kabinetrakyat.com – Jumlah pengguna internet di Indonesia per Januari 2023 ini tercatat mencapai 212,9 juta, menurut laporan terbaru dari We Are Social dan Meltwater bertajuk “Digital 2023”.

Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya. Pada 2022 lalu, We Are Social menyebut jumlah pengguna internet di Indonesia berkisar 202 juta.

Artinya, jumlah pengguna internet di Indonesia naik sekitar 10 juta pengguna atau 5 persen dari tahun sebelumnya.

Dalam data yang sama, total populasi Indonesia disebut mencapai 276,4 juta jiwa per Januari 2023, meningkat 1,8 juta dari total populasi per 2022 lalu.

Dengan kata lain, penetrasi internet di Indonesia saat ini mencapai 77 persen (212,9 juta jiwa). Sementara sisanya, yaitu sekitar 23 persen (63,51 juta jiwa), belum terhubung dengan jaringan internet.

Adapun sebanyak 98,3 persen pengguna Indonesia mengakses internet melalui perangkat telepon seluler (mobile phones). Rata-rata, pengguna internet di Indonesia mengakses internet selama sekitar 7 jam 42 menit per hari.

Nah, meski penetrasi internet belum 100 persen, data We Are Social dan Meltwater mengungkapkan bahwa jumlah kartu SIM aktif, atau celular mobile connections, ternyata 128 persen lebih banyak dari total populasi, yaitu mencapai 353,8 juta kartu SIM.

Ini artinya per Januari 2023, satu pengguna di Indonesia bisa saja memiliki dua kartu SIM dalam satu ponsel.

Masih soal pengguna internet di Indonesia, We Are Social dan Meltwater juga mengeklaim bahwa jumlah pengguna internet Tanah Air yang memiliki akun media sosial aktif mencapai 167 juta orang, atau sekitar 60,4 persen dari total populasi.


Ratusan juta pengguna Indonesia tersebut memakai aplikasi media sosia lpopuler macam TikTok, Instagram, Facebook, Messenger, YouTube, Twitter, LinkedIn, dan sejenisnya.

Adapun penggunaan rata-rata aplikasi media sosial per hari untuk orang Indonesia berkisar di angka 3 jam 18 menit, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (13/2/2023).

Perlu dicatat, data Digital 2023 ini dirangkum dari berbagai sumber dan pusat data dari pemerintah dan berbagai lembaga penelitian lainnya.

Selain itu, We Are Social dan Meltwater juga menyebut bahwa data-data ini bisa saja berbeda dengan data di lapangan saat ini, mengingat metode pengumpulan data yang diambil selama berbulan-bulan sebelum data dirilis.

Data lengkap dari riset terbaru We Are Social dan Meltwater ini bisa disimak dalam tautan .

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan