Penurunan Ketersediaan Beras di Pasar Tradisional Kota Tegal, Jawa Tengah Faktor dan Solusi

Penurunan Ketersediaan Beras di pasar tradisional Kota Tegal, Jawa Tengah, telah menjadi perhatian utama dalam sepekan terakhir. Pasar Beras Martoloyo, salah satu pasar terkemuka di kota ini, melihat lonjakan harga beras mencapai Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogram. Nur A, seorang pedagang di Pasar Beras Martoloyo, berbicara kepada Kompas.com tentang fenomena ini pada hari Senin, 28 Agustus 2028. Menurutnya, kenaikan ini melibatkan hampir semua jenis kualitas beras, termasuk jenis C4.

Faktor Kenaikan Harga

Menurut Nur, kenaikan harga beras ini terjadi sebagai akibat dari pasokan yang terbatas, yang berimbas pada cuaca yang tidak mendukung, ditengah permintaan pasar yang tinggi. Akibatnya, pasokan beras yang biasanya mencapai 2 ton kini hanya sekitar 1 ton. Selain itu, harga gabah, bahan baku utama beras, juga telah naik menjadi Rp 7.000. Semua ini berdampak pada pembeli dari luar daerah yang mengambil pasokan di sekitar Kota Tegal.

Dampak pada Pedagang dan Konsumen

Firda Pujianingsih, seorang pedagang warung soto, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kenaikan harga beras. Baginya, ini adalah berita buruk, karena harga bahan baku yang naik juga berarti biaya produksi yang lebih tinggi. Namun, Firda memutuskan untuk tidak menaikkan harga jual soto di warungnya dan tetap mempertahankan porsi nasi yang sama. Meskipun ini mengurangi margin keuntungannya, dia ingin tetap memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya.

Langkah Stabilisasi

Kepala Perum Bulog Cabang Pekalongan, Ramadin Ruding, mengungkapkan upaya yang diambil pihaknya untuk mengatasi masalah ini. Bulog telah menyalurkan 58 ton beras sebagai bagian dari Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) sebagai respons terhadap kenaikan harga beras di pasar. Harga beli beras oleh pedagang dari Bulog adalah Rp 8.600 per kilogram, dan pedagang diizinkan menjualnya dengan harga maksimal Rp 9.450 per kilogram.

Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga

Ramadin juga menjelaskan faktor-faktor lain yang berkontribusi pada kenaikan harga beras. Pertama, kurangnya pasokan karena harga gabah yang tinggi di tingkat petani. Kedua, lahan pertanian yang semakin sempit seiring dengan permintaan pasar yang terus meningkat. Oleh karena itu, Bulog akan terus melaksanakan SPHP sampai harga beras kembali stabil.

Ketersediaan Stok

Menariknya, saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 28.000 ton, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar beberapa bulan ke depan. Ini memberikan sedikit optimisme dalam mengatasi krisis harga beras ini.

Baca juga Air Kelapa Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan Kulit Anda

Kesimpulan

Kenaikan harga beras di pasar tradisional Kota Tegal, Jawa Tengah, adalah masalah serius yang mempengaruhi pedagang dan konsumen. Faktor-faktor seperti pasokan terbatas dan harga gabah yang tinggi berkontribusi pada masalah ini. Upaya Stabilisasi Pasokan Harga Pangan yang dilakukan oleh Bulog bertujuan untuk mengendalikan situasi ini. Namun, kondisi pasar dan cuaca akan tetap menjadi faktor penentu utama. Kami berharap agar harga beras dapat kembali stabil dalam waktu dekat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan