Pembukaan Perdagangan: IHSG Menghijau, 205 Saham Merekah

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin pagi atau di awal pekan terpantau dibuka menguat, meski tak berapa lama harus jatuh ke area negatif. Indeks memiliki potensi menguat walau terbatas yang artinya para investor harus berhati-hati saat berinvestasi di pasar saham.
 
IHSG Senin, 11 Juli 2022, perdagangan pagi dibuka menguat ke posisi 6.752 dengan level tertinggi di 6.756 dan terendah di 6.724. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 1,4 miliar lembar saham senilai Rp667 miliar. Sebanyak 205 saham menguat, sebanyak 139 saham melemah, dan sebanyak 208 saham stagnan.
 
Sebelumnya, Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Jumat lalu waktu setempat (Sabtu pagi WIB), setelah sesi bergejolak. Investor mencoba memahami bagaimana laporan pekerjaan yang kuat akan mempengaruhi Federal Reserve AS dan rencananya untuk secara agresif menaikkan suku bunga.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?



Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 46,4 poin atau 0,15 persen menjadi 31.338,15 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 3,24 poin atau 0,08 persen, menjadi  3.899,38 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 13,96 poin atau 0,12 persen, menjadi 11.635,31 poin.


Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor material dan real estat masing-masing melemah 1,0 persen dan 0,55 persen, memimpin penurunan. Namun, kelompok perawatan kesehatan dan teknologi naik tipis.
 

Untuk minggu ini, indeks Dow naik 0,8 persen, sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing terangkat 1,9 persen dan 4,6 persen.
 
Meskipun perdagangan bergejolak, Nasdaq membukukan kenaikan hari kelima berturut-turut – keuntungan beruntun terpanjang sejak awal November – dan ketiga indeks acuan berakhir dengan kokoh untuk minggu yang dipersingkat oleh liburan Hari Kemerdekaan.
 
Data Departemen Tenaga Kerja yang ditunggu-tunggu menunjukkan penggajian non-pertanian (NFP) AS naik 372 riby pekerjaan pada Juni, lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 268 ribu pekerjaan, menurut jajak pendapat ekonom Reuters.
 
Laporan tersebut juga menunjukkan tingkat pengangguran tetap di dekat posisi terendah pra-pandemi di 3,6 persen dan pendapatan per jam rata-rata naik 0,3 persen, setelah naik 0,4 persen pada Mei.
 
 

(ABD)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan