terbebani sesuai dengan perasaan dan pikiran negatif mereka sendiri dan tidak menyadari hal itu dapat merusak kesehatan mental jika tidak segera ditanganni.

Bagaimanapun dampak buruk overthinking di atas menunjukkan bahwa overthinking memang cukup berbahaya bagi kesehatan mental dan emosional. Sebagai warga Indonesia, kita perlu menyikapi permasalahan ini dengan lebih bijak, mencari jalan keluar atau hidup lebih rileks dalam setiap hal, karena kehidupan tak hanya sesibuk pikiran saja.

Strategi Mengatasi Overthinking dan Mengembalikan Keseimbangan


Overthinking in Indonesia

Overthinking atau kerap disebut sebagai pikiran yang berlebihan adalah kondisi di mana seseorang terlalu fokus dan terlalu memikirkan sedikit hal secara berlebihan, bahkan sulit dikendalikan. Keadaan yang tidak bisa dikendalikan ini bisa menyebabkan seseorang mengalami rasa cemas, stres, dan bahkan depresi. Sejak pandemi Covid-19 menyerang dunia, kasus overthinking meningkat secara signifikan, termasuk di Indonesia. Seringkali kita merasa khawatir dan paranoid terhadap semua informasi yang kami terima tentang Covid-19, perekonomian, karir, hubungan, dan banyak hal lainnya. Namun, kali ini kami akan berbicara tentang beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi overthinking dan mengembalikan keseimbangan hidup.]

1. Berlatih Meditasi dan Yoga

Meditasi dan Yoga

Latihan meditasi dan yoga terbukti dapat membantu mengatasi overthinking. Secara umum, meditasi dan yoga membantu mengurangi tekanan dan meningkatkan relaksasi pada tubuh dan pikiran. Meditasi membantu meningkatkan konsentrasi, membantu memperbaiki kualitas tidur, memperkuat kesehatan mental dan emosional, dan memperbaiki kesehatan fisik. Sementara yoga adalah seni pernapasan dan latihan fisik yang membantu mengendalikan pikiran, meningkatkan kesadaran diri, dan membantu mengurangi stres. Latihan meditasi dan yoga dapat membantu memulihkan keseimbangan hidup yang hilang akibat overthinking.]

2. Berbicara dengan Teman Terpercaya atau Keluarga

Teman yang Terpercaya

Berbicara dengan teman atau keluarga yang bisa dipercaya adalah cara yang efektif untuk mengontrol overthinking. Berbicara tentang kesulitan dan keprihatinan kita dapat membantu meredakan tekanan yang kita rasakan. Kita bisa menemukan dukungan emosional dan praktis dari teman atau keluarga kita. Dukungan ini dapat membantu kita mengambil keputusan yang lebih baik dan mengarahkan kita ke arah yang lebih baik.]

3. Fokus pada Hal yang Positif

Fokus pada Hal Positif

Terakhir, fokus pada hal positif adalah cara yang baik untuk mengatasi overthinking. Saat kita terus memikirkan hal buruk yang mungkin terjadi, kita hanya mendapatkan kegelisahan, stress, dan ketidaknyamanan. Fokus pada hal-hal positif dapat membantu kita meredakan tekanan, membangun optimisme dan kepercayaan diri serta kembali ke keseimbangan. Fokus pada membahas tujuan kita dan pikirkan pandangan positif tentang kemungkinan yang ada akan membantu kita mengalihkan konsentrasi dari overthinking yang mungkin terjadi.]

Itulah beberapa strategi untuk mengatasi overthinking Anda dan mengembalikan keseimbangan dalam hidup. Ingatlah bahkan kecilnya tindakan dapat membawa hasil yang baik di masa depan. Terus latihan dan evaluasi diri dan beri diri kesempatan untuk berkembang menjadi versi terbaik dari diri Anda.]

Overthinking vs Pemikiran Analitis: Perbedaannya Apa?


Overthinking vs Pemikiran Analitis

Overthinking atau terlalu berpikir adalah hal yang seringkali dialami oleh sebagian besar orang, tidak terkecuali di Indonesia. Namun, ada juga pemikiran analitis yang sering dianggap sama dengan overthinking. Lalu, apakah benar kedua hal tersebut sama atau berbeda? Berikut adalah perbedaan Overthinking vs Pemikiran Analitis yang dapat dijelaskan lebih lanjut:

1. Overthinking

Overthinking atau terlalu banyak berpikir adalah keadaan di mana seseorang terjebak dalam benaknya sendiri, dan terus-menerus memutar pikirannya tentang sesuatu yang telah lalu atau belum terjadi. Biasanya, keadaan ini akan menjadi semakin buruk karena seseorang terus-menerus mengulang-ulang pikirannya tanpa ada solusinya, sehingga terus membuat dirinya merasa cemas dan tertekan.

Jika di Indonesia, Overthinking seringkali disebut sebagai ‘galau’. Biasanya, saat seseorang merasa galau maka akan dipenuhi perasaan cemas, sedih serta berbagai macam rasa emosi lainnya. Hal ini dapat mengganggu produktivitas seseorang dan menyebabkan stres yang berkepanjangan.

2. Pemikiran Analitis

Pemikiran analitis adalah keadaan di mana seseorang berpikir secara mendalam dan mengambil keputusan yang bijak berdasarkan data dan fakta yang ada. Dalam hal ini, seseorang menjadi terbiasa untuk mengamati secara kritis dan mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum mengambil sebuah keputusan.

Dalam Bahasa Indonesia, istilah Pemikiran Analitis seringkali digunakan dalam dunia bisnis atau ilmiah. Hal ini karena, pada saat seseorang melakukan analisis suatu produk atau data, maka akan menghasilkan solusi yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas bisnis.

3. Perbedaannya

Overthinking dan pemikiran analitis memiliki perbedaan mendasar dalam hal tindakan dan tujuan akhirnya. Overthinking dapat mengganggu kehidupan seseorang, menghilangkan konsentrasi, dan menyebabkan kecemasan yang berlebihan. Sementara itu, pemikiran analitis lebih menitikberatkan pendekatan yang objektif dan logis dalam memilih solusi.

Overthinking tidak memiliki tujuan akhir yang jelas, sebaliknya hanya menyebabkan rasa cemas, stres, dan cemas yang berkepanjangan. Sementara itu, pemikiran analitis memiliki tujuan yang jelas karena dilakukan untuk mencari solusi dengan substansial bagi permasalahan yang dihadapi.

4. Bagaimana Mengatasi Overthinking?

Terkadang, seseorang merasa sulit keluar dari kebiasaan Overthinking. Namun, untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, jangan terlalu ambisi dalam mengambil keputusan. Lebih baik mempelajari segala informasi yang ada dengan baik sebelum bertindak. Kemudian, berbicara dengan orang lain dapat membantu melepaskan perasaan yang terpendam.

Tidak hanya itu, melakukan olahraga ringan atau meditasi juga dapat membantu membuat otak lebih tenang. Bagi para pengguna media sosial, hendaknya memilih konten yang membuat bikin pikiran lebih tenang daripada membaca konten yang menimbulkan efek buruk.

Demikianlah perbedaan Overthinking vs Pemikiran Analitis mulai dari definisi, tujuan hingga cara mengatasi Overthinking yang sering dialami oleh sebagian besar orang. Semoga artikel ini dapat membantu anda dalam memahami kedua hal tersebut dan mempermudah dalam mengambil keputusan di dalam hidup.

Inspirasi dari Tokoh Sukses yang Pernah Merasakan Overthinking


Mengatasi Kebiasaan Overthinking yang Merusak Pikiran Anda

Sebagian besar orang pasti pernah mengalami overthinking. Terkadang kita menyadari bahwa kita sedang berpikir berlebihan, namun tidak bisa menghentikannya. Overthinking sendiri merupakan masalah yang tidak hanya terjadi pada orang Indonesia saja, namun tersebar di seluruh dunia. Namun, untuk kali ini, kita akan membahas overthinking di Indonesia dan melihat inspirasi dari tokoh sukses yang pernah merasakannya.

Ronald Akili

Ronald Akili

Salah satu tokoh sukses pertama yang bisa kita lihat adalah Ronald Akili. Sebagai pendiri PT. Ismaya Group, ia merupakan salah satu dari sedikit pengusaha muda Indonesia yang sangat sukses. Namun, seperti yang ia ceritakan dalam sebuah wawancara, ia juga pernah mengalami overthinking. Tidak jarang ia merasa seperti tidak akan pernah bisa mencapai kesuksesan dan merasa seperti sudah terlambat untuk memulai.

Namun, seperti yang kita lihat sekarang, ia berhasil membangun kerajaan bisnisnya dan terus berekspansi ke seluruh Indonesia. Inspirasi dari cerita Ronald Akili adalah bahwa walaupun kita mungkin merasa sulit dan putus asa pada saat tertentu, kita perlu terus berusaha dan mempersembahkan yang terbaik dalam hidup kita.

David Tjakra

David Tjakra

David Tjakra adalah pengusaha muda Indonesia yang juga pernah mengalami overthinking. Menurutnya, overthinking sangat umum terjadi pada pengusaha muda yang awalnya terlihat sukses. Namun, ketika bisnis mulai berkembang, pengusaha muda tersebut menjadi sangat khawatir tentang kegagalan dan mulai merasa seperti ia tidak cukup baik dan tidak mampu untuk membawa bisnisnya ke level berikutnya.

Tjakra menyarankan agar kita mengatur pikiran kita sedemikian rupa sehingga tidak berlebihan atau membawa dampak negatif pada diri kita. Ia juga menyarankan untuk mempertahankan jarak yang kecil antara kesuksesan dan kegagalan, dan selalu menjaga semangat dan daya juang kita.

Petra Winata

Petra Winata

Tokoh sukses selanjutnya yang bisa kita lihat adalah Petra Winata. Beliau adalah pendiri dan CEO dari Instagram store, Shopatvelvet. Namun, seperti yang ia ceritakan dalam sebuah wawancara, beliau juga pernah mengalami overthinking, terutama ketika memulai bisnisnya.

Dalam cerita Petra, ia merasa seperti ia tidak tahu apa yang sedang dilakukannya dan merasa seperti bisnisnya akan gagal sebelum memulai. Namun, dia berhasil melewati rasa takutnya dan terus berusaha. Inspirasi dari cerita Petra adalah bahwa ketika kita merasa down dan merasa seperti tidak mampu, kita perlu menjadi kuat dan giat terus bekerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Bill Gates

Bill Gates

Tokoh suksesnya yang terakhir yang bisa kita lihat adalah Bill Gates. Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, ia terkenal di seluruh dunia sebagai salah satu pemimpin bisnis terkemuka. Namun, seperti yang ia bagikan dalam wawancaranya, ia juga pernah mengalami kekhawatiran yang berlebihan dan merasa seperti ia tidak akan pernah bisa mencapai apa yang diraihnya hari ini.

Bill Gates menyadari bahwa overthinking bisa menjadi sesuatu yang sangat merusak, dan kemudian belajar untuk memusatkan pikirannya pada satu hal pada satu waktu dan menentukan target yang realistis. Inspirasi dari cerita Bill Gates adalah bahwa kita perlu mempertahankan level keseimbangan yang penting dalam hidup kita dengan tidak hanya fokus pada satu hal tanpa mengabaikan segala hal lain.

Jadi dalam kesempatan ini, kita telah melihat beberapa inspirasi dari tokoh sukses yang pernah merasakan overthinking, dan sebagai individu, semoga kita dapat belajar dan menjadi lebih kuat dari mereka untuk memulai langkah baru tanpa ragu. Ingatlah bahwa overthinking bukanlah sesuatu yang hanya terjadi pada diri kita, dan sebenarnya hal ini merupakan bagian dari tahap-tahap dalam menuju puncak kesuksesan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan